" saya menikahi kamu bukan karena cinta, jangan anggap pernikahan kita seperti pernikahan pada umumnya, saya hanya akan menafkahi lahir kamu tapi tidak akan pernah ada sentuhan bahkan lebih, jangan harap kamu akan menjadi istri yang saya cintai " ucapan Rafael yang begitu menyakitkan bagi seorang wanita bernama Kirana .
namun Kirana tetap berusaha menjadi istri yang baik meskipun tidak pernah di anggap sama sekali oleh sang suami .
Kirana terus berusaha agar suatu hari nanti akan ada secuil rasa dari Rafael untuk nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanih sintawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 21
" Bapak !"
" Bapak !"
" Bapak !" teriak Kirana
terlihat tubuh pak Gunawan di tutupi kain putih, Kirana mendekat ingin melihat wajah sang ayah untuk terakhir kali nya, tangan nya bergetar tatkala membuka kain penutup .
" pak, kenapa bapak ninggalin aku, di kala baru akan memulai biduk rumah tangga, terus pada siapa lagi nanti aku mengadu pak " ucap Kirana sembari terus menciumi pipi ayah nya untuk terkahir kali nya .
Tak kuat menahan sedih ketika sadar dari pingsan nya dan melihat sang suami sudah di tutupi kain ibu terkulai lemas dan pingsan kembali .
Begitu pun Aluna tak henti-henti nya menangis, jenazah pun di bawa untuk di mandikan dan Kirana di panggil oleh pihak rumah sakit untuk mengurus administrasi pemulangan almarhum ayah nya .
Setelah semua selesai jenazah akhirnya di bawa pulang untuk di makamkan, semua ikut hadir dalam prosesi pemakaman almarhum ayah nya Kirana .
Pak Jodi, Bu Nita, Pak Rudi dan termasuk Rafael pun ikut dalam prosesi pemakaman tersebut, Rafael menurunkan egonya untuk hadir di sana, meskipun hati nya sangat enggan untuk berada di sana .
Terlihat ibu yang masih lemas, Aluna yang sudah sembab mata nya karena dari tadi hanya menangis, namun Kirana mencoba untuk ikhlas dan kuat menghadapi cobaan ini .
Prosesi pemakaman pun selesai satu persatu tetangga sudah mulai meninggalkan pemakaman .
" Kirana kamu yang sabar ya nak, Bapak mu orang baik Insya Allah surga sudah menanti bapak mu " ucap Bu Nita menenangkan Kirana .
" aamiin, terima kasih tante " sahut Kirana .
" ayo Kirana kita pulang " ajak Ibu .
" Pak, do'ain aku semoga kuat menjalani semua nya " gumam Kirana sembari mengelus-elus papan nisan .
Semua nya pun kembali ke rumah guna mengistirahatkan pikiran dan juga badan karena dari kemarin mereka kurang istirahat .
" Pak Jodi, tante kalau kalian ingin istirahat silahkan ada kamar kosong " ucap Kirana sembari menunjukan sebuah ruangan .
" sayang, sekarang kan kamu istri nya Rafael berarti kamu juga anak kami, panggil mamih dan juga papih " ucap mamih .
" iya tan, eh .. Mamih " lidah Kirana belum terbiasa dengan panggilan itu .
semua nya berkumpul di ruang tamu, namun Rafael tiba-tiba pamit untuk kembali ke jakarta lebih dulu .
" mih, pih aku balik ke jakarta duluan ya, ada urusan yang mendadak " pamit Rafael .
" urusan apa ? Apakah kamu tidak punya empati baru saja bapak mertuamu meninggal, kamu mau langsung pergi ninggalin istri kamu " ucap papih .
" istri apaan, aku belum punya istri pih " sahut Rafael .
Plakkk ...
Sebuah tamparan mendarat di pipi Rafael, yang membuat ia terkejut atas apa yang di lakukan oleh papih nya tersebut .
Bukan nya menuruti apa kata papih nya Rafael malah pergi dan mengabaikan semua ucapannya .
Ia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan keselamatan dirinya sendiri, ia di pengaruhi rasa amarah yang amat sangat .
" sialan gara-gara lo gue kena tampar papih sudah 2 kali, awas saja gue akan bales semua nya " gerutu nya sembari menggebrag kemudi .
5 jam perjalanan ia tempuh sampai akhirnya ia sampai di jakarta, bukan pulang ke rumah melainkan ia pulang ke apartemen Alexa, sudah satu minggu ia tak bertemu dengan sang pujaan hati .
" sayang " panggil Rafael .
Namun tak ada jawaban dari Alexa, Rafael pun berkeliling mencari keberadaan Alexa, sambil terus menghubungi nya namun tak ada jawaban sama sekali .
Rafael pun duduk di ruang tengah sambil menyalakan televisi, sejenak ia membaringkan tubuh nya di atas sofa namun kepala nya terbentur sesuatu .
" aww ... Apa ini ?" gumam nya .
Ia pun mengambil barang tersebut ternyata sebuah botol parfume, namun ketika ia cium wangi nya ternyata itu parfume untuk laki-laki .
" parfume siapa ini ?" tanya nya dalam hati .
Lalu ia memasukkannnya ke dalam saku jas sebagai bukti, Rafael penasaran apakah yang pernah di ucapkan oleh Kirana adalah benar adanya, Alexa telah berselingkuh dari nya, namun ia tak akan memberikan keputusan sebelum ia tau apa yang sebenarnya .
Rafael pun keluar dari apartemen dan kembali ke rumah nya, di depan balkon ia hanya melamun sembari menatap parfume yang baru saja ia temukan di apartemen Alexa .
Tiba-tiba ponsel Rafael berbunyi sebuah panggilan masuk setelah di lihat itu dari Alexa, ia langsung mengangkat telpon nya .
" sayang " ucap Alexa .
" kamu dimana ?" tanya Rafael .
" aku lagi di salon sayang jadinya tadi pas kamu nelpon gak kedengaran, ma'af ya " jawab Alexa .
" pantes tadi aku habis dari apartemen kamu nya gak ada " ucap Rafael .
" ma'af sayang kamu gak telpon aku dulu " sahut Alexa .
" aku sudah kangen banget sama kamu maka nya gak nelpon dulu " timpal Rafael .
" nanti malam kamu ke apartemen lagi, ku juga sudah kangen banget " ucap Alexa kembali .
" oke sayang, nanti malam aku ke sana, kamu siap-siap ya aku sudah kangen banget " pungkas Rafael .
" siap sayang, muacchhh " ucap Alexa sembari menutup telpon nya .
Di kediaman Kirana ketika suasana tak lagi ramai seperti ketika masih bersama, Kirana mengenang semua detik, menit, dan juga jam ketika sedang bersama sang ayah .
Seperti di kamar nya dulu ayah nya lah yang sering membangunkan dia ketika waktu masih sekolah, dengan belaian kasih sayang yang sepenuh nya, dulu ia sering curhat ketika di sekolah ada kejadian yang membuat nya kesal sang ayah lah yang menenangkan .
" Novi, ma'af ya kelakuan anak ku tafi membuat kamu marah, dia memang akhir-akhir ini agak kurang ajar sering ngelawan juga sama papih nya " ucap mamih .
" gak apa-apa Nita aku ngerti kok mungkin dia nya juga syok kalau tiba-tiba dinikahkan dengan anak ku " sahut ibunya Kirana .
" memang butuh waktu ketika mereka nikah tanpa ada rasa cinta, aku paham itu " ucap Ibu kembali .
" aku sudah janji kepada almarhum akan membuat mereka saling jatuh cinta " ucap papih .
Kirana yang sedari tadi berada di kamar mendengarkan percakapan mereka, ia hanya berpikir apakah mungkin seorang Rafael akan jatuh cinta kepada nya .