NovelToon NovelToon
Godaan Dosen

Godaan Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Beda Usia
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alcesky

Aira mahasiswa cantik. Prodi pendidikan, yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi.

Pak Hirata adalah seorang dosen yang selalu menggoda Aira. Ia masih lajang. Tapi umurnya terpaut lumayan jauh dengan Aira.

Aira selalu menolak godaan dari pak Hirata. Namun di suatu hari dirinya terjebak oleh dosen sialan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alcesky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bingung

Esok hari sudah tiba. Aira datang ke ruang pengaduan. Ia hanya sendirian tidak meminta bantuan dari Pio sama sekali. Dirinya yakin bisa menjalani dengan sendiri.

"Aku harus segera ke ruang pengaduan pagi ini untuk menemui mba Riska" ucap Aira di dalam batin nya.

Tanpa berlama-lama ia langsung bergegas pergi ke kampus. Mengendari sepeda motor matic berwarna hitamnya itu.

Sebelum berangkat ke kampus tentu saja Aira berpamitan dengan ibunya.

"Ibu Aira berangkat dulu ya" ucap Aira.

"Iya nak hati-hati"jawab ibu Aira.

Setelah mendapatkan jawaban dari ibunya ia langsung pergi ke kampus. Motornya juga sudah siap untuk di jalankan.

Tiba-tiba saja di belakang Aira seperti ada pak dosen. Dugaan Aira benar. Dosen tua itu mengikuti sepeda motor Aira.

"Hati-hati dong cantik" ucap dosen tua bangka itu.

Tanpa Aira menjawab ia langsung meningkatkan kecepatan begitu saja. Namun mobil pak Hirata mampu untuk mengejar Aira.

"Ihh kok pak dosen bisa ngejar aku sih. Ayo kuda hitam kamu ga boleh kekejar pak dosen" ucap Aira kepada sepeda motor nya.

Lagi-lagi dosen tua bangka itu memanggil Aira. Tapi tidak mendapatkan respon sama sekali dari Aira. Ia hanya terdiam bisu.

Dosen tua itu memang sangatlah berisik. Seperti tak punya pekerjaan lain. Hal ini selain membuat mahasiswa risih juga membuat mahasiswa merasa takut.

"Maaf pak, tolong jangan ikuti saya terus!" ucap Aira yang menoleh ke arah mobil dosen tua bangka itu.

"Jangan gitu dong cantik aku akan mengawalmu" jawab Hirata yang membuat Aira semakin risih dengan keberadaan nya.

"Tolong kali ini saja pak" ucap Aira

Pak dosen tua bangka itu tidak mau mendengarkan Aira. Bukan nya berhenti untuk mengikuti Aira. Malah semakin mencari-cari keberadaan Aira.

Di belakang motor Aira dan di belakang mobil pak Hirata. Di susul oleh motor gede milik Pio. Pio melihat Aira yang sedang berdampingan dengan pak dosen tua bangak. Pio ingin menolong Aira. Tapi dirinya takut jika Aira malah berada dalam bahaya.

"Ehh itu bukan nya Aira ya?" tanya Pio di dalam hatinya.

Pio mencoba menyalip Aira dan pak Hirata. Guna untuk memastikan apakah benar dugaan nya. Namun, ternyata dugaan Pio memanglah benar.

"Eh iya benar itu kan si Aira" ucap Pio menoleh ke spion nya.

Motor nya memang selalu di pasangi spion. Karena bisa untuk melihat ke belakang tanpa menoleh. Hal ini juga berguna untuk menolong seseorang contohnya saja adalah Aira.

Setelah melihat Aira. Pio mengurangi kecepatan nya. Ia ingin memantau Aira. Tapi masih menginginkan Aira agar aman.

Namun ternyata Aira malah menegur Pio.

"Pio" tegur Aira.

Pio sengaja tidak menjawab. Karena ia sadar di belakang Aira masih ada mobil pak Hirata yang mengikutinya.

Tapi, Aira merasa tak di anggap. Ini membuat Aira sangat sedih. Karena tak biasanya Pio bersikap seperti dengan nya. Tanpa mengeluarkan kalimat apapun. Pio langsung gas pol meninggalkan Aira.

"Maaf ya ra, aku bukan nya jahat. Tapi, aku gamau kalau sampai kamu harus di ganggu sama dosen tua bangka itu lagi" ucap Pio di dalam hatinya.

"Kenapa sih Pio kok gitu sama aku. Ga biasa-biasa nya juga dia begitu. Sumpah ini bukan Pio yang aku kenal" ucap Aira di dalam hati.

Aira merasa bahwa Pio sudah tak menganggap nya lagi. Ia sudah sangat merasa di cueki oleh Pio. Padahal niat Pio bukan seperti itu.

Pio sadar bahwa Aira merasa dirinya memberikan kesan yang cuek. Ia akan segera meminta maaf dan menjelaskan maksud dirinya bertingkah seperti itu. Karena di saat itu Aira tidak menyadari bahwa mobil pak Hirata sedang mengikuti dirinya.

Setelah lama di perjalanan akhirnya Pio sampai. Ia sampai terlebih dahulu. Wajar saja karena Pio menggunakan kecepatan yang sangat tinggi. Sedangkan, Aira dengan kecepatan yang standar.

"Arghhh akhirnya sampai juga disini" ucap Pio.

"Mana sih Pio kok udah ilang aja dia" ucap Aira yang sudah tak melihat jejak Pio sama sekali.

Pio sedang menunggu Aira tiba. Namun entah kenapa Aira sangat lama di perjalanan. Yang ternyata Aira sedang menangis.

"hik...hik...hik...." rintihan dari Aira di tengah perjalanan nya.

Entah kenapa Aira merintih menangis. Ia sedang memikirkan kenapa Pio bersikap begitu pada dirinya.

Padahal Pio sedang mencari aman untuk dirinya. Pio ingin dirinya selalu mencari keamanan.

Dan ternyata di samping Aira ada teman nya yaitu Fasa. Teman nya itu menegur Aira.

"Hai ,ra kenapa kamu menangis?" tanya Fasa kepada Aira.

"Ga apa-apa fa" jawab Aira.

"Yaudah bareng ya berangkat kesana nya" ucap Fasa

"Nggak usah fa, kamu duluan aja aku akan lama di perjalanan " jawab Aira.

"Enggak apa-apa kok ra, aku tungguin. Aku yakin kamu punya ada masalah makanya kamu menangis di dalam perjalanan ini" ucap Fasa.

"Terimakasih ya Fa" ujar Aira.

Aira sangat berterimakasih kepada Fasa. Entah mengapa Aira merasa sangat senang karena mendapatkan teman seperti Fasa. Namun, Fasa baru kali ini akrab dengan Aira.

Fasa terkadang juga terlihat judes dengan Aira. Padahal Aira sangat berjiwa friendly dengan siapa pun. Siapa pun yang bertemu dengan nya Aira akan memberikan kesan yang sangat sopan dan sangat berarti.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan nya. Mereka berdua menikmati perjalanan di iringi dengan indahnya pemandangan hijau yang sangat adem di mata.

Banyak sekali pepohonan yang sangat indah dan rindang itu.

"Kamu jangan ngebut-ngebut dong ra!" tegur Fasa.

"Ini nggak ngebut lo fa" jawab Aira.

Aira sudah tidak menyadari bahwa dirinya menggunakan kecepatan yang sangat tinggi. Sampai Fasa tidak bisa mengejarnya. Fasa takut untuk mengikuti jejak Aira.

Terkadang Aira memang sangat ugal-ugalan di jalanan.

"Ra, kamu kalau sedang ada masalah lain kali jangan sampai melarikan ke motor ya" ucap Fasa dengan penuh perhatian.

Fasa terlihat sangat perhatian dengan Aira. Karena Aira sedang tidak baik-baik saja. Maka ia sangat bersyukur di hadirkan teman sebaik Fasa.

Namun walaupun begitu Aira tidak mau berbuat semau nya dengan Fasa. Ia bukan tipe orang yang berperilaku seenak nya saja kepada orang lain.

"Fasa kamu kenapa sih kok baik banget hari ini?" tanya Aira kepada Fasa.

"Emang kamu pikir aku jahat?" jawab Aira.

"Muka kamu terlihat sangat judes" ucap Aira.

"Judes bukan berarti aku galak juga ya ra" ucap Fasa.

Aira terkadang takut dengan wajah judes Fasa. Ia berpikir bahwa wajah judes adalah wajah yang di miliki oleh orang yang sangat jahat dan kejam.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Hai kak, perkenalkan aku Pocipan dari Gc Bcm mau ajak kaka untuk bergabung yu

kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward

caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih
Kuririn
Wah, gak kerasa sampe akhir. Makasih thor!
skyyy: tunggu update bab selanjutnya ya!
total 1 replies
Beerus 🎉
cerita ini udah bikin aku betah di rumah aja thor, terus semangat nulis yaa!
skyyy: terimakasih ya, di tunggu update bab selanjutnya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!