Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERUNGKAP
Semenjak kejadian didalam mimpi, sari terus memikirkan apa maksud dari kata darah manis yang diucapkan oleh sosok-sosok yang ada di asrama ini.
Sari terus bertanya-tanya kenapa narin juga telah melindungi sari didalam mimpi itu.
Sejak sari bermimpi kemarin, memang narin tidak beranjak dari atas lemari sambil terus menatap sari kemana pun sari pergi, bahkan saat sari akan ke kamar mandi untuk buang air kecil, narin pun ikut mengikuti sari, sambil terus menatap mengarah ke penunggu toilet sambil berkata "jangan ganggu dia nenek tua!!"
yang merupakan sosok nenek tua badannya sedikit bungkuk dengan keadaan perut terbelah dan isi perutnya berjatuhan ke lantai menghentikan langkah kakinya yang mau mendekati sari setelah mendengar peringatan dari narin.
Sari yang berada masih didalam toilet saja sedikit tersenyum mendengar ucapan narin terhadap sosok nenek tua tersebut yang menurut sari sedikit lucu.
Setelah selesai buang air kecil, sari keluar toilet menuju wastafel untuk mencuci tangannya. Sedikit melirik sari melihat nenek tua itu hanya menunduk mematung karna sedang ditatap oleh narin, entah apa yang membuat nenek tua ini takut terhadap narin, padahal jika dilihat sekilas seperti sosok yang baik sari pun heran apa sebenarnya yang membuat narin menjadi hantu bergentayangan di asrama ini.
Malam ini sari sedang belajar, mengingat sari bisa ke kota karena beasiswa jadi nilai sari tidak boleh menurun agar bisa tetap bisa bersekolah di kota.
Berbeda dengan sari, ratna masih asik bermain handphone membuka satu per satu sosial media yang ada didalam handphone nya, ya tentu saja walaupun ratna tidak dapat beasiswa lagi ratna tetap bisa bersekolah di kota menggunakan uang orang tuanya hasil pesugihan berjualan bakso di desa.
saat sedang fokus belajar sari lupa belum mengabari ibunya di desa. Sari pun bergegas mengambil handphonenya yang ada di kasur lalu kembali duduk ke meja belajar tempat ia belajar tadi. "halo assalamualaikum nak" terdengar suara wanita paruh baya diujung telpon.
"wasalamualaikum ibu, apa kabar buk? Ibu sehat-sehatkan disitu? Ibu nggak telat makankan? Tanya sari setelah mendengar suara ibunya sedikit lemas. " iya sehat nak, ibu baru saja selesai makan. Ibu nggak papa ibu cuma kelelahan dari ladang"kata ibu menenangkan sari.
Dengan sedikit cemas sari mengatakan "ibu kalau capek nggak usah ke ladang buk, nanti ibu makin sakit". Dengan nada kemah lembut ibu menjawab " ibu baik-baik aja nak cuman memang hari ini cuaca disini cukup terik sehingga membuat ibu cukup kelelahan".
"oh iya udah deh kalau gitu ibu istirahat ya setelah ini, sekarang sari tutup ya telponnya biar ibu bisa langsung istirahat" kata sari. Mendengar itu ibu pun mengiyakan dan tak lupa ibu mengingatkan pesannya "oh iya nak, ingat jangan lupa pesan ibu ya!!”
"iya bu, sari nggak akan lupa pesan ibu, ya udah sudah ya bu sari tutup telponnya assalamualaikum".
Sari memang enggan menceritakan apa yang sudah terjadi disini apa lagi menceritakan tentang mimpinya tadi, sari hanya takut akan membuat ibunya mencemaskan dirinya di kota
Selesai menutup telpon sari pun melanjutkan kegiatan belajarnya, sedang fokus sari belajar tiba-tiba sari mendengar narin berbicara " hmm ganteng juga ya mereka" dengan keponya, sari pura-pura merenggangkan badannya kekanan, ia melihat narin ternyata sedang melihat poster sambil melayang, narin memperhatikan poster artis k-pop yang ditempel oleh ratna didinding kamar mereka.
sari merasa lucu melihat tingkah narin "lucu juga bisa lihat hantu terpana melihat ketampanan artis k-pop" batin sari sambil tertawa kecil. Ternyata ketawa sari terdengar oleh narin dan sontak langsung saja narin menghampiri sari yang tengah berada dimeja belajar, sambil mengucapkan sesuatu ditelinga sari "kamu bisa lihat aku kan?
Sari yang sudah terbiasa melihat sosok seperti narin tidak mengambil pusing dengan ucapan narin, sari tetap melanjutkan belajarnya, tapi setelah tidak dipedulikan oleh sari, sosok narin tetap masih berada disamping sari ternyata narin tengah asik memperhatikan lembar jawaban sari.
" halah dasar manusia seperti ini saja salah, bagaimana mau ketemu jawaban yang benar jika perkalian diatasnya saja sudah salah. Ini nomor 3, 7 dan 11 pun salah" setelah berkata seperti itu sosok narin pun melayang menuju keluar kamar langsung menembus pintu kamar.
Mendengar ucapan narin, sari segera mengoreksi apa yang diucapkan narin saat melihat lembar jawaban yang dikoreksinya tadi. Satu persatu sari memeriksa nomor soal yang sudah dikatakan oleh narin.
Dan ternyata benar nomor-nomor soal yang dikoreksi narin ternyata memang salah. Dalam batin sari "Udah cantik, baik, pintar pula. Sepertinya narin baik" sambil tersenyum.
Melihat sari tersenyum, ratih pun terheran langsung bertanya ke sari "sari kamu kenapa sih? Perasaan dari tadi kamu belajar aja kok tiba-tiba senyum. Memang ada yang lucu didalam buku sekolahmu?
"haha nggak kok aku cuma lucu aja ternyata soal yang aku kerjakan tadi yang kukira benar ternyata salah haha" jawab sari sedikit tertawa.
"memang aneh ku rasa kamu ini sari, beda memang orang pintar dengan kita ini ratih" sahut dina.
Hari ini sudah tepat 1 bulan sudah sari berada di kota. Semenjak kejadian di mimpi tempo lalu sari sudah tidak merasakan gangguan-gangguan dari sosok mereka-mereka di asrama ini.
Narin selalu mengikuti setiap langkah sari dimana pun sari menuju di dalam asrama ini sambil selalu menatap tajam kepada sosok mereka-mereka yang selalu memperhatikan sari saat sari berada di asrama.
Sebenarnya sari merasa jadi terlindungi oleh narin, Narin juga sering membantu sari dalam mengerjakan tugas sekolah. Tidak jarang sari sengaja menyelesaikan tugasnya lalu membiarkan lembar jawabannya dibaca oleh narin untuk dikoreksi.
Narin selalu menyebutkan kesalahan apa yang sudah sari kerjakan, dengan menguping tajam mendengar perkataan narin sambil dengar ekspresi cuek agar narin tidak mengetahui kalau sebenarnya sari bisa melihat sari. Selama narin membantu sari mengoreksi tugas sekolah sari, sari sampai disanjung oleh gurunya disekolah.
Jam didinding sudah menunjukkan pukul 10 pagi, hari ini memang sari tidak bersekolah lantaran sari merasa tidak enak badan alhasil sari sendirian di kamar. Sambil terbaring lemas sari sambil bermain handphone sambil mendengar narin tengah bernyanyi duduk di atas lemari. Suara narin sangat merdu dan lembut,sari juga terkagum-kagum mendengarnya sehingga ia tidak fokus memperhatikan handphone yang ada ditangannya.
Sari langsung bangun dari kasur lalu duduk ditepi kasurnya sambil berkata "sebenarnya aku bisa melihatmu". Mendengar perkataan sari, narin langsung menghentikan nyanyiannya, melayang perlahan menghampiri sari yang masih duduk ditepi kasurnya. " benarkah kamu bisa melihatku? Tanya narin dengan dengan raut wajah terharu. Sari mengganggukkan kepala yang berati menandakan iya kepada narin.
"maafkan aku tentang mimpimu tempo lalu. Aku hanya ingin melindungimu dari mereka yang diluar kamar ini, kamu pasti kagetkan saat ku berteriak?" sari sontak terkejut mendengar ucapan narin "Jadi yang terjadi dimimpiku itu nyata? Tanya sari sambil mata terbelalak karna kaget. " ssstt jangan keras-keras!! Nanti mereka dengar. ini cukup jadi rahasia kita berdua jangan sampai mereka tau kalau kamu bisa melihat ku, teruslah berpura-pura tidak tahu. Karena bila mereka tahu aku tidak bisa membantumu lagi karena sebenarnya diluar sana mereka lebih kuat dariku"
Sari yang hanya terdiam mendengar penjelasan narin. Di kepalanya ia masih mencerna semua yang diucapkan narin "lalu kenapa mereka menginginkan aku? Kenapa mereka selalu bilang darah manis kepadaku?".
Dengan menghela nafas panjang narin pun menjelaskan kepada sari " asal kamu tau, kamu sangat harum. Dari luar asrama saja kami sudah tau itu adalah kamu.
Maka dari saat kamu masuk melangkahkan kaki ke lorong mereka sudah berbaris memanjang menyambutmu karena mereka tahu kalau kamu akan datang dan akan terus mengikutimu sampai kedepan kamar bukan. Kamu ini sangat langka sari, tidak semua manusia harum seperti kamu. kamu adalah santapan lezat bagi orang yang mencari tumbal pesugihan. Kamu ingat laki-laki berbadan gosong yang hampir mencelakaimu didalam mimpi? Ia tidak hanya berhenti dimimpimu , dia masih terus memantaumu dan mengincarmu untuk dijadikan tumbal pesugihan untuk majikannya. Laki-laki itu selalu menunggumu diluar asrama ini sampai sekarang. Maka terus berhati-hatilah tetap pura-pura tidak tahu saja seperti sebelumnya"
Mendengar semua yang dikatakan narin, sari pun tak sadar air mata pun jatuh. Sari sangat terharu atas semua perlindungan yang diberikan narin kepadanya"
"Terima kasih narin, terima kasih sudah melindungiku aku tau pasti ada hantu baik dan itu adalah kamu. Maukah kamu terus melindungiku selamaku disini?. Narin pun menganggukkan kepala dan dan berkata " sekarang kita temankan? Sari pun tersenyum seraya menjawab pertanyaan narin "Tentu saja teman".
...****************...