NovelToon NovelToon
Hey, Mantan Suami

Hey, Mantan Suami

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cerai / Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Qinan

Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.

Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.

Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~09

"Kirana, kamu baik-baik saja ?" ucap Kaizar yang langsung membuat Kirana nampak salah tingkah jangan sampai pria itu mencirigainya.

"Pak Kendra pergi, Den. Bagaimana kalau kita menyusulnya, saya takut nanti beliau marah karena kelamaan menunggu saya memilih pakaian." sahut Kirana dengan wajah khawatirnya dan itu membuat Kaizar langsung tertawa melihat kepolosan wanita itu, rupanya pembantunya sedang khawatir memikirkan kemarahan sang kakak.

"Sudah biarkan saja, kita bisa naik taksi jika mereka meninggalkan kita. Benarkan Keanu ?" tukas Kaizar seraya menatap keponakannya tersebut.

"Tentu saja, Keanu juga malas sama tante Lexa." sahut Keanu yang semakin membuat Kaizar tertawa lebar.

Melihat itu Kirana tak tahan untuk ikut mengulas senyumnya, mereka adalah dua orang yang sangat baik menurutnya.

Sesampainya di rumahnya Kirana segera menidurkan Keanu di kamarnya, ia senang karena kini mantan mertuanya itu tak keberatan ia ikut mengasuh bocah kecil itu saat Santi sedang tidak ada.

"Buatkan saya kopi !!" perintah Kendra saat Kirana baru keluar dari kamar putranya malam itu hingga membuat wanita itu langsung berjingkat kaget.

"Kenapa? kaget ?" ucap Kendra lagi seraya menatapnya.

"Ti-tidak, Pak." sahut Kirana, lantas sedikit membungkukkan badannya dan segera berlalu dari sana.

"Tunggu !!" panggil Kendra lagi hingga membuat Kirana menghentikan langkahnya lalu berbalik badan.

"Iya, pak ?" sahut Kirana menatapnya.

"Tidak, cepat buatkan saya kopi dan bawa ke kamar saya !!" perintah Kendra kemudian, sial kenapa ia mendadak jadi salah tingkah saat wanita itu menatapnya.

Sorot matanya benar-benar mirip istrinya meskipun memakai kaca mata dan itu membuatnya kembali mengingat perbuatan wanita itu.

"Kenapa kamu melakukan itu padaku, Kirana? kenapa ?" ucapnya seraya mengepalkan tangannya.

Wanita yang begitu ia kagumi karena akhlaknya rupanya diam-diam telah menghianatinya, bertahun-tahun Kendra menahan sakit hatinya hingga melupakan bagaimana cara mencintai lagi.

"Pak, saya mengantarkan kopi." ucap Kirana saat baru membuka pintu kamar Kendra, tak ada yang berbeda dengan sebelumnya ranjangnya tetap sama bahkan warna catnya sekali pun.

Kirana masih enggan masuk sebelum pria itu mempersilakannya, meskipun beberapa tahun silam mereka pernah menghabiskan malam-malam penuh cinta dan gairah yang menggebu di dalam sana.

"Letakkan di atas nakas !!" perintah Kendra kemudian.

Dengan ragu Kirana melangkah masuk ke dalam lantas meletakkan secangkir kopi buatannya di atas nakas sebelah tempat tidur pria itu.

Setelah itu Kirana segera berbalik badan untuk pergi namun tiba-tiba ada Kendra tepat di belakangnya hingga membuatnya hampir menabraknya.

"Pak Kendra permisi, saya mau lewat." ucapnya lantas melangkah ke samping pria itu namun tiba-tiba tubuhnya di dorong hingga membuat punggungnya menabrak dinding belakangnya.

"Pak Kendra." Kirana langsung menelan ludahnya saat pria itu memepet tubuhnya, bagaimana jika sebenarnya mantan suaminya itu sudah tahu siapa dirinya?

Tidak, itu tidak boleh terjadi. Ia tidak ingin berpisah dari sang putra apalagi saat mengingat hubungan mereka mulai dekat.

"Pak Kendra, to-tolong lepaskan saya." mohonnya kemudian, namun detik selanjutnya pria itu nampak jatuh ke dalam pelukannya.

"Pak, pak Kendra ?" Kirana nampak menepuk bahunya, namun pria itu tak bereaksi apapun. Hanya terdengar dengkuran halus napasnya.

"Apa dia sedang mabuk ?" gumam Kirana, lantas segera membawa pria itu ke ranjangnya dan merebahkan tubuhnya di sana.

Kirana nampak mencium aroma alkohol yang menyengat dari dalam mulutnya dan ia tak menyukai itu. "Sejak kapan kamu seperti ini, mas ?" gumamnya seraya menatap iba mantan suaminya itu.

Dahulu pria itu tak pernah menyentuh minum-minunan berakohol bahkan rokok sekalipun, namun saat ini bau asap nikotin nampak tertinggal di badannya dan itu membuatnya sangat sedih.

"Aku masih sangat mencintaimu mas dan aku tak tahu harus bagaimana saat ini." imbuhnya lagi seraya mengulurkan tangannya untuk mengusap rahang pria itu.

Nampak bulu-bulu halus tumbuh di sana yang seharusnya sudah waktunya di cukur, dahulu pria itu suka sekali menggodanya dengan menciuminya yang membuatnya merasa kegelian dan ia merindukan saat-saat itu.

Tak terasa butiran kristal nampak lolos dari sudut matanya hingga membuat Kirana kembali menarik tangannya dan segera beranjak pergi dari kamar tersebut.

Keesokan harinya.....

Pagi itu Kendra nampak menuruni anak tangga dengan pakaian yang telah rapi, setelan kemeja lengan panjang yang terlihat pas di tubuh atletisnya.

"Pagi." sapanya saat baru bergabung di meja makan.

Pria itu tak sedikit pun menatap Kirana yang sedang membantu Bik Asih menghidangkan makanan di atas meja dan itu membuat Kirana nampak lega, rupanya mantan suaminya semalam benar-benar mabuk hingga tak mengingat kejadian apapun.

"Keanu suka bubur ayam buatan tante." ucap Keanu dengan mulut penuh makanan, sedangkan Kirana hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

"Bubur buatanmu mirip sekali dengan masakan mantan menantuku, Ira. Sangat nendang rasanya." puji pak Adiguna yang terlihat lahap sekali.

"Biasa saja, siapa pun juga bisa masak seperti ini." tukas Nyonya Ranti tak suka saat suaminya memuji masakan pembantunya itu.

Kendra yang baru memasukkan satu sendok bubur ke dalam mulutnya nampak mengunyahnya dengan pelan dan seketika kenangan bersama istrinya kembali muncul di benaknya.

"Mas, bangunlah aku membuatkan mu sesuatu." ucap Kirana pagi itu seraya menepuk lembut pipi sang suami.

"Membuat apa ?" sahut Kendra yang sepertinya enggan untuk membuka matanya, semalam ia pulang terlalu larut karena harus lembur di kantornya dan kini ia masih sangat mengantuk.

"Ayolah buka matamu mas, ini spesial buat kamu." rengek Kirana dan sontak membuat sang suami membuka matanya.

"Taraaa, aku membuat bubur ayam kesukaanmu." ucap Kirana dengan tersenyum manis dan tentu saja itu membuat sang suami langsung beranjak duduk.

Pagi-pagi di buatkan makanan kesukaannya di sertai senyuman penuh cinta, lelaki mana yang tak terharu.

Kendra langsung mengambil mangkuk di tangan istrinya itu lantas meletakkannya di atas nakas, lalu detik selanjutnya pria itu langsung menarik tangan sang istri hingga membuat wanita itu jatuh ke atas ranjangnya.

"Mas, buburnya ?" Kirana mengingatkan saat suaminya kini berada di atasnya.

"Aku ingin memakan makanan pembuka dahulu sayang, baru makan bubur." sahut Kendra lantas mendekatkan wajahnya dan m3lum4t bibir wanita itu dengan lembut.

Kendra yang kembali dari ingatan masa lalunya nampak meletakkan sendoknya dengan sedikit kasar ke atas mangkuknya hingga meninggalkan dentingan nyaring dan tentu saja itu membuat semua orang menoleh ke arahnya.

"Aku sudah kenyang." ucapnya lantas segera beranjak dari duduknya dan berlalu pergi dari sana.

"Ini salah Papa karena membahas wanita murahan itu lagi dan kamu Ira jangan pernah masak bubur lagi, mengerti !!" ucap nyonya Ranti seraya menatap kesal Kirana.

"Baik, nyonya." Kirana mengangguk kecil, kemudian kembali ke dapur.

Ia memang sengaja memasak bubur kesukaan mantan suaminya itu buat putranya dan ia senang Keanu sangat menyukainya, lain kali ia akan tetap memasaknya lagi tak peduli mantan mertuanya itu melarang.

Bagaimana pun caranya ia harus membuat putranya semakin dekat dengannya hingga bocah kecil itu tak ingin di pisahkan darinya.

1
Isnaining Asih Fitria
Biasa
Isnaining Asih Fitria
Buruk
Eloraaaaa
/Tongue/
Yuyun suseni
😄🤭
Mutiara Manik
Luar biasa
himawatidewi satyawira
ya lah..
himawatidewi satyawira
🤣🤣🤣
Mupliha Gaffar
Luar biasa
himawatidewi satyawira
hbs nyungsep di got
himawatidewi satyawira
waduuhh dimas liat laip setriming 17+++++..tutup mata dim
himawatidewi satyawira
sama dong ma dora the explorer
Eloraaaaa
/Scream/
Rika Sofia
Luar biasa
himawatidewi satyawira
takut disembelih si dimas
himawatidewi satyawira
duhh beli bakso aja butuh 200 jt
himawatidewi satyawira
gampang mak..perlu brapa M? eMber bsr ato kecil?
himawatidewi satyawira
lho ndak takut ketularan item ?
himawatidewi satyawira
mak lampir kejedot tembok
himawatidewi satyawira
jngn kaget lah mak..kan kls atas..btw kls 9 ato 12?
jumirah slavina
Aku mendukungmu Kiranaaaaa....
habiskannnnnnnn.....
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!