Just A Momen _Istri Tangguh

Haura tengah berbelanja ria, sudah satu minggu yang di janjikan oleh sang suami. Hari ini dia ingin menyambangi kediaman sang anak. Sungguh hati nya sudah sangat merindukan menantu rasa putri nya tersebut.

"Apa lagi ya? ah ya, Ayank suka susu coklat. Lebih baik aku menyetok banyak susu UHT rasa coklat untuk nya. Ayank pasti sibuk dengan pekerjaan nya, jadi pasti tak sempat berbelanja banyak." Gumam Haura menuju rak yang dia maksud. Sudah hampir penuh troli kedua, namun wanita itu masih mencari beberapa stok cemilan sehat untuk sang menantu tercinta.

Antonio menatap miris wajah ceria sang istri yang tak mengetahui apapun. Apa kabar jika wanita kesayangan nya itu mengetahui perihal rumah tangga sang anak, mungkin Haura tak akan mampu bertahan dengan penyakit jantung yang di derita oleh wanita itu. Kenapa Antonio begitu menjaga stabilitas emosi sang istri terhadap masalah apapun, termasuk menyembunyikan perihal masalah rumah tangga putra nya.

Bukan nya bermaksud apa-apa.

"Belum ma?" ujar Antonio basa-basi sambil mendorong satu troli yang sudah penuh sesak di dalam nya.

"Sedikit lagi pa, nah ini dia. Ini bagus untuk kesuburan, mama tak sabar ingin segera menjadi oma." Ujar wanita itu penuh semangat yang terlihat menyala bagai kobaran api di kedua mata nya. Hati Antonio meringis perih, andai saja itu bisa terjadi tentu hati nya pun akan sangat senang. Namun kenyataan yang dia dengar dari balik pintu dokter Albert. Membuat nya pesimis, akan kah Ayank tetap menjadi menantu mereka beberapa tahun ke depan.

Dia sengaja pamit ke kantor saat selesai berbincang dengan sang menantu. Namun Antonio tidak benar-benar pergi. Pria itu parkir di ujung komplek dan mengikuti mobil Ayank hingga berakhir di sebuah rumah sakit swasta. Dan mendengarkan apa yang Ayank paparkan pada dokter Albert, sungguh hati nya tak rela. Namun keputusan Ayank, akan membebaskan sang menantu dari jerat sang anak yang sangat kejam.

Haura menatap puas bagasi mobil mereka yang terlihat terjejal penuh oleh barang belanjaan nya. Antonio hanya menggeleng pelan melihat antusiasme sang istri.

Antonio hanya berharap, keajaiban merubah takdir rumah tangga sang anak, sebelum sesal itu benar-benar mengubur Alex dalam lumpur hidup. yang tanpa Alex sadari telah menghisap nya sedikit demi sedikit.

🍁🍀🍁🍀🍁🍀🍁

Haura menatap miris bangunan dua lantai, yang cat nya terlihat sudah mulai memudar di beberapa bagian bangunan. Sungguh Haura tak habis pikir. Bisa-bisa nya sang anak membawa menantu nya tinggal di rumah seperti ini. Bukan nya bermaksud apa-apa, Ayank adalah tuan putri di keluarga nya. Harus nya Alex mempersiapkan kediaman yang lebih baik bagi sang menantu.

"Putramu benar-benar keterlaluan, bagaimana bisa dia membeli rumah dan menempati nya begitu saja tanpa merenovasi nya terlebih dahulu." Gerutu Haura pada sang suami, Antonio hanya bisa menarik nafas panjang.

Dia tau Alex sengaja melakukan nya, agar bisa dengan mudah menjual rumah itu kembali. Sungguh rencana terbusuk hingga sampai tercium dengan mudah oleh sang menantu hebat layak nya seorang dewi langit itu.

Bukan Antonio tak tau dengan profesi gelap sang menantu, dia mengetahui semua nya. Untuk itu dia percaya penuh pada apapun yang menjadi keputusan Ayank, termasuk bercerai dari putra dajal nya.

"Sudahlah ma, mungkin Alex terburu-buru mencari hunian agar bisa langsung berduaan dengan istri nya. Kau tahu anak muda selalu tak sabar untuk hal apapun. Masuklah duluan, papa akan meminta tolong pada Gundar untuk membawa nya masuk ke dalam." Ucap Antonio mengalihkan Omelan sang istri. Pria itu memanggil Gundar yang sedang memperbaiki pipa air yang bocor.

Sungguh rumah yang menyedihkan selain para penghuni nya. Fasilitas nya pun tak kalah memprihatinkan.

"Banyak sekali tuan besar, ada acara apa ini?" Tanya Gundar basa-basi, pria itu membawa sebuah arko untuk mengangkut barang-barang melalui pintu dapur.

"Buat stok menantu kesayangan nyonya besar mu, Gun. Kau tau wanita ku itu sangat menyayangi menantu nya melebihi rasa cinta nya padaku." Seloroh Antonio melontarkam canda, dia butuh sedikit menghibur hati nya yang semakin sakit kala berkunjung ke rumah sang anak.

Haura terlihat sangat ceria bisa berjumpa dengan sang menantu di dapur sederhana itu. Berbanding terbalik dengan suasana hati Alex yang gusar. Rencana nya hanya untuk mengganti pakaian serta mengambil beberapa berkas penting nya saja. Kini malah terjebak oleh kehadiran kedua orang tua nya.

Antonio tertawa dalam hati, melihat betapa kusut di wajah Alex kala melihat kedatangan mereka. Senyum miring di wajah nya semakin bertambah kala Alex tak dapat menolak permintaan sang ibu untuk makan siang di rumah.

"Bagaimana perusahaan? Apa semua berjalan lancar?" Tanya Antonio basa-basi. Alex tersentak kemudian mengangguk kaku.

"Baik, semua lancar. Aku sedang membangun proyek baru bersama seorang sahabat lama. Prospek nya cukup menjamin." Cerita Alex sedikit gugup, pria itu terlihat salah tingkah kala terus di tatap oleh sang ayah.

"Bagus. Kau sudah dewasa, sudah mulai berani mengambil keputusan juga tindakan dalam melakukan sesuatu yang besar. Papa harap semua berjalan sesuai harapan mu, kadang kita perlu sedikit waspada pada sesuatu yang terlalu kita yakini. Karena belum tentu hasil nya akan sesuai ekspektasi. Kita harus mempersiapkan diri untuk terjatuh ke dasar jurang, saat kita mendaki terlalu tinggi dan tanpa persiapan yang matang. Papa dan mama menggantung harapan besar padamu, kau adalah kebanggaan kami. Namun sebelum kau berusaha membuat kami terkesan, bangga kan dirimu sendiri dengan pencapaian terbaik mu."

Ujar Antonio panjang lebar. Terbersit sebuah maksud dari kalimat panjang tersebut, andai Alex peka untuk menangkap pelajaran yang sedang sang ayah sampai kan. Sayang nya, meski Alex tak bodoh dan memahami nya dengan baik. Hati pria itu sedang tertutupi oleh kabut cinta buta, hingga membuat pandangan nurani nya mengabur sempurna.

"Aku akan berusaha membuat papa dan mama bangga padaku. Aku tak mungkin mengecewakan kalian yang sangat aku sayangi." Ucap Alex penuh kesungguhan, Antonio tersenyum miris dalam hati. Putra nya terlihat pandai di luar, namun bodoh dalam mencerna situasi dengan cepat.

Itulah kenapa anak nya begitu mudah di kelabui oleh kecurangan di balik dalil sebuah kisah asmara.

Sungguh gen yang menyedihkan, Antonio sangat malu terhadap sang menantu. Ayank terlihat unggul dalam segala hal, gadis itu begitu sempurna namun putra nya tak dapat melihat nya. Sangat di sayangkan sekali.

Antonio menoleh ke arah meja makan, terlihat tawa renyah diwajah sang istri ketika bersama sang menantu. Ada kegetiran di dalam hati nya, apa kah Haura bisa dengan mudah mengalihkan rasa sayang yang besar itu pada wanita lain yang kelak akan Alex bawa, sebagai pengganti sang menantu pilihan.

Biarlah waktu yang akan menjawab nya, Antonio tak bisa berbuat apa-apa jika sang hati sudah berkehendak. Hati putra nya sedang di selimuti kabut tebal yang tak akan bisa di tembus paksa, biarlah kata sesal itu yang akan mengajarkan sang anak arti menghargai apa yang dia miliki, sebelum akhir nya kehilangan untuk selama nya.

Suara tawa Ayank pun terdengar begitu ringan seolah tanpa beban. Sejenak Alex terpana, senyum yang selalu menghangatkan hati siapa saja termasuk dirinya. Namun ada hati yang berusaha dia jaga, meski berkali-kali pertahanan itu nyaris runtuh. Untuk itu Alex lebih baik menghindari sang istri agar perasaan nya tak teralihkan.

Ayank memiliki kecantikan hakiki yang tak ada dua nya, wanita itu seolah titisan dewi Yunani dengan paras yang mampu menghipnotis setiap hati. Dia tak ingin larut dalam perasaan itu terlalu dalam, cukup mengagumi, itu tidak salah bukan? Ayank adalah istri nya, meski tak akan bisa menjadi milik nya seutuh nya. Itu adalah janjinya pada sang kekasih hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Semoga bab ini lulus cepat, coba update satu bab dulu.

Ini update _an Rosy Sanders yang gak lulus-lulus mulai kemarin

Udah coba perbaharui satu bab terakhir supaya cepat lolos, gak juga🥺😢

Sabar ya, readers ku yang baik hati🙏🙏😚😚