NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Malam itu, Adara sedang berada di dapur, memanaskan sup dan menyiapkan hidangan sederhana untuk makan malam ketika suara pintu depan terdengar terbuka. Dia menoleh, dan senyum hangat segera menghiasi wajahnya saat Bagas telah pulang.

Namun, kali ini Adara merasakan ada sesuatu yang berbeda. Langkah Bagas terasa berat dan wajahnya terlihat sangat lelah. Kantong matanya tampak lebih dalam dari biasanya, dan bahunya yang biasanya tegap kini sedikit menurun seolah-olah menanggung beban yang sangat berat. Adara mendekat dan menyambutnya dengan lembut.

"Kak Bagas kelihatannya capek sekali?"

Bagas mengangguk pelan, tak ingin membuat Adara khawatir dengan keluhannya. Bagas melepas sepatunya, lalu menaruh tas kerjanya di lantai sebelum menghembuskan napas panjang. "Ini akhir bulan, banyak sekali laporan keuangan yang harus aku kerjakan."

Adara melihat kelelahan yang tergambar jelas di wajah suaminya dan memutuskan untuk tidak menambah bebannya dengan banyak bertanya. Dia menggandeng tangan Bagas dan menariknya dengan lembut menuju meja makan yang sudah tertata rapi.

"Ayo, makan dulu. Aku sudah siapkan makanan."

Bagas mengikuti langkah Adara dengan pasrah. Dia duduk di kursi makan dan memandang makanan yang terhidang di hadapannya. Aroma sup ayam yang menghangatkan tubuh membuat perut Bagas yang sejak siang belum terisi makanan berteriak minta diberi asupan. Dia segera mengambil sendok dan tanpa banyak bicara, Bagas mulai makan dengan lahap.

"Ini enak sekali, Sayang. Aku benar-benar lapar. Aran sudah tidur?"

Adara tersenyum dan terus menatap Bagas. "Aran sudah tidur dari tadi. Makan yang banyak, aku sudah makan."

Bagas terus makan dengan lahap, menikmati setiap suapan. Suasana di meja makan terasa tenang, hanya diisi oleh suara sendok dan piring yang saling beradu. Setelah beberapa saat, Bagas akhirnya meletakkan sendoknya, perutnya terasa kenyang dan tubuhnya sedikit lebih segar. Dia bersandar di kursinya dan menghela napas panjang.

Selesai makan, Adara mulai membereskan meja makan, mengumpulkan piring dan peralatan makan yang kotor. Bagas berdiri dari kursinya, berniat menuju kamar untuk beristirahat. Namun, saat Adara membuka kotak bekal yang Bagas bawa pulang dari kantor, dia terkejut melihat bahwa isi kotak tersebut masih utuh dan tidak tersentuh sama sekali. Hatinya langsung dipenuhi rasa penasaran dan sedikit khawatir.

"Kak Bagas tidak makan bekal tadi?" tanya Adara.

Bagas yang sudah separuh jalan menuju kamar, menghentikan langkahnya sejenak. Dia menoleh dan tampak berpikir sebelum menjawab, suaranya terdengar agak ragu.

"Sudah aku habiskan," jawab Bagas.

Adara mengernyitkan dahi, merasa ada yang aneh. Dia menatap isi kotak bekal itu lagi untuk memastikan apa yang dilihatnya.

"Apa Kak Bagas lupa?"

Namun, sebelum dia bisa bertanya lebih lanjut, Bagas sudah melanjutkan langkahnya menuju kamar. Adara memilih untuk menyimpan rasa penasarannya sejenak dan memutuskan untuk membereskan dapur terlebih dahulu.

Setelah selesai mencuci piring dan merapikan dapur, Adara segera berjalan menuju kamar dan melihat Bagas yang sudah berbaring di atas ranjang.

Adara mendekat dan duduk di samping Bagas. "Kak Bagas tadi makan siang di luar?"

Bagas membuka matanya. Dia menoleh perlahan ke arah Adara. Dia terdiam sejenak, menatap Adara dengan ekspresi yang sulit dibaca.

"Aku... Aku lupa, aku tadi makan siang sama teman di luar. Maaf, bekalnya jadi tidak aku makan."

"Kak, aku benar-benar khawatir. Mungkin Kak Bagas butuh istirahat lebih banyak. Aku tahu pekerjaan itu penting, tapi kesehatan Kakak lebih penting. Akhir-akhir ini Kak Bagas sering lupa. Apa lebih baik Kak Bagas periksa saja ke Dokter."

Bagas hanya menatap Adara. Dia hanya tidak ingin membuatnya khawatir. Dengan lembut, Bagas menarik Adara ke dalam pelukannya dan memberikan ciuman lembut di keningnya.

"Aku tidak apa-apa. Nanti aku akan ambil cuti dan istirahat."

Adara membalas pelukan Bagas dengan erat. Dia menutup matanya saat merasakan hangatnya pelukan itu. Dia menenggelamkan wajahnya di lekuk leher Bagas.

“Sayang,” suara Bagas terdengar lembut di tengah keheningan, “Besok aku harus dinas ke kantor pusat selama tiga hari.”

Adara mengangkat wajahnya dan menatap Bagas dengan mata yang setengah terpejam. “Selama tiga hari? Kenapa mendadak sekali?” gumamnya. Dia sedikit terkejut tapi dia mempercayai Bagas sepenuhnya tanpa curiga sedikitpun.

Bagas mengangguk. Dia tersenyum lembut sambil menyelipkan rambut Adara ke belakang telinganya. “Iya, aku juga baru dikabari tadi. Hanya tiga hari saja. Aku akan segera pulang begitu urusannya selesai.”

Adara tidak merespons lagi. Dia hanya tersenyum dan mempercayai kata-kata suaminya, lalu dia semakin mengeratkan pelukannya. “Jangan lupa kabari aku, ya, setiap hari,” ucapnya pelan sebelum memejamkan kedua matanya.

Bagas mengangguk lagi, meskipun Adara mungkin sudah tak melihatnya. “Pasti."

Tak butuh waktu lama, Adara terlelap dalam dekapan Bagas. Bagas terus memeluknya dan merasakan setiap detak jantung Adara yang berirama dengan jantungnya sendiri. Namun, di balik wajah tenangnya, pikiran Bagas bergemuruh dengan kekhawatiran yang tak bisa dia ungkapkan kepada Adara.

Bagas menatap langit-langit kamar, matanya mulai terasa berat oleh kantuk, tetapi hatinya terjaga oleh ketakutan yang mendalam. Ketakutan yang selama ini dia simpan sendiri, tanpa diketahui oleh siapapun, termasuk Adara.

Penyakit yang perlahan-lahan mulai melumpuhkan ingatannya membuatnya takut. Dia sangat takut jika suatu hari nanti, ketika membuka matanya, Adara akan menjadi wajah yang asing baginya. Bagaimana jika dia bangun dan tidak ingat siapa wanita yang kini tidur dengan nyaman dalam dekapannya?

Bagas merasa hatinya diremas oleh ketakutan itu dan membuatnya semakin erat memeluk Adara seolah ingin memastikan bahwa ingatan tentang Adara tidak akan pernah hilang.

Bagas menatap wajah Adara yang kini terlelap dan mengingat setiap detailnya. Kemudian dia menundukkan kepalanya dan mengecup kening Adara dengan lembut, berusaha menenangkan hatinya yang gelisah.

“Jangan pernah biarkan aku melupakanmu,, Ara…” bisiknya, meskipun dia tahu Adara tidak akan mendengarnya. Itu adalah permohonan yang dia tujukan pada dirinya sendiri, berharap bahwa cinta mereka cukup kuat untuk melawan apapun yang coba menghapusnya dari ingatan.

Bagas mencoba menutup matanya dan membiarkan rasa mengantuk itu menguasai dirinya. Namun, sebelum dia benar-benar terlelap, satu kalimat terucap pelan dari bibirnya, “Aku akan selalu mencintaimu, Ara. Maaf ...."

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!