Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TOWER TERBESAR DI DUNIA 2
Semakin kami naik moster yang ada di dalamnya juga menjadi semakin kuat, jumlahnya juga terbilang cukup banyak. Malahan intensitas pertarungannya menjadi semakin tinggi, meski begitu semuanya masih terus dapat di atasi dengan mudah oleh Luna dan Shane.
"Master, gadis ini sepertinya sangat terampil menggunakan pedangnya.." ucap Vanera
"Kau benar, meski kekuatannya tidak sekuat Luna, namun serangannya selalu tepat sasaran di titik vital lawan.." kataku
"Dan lagi dia cukup menguasai sihir bayangan, malahan dia bisa berpindah2 secara instan dari satu bayangan ke bayangan lain, itu membuatnya sulit terlacak dan sulit di kalahkan.." ucap Vanera
"Setidaknya dengan ini perjalanan kita menjadi semakin cepat dan mudah untuk sampai ke puncak menara.." kataku
"Kau benar master.." jawab Vanera
Selain itu, kami saat ini sudah tiba di Lantai 80 dan akan memasuki ruang boss lantai. Dari mulai lantai 71 sampai lantai ke 80 ini medannya adalah pegunungan besar dengan pohon2 yang menjulang tinggi dan banyak jurang sempit.
Kami harus melewati akar2 besar pepohonan yang menembus tanah sampai menyebrangi jurang, ini pengalaman yang benar2 tidak mungkin aku dapatkan selama di bumi. Benar2 hebat.
Setelah masuk ke lantai 80S dimana boss lantai berada, muncul seekor monster yang di sebut ArmoredLion. Dia mirip seperti singa normal, namun taring depannya lebih besar bahkan sampai keluar dari mulutnya. Dia juga memiliki armor di beberapa bagian tubuhnya.
...✧✧ ® > Monster < ® ✧✧...
...Armored Lion...
...Rank : A...
...Monster yang sangat kuat dan memiliki armor pada bagian tubuhnya. Meski serangannya sangat dahsyat, pergerakannya tidak begitu cepat. Armor yang ada di tubuhnya juga terbuat dari logam yang sangat keras, namun tidak memiliki ketahanan terhadap sihir....
...✧✧ ® > Monster < ® ✧✧...
Armornya sangat kuat namun tidak memiliki ketahanan terhadap sihir, tapi itu bukan berarti dia dapat dengan mudah di kalahkan dengan sihir.
"Master, monster ini sepertinya sangat kuat, tolong jangan terlalu dekat.." ucap Shane sambil menatap monster itu
"Baiklah, kau juga berhati2lah Shane.." kataku
"Aku akan membantumu Shane.." ucap Luna
Shane mengangguk sambil menengok kearah Luna..
"Tenang saja, aku akan terus melindungi master disini, jadi kalian bisa bertarung dengan tenang.." kata Venera
"Baiklah, kupercayakan master padamu.." ucap Shane
"Ayo kita selesaikan ini Shane.." kata Luna
"Ya.." jawab Shane singkat
Mereka berdua langsung melesat menuju kearah monster itu.
Meski gerakannya lambat, armor dan kekuatannya benar2 hebat. Nampaknya mereja berdua tidak ingin langsung mengalahkannya dengan cepat, mereka berdua terlihat sedang menikmati melawan monster itu.
Namun tiba2 salah satu pedang milik Shane patah ketika mencoba menembus armor dari monster itu.
"Armornya kuat juga, bahkan sampai2 pedang di tangan kiri Shane patah.." ucap Venera yang berdiri di sampingku
"Meski begitu Shane masih tetap bisa bertarung dengan satu pedang, dan itu tidak membuatnya kehilangan ritme pertarungannya.." kataku
"Dia pasti sudah melatih kemampuan berpedangnya dengan sangat baik.." ucap Venera
Itu benar, tapi kurasa aku agak tidak nyaman melihatnya menggunakan satu pedang. Meski dia tidak kehilangan ritme nya, tapi pergerakannya menjadi sedikit berbeda.
Aku ingat ketika menggacha aku mendapat sebuah item tingkat UR yang merupakan sebuah pedang.
...✧✧ ☬ > Item Card < ☬ ✧✧...
...Deep Black Katana...
...Type : Katana "Weapon"...
...Rarity : UR...
...Sebuah katana hitam legam yang sangat kuat dan meliki ketajaman yang sangat tinggi. Sangat cocok untuk di gunakan pada pertarungan dengan kecepatan tinggi karena beratnya yang ringan namun sangat kuat....
...✧✧ ☬ > ............... < ☬ ✧✧...
Benar, pedang ini pasti cocok untuknya, lagi pula aku belum bisa menggunakan senjata apapun saat ini. Lebih baik jika di gunakan oleh Shane agar bisa menjadi kekuatannya dan membantunya di kemudian hari.
"Item Release - Deep Black Katana"
Seperti namanya, seluruh pedang ini berwarna hitam, bahkan sarung pedangnya juga berwarna hitam.
"Shane tangkap ini..!!" teriakku seraya meleparkan pedang itu padanya
Shane langsung dengan cekatan menangkap pedang yang aku lemparkan padanya. Dia langsung mencabut pedang itu dari sarungnya dan menggunakan nya untuk bertarung..
"Whoa, lihat pedah hitam itu, itu sangat kuat dan tajam, armor monster itu tertembus dengan mudah.." ucap Venera
Tak butuh waktu lama untuk Shane menyesuaikan diri dengan pedang itu, dia langsung menyelesaikan pertarungan dengan 3 tebasan akurat pada titik vital di tubuh ArmoredLion itu yang membuatnya Tumbang.
Setelah selesai, aku dan Venera berjalan menghampiri Luna dan Shane yang baru saja selesai menyelesaikan pertarungan.
"Kau hebat Shane, gerakan mu sangat keren.." ucap Venera
"Venera benar, rasanya dia sendirian pun sudah cukup untuk melawan monster ini.." puji Luna pada Shane
"Tidak, aku gagal kali ini. Pedangku patah, dan itu adalah aib bagi seorang samurai sepertiku.." jawab Shane dengan wajah tertunduk
"Tidak Shane, kau tidak gagal.." kataku
"Jika bukan karena pedang yang anda berikan padaku di tengah pertarungan tadi, mungkin saat ini aku masih kesulitan melawan kerasnya armor dari monster itu.." ucap Shane seraya mengembalikan pedang yang sebelumnya kulemparkan padanya
"Hmm? Kenapa kau kembalikan..?" tanyaku
"Pedang ini terlalu hebat untuk orang yang gagal seperti ku master, aku tidak layak menerimanya.." jawab Shane
Nampaknya dia memiliki harga diri yang sangat tinggi sebagai seorang samurai. Tapi pedang ini tidak akan berguna di tanganku, akan lebih baik jika pedang ini di gunakan oleh orang yang layak sepertinya.
Aku menghampirinya dan meletakkan tanganku di pundaknya seraya berkata..
"Shane, aku mengerti kau memiliki harga diri sebagai seorang samurai, namun aku tidak ingin kau membuang harga dirimu karena menerima pedang ini.."
"Aku memberi pedang ini padamu karena kau layak menerimanya. Kau sama sekali tidak gagal bagiku, aku hanya ingin pedang ini bisa membantumu kembali bangkit dan melindungi harga dirimu sebagai seorang samurai ataupun sebagai seorang wanita yang kuat.."
"Jadi ku harap kau tidak menolak pemberianku ini.." kataku
Mendengar itu Shane nampak sedikit terkejut, entah apa yang dia fikirkan. Tapi aku sangat berharap kata2 ku tadi tidak menyinggungnya.
Shane pun mundur sedikit dan mengangkat pedang dariku di depan keningnya sambil membungkukan badannya di hadapanku seraya berkata..
"Kalau begitu, dengan senang hati aku menerima pedang ini dan menjadikannya kekuatan untuk membantu master demi mencapai tujuan. Mulai saat ini aku bersama pedang ini akan menjadi pedang dan perisaimu yang selalu siap menuhi segala perintahmu.." ucap Shane dengan penuh percaya diri
Aku tersenyum dan membuatnya kembali berdiri tegak dengan mengangkat di bahu nya.
"Aku lebih senang jika kau menganggap perintah ku itu sebagai sebuah permohonan, kata perintah itu membuat seolah ada jarak diantara kita, aku ingin kita menjadi seperti sebuah keluarga dan tim yang kuat demi mencapai tujuan dan harapan kita.." kataku
Mendengar itu Shane tersenyum dengan lembut. Ini pertama kalinya aku meihat dia tersenyum dan baru sadar, ketika dia tersenyum dirinya sangatlah cantik. Seolah dia menjadi orang lain, karena biasanya dia selalu tenang dan pendiam, namun ketika dia tersenyum seperti ini dia benar2 cantik.
"Baik master, dengan senang hati aku akan memenuhi setiap permohonanmu di masa depan.." jawab Shane dengan senyum manisnya menyadarkanku dari lamunan
"Hmm, sepertinya sainganku bertambah lagi.." ucap Venera dengan nada genitnya
"Eh? Saingan? Saingan apa..?" tanyaku
"Tentu saja saingan untuk jadi wanitamu master.." ucap Venera seraya mendekatkan wajahnya padaku
Aduh mampus, kalau gini mana tahan aku. 3 wanita didekatku ketiganya sangatlah cantik, semoga saja tidak khilaf lah.
Bagaimanapun mereka bertiga akan menjadi bagian dari organisasi yang akan ku dirikan, untuk saat ini kita harus tetap fokus menguasai menara ini.
Aku pun mengalihkan pembicaraan yang mulai berbahaya ini dan langsung mengajak mereka melanjutkan penaklukan menara.
Luna yang melihat ekspresiku hanya tertawa kecil sambil mengikuti ku dari belakang diikuti dengan Venera dan Shane di dekatnya.
Lantai 81-90 semuanya dalah area ngarai besar dan juga sungai dengan padang rumput yang mengelilinginya. Monster2 yang ada disana juga sangat kuat.
Tak butuh waktu lama, dengan kekuatan Luna dan pedang baru milik Shane, kami pun tiba di lantai 90S. Kali ini yang menjadi boss nya adalah seekor monster ShadowWolf dengan rank SS.
Ini adalah monster yang benar2 merepotkan, dia memiliki kemampuan yang sama dengan Shane yaitu mampu berpindah2 lokasi dengan menghilang di balik bayangan.
Beberapa kali monster itu juga mengincarku dengan Venera, tapi sihir waktu milik ya membuat gerakan monster itu menjadi sangat lambat dan kami selalu berhasil menghindari serangannya.
"Oh monster nakal, kau berani2nya menyerang masterku dengan cakar dan taringmu yang berlendir itu.." ucap Venera
Venera menggunakan sihirnya untuk menangkap monster itu ketika gerakannya melambat. Muncul beberapa lingkaran berbetuk pusaran hitam kecil di sekitar monster itu, setelahnya keluar rantai sihir dari tiap2 lubang itu dan mengikat monster itu dengan kuatnya.
"Time Magic - Time Flow Chain"
Setelah ShadowWolf itu terikat rantai sihir milik Venera, seketika waktu kembali berjalan dengan normal.
"Nah nah. Begini baru namanya nya anjing pintar.." ucap Venera seraya melangkah mendekati monster itu..
"Venera, berhati2lah dia sangat kuat.." kataku memperingatkan
Venera menoleh kearahku dan berkata..
"Tenang saja master, rantai ini adalah rantai waktu, dia tidak akan bisa memutusnya. Memutusnya berarti merusak aliran waktu, dan itu tidak bisa dilakukan jika kau bukan seorang dewa..hehe.." ucap Venera sambil tertawa ringan
"Rantai itu adalah sihir tingkat legendaris yang bahkan mampu mengikat waktu, mustahil ada yang bisa memutusnya di dunia ini.." ucap Luna menjelaskan
Namun tiba2 Shane secepat kilat bergerak menebas rantai2 itu dengan pedangnya, namun rantai2 itu tetap tidak bergeming.
"Hei, apa yang kau lakukan Shane.." ucap Venera terkejut
"Tidak ada, aku hanya mencoba kekuatannya.." jawab Shane dengan tenang
"Tidak boleh begitu kau tahu? Master lihat dia.." ucap Venera dengan memasang wajah lugu
"Tidak perlu memasang wajah lugu begitu Venera, itu tidak cocok untukmu kau tahu..?" ucap Luna meledek ekspresi Venera
"Hmph, aku ini memang lugu tahu.." jawab Venera seraya memalingkan wajahnya.
"Sudahlah2, aku tahu kalian semua sangat kuat. Tapi sebaiknya ayo kita lanjutkan pendakian kita.." kataku menengahi keadaan
Venera pun segera menyelsaikan monster itu, rantai yang mengikatnya langsung mengencan dan meremukan tubuh monster rank S itu dengan mudah layaknya krupuk.
Setelahnya kami semua naik ke lantai 91..
Di lantai 91 sampai 100 itu topografinya ibarat gabungan dari setiap lantai menjadi satu. Ada sabana, hutan sedang, hutan lebat, jurang, ngarai, pegunungan dan sungai.
Selain itu luasnya juga sepertinya 2-3x lebih besar ketimbang lantai2 sebelumnya. Monsternya pun diisi dengan monster2 rank A sampai SS. Yang kurasa merepotkan adalah Orge, Werewolf dan Treant.
Orge selalu menyerang secara berkelompok, begitu juga dengan Werewolf. Bahkan di beberapa lantai kami bertemu dengan Orge Commander rank S dan Orge King rank SS. Itu menyulitkan, karena Orge dan Werewolf adalah monster yang memiliki kecerdasan hampir seperti manusia.
Mereka bisa membuat strategi dan mampu bertarung dalam komando dari monster yang menjadi pemimpin mereka.
Sedangkan untuk Treant, kami sedikit kesulitan pada awalnya karena mereka berkamuflase dengan sangat baik seolah mereka semua hanya pohon besar biasa. Namun ketika mendekat, akar2 mereka langsung menjerat dan itu sangat kuat.
Jika bukan karena kemampuan memperlambat waktu milik Venera mungkin entah aku sudah mati sebanyak beberapa kali.
"Mereka semua benar2 merepotkan.." ucap Venera
"Benar, kekuatan mereka sangat hebat dan bahkan aku dengan level dan kemampuanku di buatnya kewalahan.." ucap Shane
"Orge dan Werewolf adalah yang paling menyulitkan, aku sampai mengeluarkan sayap Angels ku untuk terbang dan menyerang mereka.." ucap Luna
"Meski begitu kalian bertiga sangat hebat dan sangat kompak, aku beruntung ada kalian semua disampingku.." kataku
"Uu master, kau sangat rendah hati, aku jadi semakin mencintaimu.." ucap Venera dengan genit seraya hendak memelukku
Namun tiba2 Shane menghentikannya dengan memukul kepala Venera dengan sarung pedangnya.
"Bletak..!!"
Venera pun kesakitan dan kesal pada Shane seraya berkata..
"Apa yang kau lakukan dada kecil..!!" teriak Venera
"Aku melihat ada monster sapi yang akan menyerang masterku, jadi sudah sewajarnya aku melindunginya bukan.." ucap Shane dengan tenang tanpa rasa bersalah
"Apa..!? Siapa yang kau panggil monster sapi hah..??!!" teriak Venera kesal
Aku dan Luna memperhatikan perdebatan mereka dan saling bertukar pandang sambil tertawa kecil..
"Nampaknya Shane mulai bisa berbaur dengan kita.." ucap Luna
"Benar, dia juga memiliki sisi humor yang cukup baik meskipun selalu mempertahankan sisi cool nya itu.." kataku
"Anda terlihat cukup senang tuan.." ucap Luna
"Hehehe, jelas aku senang, suasana seperti ini yang memang aku inginkan, ini jauh lebih baik kau tahu kan.." kataku
"Begitu ya, jadi suasana ini yang tuan inginkan.." ucap Luna sambil tersenyum
"Benar, ramai dan seru. Itu sangat membuatku seperti berada di duniaku dulu.." kataku
Benar, suasana inilah yang aku suka. Penuh tawa, keceriaan, kebersamaan dan kehangatan seperti inilah yang aku inginkan.
Aku bukan tipe orang yang bisa terus2an bersikap tenang dan serius seperti Shane, kadang kala aku juga ingin bersikap ceria dan konyol seperti Venera.
Namun sikap bijaksana dan manajemen emosi yang baik seperti Luna pun kurasa tidak buruk.
Bagaimanapun mereka semua kini adalah keluargaku yang baru, dengan bersama mereka aku merasa bisa melakukan apapun. Aku sangat bersyukur memiliki mereka semua di dunia ini....
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya