Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 31
Sarah terbangun dengan perasaan yang nyaman, ia memeluk guling kesukaannya. Cuaca yang tadi malam hujan, membuat pagi terasa sangat dingin dan sangat nyaman untuk terus tidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuh.
Sarah merasakan perasaan hangat dan nyaman, ia terus memeluk guling di depannya. Tapi entah kenapa ia merasa guling nya sangat besar, dan Sarah mencium wangi yang terasa familiar untuk hidungnya. Hingga ia dengan terpaksa membuka mata secara perlahan, matanya langsung membulat sempurna saat melihat Andrew berada di depannya dan ia tengah memeluk pria itu.
Sarah langsung bangkit dan menjauh dari Andrew, pria itu nampak sangat tidur nyenyak. "Bajingan!" maki Sarah, ia tahu jika Andrew pas mencari kesempatan di dalam kesempitan.
Sarah langsung bangkit dari tempat tidurnya dan segera keluar dari dalam kamar.
Kini Sarah dan Damini tengah menyiapkan sarapan bersama, Sarah terus memasang wajah kesal dan marah. Hingga Damini di buat keheranan dengan ekspresi putri nya saat ini.
"Ada apa dengan wajahmu, pagi-pagi buta seperti ini kau sudah menekuk wajah mu seperti itu." Omel Damini seraya memindahkan sayur sop daging buatannya ke dalam mangkuk.
Sarah hanya diam dan tak menjawab, ia malas untuk membahas tentang Andrew. Damini menatap heran Sarah, biasanya anak itu tidak pernah bersikap seperti ini.
"Kapan pria itu akan pergi?" Tanya Damini kepada Sarah.
Sarah yang tahu siapa yang dimaksud oleh Damini langsung tersenyum kesal, "Tentu, pagi ini dia akan langsung pergi." Jelas Sarah yang nampak sangat kesal.
Damini terdiam sejenak, "Sarah, kau harus berhati-hati dengan pria itu. Terlebih dia adanya paman dari wanita yang sangat menginginkan Reno, bisa saja ini adalah triknya untuk menghancurkan mu." Ucap Damini yang mengingatkan kepada Sarah, agar tidak mudah untuk jatuh cinta pada seorang pria hanya karena di berikan sedikit perhatian.
"Aku tahu." Jawab Sarah yang mengangkat tempat nasi dan membawanya ke atas meja makan.
Damini terdiam sejenak, ia kembali melanjutkan pekerjaannya. Sarah memang gadis yang baik dan polos, tapi sayang ia harus di benci oleh semua orang karena rencananya yang meminta Sarah untuk bisa menikah dengan seorang pria kaya raya.
Sarah lalu kembali ke dapur, ia melihat Damini nampak terdiam dengan tatapan yang sendu.
"Kenapa Bu?" Tanya Sarah heran.
"Tidak, aku hanya memikirkan beberapa hal saja." Jelas Damini seraya tersenyum tipis.
Keduanya lalu pergi ke ruang makan, Damini berjalan ke arah kamar untuk membawa Dodi. Pria itu dengan kursi roda nampak sangat senang, terutama senyumannya yang sangat lebar.
"Sarah, dimana suami mu. Cepat panggil dia, kita sarapan bersama." Jelas Dodi dengan senyuman di wajahnya.
Sarah sebenarnya enggan untuk memanggil pria itu, tapi demi menyenangkan hati ayahnya. Sarah langsung pergi ke kamar, ia melihat Andrew duduk di atas ranjang dan tengah memainkan handphone.
"Cepat turun ke bawah, kita sarapan! Dan setelah ini kau harus langsung pergi dari rumah ku." Jelas Sarah dengan tatapan tajam, ia lalu langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Andrew.
Andrew tersenyum tipis saat mendengar hal itu, ia lalu bangkit dan berjalan ke ruang makan untuk makan bersama.
Di ruang makan Andrew tak henti-hentinya berbicara dengan Dodi, membuat pria itu semakin bersemangat dalam menjalani kehidupannya.
"Ayah.. Bagaimana jika kau pindah saja ke rumah ku, di sana fasilitasnya lebih lengkap dan kau juga bisa mendapatkan perawatan yang terbaik." Jelas Andrew yang memberikan saran.
"TIDAK." Sarah dan Damini langsung menjawab bersamaan, keduanya menatap Andrew dengan tatapan tajam. Pria yang baru di kenalnya ini dengan berani mengatakan hal seperti itu.
Dodi tertawa saat melihat reaksi Sarah dan Damini, "Ayah sudah sangat nyaman di sini, di sini sangat tenang. Dan ini adalah rumah tempat ku tumbuh dan menghabiskan waktu bertahun-tahun bersama anak dan istri ku. Dan aku juga ingin tempat ini sebagai tempat terakhir ku." jelas Dodi dengan senyuman di wajahnya.
Andrew terdiam sejenak, kini ia tahu jika Dodi sudah sangat pasrah dengan kehidupannya yang seperti ini. Dan kini Dodi seakan tengah menunggu malaikat maut untuk menjemputnya.
"Baiklah, jika ayah membutuhkan sesuatu. Kau bisa langsung katakan pada ku." Jelas Andrew dengan senyuman.
Dodi tersenyum sebagai jawaban, kini semua orang hanya diam. Mereka makan tanpa ada yang bersuara sama sekali, yang terdengar hanya suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, Sarah menarik Andrew keluar dari rumahnya. "Sekarang kau pergi dari rumah ku dan jangan pernah menampakkan diri mu lagi di rumah ku." Ancam Sarah dengan nada kesal, jika bukan karena ayahnya. Sarah sudah pasti mengusir Andrew dari pertama pria itu menginjakkan kakinya di rumah ini.
"Baiklah, tapi aku ingin berpamitan dulu."
"Tidak usah, ayah ku sedang istirahat! Jadi kau bisa langsung pergi." usir Sarah yang sudah sangat tidak sabar.
Andrew tersenyum mengejek, "Baiklah aku akan pergi." Jawab Andrew.
Ia mengeluarkan kunci mobilnya dan segera berjalan ke arah mobil yang terparkir, dengan senyuman menggoda Andrew terus menatap ke arah Sarah. Lalu pria itu langsung masuk ke dalam mobil dan segera mengendarai mobilnya, dan pergi dari rumah Sarah.
😠😠😠
hehehe