Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.
Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Hoam... Ngantuk, tidur deh," gumam Reni pelan seraya melangkahkan kaki ke kamar, menuju kasur kesayangan.
"Nyamannya" langsung masuk ke alam mimpi.
"Ren, kalau tidur berdoa dulu", ibu Wati mengingatkan.
"Hemmm," sudah ngantuk berat, mungkin sudah setengah sadar karena telah menuju alam mimpi.
*
"Ibu ngapain ke kamarku malam², mana ngerokok lagi, kok tumben ibu pake sarung² doang", gumamnya dalam hati. "Mungkin ibu mau ambil sesuatu," lanjutnya. Lanjut tidur, tidak lupa berdoa dalam hati juga.
**
Paginya Reni bangun tanpa dikasih bangun oleh ibunya.
"Ibu tidak bikin kue?"
"Tidak ada pisang, nanti kalau sempat cari dikebun kalau ada yang tua, istirahat bikin kue hari ini, jahitan ibu banyak", maksudnya pakaian yang dijahit ibu Wati sedang banyak.
"Bu, tadi malam ibu masuk kamarku kah?" tanya Reni penasaran.
"Tidak, ibu tidak masuk kamar kamu malam², kemarin sore ambil map. Kenapa Ren?"
"Kok aku kayak lihat ibu", akhirnya Reni bercerita apa yang dilihatnya semalam.
"Tidak kok, ibu tidur di kamar, setalah kamu masuk kamar ibu langsung ke kamar juga tidur".
"Oh gitu ya bu, ih serem dong!" begidik ngeri Reni bayangkan.
***
Di sekolah
"Ren, kamu kemarin dimarahi ibumu?" tanya Agus penasaran.
"Iya diomeli habis²an, dilarang maka ke sungai lagi, padahal seru! Kamu tau",
"Tidak!" Agus menyela.
"Ish, kan aku belum cerita Gus, dengarkan dulu!" jawabnya merajuk.
"Iya cerita mi Neng", panggilan sayang ke teman kecil.
"Kemarin sore aku pergi ke kebun sama ibu, pas pulang na tinggali k, jadi jalan kaki k pulang".
"Hahaha mereka tertawa", ada Agus, Yosika, Sahar, Dinda, dan Pretty.
"Ih kalian menertawakanku, kalian suka aku menderita?" merajuk lagi.
"Ya memang ceritamu lucu teman".
"Dimananya lucu? Na jalan kaki k pulang sampai di rumah".
"Olah raga itu biar sehat", ujar Opik yang baru datang langsung duduk bersama teman lainnya.
***
Rumah
"Mb Wati, masih ada sayur kacang panjang?"
"Masih banyak Mb Sulis, mau beli berapa ikat?"
"Sini ku beli semua Mb, mau ku jual keliling sekalian bawa tempe".
"Iya boleh banget, ini ada 10 ikat Mb Lis".
"Ok, uangnya nanti saja yaa kalau sudah habis saya singgah".
"Iya sip".
*
"Alhamdulillah ada Mb Sulis yang bawa sayurnya, Reni tidak perlu keliling menjual", gumamnya pelan sambil bersyukur. "Semoga habis", lanjutnya.
***
Pulang sekolah Reni main bersama Naysa, dan Nayla.
"Ren, jaga adikmu ya kak, ibu mau ke kebun nyusul ayah petik coklat, semoga buahnya masih ada".
"Iya bu".
"Nanti kasih mandi adikmu, ajak main di bibi saja tidak usah jauh²," pesan ibu Wati kepada anaknya.
"Iya bu".
*
"Nayla, aku mau bawa Naysa main ya, kamu mau ikut?"
"Aku ikut kak".
"Ayo pale de", mereka berangkat ke rumah bibi Siti.
"Wah ramai kak, kayaknya ada anak² panti nonton bersama". Anak panti ini sebenarnya anak pesantren yang sekolah di MI atau MTs tapi rumahnya jauh makanya menetap di asrama biasa disebut panti.
"Iya kamu benar, disini sedang ramai".
"Assalamu'alaikum, wah ramai, nonton apa sih?"
"Waalaikumsalam, sstt jangan ribut lagi pada fokus tau!" jawab kak Sidqi.
"Huu huu", menangis, mulai ramai Naysa karena penuh orang yang nonton.
"Kenapa de?, mau pulang? Kita baru sebentar disini de, ayok cari bibi didapur?" rayu Reni supaya adiknya lebih tenang.
Saat di dapur bibi Siti sibuk memasak untuk makan malam, ada tamu suaminya yang mau datang.
"Kenapa Naysa nangis?" tanyanya masih sibuk dengan permasakan.
"Sumpek didepan penuh penonton kayak di Bioskop saja".
"Ibumu mana?"
"Ke kebun petik coklat bi, siapa mau datang bi kok masak banyak?"
"Ada tamunya pamanmu dari kota, mau kesini berobat, sekalian makan malam dan menginap".
"Oh gitu bi, ssttt sudah Sa, ini kakak", sambil gendong Naysa supaya tenang.
"Saya pulang ya bi, sempat ibu sudah pulang!"
"Iya, dada Naysa".
*
"Naysa kenapa de?" tanya Reni dijalan menuju rumah. Dia sudah mulai tenang, mungkin ingin pulang makanya dia nangis.
"Sampai rumah deh", gumam Reni pelan.
"Eh Nayla ditinggal di rumah bibi, biar deh nanti dia pulang sendiri kan dekat".
"Mandi yuk sudah sore", gumam Reni seolah Naysa sudah mampu menjawab secara lancar.
"Yayaya yoyoyo", ucap Naysa masih belajar bicara.
"Ma ma ma", ocehnya lagi.
"Wah pintar Naysa, adik kakak Reni cerdas".
"Coba panggil ibu, ibu, ibu, ayah", lanjutnya.
"Bu bu bu, ya ya ya ya", celotehnya pintar.
"Waktunya mandi yeee", berseru senang sambil menggendong Naysa ke kamar mandi.
"Mandi pakai sabun de, wah Nay kenapa begitu nanti sabunnya habis kalau direndam", oceh Reni sedangkan yang melakukan seolah tidak bersalah.
"Ma ma ma" dan masih banyak ocehan² anak².
***
"Wah segar, sudah mandi adek, nanti kita ganti baju terus makan yeee".
"Teyeyeye" mengikuti keceriaan kakaknya.
"Ayo makan".
Selesai drama mandi, pakai baju, dan makan telah usai, waktunya diambil alih oleh ibu karena sudah datang.
***
Malam harinya Reni dan Nayla ke masjid, selesai shalat maghrib berjamaah akan diadakan kegiatan ngaji yasin bersama lanjut ceramah.
"Assalamu'alaikum wr wb". Ucap Ustadz Anwar pengisi materi malam Jum'at.
"Waalaikumsalam wr wb." kompak para santri.
"Mari kita buka Al-Qur'an nya sama² kita membaca surah Yasin. Taqabbal Allah hu minna wa minkum ta qabbal yaa kariim. . . . . Hingga selesai", lanjut ceramah.
"Ketika kita membaca al-Qur'an harus khusyu' fokus kepada bacaan kita, lebih bagus lagi jika dapat memahami arti dan maknanya, masya Allah".
"Ada yang tau apa arti al-Qur'an?"
"Bacaan ustadz", jawab Kak Ulfa.
"Saya ustadz, kalam yang sempurna", menurut Didit.
"Kalau Reni apa jawabannya?" tanya ustadz Anwar.
"Menurut saya al-Qur'an itu merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw disampaikan untuk umatnya yang dimulai dari al-Fatihah dan diakhiri dengan an-Nas".
"Semua jawabannya bagus, al-Qur'an itu artinya bacalah, jadi kita disuruh membaca al-Qur'an, karena al-Qur'an itu pedoman hidup manusia bukan hanya untuk umat Nabi Muhammad saw., melainkan untuk seluruh alam semesta. Masya Allah... Dalam al-Qur'an dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas".
"Jadi kalau membaca al-Qur'an yang fokus, serius supaya mendapatkan pahala dari Allah swt." lanjutnya.
Selesai mengaji dan ceramah lanjut shalat isya baru pulang ke rumah masing².
***
"Assalamu'alaikum,"
"Waalaikumsalam, kalian sudah pulang?"
"Sudah bu, seru mengajinya!" dengan semangat karena mampu menjawab pertanyaan ustadz Anwar.
"Wah kakak semangat, ada apa nih?" tanya ibu penasaran.
"Kakak habis jawab pertanyaan ustadz Anwar bu".
"Wah anak ibu hebat yaa".
"Iya dong bu, siapa dulu ibunya".
***
Keesokan harinya Reni ketemu teman lama baru pindah ke desa Peno.
"Novi kamu disini lagi?"
"Iya Ren, aku pindah sini lagi sama bapak mamaku".
"Oh gitu, jadi sekolah disini lagi?"
"Iya".
"Bagus juga", ucap Reni pelan. Novi merupakan teman lama Reni dari TK pas masuk MI pindah ke desa sebelah namanya desa Tande, nah sekarang saat Reni kelas 5 Novi datang lagi.
"Ren, kamu kalau mengaji dimana?"..
"Di masjid, kenapa?"
"Mengaji di rumah kak Ulfa yuk?"
"Kenapa?" tanya Reni penasaran.
"Mamaku nyuruh ngaji disana".
"Nanti dilihat ya, aku mau tanya ayah dan ibuku dulu".
"Tidak usah tanya Ren, nanti tidak diizinkan", bujuk Novi seraya memelas mengajak Reni mengaji ditempat lain.
"Iya deh". Jawab Reni pasrah.
***
...****************...
Bersambung ☆☆☆
Jangan lupa like, kritik dan sarannya readers kuuu