Rahasia Desa Cendono Wenggi

Walaupun paviliun sela dekat dengan Mahesa tetapi terbatas oleh tembok yang tinggi.

"Hay pelayan rendahan,putri ajeng mendatangi sela yang berada di dapur,sela tidak memiliki seorang playan.

Sela menoleh."Ya tuan puti ada apa?"

"Nanti malam kamu di suruh pakai baju ini,ini pemberian kakak ku,dan malam nanti acara pertunangan kalian."Ajeng menatap sela dengan wajah dingin.

"Terima kasi tuan putri."

"Ajeng berlalu meninggalkan Sela yang menatap sayu ke arah baju yang bewarna biru muda,cukup indah dan cantik.

Malam hari nya sela berdandan dengsn sendiri tampa ada yang membantu."kita liat saja seperti apa riasan playan itu,"Ibu suri tersenyum miring

"Aku kira ibu menyayangi gadis playan itu?"Ajeng menjawab dari arah pintu,dan masuk menghampiri sang ibu.

"Aku baik pada nya karna berada di kerajaan Mahes Mati aku tidak mau Mahes Mati tahu kalo aku tidak menyukai gadis belayan itu.

"Ha-ha-ha. Ibu memang bisa bersandiwara,"Ajeng tersenyum sinis menatap cermin di hadapan nya.

"Iya la,mana mungkin Ibu mau punya menantu playan,"

"Terus bagai mana kakak mau,ibu menika dengan nya?"Ajeng merasa heran kenapa kakak nya mau sama Sela.

"Ya itu Ibu yang memaksa kakak kamu,kalo kakak kamu ngak menika dia tahta kerajaan ini akan diberikan dengan erik,anak dari selir murahan itu."

Di sisi lain sela suda selesai dengan riasan nya."apakah aku benar memilih jalan ini?"

Semua tamu undangan sudah datang untuk menghadiri acara ritual tunangan calon raja mereka.Begitu sela memasuki ruanga semua mata terpaku melihat sosok wanita yang memakai gaun bewarna hijau dengan sanggul di kepala,mahkota kecil yang menghiasi rambut yang cantik.

"Wah.cantik sekali dia!!dari kerajaan mana dia itu kenapa aku tidak perna liat?"

"Hey aku dengar dia itu adalah seorang playan,ujar orang orang yang suka bergosip.

"Hah.playan?"

"iya aku dengar dengar ya gitu."

Acara pertunangan mereka sudah selesai cin cin di jari manis Sela dan Mahesa sudah melingkar di sana,menandakan lambang cinta mereka,tapi kenyataan nya awal dari kehancuran Sela.

Mahesa mendekatkan wajah nya ke arah Sela."Ingat ini hanya sementara,jika aku menemukan cinta sejatiku aku harap kamu terima semua itu."

"Aku umumkan kepada kalian jika saya sudah bertunangan dengan seorang playan rendahan."

Cetarrr!!

Rasa sakit yang dirasakan oleh Sela,dia tidak menyangka akan jadi begini.Pernikahan mereka akan di adakan esok lusa.

"Aku harus siap menikah dengan Mahesa aku harus bisa,demi ayah."Sela mengelap air mata nya yang terjatuh.

Ke esokan pagi nya sela kembali di berikan pakaian kali ini pakaian yang begitu mewah,Sela merasa sedih dan sakit sati mengingat sosok Pendi yang menunggu nya di jakarta."Maap kan aku pen."

Semua sudah sibuk melakukan kegiatan untuk besok pagi,dan semua angota kerajaan makan malam bersama tetapi Sela tidak di undang.

"Dimana tunangan mu Mahesa?"raja Roki menanyakan Sela kepada Mahesa.

"Dia tidak bisa datang ayah,dia lelah,begitu yang dia katakan tadi kepada ku."

Di sisi lain sela sedang menunggu di kamar barang kali ada yang memangil Sela makan bersama,akan tetapi sudah 2 jam menunggu tidak ada yang memangil,dan akhir nya Sela memasak di dapur.

Sela memasak sup ayam dan sambal ikan asin,Sela membeli semua itu saat ke sini waktu itu dan Sela masak di belakang dengan bau yang sangat mengoda sampai-sampai tercium di kediaman Mahesa.

"Haa bau apa ini?kok wangi sekali dari mana asal nya?"Mahesa menyusuri asal aroma itu dan teryata tepat di dapur paviliun mawar.

"Akhir nya makananku selesai juga."Saat keluar Sela melihat Mahesa sedang berdiri di halaman.

"Hey,pangeran sedang apa anda di sana?"

Mahesa menoleh dan melihat sela sedang makan."Tidak aku cuman lewat saja!!"

Mau makan tidak?"Sela menawarkan mangkok sup.

"Tidak,aku tidak mau makan masakan kamu!"Mahesa menelan ludah nya saat melihat sela mencolek sambal ikan itu.

"Ya sudah pergi sana!kenapa berhenti di sana kata nya cuman lewat!"Sela masi menatap mangkok sup makan dengan tenang.

"Ah dasar playan!"Mahesa meninggalkan kediaman paviliun mawar dengan rasa penasaran oleh makanan.

"Ada apa dengan nya?"

Dimalam hari ini Sela merasa sedih besok dia akan menikah dengan mahesa,akan tetapi jika dia mengagalkan pernikahan ini dia tidak bisa bebas menyelamatkan sang ayah.

Malam kini sudah berganti siang,dan waktu nya hari ini Sela Menikah dengan Mahesa."Aku harus berjuang!!"Sela menahan sesak.

Di kediaman utama Mahesa sudah siap-siap berganti pakaian dan saat ini tingal menunggu di pangil penghulu,nya.

"Pangilkan ke dua mempelai!hari sudah menunjukan waktu baik."

"Semua para tamu undangan sudah datang termasuk Mahes Mati,"Aku tidak menyangka kamu akan menjadi adik ku Sela,"Mahes Mati melihat sela yang datang.

Semua tamu undangan terpaku melihat penampilan Sela termasuk mahesa,"kamu jangan sampai jatuh cinta dengan dia ingat rencana kita Mahesa."Ibu suri berbisik di telinga Mahes.

"Tidak akan terjadi,ibu,"Mahesa menatap Sela sinis

Kedua mempelai pria dan wanita sudah duduk di depan penghulu,dan sebuah bacaan adat-adat mereka di bacakan.

"Pasangkan gelang ini dengan istri mu,"gelang berbentuk naga yang bulat kepala bersatu ke ekor.

Di sisi lain pangeran Erlangga datang ke desa cendono wengi dan melihat rumah yang di tinggali sela sudah terkunci rapat.

"Eden kemana mereka pergi?"Erlangga memandang pintu yang tertutup.

"Aku kehilangan jejak tuan,mungkin kah mereka kembali ke jakarta?soal nya sudah melewati 6 bulan.

"Dimana sela tinggal?"

"Aku belum tau tuan mereka dari mana,"eden belum sempat bertanya.

"Siapa yang dekat dengan Sela?"

"Aku melihat putri sela dekat dengan seorang pria bernama...Pendi kalo ngak salah tuan."

"Baiklah malam nanti kita akan menemui pak RT,kita akan menanyakan dimana Sela tinggal!!"

"Baik tuan!!"

Di kediaman mahesa semua sudah melakukan acara makan malam,tiga jam kemudian semua orang bubar termasuk Sela dan Mahesa.

Mereka memasuki kamar yang sama dan Mahesa masuk kamar mandi,menganti pakaian dengan pakaian tidur.

"Kamu tidur di bawah!!jangan harap kamu bisa tidur dengan ku."

"Sela ngomel dalam hati dengan mulut yang komat kamit."

"Apa kamu mengejek ku?"Mahesa melihat mulut Sea yang komat kamit.

"Tidak!!"

Sela berganti pakaian,saat keluar kamar mandi Mahesa terpesona melihat bentuk tubuh sela yang ideal,sela memakai pakaian warna ungu dengan dasar licin.