NovelToon NovelToon
Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Archduchess Beatrice Estrillda Of Winfrey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Reinkarnasi / Cinta pada Pandangan Pertama / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chykara

Season dua dari novel "AKU KAH ANTAGONISNYA"

tentang perjalanan cinta Beatrice dan Sankara setelah menikah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chykara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

08 Malam di Utara

"Mau jalan jalan dulu nggak sebelum tidur?" tanya Sankara pada Beatrice saat mereka keluar dari ruang makan dengan langkah kecil.

"Jalan jalan?" tanya Beatrice dia menatap sekeliling mencari tau kemana Sankara ingin membawa nya berjalan jalan.

"Aku ingin memperlihatkan sesuatu yang sudah ku siap kan untuk mu sebagai hadiah selamat datang" ucap Sankara. 

"Hadiah untuk ku? Apa?" tanya Beatrice dengan antusias.

Ayo ikut aku akan memperlihat nya pada mu, apa kaki mu masih sakit Bebe? Apa lebih baik kamu aku gendong saja?" tanya Sankara. 

"Tidak aku ingin berjalan saja, tapi apa tempat yang akan kita tuju itu jauh?" tanya Beatrice 

"Tidak terlalu jauh, kita akan ke sisi barat kastil" ucap Sankara 

"Ayo kalau begitu" ucap Beatrice 

"Tunggu sebentar" ucap Sankara, dia meninggalkan Beatrice sebentar dan kembali sambil membawa sebuah selendang berukuran besar berbahan bulu hangat dengan warna putih bersih.

Dia menyelimuti tubuh Beatrice dengan selendang tersebut.

"Kita akan keluar ruangan, kamu akan menggigil kedinginan jika berpakaian seperti ini saja" ucap Sankara sambil menyelimuti Beatrice dan merangkul bahu nya dengan lembut.

Sankara dan Beatrice berjalan menyusuri lorong menuju sayap sisi barat kastil, melewati beberapa ruangan hingga bertemu pintu keluar menuju sisi barat kastil.

Sesaat sebelum pintu di buka Sankara mengeluarkan sebuah pita renda hitam lalu menutup mata Beatrice dengan pita renda panjang tersebut.

"Kenapa di tutup?" tanya Beatrice 

"Kan kejutan" ucap Sankara 

Setelah Sankara merasa yakin kalau mata Beatrice sudah tertutup Sankara membuka pintu dan menuntun Beatrice berjalan keluar.

Hal pertama yang di rasakan oleh Beatrice adalah tiupan udara dingin yang menyapa pipi nya. 

Mereka berdua berjalan beberapa langkah lalu terdengar Sankara membuka pintu lain dan udara dingin tadi langsung berubah hangat saat mereka masuk ke ruang yang baru di buka oleh Sankara tersebut.

"Siap?" tanya Sankara 

Beatrice mengangguk dia sangat penasaran dengan kejutan dari suami nya tersebut. Sebelum dia membuka mata nya hidung nya mencium aroma yang sangat familiar di hidung nya.

Sankara membuka pita yang menutup mata Beatrice.

"Ayo buka mata mu," ucap Sankara setelah pita di buka, mendengar ucapan sang suami pelan pelan Beatrice membuka mata nya.

Awal nya gelap tapi dengan cepat mata nya menyesuaikan cahaya dan dia tau di mana dia saat ini.

Ini adalah sebuah rumah kaca, buka rumah kaca biasa tapi versi duplikat dari rumah kaca milik nya di mansion Ayah nya. Rumah kaca yang di bangun oleh sang ayah untuk ibu nya sebagai hadiah kehamilan pertama nya.

Rumah kaca yang menjadi tempat favorit Beatrice menghabiskan waktu dari hari ke hari. 

"Ini..." suara Beatrice serak dan tercekat seakan tertahan di tenggorokan nya..

"Aku membawa rumah kaca mu ke sini, aku tau selama kamu tinggal di sini nanti kamu akan merindukan rumah kaca mu, karena itu lah aku membangun kan rumah kaca yang sama untuk mu di sini. Saat aku membicarakan dengan ayah mertua dulu, beliau merekomdasikan orang yang sama untuk membuat duplikat rumah kaca mu di sini" ucap Sankara. 

"Terima kasih... Ini sangat berarti untuk ku, ini adalah hadiah terbesar yang pernah aku terima, aku sangat menyukai nya" 

Beatrice berjalan masuk semakin dalam ke dalam rumah kaca super luas tersebut. di satu sisi terdapat banyak pohon tropis yang sudah berbuah, beatrice heran dari mana Sankara mendapatkan pohon pohon tersebut.

Selain pohon tropis terdapat juga bunga tulip dan Mawar aneka warna, serta air mancur bulat di tengah rumah kaca, persis sama seperti di rumah kaca milik nya di rumah sang ayah.

Di dalam rumah kaca itu dia merasa seakan bukan berada di utara tapi di wilayah timur di mansion sang ayah, sangat familiar. rumah kaca yang hangat yang bertolak belakang dengan udara dingin wilayah utara.

Beatrice memutar tubuh nya dan menatap Sankara yang berdiri tepat di belakang nya.

"terima kasih" ucap Beatrice sambil menubruk tubuh Sankara dan memeluk nya dengan erat

Sankara tersenyum dan membalas pelukan hangat sang istri.

"udah malam ayo kita istirahat, kamu bisa menghabiskan waktu seharian besok untuk menginspeksi apa yang kurang dari rumah kaca ini" ucap Sankara

Beatrice mengangguk kedua nya berjalan keluar dari rumah kaca, baru selangkah mereka keluar langsung di sambut udara dingin yang mencucuk tulang.

"seperti nya aku harus segera menyesuaikan diri dengan udara dingin ini, biar tidak perlu membawa selendang kemana mana pun aku akan pergi" ucap Beatrice sambil merapatkan selendang bulu yang menutupi leher bahu hingga pinggang ramping nya.

"Benar sekali kamu harus segera menyesuaikan diri, karena aku akan mengikat mu seumur hidup ke tanah ini, aku tidak akan pernah melepaskan mu Bebe, walau apapun yang terjadi, kamu seumur hidup akan menjadi milik ku Bebe, tidak akan aku biar kan siapa pun untuk mendekati mu, bahkan memimpikan nya pun tidak boleh" ucap Sankara sambil memeluk Beatrice dengan protektif.

Beatrice tertawa terbahak mendengar ucapan sang suami. Dia senang mendengar ucapan sang suami, setelah penderitaan nya di kehidupan pertama nya sebelum reinkarnasi sebagai Reina dan awal kehidupan kedua sebagai Beatrice yang hampir mati di tangan ibu tiri nya akhir nya kehidupan Beatrice bertemu kebahagiaan yang tiada batas nya.

Kedua nya berjalan menuju lantai empat dengan langkah kecil menyesuaikan dengan langkah Beatrice yang kaki nya masih belum sembuh sempurna.

Sankara mendorong pintu kamar Beatrice yang berat lalu mempersilahkan sang istri masuk duluan sebelum mengikuti langkah kaki Beatrice masuk ke kamar tersebut.

"Kenapa kamu ikut?" tanya Beatrice dengan kening berkerut

"kenapa lagi mau tidur lah" ucap Sankara dengan santai

"kamar kamu di samping" ucap Beatrice

"Bebe.... jangan bilang kalau kita akan tidur terpisah, tidak, tentu saja tidak, aku tidak mau tidur terpisah" ucap Sankara

"Kalau di tanya aku pun ingin kita satu kamar, tapi udah peraturan nya seperti itu kalau Archduke dan Archduchess punya kamar masing masing. bagaimana kalau kakek tau" ucap Beatrice

"hanya sementara, sampai aku membuat pintu penghubung kamar kita, jika sudah punya connecting door kita bisa tidur bersama tanpa ada yang komplain, bisa tidur di sini atau di sana" ucap Sankara

"tapi..." ucapan Beatrice tidak selesai karena mulut nya sudah di sumpal oleh Sankara dengan bibir nya yang panas.

Sankara mengangkat tubuh mungil Beatrice dan menggendong nya seperti koala.

"Ini malam pertama kita di sini sayang, jangan habiskan waktu dengan berdebat" ucap Sankara sambil melangkah menuju ranjang, dengan lembut dia meletakkan beatrice di ranjang luas tersebut.

"Tok... tok... tok..." baru saja mereka akan memulai samar samar terdengar ketukan pintu dari kamar sebelah.

Gabriel memanggil Sankara dengan nada mendesak.

*****

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!