Gadis muda, bernama[resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [hari ramadhan],berusia 35 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan prontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
babb 8
Saat menjelang pagi,kegiatan orang di kampung tak jauh dari bersih bersih,termasuk resa sepulang mengaji dirinya bergegas melakukan membersihkan rumahnya sebelum berangkat bekerja.hari ini dia berangkat sendiri, karena ika gak bisa masuk kerja,anaknya lagi sakit.
Resa merasa was was. ini pertama kalinya dia pergi sendirian.
"Apa aku gak usah masuk kerja aja kali yah.tapi,masa ia baru sehari kerja udah bolos. nanti kalau di keluarin gimana"pikir nya
Sambil menunggu angkot yang lewat resa mengambil HP di sakunya.saat di buka,ia melihat pesan masuk dari hasan dan afif, ia membuka pesan hasan terlebih dahulu
"Assalamualaikum resa, selamat pagi,
selamat beraktivitas, semoga harimu menyenangkan" dengan emoticon mengedipkan mata.
Resa tersenyum saat membaca pesan yang dikirimkan oleh hasan,biasanya rizki yang selalu mengirimkan pesan seperti itu,tetapi ntah kenapa,belakangan ini hubungan dia menjadi renggang, andai hasan tak di cintai adiknya kemungkin resa akan membuka hati, dan menerimanya.
Saat berada dalam angkot, dia melanjutkan berbalas pesan.
"Waalaikumsalam kang,slamat pagi juga " Balasnya,kemudian ia membuka pesan dari nama afif yang tertera di layar ponsel itu.
"Assalamualaikum res,saya lagi berada di kota garut, bisa minta alamat rumah kamu? kalau sempat, nanti saya mampir mau bersilaturahmi,boleh?" Tanya nya lewat pesan yang ia kirimkan.
"Waalaikumsalam a afif,boleh sih! tapi hari ini saya lagi gak di rumah.baru aja mau berangkat kerja ini a,gimana ya? "
"Oh sekarang kamu udah kerja res?
ya udah kalau gitu,belum rezeki saya untuk bersilaturahmi ke rumah kamu, mungkin lain kali aja, hehehe.. " tegar pria itu, padahal dirinya kecewa karena rencananya tak sesuai dengan kemauannya.
"Iya A,maaf yah.resa gak bisa ijin,soalnya baru kemaren masuk kerjanya" jelas resa merasa bersalah, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa.
"Iya res gak papa, mungkin bukan waktu yang tepat untuk bersilaturahmi sekarang" Balasnya
Setelah turun dari angkot resa memper cepat langkahnya tergesa,langkah lebar resa bergerak seperti orang yang gak sabar, hingga sampailah di ruangan tempatnya bekerja.dia menghembuskan nafasnya lega,namun masih merasa was was karena kebanyakan karyawan di sana kebanyakan laki-laki,sementara orang yang di kenalnya tidak bisa masuk,otomatis dia hanya sendiri dalam kerumunan orang-orang yang belum dia kenal sama sekali.
Sedangkan tanpa di sadarinya,seseorang memperhatikan dia.merasa gemas dengan tingkahnya yang kocar-kacir saat melintasi ruangan tempat mereka berada.kemudian terkekeh menertawakannya, sebelum jam kerja di mulai irfan naik ke lantai 3 tempat yang lain berkumpul,tetapi saat melintasi ruangan trimming,irfan melihat gadis itu hanya sendirian,kemana ika ,padahal jam kerja sebentar lagi akan di mulai pikirnya.kemudian dia menghampiri gadis yang sedang sendiri itu, sebelum menyapa teman-temannya di ruangan sebelah.
"E hemm" Deh em irfan mengagetkan dia yang berbalik mencari suara itu berasal.
kemudian memalingkan mukanya ke arah lain setelah melihat siapa yang menghampirinya.
"Kamu sendirian? bi ika gak masuk" Tanya irfan di ambang pintu.Gadis itu mengangguk.kemudian menggelengkan kepalanya,enggan untuk meladeni pertanyaan dari orang yang sedang berdiri menatap ke arahnya.
"Kamu gak pegel berdiri terus? "
"Nggak ko" Sahut resa jutek
"Bisa mundur dikit" pinta irfan dengan senyum usilnya.sedangkan resa hanya mengernyitkan dahi tak mengerti,perasaan gak menghalang jalan orang kenapa harus mundur pikirnya menerka-nerka.lalu berkata
"kenapa? "
"cantiknya kelewatan"goda irfan yang membuat dia menjadi salah tingkah.
" Eh,itu ada apa di wajah kamu.ko merah ? coba lihat di cermin deh" usil irfan yang belum puas mengerjai karyawan baru itu.dengan patuh gadis itu menggeser kan tumbuhnya pada cermin yang berada di samping untuk memastikannya.sesat ia melihat pantulan dirinya,gak ada yang aneh, keliatannya baik baik aja pikirnya.tak berselang lama muncul pantulan pria yang berdiri di belakangnya lewat kaca.resa tersenyum malu dan membalikkan tumbuhnya ke tempat semula.
"Cie, ada yang salting" tunjuk irfan sambil melangkahkan kakinya untuk menemui rekan kerjanya yang lain.
"Apa sih.ngak ya, senyum itu kan ibadah, gak ada yang salah ko" Sanggah resa yang merasa malu akan perlakuan pria itu.
Setelah beberapa jam berlalu,di tengah kegiatannya, resa ikut terkekeh mendengar keriuhan di ruangan sebelah.sangat menghibur,meskipun terhalang pembatas,tapi resa bisa mendengarnya dengan jelas.
Burung perkutut
Burung kutilang
Siapa yang kentut
Gak bilang bilang
Sindir doni berpantun
Ke SPBU membeli bensin
Bensin bagus di pangandaran
Menahan diri agar tak bersin
Malah kentut tak tertahankan
Jawab fahru di sela gelak tawanya
Beli sabun di sebuah warung
Warung baru milik sukiran
Ni orang menutup hidung
Bau kentut penuhi ruangan
Balas doni lagi
Jangan takut
Jangan khawatir
Ini kentut
Bukanlah petir
sambungnya lagi bersahutan, namun di sela itu anak majikannya datang menyahut.
"Haduh om.kentut ko di ributin sih"
"Hahaha... Ni bocah nibrung bae"
"Hehehe.. Eh, Om.kenapa sih suka menjahit baju? " Tanya ica ikut terkekeh. kemudian pandangannya beralih,penasaran dengan kegiatan mereka.
"Ya, ini kan bakat om,ca" Jawab fahru
"Oh.om berbakat dalam jahit menjahit yah? "
"Bukan itu saja ca. Tapi bakat ku butuh"jawab fahru tepat sasaran.dan di sambut gelak tawa yang lain.
"Hahahaha....si om bisa aja jawab nya"
"Iya lah,kan butuh buat nafkahin keluarga.butuh buat beli skincare emaknya anak anak.butuh buat biaya sekolah nya juga. Iya gak? " Jelas fahru sambil melirik mencari pembenaran dari rekan yang lain.yang di angguki oleh temannya.
Waktu istirahat telah tiba para karyawan mulai berhenti untuk ISOMA,resa berjalan gontai menuju mushola, dia lebih memilih untuk sholat terlebih dahulu,sambil menunggu yang lain selesai makan,dia merasa malu jika harus makan siang bareng,mungkin karena resa belum begitu akrab dengan orang di sana.
Sedangkan di tempat karyawan lain berkumpul, mereka saling bertanya kenapa karyawan baru itu tak ikut gabung makan siang.mungkin pergi sholat dulu pikir mereka.
"Assalamualaikum... " Ucap ica sambil melangkah masuk menghampiri Perkumpulan mereka yang sedang menyantap makan siangnya
"Waalaikumsalam... " Sahutnya berbarengan
"Selamat siang om om semua, lagi pada makan rupanya" sapa ica
"Siang juga ca, di jemput sama siapa? " Tanya om andi
"Iya om,sama om ato " Jawab ica
"Ica,duduk sini.mau makan bareng" Tawar mbak anti menepuk bangku di sebelah nya
"Ntar aja mba anti,ica mau sholat sama ganti baju dulu"
"Oh ya sudah.nanti kamu bisa bareng sama resa,dia juga belum makan" Ujar anti
"Siap bi" Jawab Ica
Di tempat berbeda,rima yang sudah tiba dari ibu kota bersama artha suaminya,mereka sedang berkumpul di ruang tengah, membahas tentang niat nya untuk membangun rumah, sedangkan tina sedang asik membalas pesan dari seseorang sambil senyum senyum. sendiri.
Ibarat kata
Jika sudah namanya cinta
Hati suka berbunga bunga
Kalau sudah terbawa suasana
Senyum sendiri kaya orang gila
Setelah istirahat usai resa dan ica menyudahi obrolan mereka di sela makannya siang itu,resa kembali untuk lanjut bekerja sedangkan ica pergi ke dalam kamarnya di lantai 2
Tak terasa waktu menunjukan pukul 15:00 sore hari,sebentar lagi jam kerja akan usai,resa di kagetkan oleh kedatangan ica
"Teh,teh resa bisa minta tolong ?" Pintaa ica sedikit berteriak saat dia menghampiri keberadaan resa
"Eh ica, ngagetin aja,"
"Boleh,kalau teteh bisa insyaAllah teteh bantu"
"Ini teh aku ada tugas sekolah,di suruh buat kerajinan, kira kira teteh ada ide gak,soalnya mama lagi gak ada di rumah, jadi di suruh minta tolong sama yg bisa aja katanya"
"Aduh ca,bikin apa ya"
"Apa aja teh,bebas ko, kalau bisa manfaatin bahan yang ada aja teh, ayo kita lihat lihat dulu" Jelas ica
"Eh, eh, ica bentar ini kerjaan teteh gimana belum kelar"
"Gak papa teh,udah di ijinin mama ,ini besok aja lanjutin nya" Pinta ica
"Mmmm,bagusnya buat apa ya,bahan bahannya gimana,biar bisa nentuin apa yang bisa di buat"
"Gampang itu mah ,ayo kita cari di lantai 1" Ajak ica menyeret tangan resa agar mengikutinya
Setibanya di salah satu ruangan yg di tuju,Ica pun mendorong hendel pintu membukanya dengan lebar
"Ayo teh masuk.siapa tahu ada yang bisa di gunakan untuk membuat sesuatu"
Resa pun melangkah masuk dan mengedarkan pandangannya ke semua arah dalam ruangan tersebut
"Wah,ini mah bukan hanya untuk stok menjahit saja ca, tapi udah kaya toko,semua yang di butuhin tukang jahit ada,bener bener lengkap"
"Emang,dulu sempat buka,cuman,semenjak nenek sakit sakitan,udah gak di buka lagi,karena gak ada yang jaga" Jelas ica
"Oh,pantesan" Jawab resa
Saat berkeliling melihat benda-benda yang berjejer rapi di etalase,akhirnya dia memutuskan untuk membuat aksesoris baju atau mungkin hiasan untuk rambut tergantung apa yang ica sukai,kemudian ia mengambil beberapa barang dari tempatnya mulai dari resleting,renda,pita berukuran kecil dan besar,peniti dan juga lem tembak nya
"Kamu lebih suka hiasan rambut apa baju,ca"tanya resa sebelum dia mengerjakan apa yang akan di buatnya
" Suka dua duanya,memangnya kenapa? "
"Ok.bagus kalau gitu,teteh udah nemuin barang yang bisa kita gunakan untuk membuat aksesoris,semoga kamu suka sama karya teteh,kalau gak sesuai dengan keinginan kamu, nanti kamu bisa minta bantuan pada yang lain, gimana"
"Iya,di coba dulu teh, nati kita putusin setelah jadi hasilnya bagaimana"
"Kamu lebih suka bentuk pita atau bunga ca" Tanya resa
" Haduh, ica gak bisa nentuin teh, soalnya ica paling suka sama semua yang bersangkutan dengan aksesoris mau hiasan rambut atau sejenisnya pasti ica suka"jawabnya seraya tersenyum kegirangan
"Ya udah teteh buatin beberapa macam,nanti ica boleh pilih mana yang mau ica bawa ke sekolah,tapi ini gak papakan kalau di buat ginian,mamah kamu gak akan marah" Tanyanya meyakinkan anak majikan nya itu
"Gak bakalan teh,udah minta ijin ko,santai aja"
Ica duduk manis sambil memperhatikan kegiantan resa dengan seksama, sesekali iya tersenyum dan mengangkat jempol tangannya memuji hasil karya resa.
"Wah,bagus bagus teh, ini,ini semua bentuknya lucu lucu,ica sangat suka " Ujar ica sambil meraih satu satu hasil karyanya resa
"Ya sudah ini udah beres semua bisa kamu bawa, teteh mau beres beres sebentar lagi waktunya teteh pulang"
"Iya teh silahkan,makasih yah udah mau di repotin,Ini,sebagiannya mau di simpan untuk koleksi ica,nanti ica tunjukin juga karya teteh sama mama" Ujar ica sambil meraih semua yang resa buat untuk ia bawa ke kamar nya