NovelToon NovelToon
Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Ku Sembunyikan Gajiku Dari Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Wanita Karir / Fantasi Wanita / Psikopat itu cintaku / Kekasih misterius / Saling selingkuh
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mauliya Pasuruan Pasuruan

Siti Anisa Khumairah Rahma, atau sering disapa Anisa itu selalu dikasih jatah 25 ribu perhari oleh suaminya yang bernama Adit.
uang 25 ribu tersebut harus cukup untuk mencukupi makan satu keluarganya suamiku yang berjumlah 6 orang itu pun sudah termasuk Anisa dan juga adik, setiap hari Anisa harus memutar otak untuk dibuat apa dengan uang 25 ribu tersebut jika lauk minta sesuai selera, Anisa lah yang mendapatkan segala cacian dari keluarga suaminya. Anisa sampai frustasi karena sikap pelit suaminya sedang PDKT dengan mantan pacarnya, karena mencium bau-bau perselingkuhan, Anisa pun mulai masa bodoh. Dan ketika dia mulai menemukan suatu aplikasi yang bisa menghasilkan cuan, Annisa pun mulai enggan untuk sikap jujur terhadap suaminya. Dia menyembunyikan gajinya dari keluarga suaminya yang pelit bin medit itu.
Lalu di saat Anisa hendak membongkar perselingkuhan suaminya itu, malah dirinya dituduh menggoda Ayah mertuanya, apa sikap apa yang akan diambil Anisa nanti?
Yuk ikutin kisah Anisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mauliya Pasuruan Pasuruan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

\*\*\*\*\*\*\*

Sampai saat ini adit belum curiga mengenai ATM-nya yang telah ditukar oleh Citra. Kebetulan juga Adit telah berganti nomor ponsel, sehingga dia tidak mendapatkan notifikasi apapun dari pihak bank. Mungkin alam semesta memang sedang mendukung aksi Citra tersebut. Sehingga tanpa hambatan Citra bisa dengan mudah menukar kembali ATM suaminya itu.

" Hehehe... aman..." gumam Citra setelah mengembalikan ATM suaminya ke tempat semula.

Citra juga sudah menyimpan dengan baik buku tabungannya tersebut, tadi sekalian Citra juga membuat M-banking, sehingga dengan mudah dia bisa mengecek rekeningnya tersebut kapan saja.

Setelahnya

Semuanya beres, Citra pun membaringkan tubuhnya. Masa bodoh dengan mertua dan suaminya yang terus mengomel-ngomel di luar sana.

" Kamu tidak mendapat jatah makan malam ini, itu bentuk hukuman untuk kamu karena sudah malas-malasan dan keluyuran tidak jelas!" Ucap Adit saat masuk ke dalam kamarnya setelah kenyang mengisi perut walaupun hanya lauk sederhana.

" Hemmmm, terserah. Lagian aku udah bosan makan ber lauk ikan asin" sahut Citra acuh tak acuh. Sebelum pulang tadi Citra sudah makan, terus dia juga membeli jajanan untuk nyemil jika sedang lapar.

Karena sudah dia tebak kalau endingnya akan seperti ini. Bukan sekali dua kali Citra tidak diberi makan, udah sering malah. Chika Citra melakukan sebuah kesalahan, memanglah Bu Indah memberinya hukuman dengan tidak memberinya makan.

Sungguh, definisi Fir'aun jilid 2 memang!

" CK, walau cuma ikan asin, tapi bisa menghidupi mu sampai setahun ini kan ?

Buktinya kamu tetap semok!" sarkas Adit tidak suka dengan sikap Citra.

" Lah, emang cuma itu adanya. Bukannya aku nggak bersyukur ya Mas, tapi masalahnya kamu lebih dari mampu kalau sekedar beli ayam sekilo untuk satu keluarga.

Emang kamu pikir aku nggak tahu, kalau Kamu udah naik penjabat ?

Eh salah, naik jabatan maksud aku !" Sahut Citra yang malam membongkar keculasan suaminya. Biarlah, Citra mau tahu bagaimana reaksi suaminya itu jika tahu dia sudah tahu salah satu kebohongannya.

Sementara Adit sudah syok mendengar ucapan sang istri.

Wajahnya berubah jadi pucat.

" Da-dari mana Ka-kamu tahu ? Eh maksud aku, I-itu tidaklah benar" elak Adit yang sebelumnya sudah keceplosan.

Citra tersenyum miring melihatnya.

" Alah gak usah bohong lagi Mas, aku udah tahu kalau kamu sudah naik jabatan menjadi kepala tim di pabrik. Tapi kamu sembunyikan dari aku, kenapa ? Takut aku menghabiskan uangmu ?" Tanya Citra.

" Hemmmm, Bu-bukan be-begitu..." Gagap Adit tak bisa berkata-kata.

Sungguh dia tidak menyangka istrinya akan tahu. Tapi dari siapa ?

Kamu pasti bertanya-tanya kan dari mana aku tahu ?

Kalau penasaran, aku kasih tahu saja deh. Suaminya Manda itu juga karyawan di pabrik tempatmu kerja, sampai di situ paham kan ? Masa enggak." Seru Citra lagi.

Huuuuuh !!

Adit pun menghela nafasnya gusar. Yaah, sudah ketahuan rupanya.

" Terus, kenapa memang kalau aku udah naik jabatan. Nggak ada hubungannya juga kan sama kamu ?" Sudah ketahuan ini, ya harus Adit hadapin lah.

" CK, gila memang.

Ini nih otak yang tak pernah mendapat Pelajaran agama.

Kamu udah beristri Mas, penghasilan juga udah berjuta-juta, masa kamu cuma jatah aku 25 ribu doang ? Mana dimakan 1 RT lagi. Itu namanya suami dzolim Mas, hati-hati mati nanti kamu langsung masuk neraka pakai jalur express.' seloroh Citra mulai kesal. Ah Untung dia udah mencuri haknya. Jadi dia tidak sebesar saat pertama kali tahu adik sudah naik jabatan.

" Dzolim gimana, orang kamu aku kasih makan setiap hari." Sanggah Adit.

" Lah iya kasih makan, tapi tidak layak. Aku akan mengerti kalau penghasilanmu pas-pasan, tapi ini penghasilanmu hampir 10 juta.

Sepuluh juta Mas, bukan 10 ribu. Kamu pelit sama aku tapi kamu royal sama keluargamu, ingat Mas, setelah menikah, aku tanggung jawab utamamu, bukan keluargamu.

Setelah semua

Kebutuhanku terpenuhi,

Barulah kamu memikirkan keluargamu." Ucap Citra panjang kali lebar, supaya mata dan pikiran suaminya terbuka.

Yaaaaaa, setidaknya sebelum mereka berpisah, Citra bisa mendapatkan nafkah yang layak dari suaminya.

" Heh ajaran dari mana itu ? Itu pelajaran sesat Adit, jangan dipercaya!" Tiba-tiba Bu Indah meringsek masuk ke kamarnya Citra dan Adit.

Rupanya dari tadi Bu Indah menguping pembicaraan Citra dan Adit.

Citra pun memutar bola matanya ke atas sampai juling. Benar-benar menyebalkan sekali mertuanya itu, kalau si nyonya ikut campur kan jadi gagal. Tahu sendiri suaminya itu masih ngetek ke ibunya.

" Ibu tenang saja, aku udah tahu kok kalau yang dikatakan Citra itu Sesat. " Sikap Adit menenangkan ibunya.

Sudah panas kuping Adit mendengar ibunya terus mengomel.

Bu Indah pun Tersenyum puas selalu menatap sini pada menantunya.

" Dengar ya, Adit itu anakku, dan seorang anak lelaki itu selalu dan harus berbakti kepada ibunya. Kamu jangan menjerumuskannya menjadi anak durhaka ya Citra, mau dia naik jabatan atau tidak jatahmu ya cuma 25 ribu.

Ngerti kamu !!" Sarkas Bu Indah dengan mata mendelik tajam.

" Huh, terserahlah.

Males aku debat sama Fir'aun jilid 2. Yang waras ngalah...." Seluruh Citra meledek.

" Lihat Adit istri kamu itu, semakin kurang ajar mulutnya" Bu Indah tidak suka Citra memanggilnya dengan sebutan Firaun jilid 2.

Udah Bu udah, biar Adit Didik lagi si Citra. Ibu keluar ya, aku lelah mau istirahat. Besok kan harus kerja lagi." Hati pun mengusir ibunya dengan cara sehalus mungkin.

Huuuuuh !!

Bu Indah pun akhirnya menurut,

" Ingat ya, yang Harus kamu utamakan itu ibu, keluargamu. Bukan si Citra itu, dia hanyalah orang lain yang kebetulan jadi istrimu!" Dengus lagu Indah sembari melirik sinis pada Citra.

Citra sendiri malah acuh tak acuh, dengan santainya Citra kembali berbaring dirinya di atas kasur dan memainkan ponsel miliknya.

" Iya Ibu iya, Adit ngerti. Sekarang Adit harus istirahat" akhirnya Bu Indah pun benar-benar pergi dari kamarnya Citra dan Adit.

" Citra, tidak bisakah kamu bersikap baik sama ibu ? Heran, sudah setahun di sini kalian tidak akur juga.

Contoh tuh Bu haji, akur banget sama menantunya cetus Adit sembari menyimpan tas kerjanya. Lupa tadi belum menyimpan karena terlalu lapar.

" Aduh kalau mau kasih perbandingan ya nggak sama bu haji lah Mas. Bu haji kan lulusan pondok, dan dapat Pak haji yang putranya kyai anaknya, Husein pun juga jebolan Arab,

Berita keluarga agamis, beda sama kalian yang minim pengetahuan agama. Ya beda jauh lah. Kalau mau bandingin tuh sama bu Ika, lihat sendiri kan bu Eka sama menantunya selalu ribut kayak aku sama ibu, bahkan mereka sampai lempar-lemparan kutang, Yah karena Bu Ika itu sifatnya sebelas duabelas kayak ibumu." Celetuk Citra menyahut tapi fokusnya masih pada ponselnya.

Adit pun diam, mungkin dia memang salah mencari perbandingan.

" Udah ah aku mau tidur. Ngomong sama kamu itu bikin bulu ketekku keriting." Cetus Citra kemudian meletakkan ponselnya dan lalu memejamkan matanya.

" Jangan tidur dulu dong, kan kamu belum menunaikan kewajiban kamu sebagai istri" seru Adit sembari menggoyang-goyang lengan istrinya.

" Lah kamu aja hak menunaikan kewajiban kamu sebagai suami, masih berani minta jatah kamu ?

Nggak ada, lagi banjir !" Ketus Citra.

Hahh!

Adit pun menghela nafasnya kasar.

Sudahlah tadi menahan nafsunya terhadap Santi, ini di rumah dia juga masih harus tidak bisa menyalurkannya.

Gini-gini Adit masih takut dosanya berbuat zina. Akhirnya Adit pun tidur dengan resah dan gelisah. Paginya dia terbangun dengan wajah berantakan, kesulitan tidur karena tidak bisa menidurkan adik kecilnya.

" Kenapa kamu kucel begitu ? Nggak dapet data dari bini lu ya ?

Hahahaha ledek teman Adit di pabrik.

Adit hanya memberengut kesal.

Diam-diam Santi pun masuk ke dalam ruangan Adit.

" Mas kamu kenapa ?" Tanya Santi saat melihat Adit tak sebukar biasanya.

Hahh!!

Lagi-lagi Adit

Menghala nafasnya kasar, gegara semalam, Kepalanya pusing sampai sekarang.

" Nggak apa-apa.." jawab Adit pada akhirnya. Nggak lucu juga dia menjawab karena tidak mendapat jatah dari istrinya.

" Biar aku tebak, pasti kamu gak dikasih jatah sama si Citra ya ?" Tebak Santi yang sialnya tepat sasaran.

Adit pun salah tingkah,

" Emmmmm... itu...." Adit pun gugup.

Santi pun tersenyum.

" Udah nggak usah malu, Mas gimana kalau aku kasih saran"

" Apa " ? Adit pun mulai penasaran.

" Gimana kalau kita menikah ?" Usul Santi membuat adik terperangah.

Di sisi lain, Citra sedang bercinta kegirangan di dalam kamarnya.

" I-ini benar gaji aku ?

Waaaah gede banget !" Pekik Citra histeris.

** Hai para reader tercinta author minta dukungan kalian ya...

Ini karya pertama author semoga kalian suka...

Jangan lupa kasih like, komentar, dan vote

Ya...

Terima kasih🥰🥰🥰

1
Maulidia Okta
ha ha kamu blm tau aja, San, gimana pelitnya Seorang adit
Maulidia Okta
kirain rentenir, ternyata group Arisan to....
makanya by Indah jadi orang tamak bamget.....
benjol kan jadunya....
Wanita Aries
Ka. Ada yg plagiat karya kk ini lho. Cm tokoh namanya diganti.
Semoga sukses trus ya ka
Maulidia Okta
ceritanya menarik kak
Maulidia Okta
jangan² bu Indah berurusan sama rentenir ya
Maulidia Okta
Ayo citra jangan mau di fitnah Cari kebenarannya....
Maulidia Okta
hat² bu Indah...
entar Kalo citra keluar sungut nya bisa Struk lho 😄😄😄
Maulidia Okta
sinta kamu Emang Murah an banhet ya
Semoga citra tau, habis kau adit.....
Maulidia Okta
akhirnya dapat gaji juga...
ikut seneng citra.....
Nurhasanah
seru, semangat berkarya thor.
Zalva riziq
banyak typo nya sampe bingung bacanya ...semangat aja deh
Wanita Aries
Ka,, baru mampir..
Kebetulan cerita kk sama dgn sebelah cm beda nama. Cb kk cek judulnya ‘ketika kesabaran berakhir’
Mauliya Pasuruan Pasuruan
amin
Maulidia Okta
Rasain kamu dit....
Maulidia Okta
semangat thor
Maulidia Okta
Aduh citra kamu bar bar bagetz
Maulidia Okta
eh Ibu mertua, Awas ya entar klo citra Sukses yesel deh
Maulidia Okta
Semoga awal Pertemuan yg menghasilkan cuan
Maulidia Okta
semangat kak, Walau banyak typo😊😊
Uswatun Hasanah
lagi dong next ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!