NovelToon NovelToon
Kejahatan Alexander Louise

Kejahatan Alexander Louise

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah
Popularitas:253.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zandzana

Sania, gadis cantik berumur 22 tahun dan baru lulus kuliah disebuah perguruan tinggi negeri jurusan pariwisata harus menjalani kehidupan yang sulit dan pahit

Hidupnya berubah seperti roda roller coaster, yang awalnya indah berubah menjadi neraka ketika dia bertemu dengan pria tampan bernama Alexander Louise.

Seorang CEO tampan yang terkenal dengan bad boy dan suka gonta ganti pacar

Akankah Sania dan Alex bisa bersatu melewati kejamnya rintangan yang menghalangi mereka??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zandzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Sania Menata Hidupnya

Sejak pulang ke rumah, Sania jadi pendiam dan lebih banyak mengurung diri di kamar

Bu Liza, mama Sania menjadi curiga dengan perubahan sifat sang anak. Apalagi tiap mandi, Sania akan berlama-lama di kamar mandi

Bukan tanpa alasan Sania berlama-lama di kamar mandi, Sania menggosok seluruh tubuhnya dengan kuat bahkan menyiramkan air sebanyak-banyaknya bahkan terkadang Sania menangis di sana.

"Aku sudah kotor, walau air se bak habis, tidak akan membersihkan tubuh kotorku ini"

Seperti siang ini, Sania hanya menekuk lututnya dan memandang jauh ke luar jendela kamarnya dengan tatapan kosong

Suara ketukan dari sang mama tak disadarinya, hingga sentuhan lembut di pundaknya membuatnya terperanjat

"Mama..."

Bu Liza tersenyum lalu duduk di sebelahnya

"Ada apa nak, sejak pulang kamu banyak diam dan sering mengurung diri di kamar"

Sania memaksakan senyum di wajahnya

"Aku baik-baik saja ma"

Sania memeluk mamanya dari samping, meletakkan dagunya di pundak sang mama

"Tidak mungkin aku menceritakan semuanya pada mama" batinnya

Dengan sayang bu Liza membelai rambut panjang Sania.

"Apa kamu ada masalah sama Deri?"

Sania menggeleng

"Sama pak Doni?"

Sania juga menggeleng. Tapi setelah mendengar mamanya menyebut nama pak Doni, dengan cepat Sania melepas dekapan pada mamanya dan segera mengambil handphone yang sejak beberapa hari ini dimatikannya

"Kenapa nak?"

"Sania lupa ijin sama pak Doni ma" jawab Sania panik

Handphonenya menyala, dan tak lama kemudian benda itu sudah berdentang denting tak henti menandakan banyaknya pesan masuk

Kamu masih menjadi tour guide tuan Alexander, San?

Kok sudah lebih seminggu nggak pulang-pulang

Bapak hubungi nomor kamu tidak aktif-aktif

Kamu jangan buat Bapak khawatir San

Sania menelan ludahnya demi membaca pesan singkat dari pak Doni

Tanpa pikir panjang lagi, Sania segera melakukan panggilan

Berdering

"Ya Alloh Sania, kamu hampir bikin bapak mati, kamu kemana, hah?"

Sania menggaruk kepalanya dan nyengir

"Maaf pak, lupa ngabarin"

"Kebiasaan, kamu dimana sekarang?"

"Rumah pak"

"Rumah siapa?"

"Rumah mama, saya pulang pak"

"Astaghfirullah, benar-benar kamu ya bapak di sini mengkhawatirkan kamu, ehh malah kamu enak-enakan di rumah"

"Maaf pak.."

"Kamu kenapa pulang, bukannya kembali ke kantor"

"Anu pak, itu, ehmm.."

"Anu itu, anu itu, besok kerja. Sudah lebih seminggu kami tidak nongol di kantor!"

"Iya pak siap, sore ini juga saya kembali ke mess"

"Bagus!"

Lalu Sania menghembus nafas panjang dan menoleh kearah mamanya

"Sania pulang ke kota lagi ya ma, pak Doni sudah marah"

"Kamu nggak ijin?"

Sania menggeleng dan nyengir

"Jangan seperti itu lagi nak ya, jaman sekarang susah mencari bos sebaik pak Doni"

"Iya ma, kemarin karena suatu hal makanya Sania lupa pamit"

"Hal apa?"

Sania terdiam dan menatap wajah mamanya dengan tegang

"Anu ma, ehmm itu ada hal sedikit, tapi sudah clear kok"

Bu Liza menganggukkan kepalanya dan membantu Sania berkemas

"Nanti jika libur Sania pulang lagi"

"Iya, yang penting jaga diri baik-baik nak ya"

"Baik ma"

Lalu Sania mendekap mamanya baru setelahnya dia naik ke atas ojek yang sudah menunggunya

"Hati-hati nak, begitu sampai kabari mama"

"Baik ma" teriak Sania sambil melambaikan tangannya

...****************...

Sementara meeting Alexander di Amerika berjalan lancar, karena kepintaran dan kecakapannya dalam berkomunikasi sehingga para kolega menyukai dan bersedia menjadi investor di perusahaan yang dipimpinnya.

"Tak percuma pak Anton menjadikan anda sebagai penggantinya, ternyata anda memang hebat dan berbakat"

Alexander tersenyum dan menjabat tangan kolega barunya itu, Mr. Zack

"Senang bekerja sama dengan anda, saya bisa pastikan jika kita akan sukses bersama"

Mr. Zack mengangguk dan memberikan gelas minuman pada Alexander

Mereka bersantai sebentar, mengobrol ringan tanpa menyebut-nyebut bisnis mereka, yang mereka obrolkan ternyata tentang perempuan.

Rupanya baik Alexander, maupun Mr. Zack, isi otak mereka tak jauh-jauh soal perempuan dan ranjang

"Datanglah ketempat saya malam nanti, saya sudah menyiapkan banyak perempuan"

Mata Alexander langsung berkilat mendengar kalimat perempuan. Sudah terbayang dibenaknya betapa akan menyenangkannya malam nanti

"See you soon"

Lalu Alexander keluar dari ruangan meeting tersebut dan berjalan kearah mobil mewah yang telah siap membawanya

Di dalam mobil Alexander terlihat tengah menghubungi seseorang

"Bagaimana kantor?"

"Oh, baik saja bos. Bos tidak usah khawatir"

"Bagus lah. Kau memang bisa diandalkan"

Terdengar suara tawa Mark

"Di kantor ada perempuan cantik, saya yakin dia telah menggoda mu"

Kembali terdengar suara tawa Mark

"Sandra?"

"Hemmm"

"Saya tahu dia sejak jadi ajudan pak Anton, jadi saya tidak begitu kaget melihat tingkahnya"

"Sikat Mark..."

Kembali Mark tertawa

"Cepatlah kembali pak, saya sepi tidak ada anda"

"Mungkin lusa saya kembali, malam ini saya mau bersenang-senang dulu"

"Dasar bad boy"

Alexander terkekeh

...****************...

Sania sudah berada di dalam bis yang akan membawanya ke kota. Butuh setidaknya empat jam perjalanan untuknya sampai di tujuan.

Sepanjang jalan Sania membaca pesan yang belum sempat di bacanya

Rata-rata dari teman sekantornya bahkan ada dari temannya sewaktu kuliah

Cie cie yang jadi tour guide nya cowok ganteng, sampe sekarang nggak nongol-nongol, awas loh nanti kepincut

Sania tersenyum samar dan menarik nafas panjang

San, ada lowongan kerja nggak tempat kamu, aku pusing nih nganggur

Satu persatu pesan dibalas dengannya, lalu Sania menyandarkan kepalanya, menoleh keluar melalui kaca jendela, termenung

Tanpa Sania sadari, ada sepasang mata yang sejak tadi memperhatikannya.

Karena tak ingin tertidur, Sania membuka aplikasi youtube, memasangkan headphone ke telinganya lalu dengan fokus menonton drakor favoritnya

Mobil berhenti di terminal, Sania yang sejak tadi hanya menatap layar handphone segera menoleh keluar jendela. Sementara penumpang lain mulai berdiri dan antri turun

Sania ikut berdiri juga dan menjinjing tas kecil yang berisi beberapa lembar bajunya, ikut antri turun dari dalam bis

Sampai di bawah Sania celingukan mencari ojek yang bisa mengantarnya ke mess

Sebuah ojek tampak mendekat kearahnya, dengan cepat Sania melambaikan tangannya

"Ke jalan Seruni" ucap Sania

Tukang ojek itu mengangguk dan Sania segera naik ke boncengan

Sekitar dua puluh menit ojek telah masuk ke jalan Seruni

"Ke sana" tunjuk Sania kearah sebuah bangunan rumah model minimalis

Ojek berhenti, setelah membayar ongkos Sania segera membuka kunci pagar

Tiba di depan pintu, Sania mengetuk pintu berkali-kali. Barulah muncul temannya membukakan

"Ya ampun baru muncul ya..."

Sania cipika cipiki dengan temannya lalu masuk.

"Aku kena marah bos" ucap Sania sambil duduk di kursi

"Jelaslah, orang pergi kok nggak ngasih kabar. Bos kan khawatir"

Sania nyengir.

"Istirahatlah, sudah hampir maghrib. Nanti makan, aku sudah masak"

Sania mengangguk dan naik kelantai dua menuju kamarnya.

Sania merebahkan diri, kembali matanya menerawang menatap langit-langit kamar

"Aku harus terus bertahan, benar kata dokter Anita, aku harus bangkit, ada mama yang harus aku bahagiakan, ada harapan yang harus aku wujudkan" gumamnya lirih

Sania menarik nafas panjang, kenangan malam itu kembali terlintas. Sania duduk, nafasnya memburu cepat, tubuhnya kembali menggigil.

Ditekuk nya lutut dan dia menutup telinganya

"Tidak, tidak..." gumamnya dengan bibir bergetar

Berkali-kali dia mengucapkan istighfar dalam hati untuk membuatnya tenang.

"San..?, San..?"

Sania dengan cepat menoleh kearah pintu yang diketuk dari luar

"Iya...?"

"Kamu kenapa, kok sepertinya terjadi sesuatu sama kamu?"

"Aku nggak papa Dea, aku hanya ketiduran, ngelindur" teriak Sania

"Pamali tidur Maghrib, ayo keluar kita makan sama-sama"

Sania segera merapikan rambutnya lalu membukakan pintu

"Makan yuk"

Sania mengangguk dan mengikuti Dea berjalan turun kebawah

Di bawah semua temannya telah melingkari meja makan bahkan ada yang membawa piring ke ruang depan

"Sudah lama kita nggak makan bareng, ayuk kita rayakan momen langka ini" ucap seorang teman Sania yang langsung mengarahkan kamera ponsel untuk mengambil swafoto mereka

Sania menampilkan senyum termanisnya, dan mereka semua terbahak karena kekocakan pose mereka

"Nanti share ya..." teriak yang lain

Sania menyuapkan nasi kedalam mulutnya, menatap dalam seluruh temannya

"Aku harus menjadi aku yang kemarin. Aku nggak boleh hancur, aku bisa. Dan kamu Alexander, aku tidak akan melupakan kejahatan kamu padaku" batinnya

1
Uly Ringo
kok Alex sama bapaknya bodoh ya,,, sama perempuan aja kalah,,,
Diana
ternyata sad ending😭😭 sania oh sania...nasibmu begitu tragis😩
Uly Ringo
aku suka dengan ceritamu thor,,, tak ada perempuan yang mau menjadi kupu-kupu malam, tapi semua ibu akan melakukan apapun untuk membuat anaknya bahagia. semangat untuk semua ibu didunia ini, semoga selalu diberi kesehatan 💪💪
Diana
makin ruwet sj. dahlah bikin satu lg adek junior biar gak jd rebutan😤
Zandzana: 🤣🤣🤣 maunyaa
total 1 replies
Diana
ikut mumet kepalaku, thor, kena baling² bambunya tuan anton🤭
Diana
kenapa jd berat begini? bacanya jd gak nyaman, thor😭
Diana
jd ngebayangin othor nya ngetik sambil gemes sama sania😂
Zandzana: bener🤭
total 1 replies
Diana
pikirku mau terjadi perang dunia ke tiga eh ternyata cuma dagelan🤣
Zandzana: prank😁
total 1 replies
Diana
jangan mau, sania, kl cuma bunga buat apa?!🤭
Zandzana: kalo bunga bank baru boleh🤣
total 1 replies
Diana
orang kaya butuh heli kayak ngadang ojek. tinggal lambaikan tangan datang, deh🤣
Zandzana: 🤣🤣 ikut ngakak saya
total 1 replies
Diana
keren, thor👍👍👍
Zandzana: makasih😍
total 1 replies
Diana
dasar preman² yg cuma mengandalkan otot dari pd otak.
uukais
mbulettt
uukais
kalah sm peremouan 1..mbulettt
Dila Ferdianti
gedek sama Sania, egois banget jadi orang
Diana
ternyata deno garangan berhati emas🤣🤣
Diana
kenapa cobaanmu begitu berat, sania?
Diana
masih setia dgn ceritamu, thor. halunya gak lebay, bahasanya sederhana dan enak di baca. tetap semangat dgn karya²mu, othor👍
Zandzana: terima kasih kakak♥️♥️
total 1 replies
Diana
percaya karma itu ada, lex? setidaknya cari tau gimana keadaan sania yg jelas² kamu rusak hidupnya. selain ba*ingan ternyata kamu jg pengecut!! laki² apa kau itu?!! gemes bin gedek, aku.
Mentari Adi
ini happy ending ga sih?
semoga ajah happy ending
Zandzana: semangat membaca next bab nya mbak say♥️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!