Kiara Larasati terpaksa menikahi lelaki yang tak dikenal karena sebuah salah paham salah satu warga desa yang melihat Kiara d cium seorang lelaki bule dalam keadaan seluruh pakaiannya basah
Elvano yang berkunjung d vila keluargnya sedang menikmati pemandangan air terjun melihat seseorang tenggelam jiwa heroiknya memaksa dia untuk menolong dan berakhir menikahi gadis yang dia tolong
bagaimana kisah percintaan mereka, ikuti terus kisahnya ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 09
Kiara merebahkan badannya membelakangi Elvano melanjutkan tidur yang terpenggal gara perut lapar.
sudah 30 menit berlalu tapi mata cantik Kiara belum juga terpejam.
Braaak!!
Bayangan hitam melintas di luar jendela.
"Siapa yang mau bermain-main denganku" gumamnya beranjak dari ranjang mengintip dari jendela kamarnya. Seseorang dengan pakaian hitam berlari keluar pagar. Kiara menghela nafasnya berjalan keluar memeriksa kegaduhan tadi.
"Ya ampun! bunga kesayangan nenek!" Kiara melihat rak pot bunga nenek hancur berserakan dan dia juga melihat sesuatu yang terselip di jendela kamar milik mendiang ibunya.
"Surat ?" Kiara mengambil secarik kertas yang terselip dan membacanya.
..."Tunggu aku, beberapa hari lagi aku akan menjemput kalian"...
hanya itu kata-kata yang tertulis, tidak ada nama pengirimnya.
"Surat ini di tujukan untuk siapa? dan ini diletakkan di kamar ibu?" gumamnya masih berpikir keras siapa pengirimnya
Deg!
"Mungkinkah?" Kiara kembali masuk ke kamar meletakkan surat itu di dalam laci.
Tidak ingin terlalu memikirkan Kiara naik ke ranjang dan mencoba memejamkan mata.
***
Pagi-pagi buta nenek Astri terkejut melihat tanaman bunga kesayangannya hancur berserakan.
"Pak! BAPAK!!" teriak nek Astri
"Ada apa bu? pagi-pagi kok sudah teriak-terik" seru kakek Bima berjalan menghampiri nenek Astri.
"Ini lho pak bunga-bunga nenek kenapa bisa kayak gini" ucapnya heran.
"Apa tadi malam ada lindu ya pak" Kiara yang mendengar teriakan neneknya keluar kamar menghampiri nenek.
"Ada apa nek?" tanya Kiara
Elvano dengan muka bantalnya mengikuti Kiara keluar seketika membulatkan mata.
"Apa tadi malam ada lindu nek, tapi kok cuma tanaman ini saja yang hancur lainnya baik-baik saja" Ujar Elvano memasang mode terkejut.
Kiara hanya terdiam merapatkan bibirnya, pandangan kakek Bima mengarah pada Kiara, melihat diamnya Kiara kakek Bima tahu kalau ada yang di sembunyikan oleh cucunya.
Kiara yang menyadari arah pandang kakeknya hanya tersenyum dan mengedip mata mengisyaratkan bahwa dia akan menjelaskannya nanti.
"Sudahlah bu nanti bisa di beli lagi, Kiara panggil bang Udin bersihkan semuanya" kakek Bima berjalan masuk lagi di dalam rumah.
"Baik kek" Kiara berjalan ke paviliun di belakang rumah tempat bang udin dan istrinya tinggal.
Elvano berjalan menggaruk-garuk kepalanya sambil menguap mengekori Kiara.
Kiara menghentikan langkahnya
"Buuk!" Elvano menabrak punggung Kiara
"Apa sudah menjadi kebiasaanmu berhenti tiba-tiba, atau jangan-jangan kau sengaja biar aku bisa memelukmu dari belakang" ujar Elvano.
Kiara memutar matanya jengah.
"Kau mau kemana, kenapa mengikutiku?" tanya Kiara ketus
"Nyari bang Udin" Jawab Elvano santai.
Sebenarnya sesuatu yang tidak perlu Elvano lakukan hanya saja beberapa hari ini dia suka sekali mengekori Kiara.
"Bang Udin di nyari kakek" teriak Kiara saat melihat bang Udin keluar dari paviliun.
"Iya neng" teriak bang Udin bergegas ke rumah kakek.
Kiara geleng-geleng kepala saat melihat Elvano mengeluarkan senyum pepsodent dan beranjak kembali masuk rumah.
Di dalam kamar Kiara menghela nafas berat melihat Elvano masih juga mengekor
"Aku mau mandi apa kau juga ikut?" tanyanya ketus.
"Boleh juga" ucap Elvano
"Braak" Kiara menutup kasar pintu kamar mandi.
"Dasar bule mesum" umpatnya dari dalam kamar mandi
Elvano tertawa melihat tingkah Kiara " dia menggemaskan saat marah " Elvano meraih ponsel terlihat sebuah notifikasi dari Belva
" Dua minggu lagi ulang tahunku babe, jangan lupa kalau tidak aku akan marah selama dua minggu"
Elvano tersenyum dan merasa bersalah setelah membaca pesan dari kekasihnya dia teringat akan cincin yang akan dia berikan pada saat ulang tahun kekasihnya, cincin yang sudah melingkar di jari manis Kiara dan entah kenapa ukurannya pas.
Kiara keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaiannya karena dia tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang lagi.
duh moga berhasil di kejar dah
jangan lma² ya elah
Lo harus inget semuanya
apa ngga kasian sama kia dan anaknya pho .
walaupun gregetan tapi Yo wes lah
tapi kok aku greget ya
El amnesia selama 6th lama banget sih
apa ga ada usaha buat ngingat .
ya elah
apa kamu ga mau liat baby El junior.
tapi penasaran juga sih...
itu sih mau²nya kamu