NovelToon NovelToon
Hidden CEO

Hidden CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Yunan dilahirkan dari seorang wanita miskin. Ia dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Namun, keadaan yang serba kekurangan tak mampu membuatnya bahagia. Diusianya yang sudah menginjak dewasa, Yunan merantau ke kota. Ia bekerja sebagai asisten dari gadis cantik yang bernama Casandra.

Siang malam ia selalu mendampingi wanita itu hingga kesalah pahaman terjadi. Mereka dinikahkan karena dianggap melakukan asusila. Casandra pun terpaksa menerima pernikahan itu. Meski tidak ada cinta ia tak bisa menghindar.

Yunan tinggal di rumah mertuanya karena mereka tak memiliki tempat tinggal. Ia diperlakukan layaknya seorang pelayan. Pun istrinya yang tak mencintainya juga ikut menyudutkan dan menyalahkan kehadirannya. Meski begitu, Yunan tak ambil pusing karena ia sangat mencintai Casandra.

Hingga suatu saat, seseorang datang dan mengatakan bahwa Yunan adalah putra dari keluarga ternama di belahan dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yunan Abimanyu

''Tadi aku ikut khawatir, Ndra. Takut kamu kenapa-napa.'' Syima memeluk Cassandra yang baru menginjakkan kakinya di teras butik. 

''Maaf ya, aku belum bisa jenguk kamu,'' imbuhnya lagi. 

''Gak papa, Mbak. Lagipula aku baik-baik saja.'' Cassandra melepaskan pelukannya.

Mereka masuk diikuti Yunan dari belakang. Duduk di ruang tamu dan berbincang, sementara Yunan berkeliling melihat-lihat baju gamis yang akan dipakai sang istri besok. Tentu, ia sangat bahagia dan berharap itu bukan sekedar dipamerkan, namun juga dipakai setiap hari. Pasti sangat cantik dan anggun. Begitu pikirnya. 

''Apa ini juga dijual, Mbak?'' tanya Yunan dari kejauhan. Menunjuk satu stel baju gamis berwarna hitam. 

''Iya dong. Kali aja ada yang mau, itu bagus lo, Yun. Bahannya kalem dan lembut, cocok untuk kulit sensitif,'' terang Syima. 

Yunan mengangkat jempolnya. Sebagai seller, ia sangat suka bekerja sama dengan Syima. Selain ramah juga banyak pengalaman tentang berjualan. Tak apa dianggap itu pekerjaan sepele, yang penting untuk saat ini bisa mencukupi kebutuhannya juga memberikan nafkah pada sang istri dan juga ibunya. 

''Mbak Syima kenal sama Yunan?'' tanya Cassandra menyelidik. 

Syima mengangguk-anggukan kepalanya. Namun, tak bisa mengisahkan tentang lelaki tersebut atas permintaannya. Cukup ia dan Yunan yang tahu. Itu adalah privasi yang harus dijaga demi kenyamanan sang klien.  

''Oh iya, aku akan tunjukkan baju yang akan kamu pakai besok.'' Syima beranjak dari duduknya. Mengambil salah satu gamis terbaru yang baru selesai tiga hari lalu. 

Salah satu pegawai butik mendekati Cassandra dan memberikan sebuah gaun mewah yang menjuntai panjang. Bagian lehernya juga tertutup seperti halnya gamis, namun tetap terlihat elegan dan anggun.

''Kata Tuan Yunan Anda disuruh memakai ini, Nona,'' ucapnya mengiringi. 

Sejak kapan dia berani menyuruhku. 

Cassandra mengangguk satu kali. Menatap gaun itu tanpa menyentuhnya. Dilihat dari bagian dada cukup menarik, pernak-pernik yang menghiasi pun tak terlalu mencolok, hanya saja…terlalu tertutup, baginya. 

''Kamu pasti cantik memakai ini,'' ujar Syima yang baru datang. Memuji gaun pilihan Yunan yang memang sangat bagus dan cocok. 

Usai melihat baju yang akan di pamerkan, Cassandra menghampiri MUA yang sudah datang. Ia segera masuk ke ruang rias mengingat waktunya yang sudah terlalu sempit. Daripada berdebat pasal baju, ia pun memakai baju pilihan Yunan. Menatap bayangannya dari pantulan cermin.

"Lumayan, tidak terlalu longgar juga tidak terlalu ketat. Bagus juga seleranya.'' Keluar dari ruang ganti dan menghampiri Yunan yang sibuk berbincang dengan Syima. 

''Kamu cantik banget, Ndra," ucap Syima kagum dengan kecantikan sang model. 

Yunan menoleh, menatap sang istri yang terlihat sangat cantik dan anggun. Sejenak, matanya lupa berkedip saking terpesonanya dengan wanita itu. Sayang sekali, belum bisa memiliki sepenuhnya. Bahkan, belum tentu bisa mengingat permintaan Margareth tadi siang.

''Biasa saja, Mbak. Bagus gak sih?'' tanya Cassandra pura-pura ragu. Padahal dalam hati sudah yakin dengan gaun itu. 

''Bagus dan cantik. Aku yakin banyak laki-laki yang terpesona dengan kamu.''

Ehemmm 

Suara deheman menghentikan ucapan Syima yang tak sadar sudah menyinggung hati Yunan. Tanpa dijelaskan pun, pria itu tahu banyak yang menggandrungi sang istri, kenapa harus diucapkan.

''Tapi jangan lupa ada Yunan,'' lanjutnya lagi sambil terkekeh.

Cassandra mengambil tas lalu keluar dari butik. Begitupun Yunan yang juga sudah siap pergi. Kali ini ia juga memakai baju formal. Sebab, dalam pesta kali ini tamu harus datang dengan pasangan masing-masing. 

Sepanjang perjalanan menuju tempat pesta keduanya saling diam dengan pikiran berbeda. Jika Yunan mengagumi penampilan Cassandra malam ini, wanita itu memikirkan bagaimana nanti dia menghadapi orang-orang. Besar kemungkinan adanya Yunan di pesta akan menimbulkan banyak pertanyaan. Di antaranya tentang berita simpang siur yang sering beredar. 

''Aku tidak melarangmu berada ke tempat pesta, tapi kamu harus tahu kalau aku gak suka diwawancara,'' ucap Cassandra mengawali pembicaraan. 

''Aku hanya akan mengucapkan selamat, setelah itu pergi. Kamu bebas, tapi bukan berarti bebas berdekatan dengan laki-laki lain, setidaknya hargai aku sebagai suamimu,'' jawab Yunan menohok. 

Tidak ada pembicaraan lagi hingga mobil terparkir di depan hotel berhamburan dengan mobil tamu yang lain. 

Mereka turun dan berjalan bersama tanpa bergandengan tangan. kehadirannya pun langsung disorot dari berbagai media. Dari sekian banyak orang yang datang, Cassandra dan Yunan lah yang mereka tunggu untuk menjadi kabar terviral hari ini. 

''Bagaimana dengan mereka, Sayang. Apa kamu bisa klarifikasi?'' Yunan menunjuk beberapa orang yang mengambil gambarnya. Sengaja membuat sang istri kesal dengan panggilannya.

Mata Cassandra mengikuti ke mana jari sang suami menunjuk. Benar saja, ternyata ia menjadi pusat perhatian orang-orang. Sungguh, ini sangat membuatnya risih. 

''Kalau begitu ikut masuk saja,'' suruh Cassandra pada akhirnya. Ia terlalu lelah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menurutnya tak penting. 

Membelah kerumunan tamu. Mendekati Luthfi yang sedang berbincang dengan beberapa tamu penting. 

''Selamat ulang tahun, Kak. Maaf aku dan Yunan terlambat, tadi kami ada urusan penting,'' ucap Cassandra mewakili sang suami.

Begitupun Yunan, ia juga mengucapkan selamat untuk kakak iparnya tersebut. Memberikan hadiah yang dibeli tadi pagi.

''Aku dan Yunan ke sana dulu,'' pamit Cassandra menunjuk ke arah tempat lain.

Luthfi mengangguk mengizinkan. Sama seperti Lolita dan Malena, ia pun menyayangkan model cantik itu memiliki suami seperti Yunan. Padahal, banyak pria yang menginginkannya.

Luthfi menerimanya dan menatap benda itu dengan tatapan remeh. Jelas pandangannya berbeda, jika tersenyum saat menerima uluran tangan Cassandra, justru pria itu terlihat datar saat menerima uluran tangan Yunan. Dan itu, langsung dibaca oleh beberapa orang di sekitarnya. 

''Itu suaminya Cassandra?'' tanya salah satu rekannya yang ikut penasaran. 

''Iya,'' jawab Luthfi singkat. 

''Bekerja di perusahaan mana?'' tanyanya lagi. 

Luthfi mengambil segelas minuman dan memberikannya pada pria berjas hitam. Kemudian mengalihkan pembicaraan. Ia tak bisa menjelaskan tentang itu. Pasalnya, hanya akan membuat keluarga sang istri malu. 

''Ngapain dia ikut masuk ke sini?'' gerutu Novan yang juga menyaksikan kejadian tadi. Pasti membuat seluruh keluarga bingung menjawab.

Disaat Yunan hampir duduk, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari samping. Seorang pria yang sudah tua itu seperti tersandung dan bersandar di lengannya. Sontak membuat Yunan terkejut dan menahannya.

''Tuan tidak apa-apa?'' tanya Yunan memastikan.

Pria itu menggeleng, menatap Yunan dengan lekat. Seolah ia bertemu dengan seseorang yang dikenal di masa lalu.

Dalam hitungan detik dua orang menyusul dan menopang tubuh pria tua itu. Dilihat dari penampilannya dan juga pengawalan yang ketat, sepertinya pria itu orang ternama.

''Siapa nama kamu?'' tanya pria tua itu.

''Yunan Abimanyu,'' jawab Yunan santai.

Deg

1
Mail Kedaung
baik...mengesankan.minta agar diupdate secepatnya....jangan tergantung cerita tanpa ada penyelesaian
Arek 86
Luar biasa
Junet Net
biasa laki" kalo udah kaya dan udah dpt yg ia mau pasti cari yg lain, tapi gak semua orang
Nur Hasanah
lanjutin dong
Nur Hasanah
kok gantung sih ceritanya
jhon teyeng
apakah ini ending, tp terlalu tdk nyaman bgt kita yg baca. sebab kok kurang klik
jhon teyeng
syukurlah sdh sadar
jhon teyeng
yah mmg bgtulah anak2 terkadang membuat kita bs tertawa dan sedih jg panic
jhon teyeng
lagi2 ego yg utama, aneh jg sih knp tdk ada pembicaraan antar orang tua disini hrsnya author jg libatkan mereka. kok tdk dilibatkan jd kesannya jd aneh
jhon teyeng
penyesalan terlambat mau dpt 2 tp mlh ilang semua ya bgtulah kl manusia serakah dan sok merasa bisa
jhon teyeng
pandai tp bodoh
pintar tp dungu
ya sdh ego saja yg kau gunakan mentang2 kaya trs bgtu bertindak yg katanya sesuai nalar, poligami itu berlaku kl manusia benar 2 adil, lhah km memilih utk emosi? bkn kata hati hrs bisa bedakan ya
jhon teyeng
maaf kok bgtu mdh diucapkan, tp kl berulang kali minta maaf tinggalkan saja biarpun itu menyakitkan
jhon teyeng
no coment yunan laki2 yg kurang, suatu saat akan berpindah lg ketika melihat wanita yg lbh dr humaira
jhon teyeng
resikonya jd org ganteng ternyata seperti ini ya😵‍💫
jhon teyeng
humaira aja jd model
jhon teyeng
sejauh ini bagus ceritanya, nggak terlalu berat.
jhon teyeng
tdk dendam tp tdk melupakan angel wes
Yumie Ayumia Atashi
/Awkward//Facepalm/
Widyanti Ningsih
jangan terlalu mencintai kamu akan kecewa lepaskan
Widyanti Ningsih
wanita lemah biasa hidup nodong sama laki" tak punya tekat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!