NovelToon NovelToon
Hot Duda Dan Baby Sitter

Hot Duda Dan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Pengganti
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rhtlun_

Di tengah hujan deras yang mengguyur jalanan kota, Kinanti menemukan seorang anak kecil yang tersesat. Dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan, anak itu tampak sangat membutuhkan bantuan. Tak lama kemudian, ayah dari anak itu muncul dan berterima kasih atas pertolongan yang ia berikan.

Meskipun pertemuan itu sederhana, tidak ada yang tahu bahwa itu adalah awal dari sebuah kisah yang akan mengubah hidup mereka berdua. Sebuah pertemuan yang membawa cinta dan harapan baru, yang muncul di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rhtlun_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 3

Hari ini, Kinanti duduk di meja makan kecil di ruang tamu rumahnya yang sederhana, memandangi layar ponselnya yang terasa sepi dari panggilan atau pesan. Di depannya, beberapa berkas lamaran pekerjaan tersebar, sebagian besar sudah ia kirimkan ke berbagai perusahaan, namun hasilnya selalu mengecewakan.

Wajahnya tampak lelah, pikirannya berputar, bingung memikirkan langkah selanjutnya. Ia tahu bahwa ia harus terus berusaha, tetapi tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menerima penolakan yang tidak ada habisnya.

Tiba-tiba, ponselnya berdering, memecah keheningan rumah yang sunyi. Nomor yang muncul di layar tampaknya tidak dikenal. Kinanti merasa ragu sejenak, namun akhirnya ia memutuskan untuk mengangkat telepon tersebut.

"Hallo?" Suara Kinanti terdengar agak ragu, mencoba menyapa penelepon yang tidak ia kenal.

"Selamat malam, ini David, asisten dari Pak Julian." Suara di ujung telepon terdengar sopan namun tegas.

"Pak Julian ingin bertemu denganmu malam ini. Apakah kamu memiliki waktu untuk bertemu di sebuah restoran?"

Kinanti terkejut mendengar nama Julian. Ia tidak tahu harus merasa senang atau bingung. Julian, pria yang ia temui di jalan beberapa hari lalu, anaknya tampak merasa nyaman dengannya. Namun, ia tidak mengerti mengapa Julian ingin bertemu dengannya.

"Eh, saya... saya bingung, Tuan David. Mengapa saya harus bertemu dengan Pak Julian?" Tanya Kinanti dengan suara pelan, merasa sedikit cemas.

David menanggapi dengan tenang, "Pak Julian ingin berbicara denganmu secara pribadi mengenai sebuah hal penting. Apakah kamu bersedia untuk bertemu dengan beliau malam ini? Jika iya, saya akan menjemputmu."

Kinanti merasa sedikit tertekan, namun ia tidak bisa menolak. Dalam kondisi keuangannya yang semakin sulit, ia tahu bahwa mungkin ini adalah kesempatan yang datang tanpa diduga.

"Baiklah, saya akan bertemu dengan Pak Julian malam ini. Terima kasih atas informasinya."

David mengucapkan terima kasih dan menutup telepon, meninggalkan Kinanti dengan perasaan campur aduk. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Apa yang sebenarnya diinginkan Julian darinya?

Apakah ini ada hubungannya dengan Kenzo, anaknya yang pernah ia temui? Ia tidak tahu pasti, namun ia berharap pertemuan ini bisa memberikan kejelasan.

*******

Malam pun tiba, dan Kinanti bersiap-siap dengan pakaian sederhana yang ia miliki. Ia tidak tahu harus mengenakan apa, namun akhirnya ia memilih pakaian yang nyaman namun tetap terlihat rapi.

Beberapa saat kemudian, suara mobil berhenti di depan rumahnya. Kinanti segera membuka pintu dan melihat sebuah mobil hitam yang elegan terparkir di luar. Dari dalam mobil, David keluar dengan senyuman yang ramah.

"Selamat malam, Nona Kinanti. Pak Julian sudah menunggu di restoran. Mari, saya antar." Ujar David, membuka pintu mobil untuk Kinanti.

Kinanti hanya mengangguk pelan, sedikit gugup. Ia memasuki mobil dan duduk di kursi penumpang. Mobil melaju dengan tenang menuju restoran yang dimaksudkan.

Di sepanjang perjalanan, Kinanti masih merasa bingung. Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Julian? Mengapa ia harus bertemu dengan pria itu malam ini?

Setibanya di restoran yang cukup mewah, Kinanti keluar dari mobil dan mengikuti David masuk ke dalam. Restoran itu cukup ramai, namun suasananya terasa tenang dan intim.

Beberapa meja di sudut ruangan sudah terisi, dan di salah satu meja, Julian tampak duduk dengan tenang, menunggu kedatangan Kinanti. Ia mengenakan jas hitam rapi, dan matanya langsung tertuju pada Kinanti ketika ia memasuki restoran.

"Selamat datang, Kinanti." Sapa Julian dengan senyum ramah.

"Terima kasih sudah datang."

Kinanti tersenyum ragu, mengangguk sebagai tanda hormat. "Terima kasih, mengapa Pak Julian ingin bertemu dengan saya? Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Julian mengisyaratkan Kinanti untuk duduk di hadapannya. Setelah Kinanti duduk, suasana di sekitar mereka seolah terhenti sejenak, hanya ada suara rendah dari percakapan di meja lain dan alunan musik lembut di latar belakang.

"Aku ingin berbicara denganmu mengenai Kenzo." Kata Julian, suaranya serius namun penuh perhatian.

"Kenzo terlihat sangat menyukaimu, dan aku melihat bagaimana kamu begitu baik padanya. Aku ingin kamu untuk menjadi pengasuh anakku. Aku harap kamu bisa tinggal bersama kami di rumah."

Kinanti terkejut mendengar permintaan itu. Ia tidak pernah membayangkan bahwa ia akan ditawari pekerjaan sebagai pengasuh anak.

"Saya... saya tidak tahu apa yang harus saya katakan, Pak Julian." Jawab Kinanti, suaranya agak gemetar.

"Saya belum pernah bekerja sebagai pengasuh sebelumnya."

Julian mengangguk, mencoba meyakinkan Kinanti. "Aku mengerti, Kinanti. Namun, Kenzo membutuhkan teman, dan aku tahu kamu adalah orang yang tepat. Aku sangat sibuk dengan pekerjaan, dan sering kali tidak punya cukup waktu untuk menemani Kenzo. Aku ingin kamu tinggal bersama kami untuk menjaga dan menemani Kenzo."

Kinanti terdiam sejenak, hatinya diliputi perasaan bingung. Di satu sisi, ia merasa ragu, namun di sisi lain, ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang sangat dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan sudah menolaknya, dan ia membutuhkan pekerjaan ini demi keluarga tercinta.

"Baiklah." Akhirnya Kinanti mengangguk perlahan, meski perasaan campur aduk masih ada dalam dirinya.

"Aku setuju. Kapan aku bisa mulai bekerja Pak?"

Julian tersenyum lega, matanya berbinar. "Terima kasih, Kinanti. Kamu bisa bekerja mulai besok. Kami akan mengatur semuanya, termasuk tempat tinggalmu di rumah kami."

Kinanti mengangguk, merasa sedikit lega namun tetap tidak bisa menutupi kegugupannya. Meskipun ia merasa ragu, ia tahu bahwa ini adalah kesempatan yang harus diambil.

Ia berharap dengan bekerja di rumah Julian, ia bisa memberi kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya, sekaligus menemani Kenzo yang tampaknya sangatlah kesepian.

"Terima kasih atas kepercayaanmu, Pak Julian." Kata Kinanti dengan suara lembut, merasa bersyukur meski ada sedikit kekhawatiran di dalam dirinya.

Malam itu, setelah pertemuan yang cukup tegang, Kinanti pulang dengan perasaan yang campur aduk. Ia tahu bahwa hidupnya akan berubah mulai besok.

1
Ds Phone
ada kebahagian untuk nya
Ds Phone
semagat tu
selviana engol
ceritanya sangat seru
selviana engol
ceritanya sangat seru
Fitriadesy 99.df
cerita nya bagus
Ds Phone
perumpuan tu mesti paksa dia
Ds Phone
emak nya sombong tak bertempat
Ds Phone
ada rasa suka
Ds Phone
meraka suka sekali
Ds Phone
apa kah dia akan kembali
Ds Phone
ya semua nya tak bolih pasaka kalau hati tak suka
Ds Phone
lama lama akan rapat
Ds Phone
kebahagian yang dia fapat
Ds Phone
orang tak tahu malu macam tu kah
Ds Phone
dia ada bakat terpendam
Ds Phone
bunga bunga cinta
Ds Phone
dia pandai melayan anak anak
Ds Phone
dia dah jatuh cinta lah tu
Ds Phone
kebahagian anak lebih penting
Ds Phone
tentu ada masalah besar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!