Alogaritma Cinta

BAB 4

Siang itu semua santriwan dan santriwati usai melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di masjid, tak terkecuali Annisa dan Syifa. Annisa yang memang berangkat kerja pada sore hari, jadinya ia bisa meluangkan waktu untuk sholat berjamaah.Saat Annisa sedang ingin beranjak dari masjid menuju rumahnya, suara bariton terdengar menyapanya.

"Annisa... "

Ternyata itu suara dari Gus Rasya

"Ada apa Gus? "

"Kamu di suruh ummi ke ndalem"

"Baik Gus, tapi memangnya ada apa?"

"Entahlah... tapi sepertinya kamu di suruh bantu-bantu ummi"

"Ehh.. emm.. sekarang Gus?"

"Besok... ya sekaranglah"

"Iy.. iya Gus"

Keduanya pun langsung pergi ke ndalem. Di sepanjang perjalanan yang tidak begitu jauh mereka berdua sama sekali tidak berbicara. Mereka hanya fokus pada tujuan utama yaitu segera tiba di ndalem.Karena kepergian keduanya menjadikan bahan omongan para santri yang mereka jumpai.

"Ehh.. liat itu kan Gus Rasya kok sama kak Annisa, mereka mau kemana?" tanya seorang santriwati yang bernama Lea.

"Entahlah.. tapi sepertinya menuju ke ndalem deh" jawab Nilam

"Iya kayaknya sih seperti itu,tapi ngapain ya?"

"Ya gak tau,kalau kamu tanya saya, saya tanya siapa? "

"Dasar dodol, gak gitu konsepnya Maimunah"

jawab Lea sambil menoyor kepala Nilam

"Hei kalian... ngapain nyebut nama ibu saya?"

tanya Syifa yang dari tadi mendengar obrolan kedua temannya itu

"Ehh.. engg.. enggak kok Syif, maaf keceplosan soalnya, lupa maaf ya"

Ucap Lea minta maaf menangkup kan kedua tangannya.

"Ya udah aku maafin tapi lain kali jangan pake nama ibu aku lagi ya, gak sopan"

"Iya... iya... Oh ya kamu tahu gak barusan kakak kamu sama Gus Rasya pergi berdua, kayaknya ke ndalem deh"

"Gak tau, mungkin ada urusan kali sama keluarga ndalem,apa mungkin kak Annisa di suruh bantu-bantu kan juga bisa, positif thingking aja, lagian Ning Zulaikha katanya mau dateng kan"

"Iya juga.. ya udah yuk balik ke asrama, capek mau istirahat tidur siang dulu yuk sebentar"

"Aku numpang istirahat di kamar kalian ya, lagian kalo harus pulang kelamaan jalannya"

"Ok.. ayo deh kita malah seneng kalo ada kamu syif"

Mereka pun balik ke asrama untuk istirahat. Sementara keadaan di ndalem saat ini keluarga Kyai Abdullah sudah datang dan di sambut oleh Kyai Rasyid dan Ibu Nyai Fatimah, tidak ketinggalan juga Gus Rasya tentunya.Ya tebakan para santriwati itu benar, Annisa di mintai tolong oleh ummi Fatimah untuk membantu mbak-mbak ndalem menyiapkan beberapa hidangan untuk Keluarga Kyai Abdullah.Dapat Annisa lihat dengan jelas Kyai Abdullah datang bersama istrinya yaitu ibu Nyai Laila dan anak perempuannya yaitu Ning Zulaikha. Annisa yang memang sudah pernah bertemu dengan Ning Zulaikha sebelumnya, tapi tidak dapet di pungkiri kalau perempuan itu memang sangat cantik dan cara bicaranya pun lembut dan sopan. Sangat pantas untuk menjadi pendamping Gus Rasya.Seketika Annisa menjadi minder untuk tetap melanjutkan perasaannya terhadap Gusnya itu,rasanya sangat tidak pantas jika ia harus bersaing dengan seorang Ning.Mungkin memang benar, seorang Gus itu di takdirkan untuk Ning, Habib untuk Syarifah, dan santri ya untuk santri.Kalaupun memang ada yang seperti yg di sebutkan diatas, itupun hanya sedikit,karena memang merekalah pemenang pada akhirnya.