NovelToon NovelToon
Suamiku Tak Mau Menyentuhku Lagi

Suamiku Tak Mau Menyentuhku Lagi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:173.2k
Nilai: 5
Nama Author: Budy alifah

Rumah tangga Nada Almahira bersama sang suami Pandu Baskara yang harmonis berubah menjadi panas ketika ibu mertua Nada datang.

Semua yang dilakukan Nada selalu salah di mata sang mertua. Pandu selalu tutup mata, dia tidak pernah membela istrinya.

Setelah kelahiran putrinya, rumah tangga mereka semakin memanas. Hingga Nada ingin menyerah.

Akankah rumah tangga mereka langgeng? Atau justru akan berakhir di pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Lagi ngomongin apa kayaknya seru?" tanya Eva sembari menaruh cola sebagai pengganti minuman beralkohol.

"Sedang bicara tentangmu," jawab Jimmy dengan senyum jail ke arah Eva.

"Bisa saja kau." Eva tersipu malu hingga wajah putihnya berubah memerah.

"Tidak percaya, tanya saja Pandu," Jimmy menoleh ke arah Pandu yang sedang meneguk cola.

Eva juga ikut memperhatikan Pandu yang sedang minun. Ia terpana dengan ketampanan Pandu, melihat caranya minum membuat dia menelan ludah.

"Pria beristri memang sangat menggoda," batin Eva.

"Kalian kenapa memandangiku seperti itu?" tanya Pandu sembari menaruh kaleng cola yang masih separuh. Ia berubah salting di pandangi oleh Eva dan Jimmy.

"Kita sedang membahas tentang Eva, bener kan?" Jimmy mengulangi pertanyaannya.

"Oh, iya, kinerja kamu keren," katanya sembari mengangkat kedua jempolnya.

Jimmy menyeringai mendengar jawaban dari Pandu. "Suami setia," gumam Jimmy.

"Kamu juga keren," Eva membalas pujian Pandu.

"Aku ambil makan dulu." Jimmy beralasan untuk memberikan celah Eva dan Pandu berbicang lebih leluasa.

Mereka berdua terdiam, lalu saling berpandangan dan tertawa.

"Kita sudah biasa bertemu di kantor, kenapa jadi aneh begini?" ujar Eva dengan tawa yang belum lepas dari bibirnya.

"Benar juga," ucapnya irit. Mereka berdua setiap hari kerja bareng, duduk bersama membicarakan banyak hal.

Namun, di saat mereka duduk dilain kerjaan menjadi bingung.

"Bagaimana kabar putrimu? Aku lihat dia sangat lucu," kata Eva membuka obrolan.

"Baik, dia memang sangat menggemaskan," jawab Pandu antusias.

 Putrinya sangat aktif, dia persis seperti Nada. Sama sekali tidak bisa diam, dia juga tangguh jarang menangsi.

"Kapan-kapan ajakin main, aku pingin ketemu," ujar Eva. Melihat story dari Pandu membuat dia tertarik dengan kelucuan Shanum. Dia ingin bertemu dan bermain dengan bayi mungil itu.

"Boleh, weekend ini kalau tidak ada acara aku akan ajak Shanum main sama kamu." Pandu menyanggupi ajakan Eva.

"Beneran?" Wajah Eva berbinar, dia senang sekali bisa bertemu dengan Shanum.

"Kita jalan-jalan yuk," ajak Eva.

Pandu pun mengiyakan, mereka berbicang dengan asyik. Sesekali Pandu mencuri pandang kepada Eva. Gadis itu memiliki pemikiran yang sama dengannya.

Dia merasa sangat senang, sehingga tidak ada perdebatan. Bersama Eva dia merasa menyaman.

...----------------...

"Ada apa Nada, kau tampak gelisah seperti ini?" tanya Sabrina.

Nada menghela napas panjang, saat ingin bercerita kepada sahabatnya. Dia belum memiliki bukti suaminya selingkuh atau sebaliknya.

Sabrina memegang punggung tangan Nada, "Katakan ada apa? Suamimu kenapa?" tanya Sabrina.

Sahabatnya itu tahu, jika keresahan Nada tiada lain hanya masalah hubungannya dengan sang suami.

"Mas Pandu berubah, dia sekarang dingin sama aku," ujarnya dengan wajah lesu.

"Dingin bagaimana?" tanya Sabrina menginginkan jawaban lebih detai.

"Kalau aku ajak bicara jawabnya secukupnya, dia juga tidak mau berhubungan denganku," katanya dengan raut wajah sedih.

Selain nafkah lahir Nada juga menginginkan nafkah batin yang sudah tidak ia dapatkan akhir-akhir ini. Semenjak Shanum mulai menginjak angka dua tahun. Suaminya ogah-ogahan untuk memanjakan dirinya.

"Mungkinkah Mas Pandu memiliki perempuan lain?" imbuh Nada dengan sikap Pandu semalam dia semakin dibuat cemas.

"Nada, coba kalian liburan kalian ngobrol berdua. Weekend ini," saran Sabrina.

Sabrina sudah lama memberikan saran itu, tapi Nada belum pernah melakukanya. Bukan dia tidak menerima saran dari sahabatnya itu.

Melainkan Pandu yang susah diajak pergi, alasannya dulu mereka pasti repot jalan-jalan terlebih lagi Nada tidak memakai suster.

"Nanti aku coba," katanya dengan ragu.

Jangankan untuk jalan-jalan, ke mall saja kalau Nada tidak memaksa pasti dia akan menolak dengan berbagai alasan.

Setelah puas curhat, Nada kembali ke rumah menunggu suaminya pulang kerja. Dia membeli makanan kesukaan suaminya.

Dia mengikuti saran Sabrina untuk lebih perhatian kepada suaminya. Semenjak kehadiran Shanum, perhatian Nada lebih banyak ke putrinya.

"Dari mana saja kamu? Suami tidak di rumah malah keluyuran," cibir Wina dengan memandang Nada dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Dari beli makanan buat Mas Pandu, Buk," katanya sembari memindah kantong kresek ke tangan kiri lalu mencium tangan mertuanya.

"Makanan buat Pandu atau kamu, jadi istri kok boros. Makanya biasa masak," cemooh Wina.

Nada menghela napas panjang, baru juga datang sudah membuat kerusuhan.

"Sekali-kali tidak masalah kan, Buk, toh ini Nada beli makanan kesukaaan Mas Pandu." Nada melewati ibu mertuanya membawa makanan ke dapur agar di sajikan oleh pembantunya.

"Kau ini, kalau dikasih tahu melawan saja. Mana yang katanya perempuan yang menjunjung kesopanan," nyinyir Wina.

"Ada apa sih ribut-ribut?" tanya Pandu yang baru saja pulang. Nada segera menyambut tangan suaminya setelah dia mencium tangan ibunya.

"Lihat istrimu membeli banyak makanan, pemborosan kan, harusnya bisa ditabung." Wina mengadu kepada anak laki-lakinya. "Bisanya kok menghabiskan uang. Memangnya cari uang gampang?!" cerocos Wina yang membuat Nada meradang.

"Buk, aku tidak bekerja juga ibu yang suruh bukan. Sekarang Nada memakai nafkah dari Mas Pandu yang tidak seberapa ini salah juga?" jawab Nada geregetan.

Nada berhenti mengurus langsung perusahaanya karena permintaan suaminya. Yang dia tahu itu suruhan ibu mertuanya. Dia lakukan, dia lebih banyak di rumah tapi tetap saja salah.

"Lihat Pandu, istrimu ini memang durhaka. Menyesal ibu memberikan restu!" makinya dengan menunjuk-nunjuk wajah Nada.

Nada pergi membawa Shanum ke kamarnya, dia tahu kalau suaminya tidak akan membelanya. Jadi, lebih baik pergi sebelum hatinya semakin tersakiti.

"Nada, bisa tidak kamu jangan bertengkar terus dengan ibu." Pandu menyusul Nada ke kamar.

Nada masih diam, dia menidurkan putrinya yang terlelap dalam gendongannya.

"Kalau ibumu tidak menyerangku, pasti kita akan baik-baik saja," katanya dengan melepas kerudungnya.

"Nada, yang dikatakan ibu benar. Kamu jangan terlalu boros," kata Pandu membenarkan perkataan ibunya.

"Aku boros Mas? tidak terbalik?" katanya dengan sibuk menguncir rambutnya.

"Terbalik bagaimana?" Pandu tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh istrinya.

"Kamu pikir aku tidak tahu, kamu hanya memberikan gajimu kepadaku tidak ada setengah," ujarnya semakin kesal.

Nada juga mengimbuhkan kalau dia tahu, sisa uang itu dia berikan kepada ibu dan adik perempuannya.

Pandu kaget, dia kira Nada diam itu karena tidak tahu. Ternyata dia memilih diam agar tidak terus bertengkar.

"Kamu makan sana sama ibumu, itu aku beli makanan ke sukaanmu," katanya dengan beranjak untuk segera mandi.

Pandu berjalan memeluk Nada dari belakang, "Maafkan aku," katanya.

"Untuk apa?" tanya Nada ketus.

"Maaf aku salah, ternyata kamu sangat perhatian sama aku," ucapnya. Ada rasa bersalah saat tahu yang dia beli itu semua kesukaannya. Tidak ada satu pun kesukaan Nada.

Selain itu, Pandu ingin istrinya melupakan masalah uang bulanannya yang dia bagi untuk ibu dan adiknya.

Pandu memutar tubuh istrinya, "Sebagai tanda maaf. Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" ajak Pandu. Ia mengusap kepala Nada.

Nada yang yang sedang emosi langsung luluh dibujuk seperti itu.

"Weekend pergi jalan-jalan. Hanya berdua, bertiga sama Shanum."

Pandu menganggukkan kepala, "Iya, Janji."

1
Anonymous
keren
Sri Darmayanti
adik angkat
aca
jimmi muka dua dlu dia yg ngajakin pandu buat selingkuh ma eva
Neni marheningsih
suami juga bisa durhaka SM istri bego...nafka ga di kasih, bakti SM ibumu boleh tapi tanggung jawab SM istri harus....dasar laki dajal
Neni marheningsih
nada nada perempuan kaya punya perusahaan kenapa jadi bego hanya karena cinta...kalau boleh komen aku mau ngatain goblog kamu nada..harusnya suami kamu datangin malah menghindar goblog banget jadi perempuan
Neni marheningsih
buang aja laki kaya gitu nad...benalu ga tahu diri banget 😬😬
Ahmad Badi
ikut geregetan
Evy
Pandu mau bayar kompensasi untuk pembatalan kontrak kerja...mmgnya punya uang ...
Evy
Wah Thor...ada istilah menu utama dan cemilan ya ..ah bisa aja nih Author...
Evy
Jimmy teman dak ada Akhlaknya...ngajarin teman yang tidak benar...
Nefita Roza
baguuusss👍
Dwi Setyaningrum
hadehhh pandu2 yg salah siapa eh nyalahkan org lain lg..makanya pandu walau sm adik kandung kek,adik tiri kek atau apalah ya yg wajar2 sajalah ngasi sayang itu la km peluk2 cium2 apa itu iya adikmu itu msh balita kita liat ya wajar nah ini sdh Akil baliq lg hadehhh piye to ikihhh pandu pandu
Dwi Setyaningrum
makanya pandu kalau sdh dimiliki itu ya dipertahankan lah jgn macam2 nyari kenyamanan dg pihak lain malah runyam kan lagian jd laki kok plin plan hadehh
Dwi Setyaningrum
heleh du pandu saat km sm nada merasa nyaman ada Eva disampingmu skrg sm Vero km blng nyaman sm nada piye to ikihhhh sakit bener otakmu pandu🤪🤪🤪
Dwi Setyaningrum
aku saja punya kakak laki2 ga segitunya kyk ayu Lo..beneran ini..walau lama ga ketemu sekali ketemu biasa2 saja Krn emng kakakku sdh menikah jd tau batasannya lah..
Dwi Setyaningrum
ya ya terus terusin aja bandingin sm istri sndr jgn smpe menyesal aja km pandu teruskanlah aja kelakuanmu itu🤪🤪
Dwi Setyaningrum
ya rebut sajalah pandu utkmu Eva biar nada balik k cinta pertamanya hehehe
Dwi Setyaningrum
ya ini namanya rumput tetangga lbh menarik pdhl blm tau kwalitasnya hanya diliat dr luar aja😝😝
Dwi Setyaningrum
km pandu merasa bosan dg istrimu Krn km sdh ada yg km lirik dan beda dg istrimu yg km tatap tiap hr coba km hdp bersama dg Eva apakah penilaian km ttp sama wkt msh berteman🤔🤔
Dwi Setyaningrum
ealah walau ketemu setiap hr tp ga hidup bersama ya beda rasa kalii kok sdh diblng nyaman aja sih pandu pandu hadehhh..ntar nyesel Lo kau😝😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!