hubungan Selama tiga tahun tak bisa bertahan karena orang ketiga, sahabat baik suamiku datang dengan dalih pertemanan, awalnya aku menanggapi biasa saja hingga suatu hari aku tak sengaja ingin memberikan kejutan malah aku yang di berikan kejutan oleh suamiku,, perih dan pedih rasanya hingga aku tak mampu bertahan, Bahkan kaki seakan lemas tak bertulang... menyaksikan suamiku membawa sahabatnya dan memperkenalkan sebagai adik maduku.aku yang tak rela di madu memilih mundur..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membujuk ayu..
Sedangakan Rendra kerja dengan tak berkonsentrasi, ia memikirkan ayu yang entah kemana,
"Apa Ayu ada di rumah naina ya. kenapa aku jadi bodoh mencari Ayu, mungkin ia sekarang disana." baru. Rendra dan menyelesaikan pekerjaannya.
Ayu masih memikirkan langkah selajutnya, apa ia akan mengajukan gugatan cerainya ke pengadilan, dan ia akan pulang kampung saja, ia juga tak mau lama-lama di kota ini, kota yang membuat nya terluka.
Ayu duduk diatas ranjang waktu juga sore hari waktunya naina dan ibunya pulang, Ayu memberi makanan untuk ibu dan juga naina hanya ini kebaikan yang bisa ia berikan kepada kedua orang itu. setelah memesan Ayu menunggu nya, dan tak lama kurir datang.
Tok
Tok
Tok
"Paket atas ibu Ayu.." ucap kurir tadi,
"Ya sebentar,," Ayu dari dalam dan beranjak keluar untuk ngambil pesanannya..
kriet.
"Terimakasih mas," Ayu menerima pesanan itu karena Ayu sudah membayarnya lewat rekening nya.
Mungkin Rendra merasa Ayu hanya akan mengandalkan uangnya saja, tapi rendra salah, Ayu juga punya tabungan yang tak di ketahui Rendra, karena itu hasil jerih payahnya sendiri,
"Sudah selesai," gumanya.." kamu lapar nak, bentar ya, kita tunggu tante nai dan juga ibunya dulu.." ucapnya sambil mengelus perutnya yang sedikit menonjol itu.
"Apa salah kita ya nak, sehingga ayahmu tega menceraikan bunda dan mengusir bunda dari rumah itu, tapi gak papa ya nak, sekarang kita hanya berdua, semoga kita kuat.." batin Ayu dan tetes demi tetes air mata mengalir.
Ia begitu ingat perjuangan Rendra yang ingin mendapatnya, begitu berliku, bahkan ayahnya dulu sempat tak merestui hubungan dengan rendra, tapi Ayu menyakinkan bapaknya itu hingga dengan berat hati bapak Ayu memberi restunya.
"Bahkan aku tak mendengarkan bapak saat dulu beliau gak setuju, sekarang aku harus apa, tapi jika aku tak memberi tahu bapak ia akan semakin kepikiran denganku.." Ayu begitu bingung untuk menjelaskan tentang rumah tangganya.
Dan tak lama naina dan ibunya sudah sampai di rumah, mereka masuk dengan mengucapakan salam.
"Assalamualaikum.." ucap serentak ibu dan Naina.
"Walaikum salam bu, nai, baru pulang.." tanya Ayu yang sudah di ambang pintu.
"Iya ni Ayu, gimana kamu gak bosan kan tinggal di rumahku.. maaf rumahnya jelek." Naina memberondong Ayu.
"Nak apasih gak baik bicara yang tidak-tidak.." ibu Naina memperingati.
"Maaf bu.." Naina hanya nyengir kuda saja.
"Maaf nak ayu, ibu gak bawa apa-apa ibu belum sempet beli makanan pasti kamu lapar kan.." ucap ibu Naina yang merasa sungkan.
"Gak papa buk, Ayu sudah beli tadi ayo makan sama- sama bu. Nai.." ajak Ayu kepada ibu dan juga Naina.
"Jangan gitu napa yu, kamu kan tamu, masak kamu yang beli, aku tak enak tau.." Naina kerasa tak enak kepada Ayu.
"Apasih nai, aku juga ingin membalas kebaikan kamu," Ayu duduk di meja makan.
"Tapi besok jangan begini ya.." Naina tak enak hati.
"Iya, ayo makan.. " ahirnya ibu dan juga Ayu makan bersama.
"Maaf lo nak ayu ibu ngerepotin kamu.." ibu Naina juga merasa tak enak.
"Gak papa bu, lagian Ayu seneng kok.."
Setelah menyantap makanan Ayu dan Naina duduk di ruang tamu mereka bercekrama.
"Yu apa kamu jadi pulang ke kampung.." tanya Naina.
"Ya, dan aku mau kamu tolong cariin aku pengacara ya yang bisa mengurus perceraian aku dan mas Rendra."
"Apa kamu sudah memikirkan matang-matang, jika kamu mau kembali ke rendra masih ada harapan yu.." Naina memberi saran.
"Kamu ingin aku semakin sakit nantinya begitu Nai.."
"Bukan begitu, tapi apa kamu gak mikirin anak yang kamu kandung Ayu, dia butuh sosok ayah nantinya.." naina masih membujuk Ayu.
"Aku bisa menjadi ayah sekaligus ibu untukmu anakku nai, aku hanya takut kasih sayang mas Rendra nantinya berbagi jika aku masih bertahan.." Ayu memandang jauh..
"Terserah kamu saja gimana baiknya, aku sebagai sahabat hanya mendukung saja,"
Dan tak lama ketukan pintu terdengar, mereka saling pandang..
"Siapa ya yu, malam-malam begini bertamu.." ucap naina yang melirik Ayu.
"Entahlah, bukain gih siapa tau cowok kamu.." cibirnya.
"Sialan lo, gue itu gak punya cowok apa pak RT nya.." Naina masih bingung, dan mulai melangkah kearah pintu dan membukanya sedangkan ayu sibuk dengan ponselnya..
Kriek..
"Rendra.." Naina terbengong saat suami ayu ada di hadapannya..
"Siapa nai.." Ayu masih sibuk dengan ponselnya.
"Ayu..." Rendra menyerobot masuk dan berdiri di hadapan ayu.
Ayu yang terkaget saat mantan suaminya sudah ada di depanya itu..
"Ada apa mas rendra.." ucapnya santai.
"Ayu maafkan mas, ayo kita pulang.. mas mohon..." Rendra duduk di hadapan Ayu dan memohon.
"Maaf mas, pulanglah, bukanya kamu juga punya istri lagi, mungkin dia sudah menunggu.." Ayu menekankan kata istri baru.
"Pulanglah yu, kamu juga masih istriku.."
"Istri yang mana mas, bukanya semalam mas sudah menceraikan Ayu, dan mengusir Ayu, jadi buat apa mas memohon Ayu untuk kembali.."
"Bukan begitu Ayu, mas hanya menggertak kamu saja, bukanya kamu masih mencintai mas.." dengan angkuhnya Rendra berkata.
"Apa mas, cinta, mungkin kamu masih mengira aku mencintaimu, tapi maaf itu dulu, sebelum kamu menghianati aku.." Ayu sudah tak bisa menahan gejolak hatinya itu.
"Tapi Ayu, aku sangat mencintai kamu, maafkan aku kembalikan sayang.." Rendra menyakinkan Ayu.
"Maaf mas keputusanku sudah bulat, bahkan aku juga akan mengajukan gugatan cerai, agar kamu bisa hidup bahagian dengan gundikmu itu,"
" jangan bicara begitu Ayu, bagiamana pun vanesa adalah adik madumu.."
"Maaf mas ,itu untuk kamu, tapi tidak untuk aku, lagian aku juga gak mau mempunyai madu, " Ayu menunggu ruang tamu dan kembali kekamar Naina.dan menutup pintu dengan kencang..
Brak..
Naina hanya menghela nafas, karena itu bukan urusannya , dan Naina hanya mendengarkan saja.
"Lebih baik kamu pulang saja Rendra, mungkin ayu butuh waktu, apa yang sudah kamu lakukan terhadap Ayu tak akan bisa mengembalikan. kepercayaan nya kepadamu, jadi dengan mohon pulanglah ." Naina mengusir rendra dengan halus.
"Baiklah nai, sekarang aku akan pulang, tapi izinkan besok aku untuk kesini lagi ."
"Terserah kamu.."
Rendra pun beranjak pergi. dan Naina menutup pintunya dan menghampiri ayu di dalam kamar.
"Yu, apa kamu baik-baik saja.." Naina mendekati Ayu yang meringkuk menekuk lututnya.
" Nai kenapa mas Rendra tega Nai, bahkan ia kekeh ingin aku menerima madunya. apa aku salah Nai jika aku memilih mundur, hatiku sakit Nai.." Ayu menangis sesenggukan..
"Sabar Ayu, aku tau kamu mungkin sangat terluka, tapi aku mohon kamu harus kuat menjalani semua ini.." Naina mencoba menguatkan Ayu.
" Terimakasih Nai "
lagian s rendra kenapa juga msh ngurus anak orang , liat aja msh kecil udh cemburu sama abang al , gimana gedenya
bener² piara penyakit s rendra mah
Ditunggu lanjutannya author🙏🏻🙏🏻
kena terima apa pun koneksinya xperlu play victim🤭🤭
mudah mudahan si rania bisa menerima abang el
jgn sampe mereka dewasa Rania jadi pelakor.ganggu hubungan El Ama pasangan