NovelToon NovelToon
Aku Bukan Anak Kecil

Aku Bukan Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Erlangz

Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!

NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22.Teror dari Raya

Hari ini, Raya akan menanyakan kepada Aaron soal acara lomba di sekolah Naya dan Rafael.

"Hari Senin depan, paman sibuk nggak?" tanya Raya.

Aaron heran, tak seperti biasanya Raya menanyakan sesuatu seperti itu.

"Memang Senin depan kenapa?" tanya Aaron penasaran.

"Udah, paman jawab dulu aja!" cecar Raya.

"Senin depan sih, kayaknya nggak," jawab Aaron.

"Oke, Sip!" ucap Raya dengan senyuman yang tidak biasa.

"Memangnya kenapa, sih?" tanya Aaron makin penasaran.

"Nanti paman bisa kan, nggak kerja dulu hari senin depan?"

Seharusnya Raya menjelaskan dulu kenapa ia diminta untuk libur bekerja senin depan, bukannya langsung bertanya seperti ini, bikin Aaron penasaran saja.

"Kayaknya, nggak bisa kalau libur," ucap Aaron, membuat wajah Raya langsung berubah menjadi murung.

Ada apa sebenarnya, apakah hari Senin depan adalah hari yang spesial atau apa?

Aaron jadi bertambah bingung dan penasaran.

"Kamu kenapa, tiba-tiba murung begitu?" ucap Aaron.

"Raya nggak mau tau, senin depan paman harus libur kerjanya!" ucap Raya memaksa.

"Jelasin dulu kenapa? dari tadi di tanya kok nggak di jawab," ucap Aaron sedikit jengkel.

"Kalau kamu jelaskan semuanya, mungkin nanti paman bisa pertimbangkan," lanjut Aaron.

Raya saking banyaknya meminta Aaron libur, sampai lupa menjelaskan. Aaron pasti mau datang kalau untuk Naya dan Rafael.

"Sebenarnya, Senin depan di sekolah Naya dan Rafael mau ada acara lomba, kata mereka acaranya harus bareng orang tua masing-masing.Nanti paman ikut mereka ya ke acara lomba itu?" Jelas Raya.

Aaron hanya mengangguk-angguk kepalanya saja. Jadi itu sebabnya, Raya ingin sekali memintanya untuk libur kerja dulu senin depan.

"Udah, itu aja?" tanya Aaron dan diangguki dengan senang oleh Raya.

"Kalau gitu, paman kasih tau mama Rani, biar mama yang datang ke sekolah Naya dan Rafael," ucap Aaron.

"Kok malah mama sih, orangtuanya Naya sama Rafael kan paman, gimana sih?" ucap Raya merasa kecewa.

Aaron jadi bingung, kenapa Raya ngotot sekali memintanya menemani Naya dan Rafael, padahal biasanya nenek mereka yang datang ke sekolah kalau ada acara.

Aaron ini gimana sih, apakah Raya harus buat rencana lain, buat membujuk Aaron?

"Ya sudah, kalau paman nggak mau ikut," ucap Raya langsung pergi dari hadapan Aaron.

Aaron hanya memandang heran, Raya langsung pergi begitu saja dari hadapannya. Sikapnya tidak seperti biasanya saja.

Aaron jadi bingung, ia harus takut atau harus merasa lucu, ketika melihat apa yang dibuat oleh Raya untuknya.

Raya membuatkannya telur dadar yang dibuat seperti sebuah wajah setan yang ada di emoji WA saja. Dan di bagian bawah telur itu ada saus yang bertuliskan, harus datang, seperti darah saja bentuknya.

Kenapa dengan Raya saat ini, apakah Raya mencoba untuk menakutinya agar ia mau ikut ke sekolah Naya dan Rafael?

Aaron tidak memikirkan bentuk telur dadar itu, ia akan langsung memakannya saja. Tapi baru saja dimakan oleh Aaron, ia langsung merasakan sensasi pedas di lidahnya, ia yakin Raya menambahkan banyak cabai bubuk di makanannya ini.

"Masakan Raya enak, kan?" ucap Raya.

Aaron terkejut, Raya tiba-tiba saja datang dan bertanya, membuatnya hampir saja tersedak karena kaget.

"Kamu ini bikin kaget aja!" ucap Aaron.

Raya hanya tersenyum sambil menunjukan giginya, ia lalu duduk di depan Aaron dan melihat Aaron yang sedang berkeringat karena kepedasan. Entah kenapa Raya berpikir Aaron yang sedang berkeringat jadi bertambah tampan saja.

Aaron yang dari tadi diperhatikan oleh Raya jadi bingung, apakah di pipinya ada nasi atau apa?

"Kamu kenapa lihatin terus, mau makan juga?" ucap Aaron langsung menyodorkan sedikit telur dan nasi di sendok ke mulut Raya.

Karena malu sudah ketahuan, Raya terpaksa membuka mulutnya dan memakannya.

Sedetik kemudian Raya langsung merasakan pedas di lidahnya. Ia memang tidak mencoba makanan yang ia masak tadi, ia jadi tidak tahu kalau rasanya pedas sekali.

"Aduh, pedas banget!!" ucap Raya sambil mengipasi mulut nya dengan tangannya.

Aaron memberikan Raya segelas air sambil tertawa geli, Raya langsung meminum air di gelas itu sampai habis.

"Kamu ini gimana, kan kamu sendiri yang masak telurnya," ucap Raya lanjut memakan telur dadar itu.

"Nggak usah dimakan lagi, nanti sakit perut!" ucap Raya sambil meringis melihat Aaron masih saja lanjut makan.

Raya awalnya hanya bercanda saja saat membuat telur dadar itu, karena berpikir Aaron akan kepedasan dan tidak lanjut memakan telur dadar buatannya.

"Nggak apa-apa, ini enak kok!" ucap Aaron sambil lanjut makan.

"Raya nggak mau tau, kalau nanti paman sakit perut!" ucap Raya memperingati.

Aaron hanya tertawa saja, ia tetap memakan telur dadar itu hingga habis. Membuat Raya jadi ngeri melihatnya.

1
FreeFireeMaaaxx
Ditungguuuu💯💯💯💯💯
Riyan
Menarik
Duke North
Lanjut
Duke North
👍👍👍👍
Erlangga536
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!