Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam Masa Lalu
Lin Huo tak bisa berbuat apa-apa lagi dengan perkataan Ling Zhi, luka tusukan pedang yang di deritanya telah membuatnya tak berdaya.
Dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki, Lin Huo kemudian mengeluarkan teknik larangan untuk membekukan seluruh kekuatan sejatinya, berharap agar kelak ada seseorang dari garis darah keluarganya yang dapat mewarisi kekuatan api iblis yang di milikinya.
Sementara itu Ling Zhi yang telah membunuh Ling Huo pada akhirnya pergi meninggalkan tempat itu, tak lupa dia mengambil mustika keabadian untuk dapat menyerap energi murni di dalamnya dan menjadi abadi tanpa mengalami penuaan.
Sementara itu darah Lin Huo yang terus mengalir dari luka tusukan pedang di tubuhnya, pada akhirnya menggumpal dan mengeluarkan cahaya merah darah, hingga terbentuklah sebuah mutiara sebesar kelereng yang berisi kekuatan sejati yang di miliki Lin Huo semasa dirinya masih hidup.
Mutiara itu kemudian melesat ke udara dan pada akhirnya lenyap tanpa bekas.
Awal kisah 1000 tahun telah berlalu...
Di dalam sekte Linyu yang merupakan salah satu sekte kuno, tampak seorang pemuda yang tengah membersihkan area sekitar tempat latihan murid sekte, saat ini pandangan matanya tak lepas dari para murid sekte yang tengah berlatih, hingga pada akhirnya apa yang dilakukannya diketahui oleh salah seorang pelatih yang bernama Lin Sha.
Tatapan Lin Sha seketika itu juga dipenuhi dengan amarah saat melihat pemuda yang tak lain adalah Lin Yan (Pemeran utama), tengah memperlihatkan gerak gerik mencurigakan saat memperhatikan para murid yang tengah berlatih.
Dengan amarah yang terlihat jelas di wajahnya, Lin Sha kemudian menuju ke arah seorang laki-laki tua yang tengah memperhatikan setiap gerakan para murid yang berlatih.
"Guru Lin Wang, Lin Yan sepertinya diam-diam telah mencuri gerakan-gerakan dari murid kita, dan semua ini tak bisa dibiarkan karena orang seperti dia hanya akan hidup sebagai seorang pelayan dan bukanlah seorang cultivator masa depan sekte Linyu," ucap Lin Sha dengan penekanan di perkataannya.
"Apa...!, sampah itu sangat berani mempelajari teknik sekte Linyu?" tanya guru Lin Wang mempertegas laporan dari murid kesayangannya.
"Benar guru, aku melihatnya dengan mata ku sendiri," jawab Lin Sha.
Guru Lin Wang saat ini benar-benar marah atas laporan muridnya, hingga dia pun berkata.
"Lin Sha kesalahan fatal telah dibuat oleh Lin Yan dan ini merupakan kesempatan mu untuk melenyapkannya, agar generasi terakhir Lin Hong dapat segera menghilang dari dunia ini," ucap Guru Lin Wang dengan kilatan mata yang dipenuhi dendam.
Mendengar perkataan sang guru, Lin Sha kemudian menganggukkan kepalanya mengiyakan untuk membunuh Lin Yan.
Senyuman kecil seketika itu juga menghiasi bibir Lin Sha, karena dia saat ini mendapatkan dukungan dari sang guru untuk membunuh orang yang paling di bencinya
"Pada akhirnya aku dapat melenyapkan mu Lin Yan," pikir Lin Sha.
Amarah dendam sebenarnya telah melekat erat pada diri Lin Sha kepada Lin Yan, semua itu terjadi saat kedua orang tua Lin Yan masih hidup.
Lin Yan sejatinya adalah seorang jenius yang mampu mengalahkan Lin Sha dalam setiap perlombaan apapun yang di ada kan di dalam sekte Linyu, dan bahkan wanita yang sangat dicintainya lebih memilih Lin Yan dari pada Lin Sha, wanita itu adalah putri ketua sekte Linyu saat ini, dia bernama Lin Hua.
Pada akhirnya dendam membara itu kini terkuak lagi saat kesempatan itu tiba, di mana Lin Yan telah melakukan kesalahan fatal yaitu melanggar aturan dan kedisiplinan sekte Linyu, dan kesempatan itu sama sekali tak disia-siakan oleh Lin Sha untuk menghabisi Lin Yan.
Sebenarnya banyak cara bagi Lin Sha untuk melenyapkan Lin Yan karena keterbatasan teknik beladiri yang dimiliki Lin Yan, namun hal itu tak bisa dilakukan Lin Sha mengingat kedua penatua agung selalu melindungi Lin Yan, kedua penatua agung melindungi Lin Yan yaitu untuk mengenang jasa ayah Lin Yan yang merupakan ketua sekte Linyu terdahulu.
Guru dan murid pada akhirnya memutuskan untuk melenyapkan generasi terakhir yang dimiliki ketua sekte terdahulu yaitu Lin Yan hari itu juga.
Sambil berjalan beriringan, Guru Lin Wang kembali teringat akan masa lalunya, bagaimana dirinya saat itu begitu dipermalukan di depan seluruh anggota sekte dan penatua agung, saat pertarungan nya melawan Lin Hong dalam pembuktian diri sebagai murid jenius dan terkuat kala itu, hingga pada akhirnya guru Lin Wang harus mengakui kekalahannya yang pada akhirnya memunculkan nama Lin Hong sebagai murid jenius sekte Linyu, sekaligus membuatnya menjadi kandidat terkuat sebagai calon ketua sekte Linyu berikutnya.
Atas kekalahannya itu tentu saja membuat guru Lin Wang sangat terpukul, dan pada akhirnya menimbulkan rasa kebencian kepada seluruh keluarga Lin Hong.
Sementara itu Lin Yan yang melihat kedatangan guru Lin Wang bersama Lin Sha, buru buru melakukan pekerjaannya untuk menyapu area tempatnya berada, karena dia sadar kedatangan mereka berdua memiliki maksud tertentu kepada dirinya.
Setelah sampai di hadapan Lin Yan tanpa ragu Lin Sha dengan cepat menyerang, hingga sebuah tendangan yang dialiri energi murni di dalamnya telak menghantam dada Lin Yan, yang membuat Lin Yan harus terhempas keras ke tanah.
Lin Yan seketika itu juga memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya, yang menandakan jika dirinya saat ini tengah terluka dalam yang sangat parah.
Lin Yan benar-benar dibuat tak berdaya atas serangan yang dilakukan Lin Sha kepadanya, hingga Lin Yan hanya bisa pasrah saat Lin Sha kembali akan melakukan serangan kepada dirinya.
"Hentikan...!!"
Terdengar suara seorang wanita yang sangat familiar di telinga Lin Sha, yang membuat Lin Sha seketika itu juga menghentikan serangannya kepada Lin Yan.
Lin Sha kemudian memalingkan pandangannya pada sumber suara, dan tampaklah seorang wanita remaja seusianya kini tengah berjalan menuju ke arahnya.
"Lin Sha apa yang kau lakukan, mengapa kau ingin membunuh saudara Lin Yan?" tanya wanita itu dengan tatapan yang dipenuhi rasa tak suka atas apa yang dilakukan Lin Sha kepada Lin Yan.
Lin Sha yang ditanya seperti itu dengan cepat menjawab. "Nona Lin Hua, Lin Yan telah dengan sengaja sembunyi-sembunyi mempelajari seni bela diri sekte Linyu, dan hal itu tak dibenarkan oleh sekte kita mengingat ayah Lin Yan dahulunya merupakan menganut teknik aliran sesat".
"Kau pun tau saat itu ketua Lin Hong telah tertangkap basah mempelajari tehnik api ibis, dan untung saja para petinggi sekte dan penatua agung dapat melenyapkannya".
"Nona Lin Hua, apakah kita harus membiarkan Lin Yan mempelajari teknik sekte Linyu setelah dewan pengadilan agung memutuskan untuk melarang seluruh keturunan Lin Hong mempelajari teknik dari sekte Linyu?" tanya Lin Sha dengan tatapan tajam ke arah Lin Hua.
"Lin Hua yang merasa pertanyaan Lin Sha dengan sengaja memojokkannya, pada akhirnya berkata.
"Aku rasa kesalahan Lin Yan tidaklah sebegitu fatal hingga kau harus membunuhnya, Lin Yan saat ini tak memiliki kemampuan sekuat dirimu akibat dalam masa 3 tahun setelah kematian ayahnya, Lin Yan hidup tanpa pelatihan bela diri".
"Lin Sha tak sepatutnya kesalahan orang tuanya di masa lalu kau turunkan kepada Lin Yan, dengan kemampuannya saat ini Lin Yan tak akan mungkin bisa membahayakan sekte Linyu," jawab Lin Hua.
Lin Sha kembali menahan geram di dalam hatinya atas pembelaan Lin Hua, dengan amarahnya dia pun berjalan ke arah Lin Yan dengan maksud ingin segera membinasakan Lin Yan tanpa memperdulikan keberadaan Lin Hua.
Akan tetapi Lin Hua yang mengetahui niat buruk Lin Sha, dengan cepat menghadang langkahnya.
Sementara itu Guru Lin Wang yang tadinya diam tiba tiba berkata.
"Nona Lin Hua jika memang hukuman mati tak pantas bagi Lin Yan, maka ada baiknya apa yang telah dia pelajari dari para murid sekte Linyu harus segera di lenyapkan, karena itu merupakan hukuman yang telah ditetapkan oleh pengadilan agung bagi keluarga Lin Hong.
Setelah berkata seperti itu, aura mengerikan tiba-tiba saja keluar dari dalam tubuh guru Lin Wang, dan dalam sekejap energi itu kemudian mengalir ke telapak tangan guru Lin Wang.
Hanya dalam sekali kedipan mata, telapak tangan kanan guru Lin Wang telah menghantam titik Dantian Lin Yan, yang membuat Lin Yan kembali terpental untuk kedua kalinya.
Akibat pukulan itu membuat Lin Yan tak sadarkan diri.
"Lin Yan!!"
Hanya suara pekikan itu yang keluar dari mulut Lin Hua, saat mengetahui Lin Yan sudah tak berdaya tergeletak di tanah.
Bersambung