Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HARI PERTAMA KULIAH
Dia hari telah berlalu hari ini adalah hari pertama Kirana masuk ke kampus. Rasa bahagia dan senang menyelimuti Kirana Apa lagi beberapa hari ini Kirana tidak bertemu dengan Karan entahlah kemana perginya pria itu yang jelas Kanaya senang karena dirinya tidak harus melayani dan menemani Karan beberapa hari ini.
" Nona " Sapa Bams
Kanaya yang sudah siap untuk berangkat ke kampus ia langsung menoleh dan tersenyum kearah Bams " Kakak, sudah Samapi " Ucap Kanaya
" Mari Nona " Kata Bams yang langsung di anggukan oleh Kanaya
Kanaya langsung masuk ketika Bams membukakan pintu mobil " Terimakasih kak " Ucap Kanaya tulus
Bams hanya mengangguk lalu Duduk di kemudi " Nona, sudah siap? "
" Siap kak, nahkan sangat siap Hehehe "
Bams langsung mengendarai mobilnya ke Kampus, di dalam mobil tidak ada suara bahkan Kanaya juga malah asik menatap jalan yang ia lewati
Bams yang melihat Kanaya asik dengan menatap jalanan ia hanya mengulum senyum lalu Pokus kembali dengan menyetir mobilnya.
Membutuhkan waktu Dua puluh lima menit untuk Samapi di kampus. Kanaya melihat bangunan yang cukup besar dan luas " Wah... ini lebih besar dari Bayanganku " Gumam Kanaya pelan namun masih bisa di dengar oleh Bams
" Apa Aku benar-benar akan kuliah di sini? " Tanya Kanaya kepada Bams
" Benar Nona " Jawab Bams yang sudah memarkirkan Mobilnya lalu ia langsung membukakan pintu mobil untuk Kanaya
" Terimakasih kak, tapi lain kali jangan bukakan pintu untukku, karena Aku bukan atasanmu kak " Keluh Kanaya sambil tersenyum
" Baik Nona " jawab Bams yang tidak ingin banyak bicara
Kanaya turun dari mobil dan berjalan ke arah Ruangan Rektor, namun Kanaya sedikit kesulitan mungkin karena ini adalah hari pertamanya dan ini juga cukup tidak mudah untuk Kanaya
" Kak, Permisi " Kata Kanaya kepada Mahasiswa laki-laki yang sedang duduk di taman
" Ya, Ada apa? " tanya Nya
Kanaya membuang napasnya pelan " Em.. Aku mau tanya ruangan Rektor sebelah mana ya? " Tanya Kanaya
Para pria itu saling pandang lalu tersenyum tipis " Apa kamu Mahasiswi baru? " Tanyanya
" Iyah Kak " Jawab Kanaya
" Dari sini lurus belok kiri dan Belok Kanan nanti kamu akan menemukan ruangan Rektor " Jawab salah satu pria itu sambil menepuk lengan temannya
Kanaya Tersenyum " Terimakasih ya kak " jawab Kanaya yang langsung mengikuti petunjuk yang di tunjukan oleh mahasiswa tadi
Setalah kepergian Kanaya Pada pria tadi langsung tertawa puas " Hahaha.. gue suka dengan Mahasiswi polos seperti itu " Katanya
" Lo kejam Bil "
" Sekali-kali kita kerjain Mahasiswi baru bro "
Teman-teman Billy langsung ikut tertawa sambil tertawa
Sedangkan Kanaya ia agak kesulitan " Dari sini.. " Gumam Kanaya namun " Ini kan Toilet " Keluh Kanaya " Jangan-jangan aku di kerjain sama mereka " Kanya mendesah kesal karena di hari pertamanya ia sudah di kerjain sama mereka
" Kamu sedang apa di sini? " Tanya salah satu Mahasiswi
" Eum Maaf kak, Tadi Aku lagi cari ruangan Rektor tapi malah di tunjukan ke sini " Ucap Kanaya jujur " Kalo boleh tau Ruangan Rektor dimana ya Kak? " Tanya Kanaya kepada wanita itu
" Apa kamu Mahasiswi baru di sini? " Kanaya menganggukkan kepalanya " Ayo aku tunjukkan " Kata si Wnaita itu
Kanaya Langsung tersenyum " Terimakasih kak " Ucap Kanaya
Setalah di ruangan Rektor Kanaya langsung di Antar ke kelas. Kanaya masuk kedalam kelas ia melihat teman-teman barunya Namaun ada wajah yang tidak asing untuk Kanaya " Silva " Gumam katanya Sambil tersenyum
Silva yang melihat ke Datangan Kanaya langsung tersenyum senang dengan mata yang berbinar, Silva dengan Refleks melambaikan tangannya
" Sepertinya dia Adalah temanmu Kamu boleh duduk di sampingnya " kata Dosen Pria itu
" Terimakasih Pak " Jawab kanaya yang langsung berjalan ke arah bangku Silva
Silva cukup antusias karena ia bisa sekampus dengan sahabat kecilnya " Akhirnya kita bisa ngampus bareng " Kata Silva
" Iyah, Aku juga tidak menyangka akan ketemu kamu di sini " jawab Kanaya
" Ahem... " Dosen langsung Berdehem ketika mendengar bising dari meja Silva dan juga Kanaya
Kanaya dan Silva langsung diam dan Melanjutkan pelajaran.
~ KANTOR
Karan yang mendapatkan laporan dari Bams ia menganggukkan kepalanya " Awasi terus wanita itu jangan sampai lengah " kata Karan
" Siap Tuan " jawab Bams
Karan memutarkan kursi kebesarannya ia menatap jendela dengan penuh arti entah apa yang sedang di pikirkan oleh Karan yang jelas saat ini dirinya masih terngiang-ngiang des_n Kanaya bahkan Karan selalu memikirkan hal yang lebih dari itu
" Sial kenapa otakku di penuhi dengan lekuk tub_h wanita itu " Kesal Karan " Dari pada aku memikirkan yang tidak-tidak lebih baik Aku menelpon Istriku Wenda "
Karan menghubungi no Wenda Berkali-kali namun Wenda tidak juga mengangkat telpon dari Karan " Kemana Wenda, kenapa telpon ku tidak ia angkat " Gumam Karan kesal
Karena tidak juga mendapatkan jawaban dari Wenda Akhirnya Karan memutuskan untuk tidak menghubungi Wenda lagi.
Selama Wenda pergi hanya beberapa kali Wenda mengangkat telepon dari Karan bahkan Karan merasa heran kenapa Wenda jarang sekali Mengangkat telpon darinya.
" Apa sebenarnya Wenda marah kepadaku karena aku sudah meniduri Wanita itu? Tapi aku lakukan itu semua untuk kita, Agar kita memiliki keturunan " keluh Karan menyadarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
Bams sebenarnya Kasian kepada Karan karena Cinta yang begitu besar Karan menutup mata dan telinganya, Padahal sudah ada beberapa orang yang bilang jika Wenda bukan istri yang setia bahkan selalu main pria di luar sana namun Karan tidak pernah mendengarkan omongan orang luar sebelum dirinya sendiri yang melihat dengan mata kepalanya sendiri.
~ DI KAMPUS
Salva dan Kanaya meraka sedang menikmati makan siang mereka, beruntung di sini di sediakan makan siang untuk para Mahasiswa dan Mahasiswi jadi Kanaya tidak perlu repot-repot mengeluarkan uang sakunya
" Sepertinya suamimu baik ya Nay, ia sampai menginginkan kamu untuk melanjutkan kuliah di kampus yang mahal ini " Kata Silva " Aku saja jika bukan karena Om ku yang kerja di sini mana bisa aku masuk di kampus ini yang bisa di bilang kampus paling mahal dan paling populer " Lanjut Silva
Kanaya hanya tersenyum Di satu sisi dirinya sangat beruntung makin di sisi lain hidupnya sangat menderita " kamu benar, Aku malah merasa beruntung menikah dengan suamiku dan bisa kuliah di sini bersama mu " Jawab Kanaya
" Kamu benar. tapi ngomong-ngomong kamu ketemu dengan suamimu dimana? Karena setau aku, kamu tidak pernah pacaran jangankan pacaran kenal dengan pria saja gak pernah "
" Kamu pasti kepo ya.. " Goda Kanaya Sambil tersenyum
" ia menyebalkan " keluh Silva
" Sudah ayo makan dulu, perutku sudah laper banget nih " Kata Kanaya membuat Silva semakin penasaran dengan Sahabatnya ini
Kanaya pun bingung ia harus menjelaskannya Dari mana apa lagi pernikahan ini bukan pernikahan yang di inginkan oleh dirinya.
Kenapa harus di spasi dan sebagian pakai huruf besar thor?