Shani Aira Natio, gadis lemah lembut yang begitu di gemari oleh seluruh orang di sekolah berkat citra baiknya itu ia berhasil menjabat sebagai ketua osis di sekolah nya, Pelita Bangsa. selain itu Shani juga sangat pintar walaupun dia bisa belajar seperti orang orang umum nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
00
" OSIS SMA PELITA BANGSA," Shani bersorak sambil tangannya terulur di tengah kerumunan para OSIS sekolah, " JAYA SELALU BERJAYA," sahut para anggota sambil menggerakkan tangan mereka ke atas lalu mereka bertepuk tangan, memberikan apresiasi Untuk diri mereka yang sudah berusaha agar acara berjalan dengan lancar.
" terimakasih semua atas kerja samanya, terimakasih Ara," Shani menepuk pelan pipi si paling muda yang tersenyum manis itu, acara sudah selesai dan mereka pun sudah membereskan sampah sampah di sekolah.
" Sekarang kalian boleh pulang, istirahat dirumah dan besok kita akan kesekolah lagi untuk upacara, terimakasih semua atas kerja samanya sekali lagi," para OSIS pun mengambil tas mereka dan pulang.
" halo," Shani membalik badannya melihat orang yang menyapanya, " Halo kak Azra," Shani menyapa balik Azra, entah lah laki laki itu sekarang sering sekali datang ke sekolah.
" kamu mau pulang?" Shani menggelengkan kepalanya, " saya mau pantau paskibra dulu kak untuk besok," Shani memang di suruh untuk membantu eskul paskibra agar besok apa saja keperluannya bisa di siapkan.
" kamu ga istirahat dulu?" Azra melihat Shani yang sibuk menumpuk boks cukup besar, " Nanti saat mereka latihan saya istirahat kak," Azra mengangguk lalu tangannya mengambil alih boks boks besar yang akan Shani bawa ke lapangan.
" biar saya yang bawa," Azra membawa boks itu ke lapangan, " Terimakasih kak," Shani membawa boks yang lebih kecil berisi aksesoris untuk PDU paskibra sekolah.
Di lapangan terdapat para anggota paskibra yang sudah bersiap untuk latihan upacara besok, " kak Fathur, ini perlengkapan paskibra mau di bagikan kapan? Biar saya tahu apa saja yang kurang atau rusak," Shani berbincang dengan ketua paskibra itu.
" oke Shan, guys ayo coba PDU dulu," semua pun berkumpul di dekat Shani dan Azra, laki laki itu hanya diam sambil melihat para Siswa siswi yang berkumpul untuk mendapatkan PDU untuk besok.
" Bajunya kebesaran ya?" Shani melihat seorang gadis yang memakai baju PDU kebesaran dari tubuhnya, " Yang lain gimana?" Shani melihat yang lain, mereka tengah mencoba pakaian Dinas upacara berwarna putih bersih itu.
" Udah kok Shan, pas sisa ini aja yang kegedean," Shani mengangguk, " Emang ga ada lagi buat dia?" Azra melihat Shani yang tengah membantu gadis dengan baju kebesaran itu untuk memakaikan peniti agar lebih kecil.
" ada tapi malah ukurannya lebih besar lagi kak," Azra menghela nafasnya, " berapa ukuran yang kira kira pas buat dia?"
" coba deh kamu cobain yang punya ini, badannya sama kok," Shani menyuruh gadis itu untuk mencoba ukuran yang berbeda tapi sudah di miliki oleh gadis lain, " Yaudah pas ini."
" dikecilin ga akan cukup waktunya, nanti kamu pulang ikut saya ya Shan," Shani mengangguk, " Shan, Garuda yang untuk peci penitinya pada lepas ya," Fathur menyerahkan semua Bros Garuda yang penitinya telah lepas.
" Yah, berarti kurang ya? Nanti saya lem in deh berarti besok saya baru kasih Garuda nya ya," Shani mengambil Bros Garuda itu dan memasukannya ke kotakan agar ia bisa membenarkan nya.
" Apa lagi kak? Evolet benar semua ga?" Shani melihat tumpukan evolet yang ada di kotak khusus evolet, " evolet udah bagus semua kok kan baru beli," Shani mengangguk.
" oke udah bagus semua ya, cuma Garuda aja ya sama satu baju, aku usahain besok udah ada," Shani merapihkan kembali baju PDU, evolet, dan segala aksesoris lainnya lalu di masukan kedalam boks.
" ini semua aku taro di aula ya besok kalian di aula, oh ya make up untuk paskibra masih ada kan?" Shani melihat Fathur yang tengah membantu nya merapihkan PDU, " masih kok," Shani mengangguk.
" Eh Shan, itu siapa?" Fathur mendekati Shani dan berbisik sambil melirik Azra yang sibuk dengan ponselnya, " dia pak Azra, anak kepala yayasan yang akan gantiin orang tuanya untuk ngurus sekolah."
Fathur mengangguk, walaupun ia sudah kelas 12 ini baru pertama kali baginya melihat anak kepala yayasan karena biasanya yang datang jika tidak ayah nya Azra atau ga bunda nya Azra.
" yaudah kak aku duluan ya, nanti ini aku taro di aula, jangan kesorean ya kak biar besok ga kecapean," Fathur mengangguk, " Kak Azra," Shani tersenyum kearah Azra sambil menuju boks itu.
Azra mengangkat boks boks tersebut dan membawa nya ke aula yang ada tak jauh dari lapangan, " taro sini aja kak," Azra meletakan boks itu di pojok aula, " Kita mau kemana kak?" Shani melihat Azra yang merapihkan boks itu.
" beli PDU yang ukuran dia," Shani mengangguk, " ayo," akhirnya Shani pun pergi bersama Azra.
......................