"Tiba-tiba kau menjadi diam dan begitu dingin. Apa salahku?? Aku tahu ada perjanjian dalam pernikahan kita tapi sikap diammu ini bisa membunuhku..."
Lyra Cornelia, seorang gadis yatim piatu yg dijodohkan dengan seorang pria kaya oleh pemilik yayasan yg merawatnya. Awalnya semua berjalan dengan baik tapi lama kelamaan hidupnya semakin sulit karena sikap suaminya yg begitu dingin serta sebuah fakta yg membuatnya begitu menderita.
Akankah hidupnya bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP.9 Kehilangan Beasiswa
"Jadi kau baru sadar diri setelah ditegur?" tanya Ningsih sementara Lyra hanya menundukkan kepala dan menangis.
"Mom.. hentikan, ini ulahku Lyra tak tahu apapun." ucap Fero.
"Hentikan? kau tahu konsekuensinya, kau itu mahasiswa tahap akhir, bagaimana jika diskors dan membuatmu tak bisa lulus tahun depan?" tanya Ningsih.
"Maafkan kak Fero bu, biar aku saja yg dihukum." ucap Lyra.
"Akhirnya kau mengakui perbuatanmu.. Mulai sekarang kau jauhi putraku dan tunggu hukumanmu." ucap Ningsih.
"Baik bu." ucap Lyra.
"Kau diskors selama 1 minggu.." ucap Ningsih pada Fero.
"Baik bu." ucap Fero mengepal geram.
"Keluarlah ada yg ingin kubicarakan dengan Lyra." ucap Ningsih.
"Tapi mom.. bukankah dia sudah menerima hukumannya?" tanya Fero.
"Kubilang ada yg ingin kubicarakan dengannya, kau tuli?" tanya Ningsih.
Akhirnya Fero pun mengalah dan keluar dari ruangannya. Dan Lyra berbicara 4 mata dengan Ningsih. Setengah jam kemudian Lyra keluar dari ruangan Ningsih dengan wajah pucat dan air mata yg mengalir. Tangannya juga masih gemetaran karena mendengar berita buruk.
Diluar pintu nampak Fero menunggunya.
"Lyra, bagaimana?" tanya Fero.
"Mari bicara di taman yg sepi." ucap Lyra.
"Baiklah." ucap Fero.
Mereka pun menuju ke taman dan nampak Lyra mengatakan sesuatu yg membuat Fero kesal sekaligus kecewa. Apalagi kalau bukan keputusan untuk berpisah demi masa depan masing-masing. Apalagi Ningsih begitu tak menyukai Lyra dengan latar belakangnya. Lalu Lyra pergi setelah mengatakan apa yg harus dikatakan pada Fero.
"Lyra tunggu." ucap Fero.
"Semua sudah selesai kak.. jangan cari aku lagi." ucap Lyra.
"Lyra..Lyraa..!" panggil Fero tapi Lyra terus berlari.
Lyra yg sedang kacau pikirannya pun memilih pulang ke yayasan dan beristirahat. Jasmine yg melihatnya pun bingung, tapi ia memberikan Lyra waktu untuk menenangkan diri hingga bisa diajak bicara.
☘☘☘
Malam harinya Lyra pun menemui Jasmine di ruangannya. Dengan mata sembab dirinya memberanikan diri untuk bicara dan meminta bantuan Jasmine.
"Ada apa nak? kau sampai menangis." ucap Jasmine.
"Bunda, maafkan Lyra.. Lyra sudah berbuat kesalahan." ucap Lyra sambil menitihkan air mata.
"Katakan saja Lyra, ada apa? apa yg terjadi?" tanya Jasmine.
Akhirnya Lyra pun bercerita apa yg dialaminya di kampus hari ini. Dimana dirinya tanpa sadar berkencan dengan anak dari pemilik yayasan kampus dan ditegur karena masalah kemarin. Lyra juga mengatakan kalau beasiswanya dicabut karena beredar rumor kalau kampus tersebut menerima mahasiswi yg mengidap Kleptomania.
"Sungguh kejam pemilik yayasan tersebut. Bagaimanapun itu bukan salahmu." ucap Jasmine.
"Aku tahu bun, tapi aku jadi kehilangan beasiswaku.. bagaimana aku melanjutkan kuliahku nanti." ucap Lyra menangis.
"Sudah nak.. sudah, dibalik sebuah kejadian buruk pasti ada hikmah yg bisa kita ambil.." ucap Jasmine menenagkan Lyra dan memeluknya.
Jasmine pun merasa begitu sedih mendengar cerita Lyra, bagaimanapun Lyra tak bersalah dan itu adalah masalah pribadi dan tak ada hubungannya dengan study nya. Belum lagi segala fitnah yg masih mengarah pada Lyra, membuat Jasmine geram dan akan mencari solusi atas segala masalahnya.
☘☘☘
Keesokannya Jasmine pun menghubungi ayahnya untuk meminta bantuan untuk mengatasi masalah Lyra. Dirinya yakin kalau ayahnya bisa membantunya untuk masalah Lyra.
Robert pun datang dan mengunjungi Jasmine untuk meminta penjelasan akan permintaannya. Jasmine pun menjelaskan masalah yg dialami anak asuhnya. Robert pun mengerutkan kening dan melihat bagaimana Jasmine sampai meminta bantuannya demi Lyra yg bukan siapa-siapanya.
"Jasmine, tumben sekali kau meminta bantuanku." ucap Robert.
"Aku tak punya pilihan lagi ayah.. seperti yg ayah tahu aku sudah melepaskan semua kehidupan glamor ku." ucap Jasmine.
"Mengapa kau sampei sebegitunya pada anak asuhmu yg bernama Lyra.?" tanya Robert.
"Karena dia anak yg gigih. Dia selalu belajar dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuannya." ucap Jasmine.
"Aku bersedia membantunya, tapi apa yg bisa dia berikan padaku?" tanya Robert.
"Apa maksud ayah? dia itu masih di bawah umur." ucap Jasmine.
"Singkirkan pikiran kotormu. Aku hanya ingin tahu apa yg bisa ia kontribusikan untuk perusahaan.?" tanya Robert.
"Ayah, biar aku saja yg berkontribusi.. Lyra sudah sibuk belajar selama ini." ucap Jasmine.
"Aku akan memikirkannya Jasmine.. nanti aku akan datang lagi." ucap Robert.
Jasmine pun berlutut dan memohon pada ayahnya untuk bisa membantunya.
"Ayah kumohon bantu anak itu. Dia berhak untuk hidup lebih baik." ucap Jasmine.
"Iya anakku.. ayah akan mencari jalan terbaik." ucap Robert.
Dibalik pintu Lyra pun mendengar serta menyaksikan bagaimana Jasmine berlutut dan memohon pada ayahnya. Hal tersebut membuat Lyra menganggap dirinya sebuah beban bagi Jasmine.
Lalu dirinya pun perlahan menjauhi pintu dan pergi keluar, rasa sesak pun memenuhi dadanya. Kehidupan yg tak adil ini selalu membuatnya susah, mulai dari dibuang orangtua, sampai harus mengalami pencabutan beasiswa hanya karena rumor yg orang lain sebarkan serta hubungannya dengan anak pemilik universitas.
Robert pun berjalan keluar dari ruangan Jasmine, dirinya sungguh tak bisa menolak permintaan Jasmine. Tapi apa kata orang jika dirinya membiayai Lyra kuliah secara penuh? Bagaimana tanggapan anak asuh lain? dirinya juga takut Jasmine dianggap tidak adil dan terlalu menyayangi Lyra.
Hingga ia melihat Lyra duduk di bangku taman. Perlahan dirinya mendekat dan menyapanya.
"Lyra apa yg kau lakukan disini nak?" tanya Robert.
"Hanya sedang mencari udara segar." ucap Lyra.
"Kau pasti sedih tentang nasib study mu .." ucap Robert.
"Tuan benar, saya memang tak bisa berbohong." ucap Lyra.
"Bagaimana caramu untuk keluar dari masalah ini?" tanya Robert.
"Aku masih memikirkannya.. Mungkin aku akan mengambil pekerjaan paruh waktu." ucap Lyra.
"Kau memang gigih.." ucap Robert.
"Tapi bagaimana jika aku memberikan sebuah penawaran." ucap Robert.
"Penawaran apa tuan?" tanya Lyra.
"Aku bersedia membiayai kuliahmu, tapi.." ucap Robert terdiam.
"Tapi apa tuan?" tanya Lyra.
"Tapi aku butuh pengantin untuk cucuku, James. Sayangnya usiamu masih 18 tahun." ucap Robert.
"Tuan, anda ingin aku menikah dengan cucu anda begitu?" tanya Lyra.
"Benar, agar Jasmine bisa lega karena kau hidup dengan baik.. aku berjanji akan memberimu kehidupan yg lebih baik." ucap Robert.
"Tuan, memangnya tuan James mau menikahiku?" tanya Lyra.
"Jawabannya pasti tidak mau." ucap Robert.
"Kalau begitu sudah jelas bukan, aku bukan orang yg tepat. Dan masalah uang kuliahku aku akan mencarinya sebisaku." ucap Lyra.
"Tapi, itu bukan uang yg sedikit." ucap Robert.
"Aku tahu, kalau begitu permisi tuan." ucap Lyra.
Robert pun menarik nafas panjang, sepertinya dirinya menjadi kakek tua yg mengerikan dimata Lyra. Tapi bagaimanapun James butuh calon yg tepat. Robert pun memikirkan dan menimbanh bantuannya untuk Lyra.
Hingga akhirnya dirinya mau membiayai uang kuliah Lyra. Dan dirinya langsung menyuruh orang-orangnya untuk membayar biaya kuliah Lyra ke universitas. Kabar itupun langsung Lyra dengar dari Jasmine.
"Lyra, kau bisa kembali ke kampus.. ayahku sudah bersedia menjadi donaturmu." ucap Jasmine.
"Benarkah bunda.. Terimakasih bunda." ucap Lyra tersenyum padahal hatinya takut. Takut kalau Robert memintanya menikahi James.
bagus loh ceritanya
udah jd pasangan yg serasi
buat tante mu menyadari kesalahannya
sampai tega meracuni kakek robent