NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Putri Mafia

Perangkap Cinta Putri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

Karena kesalahpahaman, Mavra dan Enrique berpisah cukup lama. Namun, dengan bantuan saudara kembarnya, Mavra berhasil mengatur skema untuk menjebak Enrique. Pada Akhirnya Enrique masuk dalam jebakan Mavra si putri mafia.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Simak kisah mereka di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Apa Dia Temanmu?

"Kita ada di villa. Kita semua sedang berlibur, Sayang."

"Tapi aku kan belum liburan, Mom."

"Kakek dan nenek juga uncle Jared datang kemarin. Kau tidak lupa akan hal itu kan?"

Meski Celine bisa mengatakan dengan wajah yang biasa saja, tapi jujur saat ini jantungnya berdebar kencang. Mavra terlihat berpikir serius. Akan tetapi dia tiba-tiba memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri. Dia mencoba mengingat apa yang ibunya katakan kepadanya. Namun, dia sama sekali tidak ingat.

"Kau tidak usah memikirkan apa pun. Saat ini yang terpenting sekarang adalah proses pemulihanmu dulu, Sayang. Mommy harus membuka pintu dulu. Sebaiknya kamu banyak beristirahat."

Celine berjalan ke pintu dengan cepat, saat dia membuka pintu, terlihat sosok ayah dan ibunya berdiri di depan pintu.

"Bagaimana kondisi Mavra?"

Celine keluar dan menutup pintu. Dia khawatir jika Mavra bisa mendengar percakapan mereka.

"Sebaiknya kita bicara di tempat lain saja. Ada hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian semua."

Celine memanggil Damian dan yang lain. Dia juga memerintahkan 1 perawat yang dibawa oleh dokter Rupert untuk menjaga Mavra, selagi mereka berbicara nanti. Wajah Celine tampak begitu serius.

"Ada apa, Baby?"

"Apa kita yakin akan melakukan ini?" tanya Celine pada semua orang di depannya termasuk dengan Enrique.

"Ada apa, Nyonya? Apa ada yang salah dengan itu?"

"Mavra sudah bangun dan ingatannya kembali ke dua tahun silam, besar kemungkinan itu ingatan sebelum kejadian dia salah paham. Hanya saja, jika ini terus berlanjut, kita semua akan terjebak dalam kebohongan-kebohongan yang harus kita ciptakan dan aku tidak bisa mengambil resiko jika kelak suatu saat Mavra mengingat semuanya."

Damian dan yang lainnya merasa ucapan Celine ada benarnya. Tidak menutup kemungkinan jika kebohongan mereka juga bahkan memiliki celah untuk terungkap dan bisa saja hal itu dapat mempengaruhi psikologi Mavra akan bertambah parah.

"Jika kalian ragu untuk melanjutkannya, kita bisa menghentikan terapi hipnotis ini. Sebelum semuanya semakin terlanjur. Saya akan mengembalikan kondisi nona Mavra seperti semula. Anda sekalian bisa membantunya untuk pulih segara langsung. Hanya saja memang memerlukan usaha lebih keras agar bisa memulihkan semuanya. Saya tidak bisa membantu lebih banyak, tapi kalian keluarganya, mungkin bisa membantunya untuk perlahan bangkit dari keterpurukannya."

Semuanya diam, mereka dilema. Semua keputusan yang diambil memiliki resiko yang sangat besar, tapi opsi untuk membohongi Mavra itu lebih sangat beresiko.

"Keputusan ada di tangan kalian. Daddy dan Mommy akan mendukungmu. Kami akan tinggal di sini untuk sementara waktu sampai Mavra benar-benar pulih," ujar Benjamin.

"Aku tidak bisa terlalu lama di sini, tapi Beryl dan Sean bisa tinggal. Biarkan mereka ikut menjaga Mavra di sini," kata Jared kakak pertama Celine.

Damian dan Celine saling pandang, sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil keputusan untuk mengembalikan kondisi Mavra seperti semula.

"Baiklah, saya akan mengembalikan nona Mavra seperti semula. Semoga saja dia bisa segera pulih."

"Tapi, Dok ... Apakah ada efek sampingnya nanti?"

"Tidak ada. Nona Mavra akan berpikir jika dia baru saja bermimpi panjang."

"Baiklah, jika begitu."

Dokter Rupert masuk ke kamar Mavra di dampingi oleh Celine. Celine menatap ibunya dengan ceria. Celine hampir tidak bisa menahan air matanya. Tatapan ini dulu sangat menenangkan bagi Celine, tapi siapa sangka jika tatapan ceria itu sebenarnya menyimpan seribu luka.

Sebelum dokter mulai menghipnotis Mavra. Celine mendekat dan mencium puncak kepala putrinya dengan lembut.

"Mommy sangat menyayangimu. Maaf jika mommy terlambat menyadari semuanya."

Mavra mengerutkan alisnya. Dia mendengar kesedihan yang teramat dalam. Namun, belum sempat dia bertanya, Dokter Rupert lebih dulu menyela.

"Nona, tolong anda fokus pada tangan saya ini. Anda akan tidur setelah saya menjentikkan jari saya. 1,2,3 .... "

Cteek!

Mavra langsung jatuh terlelap di pelukan Celine. Dokter Rupert mulai mensugesti Mavra.

Setelah itu dokter Rupert kembali menyadarkan Mavra. Mavra membuka mata dengan wajah kebingungan.

"Mom, kau di sini?"

"Kau lupa jika kemarin mommy datang?"

"Ah, iya."

"Kenapa dokter Rupert ada di sini?" tanya Mavra.

"Tanganmu terluka, kami harus memanggilnya." Mavra melihat tangannya yang terbebat dengan kassa, alisnya mengerut dalam. Setiap perubahan raut wajah Mavra, Dokter Rupert memperhatikannya.

"Kok aku merasa dejavu, aku seperti pernah melihat luka ini."

"Itu mungkin hanya perasaanmu saja, Sayang. Kau mau keluar dan bertemu yang lainnya?"

"Ya. Ayo kita keluar. Aku juga bosan di kamar terus."

Celine membantu Mavra bangkit dari ranjang. Celine merapikan rambut panjang putrinya dan mengikatnya. Mavra tersenyum.

"Thankyou, Mom."

"Sama-sama, Sayang."

Mavra keluar kamar dan melihat semua keluarga besarnya sedang berkumpul. Matanya yang terang seketika membulat lebar.

"Kakek, nenek, kalian di sini?"

Mavra segera berlari untuk memeluk kakek dan neneknya. "Aku sangat merindukan kalian."

"Kami juga. Kami sangat merindukanmu, sampai-sampai kakek harus menyeret pamanmu agar mau menemani kami ke sini."

Mavra melirik paman pertamanya dan mengacungkan jempolnya. Jared tersenyum lembut. Pria dingin itu juga sangat menyayangi keponakan perempuannya itu.

"Sudah waktunya makan malam, ayo kita segera ke ruang makan."

Semuanya berjalan ke ruang makan yang letaknya hanya beberapa meter dari ruang keluarga. Mavra duduk di samping neneknya. Dia sejak tadi bergelayut manja meski tangannya terluka. Celine dan Damian sangat bersyukur dengan kehadiran keluarga Celine di tengah badai yang melanda keluarga mereka.

Namun, ada satu hal yang menarik perhatian beberapa orang di sana adalah, Mavra mengacuhkan keberadaan Enrique yang jelas-jelas ada di tengah-tengah mereka. Apakah Mavra belum menyadarinya atau dia tidak melihatnya? Mereka menjadi was-was.

"Wah, aunty Diana kalau masak selalu terlihat enak," ujar Mavra. Diana tersenyum mendengar pujian Mavra.

"Kau selalu saja bisa membuat aunty melambung. Lagipula masakan aunty tidak ada apa-apanya dibanding dengan masakan nenekmu."

"Hmm, itu benar. Masakan nenek yang terbaik."

"Kau pintar sekali bermulut manis."

Giani mencubit hidung cucunya. Semua yang ada di sana dibuat heran dengan sikap Mavra. Seharusnya Mavra masih bersedih bukan? Kenapa sikapnya justru seperti Mavra yang dulu? Apa jangan-jangan Hipnotisnya tidak mempan?

Saat Celine meletakkan makanan di piring Mavra. Gadis itu langsung menegakkan tubuhnya. Dia memandangi semua orang yang ada di ruangan makan itu. Ruangan itu besar karena Villa itu memang dibangun dengan tujuan untuk berkumpul seluruh keluarga besar mereka.

Mata Mavra tiba-tiba berhenti disatu sosok yang sejak tadi diabaikan olehnya. Semua orang memperhatikan gadis itu tanpa sadar. Mavra lalu menunjuk ke arah pria itu dengan mata menyipit. Semua menahan napas, menunggu kalimat yang akan dilontarkan oleh Mavra padanya.

"Kak Lionel, apakah dia temanmu?"

(Jangan pada protes ya, 🤭🤭. Dari sini mari kita lihat perjuangan Babang Enrique separah apa.)

...----------------...

1
arniya
benang kusut yang harus di benarkan
Sophia Yosephina
Lumayan
A
Kecewa
A
Buruk
Arie
Luar biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
Nancy DWI
Luar biasa
aphrodite
satset ....s Barney nya sekalian habisin
aphrodite
jadi kepo kisah Jordan
aphrodite
putrimu sendiri yg salah nyalahin orang lain..lagian harusnya kau sendiri yg bawa putrimu ke RS minta penawar malah nyuruh pengawal ya sama aja kamu ngumpanin putrimu sendiri..
aphrodite
kasian kasian kasian...anakmu tidak mau kau dekat2😂😂
aphrodite
sokoorrr..senjata makan tuan..
aphrodite
suka visualnya
aphrodite
ku kira kepekaanmu menurun..syukurlah masih..dan jangan abai
aphrodite
kepekaan Marva berkurang kah?
aphrodite
cuma bisa ngangguk dan pasrah..Marva Ratunya apapun yg Ratu mau harus terkabul😂😂😂
aphrodite
keren mereka👍👍😁
aphrodite
Luar biasa
aphrodite
assiik Enrique dilupakan😁 kan jadi seru😁
aphrodite
nah kan itu cuma karena kau menjemput Ramona..kau dibuat babak belur oleh keluarga Mavra apalagi kalo sampe selingkuh..dibikin jadi kornet kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!