Aku menikahi seorang pria kaya raya, pernikahan tanpa restu membuat aku di benci oleh seluruh keluarga suamiku.
Bahkan kedua mertuaku ingin melenyapkan aku demi membuat putranya menikah lagi dengan wanita pilihan mereka.
Demi menyelamatkan anak dalam kandunganku, aku melarikan diri
dengan bantuan Helen seorang kepala pelayan yang pernah ku tolong, aku di kirim ke luar negeri tinggal bersama Shanon adiknya.
Shanon dan Ben mengangkat aku sebagai anak dan mewarisi beberapa aset serta perusahaan, hingga akhirnya aku menjadi wanita yang kaya raya, sukses dan terkenal.
Enam tahun berlalu,
Berita mengejutkan datang dari mamaku, beliau Koma di rumah
Aku kembali ke tanah air dengan membawa kedua anakku yang berusia Lima tahun.
Sesampainya aku di tanah air sebuah Misteri sakitnya mamaku terungkap, ternyata skandal percobaan pembunuhan terkuak membuat aku shock dan tak percaya.
Aku membenci dan sangat membenci mereka yang sudah berbuat jahat pada keluargaku.
pembalasan dendamku pun di mulai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggalkan Jennie
Sementara di tempat berbeda
"Lain kali perhatikan langkahmu, dan biasakan kalau salah meminta maaf, sekalipun pada anak kecil.
memalukan!!!" cibir Charlie membuat Chris bungkam
"Baik bos" ucap Chris merasa malu
Charlie benci menghabiskan waktu harus menjemput Jennie, namun demi membungkam mulut keluarganya, Charlie akhirnya jalan juga.
Charlie lalu bergegas berjalan menuju lobby kedatangan, di kejauhan ia melihat anak kecil yang tadi memarahinya dengan saudaranya sedang makan ice cream.
Sayang posisi laki-laki kecil itu membelakangi merek
"Bos, itu anak kecil yang tadi.
lihat, dia bukan wanita sembarangan, pria itu seperti bodyguardnya" tunjuk Chris pada Ryan yang memiliki tubuh tinggi besar.
Wanita itu.....
entah mengapa Charlie merasakan perasaan akrab, seperti apa gadis kecil tadi.
bahasa tubuhnya mengingatkan Charlie pada.....
Camilla!!!!
namun tak mungkin itu Camilla,
rambut Camilla hitam legam, tapi siapa yang tahu jika wanita itu mewarnai rambutnya.
Charlie kembali menggelengkan kepalanya, tak mungkin Camila tampil se modis dan fashionable seperti wanita itu,
Camila adalah wanita sederhana.
dan pria di sampingnya....
mungkin saja itu adalah suami nya, papa dari si kembar itu.
Charlie merasa hatinya nyeri.
ia iri melihat kebahagiaan yang terlihat di depannya.
ia jadi mengandai-andai....
sayangnya kehidupan pribadinya tak semanis orang-orang.
"Beruntung kau mereka tak mempermasalahkan.
kalau mereka mau kau bisa di jebloskan ke penjara.
kau tahu??? keluarga kaya raya bisa melakukan apapun jika mereka ingin!!!!" ucap Charlie yang melihat ke arah dua bocah kecil yang sedang memakan ice cream dengan riang.
Tak terasa senyum tersungging di bibir nya.
Mendengar perkataan Charlie, Chris menelan salivanya.
Benar sekali, ia sudah bertindak gegabah!!!
"Bos kita...."
"Cari tahu siapa mereka"ucap Charlie tak melepaskan pandangannya
"Maksud bos, anak kecil itu???"
"Ku pikir siapa???
aku tak suka berhutang pada seseorang dan kau berhutang maaf pada anak lelaki itu.
Sekalipun anak kecil, mereka memiliki didikan yang baik" ucap Charlie memijit kepalanya
Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang membuat Charlie terkejut, namun hanya sesaat karena ia tahu siapa orang tersebut.
"Honey, mengapa kau lama sekali???
Aku sudah menunggu sejak tadi" ucapan seorang wanita cantik berpakaian sangat sexy yang langsung bergelendot manja di bahu Charlie.
sementara seorang pria jadi-jadian terlihat mengikuti wanita itu dari belakang dengan barang bawaan yang penuh di tangan kanan kiri bahkan bahu nya juga.
"Jennie perhatikan tingkah laku mu, ini tempat umum" ucap Charlie dingin. Ia sangat risih melihat kelakuan Jennie, terutama pakaian Jennie yang di nilai Charlie terlalu terbuka, membuat banyak mata lelaki menatap nakal kearahnya.
"Baby, apa kau tak merindukanku????"tanya Jennie tak menggubris ucapan Charlie.
Charlie yang terkenal dingin mengibaskan tangannya hingga Jennie limbung.
Charlie benci wanita yang tak pernah mendengarkan nya. Terutama Jennie.
"Baby, kau kasar sekali" gerutu Jennie dengan wajah muram
"Kau memintaku melakukan itu.
sudah berapa lama kau kenal aku???
tapi kau tetap saja bertingkah.
Aku tak suka ya tak suka!!!
lihat pakaianmu, apa kau tak risih dan malu???
Sekalipun kau memiliki body yang indah, alangkah baiknya jika kau tutup dan hanya suamimu nanti yang melihat, bukan di umbar semudah itu, kau seperti ....
Sial ku membuat mood ku buruk" umpet Charlie kesal
"Lie????? kauuu.....
aku ....
aku....." Jennie menitikkan air mata,
Jennie sangat malu karena Charlie mengkritiknya lngsung di depan asistennya dan juga asisten Charlie
Sekalipun ucapan Charlie pelan, tapi itu langsung menusuk ke dalam hati Jennie.
Jennie terluka.
"Dengar Jennie, aku mengatakan itu karena aku enggak suka wanita di rendahkan.
namun ada beberapa wanita yang dengan sengaja atau tak sengaja merendahkan diri mereka sendiri.
Jika kau mencerna kalimatku kau akan mengerti" ucap Charlie lirih.
ingatannya kembali terkenang Camilla.
istrinya itu selalu berpakaian sopan namun masih terlihat modis sekalipun tak membuka auratnya.
"Maaf aku Lie...
aku tadi bergegas pulang karena sudah sangat merindukanmu, aku lngsung ke bandara setelah selesai acara"
"Kau tak perlu meminta maaf padaku.
Jika bukan kau yang menghargai dirimu, jangan harap orang bisa menghargai mu" ucap Charlie pelan.
"Aku mengerti" jawab Jennie menunduk sambil menitikkan air mata.
mereka berjalan tanpa suara menuju pintu keluar.bandara.
Ini bukan pertama kalinya Charlie berbicara pedas padanya, ia sangat tahu jika Charlie membenci perjodohan mereka. Charlie jelas tak pernah mencintai Jennie, dan Jennie sangat tahu itu.
namun Jennie bertahan,. karena ia sangat mencintai Charlie dan tak akan melepaskan Charlie walah ia akan terluka karena nya.
pertunangan mereka karena gagasan kakek Charlie dan papanya, sementra Charlie sejak pertunangan mereka empat tahun lalu, Charlie tak pernah sekalipun menyentuhnya.
Bahkan untuk berciuman, Jennie harus memaksanya.
Jennie merasa kesepian dan frustasi
Charlie tak pernah berbicara manis padanya.
Charlie hanya berbicara seperlunya dan tak pernah Jennie lihat ada perhatian dan rasa sayang di matanya untuk Jennie.
Terkadang Jennie merasa ini tak adil untuk nya.
Tapi bukan salah Charlie jika ia bersikap begitu.
Jennie tahu Charlie terluka oleh pernikahan pertamanya dan Jennie bertekad akan menyembuhkan luka Charlie, karena ia cinta Charlie dan berharap suatu saat nanti Charlie bisa menerimanya.
seburuk apapun sikap Charlie, Jennie tak menyerah karena cintanya pada Charlie membutakan matanya.
Tiba-tiba beberapa awak media langsung mengerumuni mereka.
Charlie mendengus kesal dan menatap Chris.
seharusnya berita kedatangan Jennie tidak bisa di endus media.
Chris langsung memerintahkan anak buahnya untuk melindungi Charlie dan Tunangannya dari para awak media, karena Charlie tidak suka publikasi.
terlebih terlihat berdua dengan Jennie.
Ia menerima perjodohan tersebut karena kakeknya memperbolehkan Charlie mencari keberadaan Camilla
Namun sudah enam tahun berlalu, Charlie belum bisa menemukan Camilla dan anaknya.
Charlie lewat pintu khusus untuk menghindari kejaran paparazi.
Dia sana sebuah mobil mewah sudah menanti dan Charlie langsung masuk tanpa membantu Jennie masuk ke dalam dan langsung menutupnya.
saat Jennie akan masuk, pintu sudah di kunci dari dalam
"Baby...." rengek Jennie pada Charlie
kaca mobil terbuka dan terlihat wajah dingin Charlie, pria itu tak menoleh ke arah Jennie sedikitpun sekalipun sang model itu menangis histeris Karen atau jika Charlie sedang sangat marah
"Susha ku katakan, jangan pernah melibatkan infortamen.
sekalipun kau berasal dari dunia itu, jika kau berada di sisiku kau hanya Jennie yang ku kenal"
"Maaf baby, aku tak tahu jika...."
"Jalan" ucap Charlie dingin.
ia muak melihat wanita manja, terlebih suara Jennie seperti di buat-buat.
"Charlie kau mau kemana???
Charlie.....
sialan kau Charlie...." maki Jennie yang melihat mobil mewah itu menjauh dari bandara.
Jennie melempar sepatunya, namun tak mengenai mobil terbit yang sudah melaju kencang meninggalkan area parkiran.
Jennie menangis, ia merasa marah, kesal, kecewa dan malu. Hilang angan-angannya bermanja dengan Charlie.
tak lama kemudian , Sebuah mobil lain datang dan turunlah Chris
"Silahkan nona" ucap Chris sopan
"Huh" Dengus Jennie judes lalu masuk ke dalam mobil tersebut di ikuti oleh asisten pribadinya yang menentang sepatu Jennie .
Chris menaikan sebelah alisnya melihat sepatu Jennie yang hanya satu.
rupanya ia sangat marah dan melempar sepatunya ke arah Charlie. Jennie yang malang.
mencintai tanpa di cintai itu sakit!!!!
semiga keluarga yg di tinggalkan di beri kasabaran dan ketabahan 🤲🤲🤲