NovelToon NovelToon
Luka Dan Air Mata Pernikahan

Luka Dan Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: PRINCESSNOVITA

Hanita Ralingga Ayu Mahendra dan Satya Prawira Arya Dewantara, keduanya menikah karena saling mencintai setelah mereka menghabiskan waktu selama 10 tahun pacaran. Keduanya adalah cinta pertama untuk satu sama lain. Mereka sama-sama berasal dari kalangan atas, Hanita adalah seorang Psikiater terkenal sedangkan Satya pewaris dari perusahaan keluarganya

Tapi setelah menikah, cinta mereka justru berubah. Hubungan keduanya yang semula hangat menjadi sangat dingin. Hanita dan Satya sama-sama tidak dapat menemukan kecocokan meski 2 orang anak telah hadir diantara mereka. Kesalahpahaman mengelilingi keduanya

Hingga suatu ketika, Satya harus mengalami sebuah kondisi yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Akankah kondisi baru Satya akan membuat Hanita luluh dan memperbaiki hubungan mereka? Atau justru akan meninggalkan Satya yang tak lagi sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hangat

**

6 Bulan Kemudian,

"Kenzie, berhenti disitu. Jangan naik ke atas tangga" tegur Satya pada sang putra

Kenzie menoleh, menunjukkan ekspresi tanpa sedikit pun rasa bersalah kepada sang Papa.

Satya hanya bisa menggelengkan kepala, ternyata mengasuh kedua anak kembarnya tidaklah mudah. Mereka sedang aktif-aktifnya, bahkan tak jarang membuat Suster Elia kewalahan

"Kenzie Narendra, kamu ini sangat senang membuat Papa kesal ya" ujar Satya

Kenzie hanya menanggapinya dengan tawa, bocah lelaki yang hampir berusia 2 tahun itu merentangkan tangan sambil berlari ke arah Satya

"Papa..." ujarnya senang

Satya langsung meraih tubuh Kenzie, menggendongnya. "Jangan mendekati tangga tanpa bantuan dari siapapun. Itu bahaya." Ucap Satya mengingatkan

Kenzie mengangguk-anggukkan kepala, entah apa dia memang memahami perkataan sang Papa atau tidak.

Saat Satya tengah asik bersama dengan Kenzie si sulung. Dari belakang mereka, Kenan menyusul. Dia sangat senang melihat keberadaan Papa dan Kakak lelakinya

"Papa...Papa" teriak Kenan berlari dengan kaki mungilnya berusaha mendekati Satya

Satya melemparkan senyuman hangatnya pada si bungsu, sangat senang melihat Kenan berlari antusias ke arahnya.

"Kenan Arkatama, jangan lari. Biar Papa yang datangi kamu" sergah Satya

BRUG! Kenan mengalungkan kedua kakinya pada betis Satya, mendongak ke atas seolah meminta agar Satya menggendongnya.

"Ck, kamu cemburu sama Kakak ya? Ingin di gendong?" Tawar Satya yang mendapatkan anggukan antusias dari Kenan

"Baiklah, Papa gendong kalian"

Satya mengangkat tubuh Kenan menggunakan tangan kirinya, menimang kedua buah hatinya sembari mengecupi pucuk kepala mereka secara bergantian.

Kedua anak kembar itu juga terlihat sangat senang berada dalam gendongan Papa mereka. Tak urung membuat perasaan bahagia membuncah luar biasa di dalam hati Satya

"Hartaku yang paling berharga, anak-anakku" bisik Satya

Lelaki itu tiba-tiba mencari keberadaan sang istri. Ternyata sudah sejak tadi Hanita pamit katanya ingin memasak makan siang untuk Satya, tapi sampai sekarang wanita itu tak kunjung keluar dari pantry

"Kemana Mama ya,sayang?" Tanya Satya pada kedua anak kembarnya yang tentu hanya bisa dijawab dengan tawa oleh mereka

Satya mengajak kedua anaknya, mendudukkan mereka ke atas baby chair yang berada didepan meja makan.

"Tunggu disini sebentar, Papa mau melihat Mama" Satya menoleh ke arah Suster Elia

"Tolong jaga mereka, jangan sampai Kenzie mendekati tangga lagi" pesan Satya

"Baik,Tuan" sahut Suster Elia

Satya pun berjalan ke arah pantry, dia bisa mencium aroma sedap yang sepertinya berasal dari masakan buatan Hanita.

Benar saja, Satya bisa melihat keberadaan sang istri yang saat ini tengah terlihat sangat sibuk bergulat dengan pan dan kompor di depannya

Rambut Hanita yang dicepol ke atas, serta apron yang wanita itu gunakan entah mengapa terlihat sangat cantik dimata Satya. Membuat senyuman diatas wajah tampan Satya terus tersungging

Satya melangkah perlahan, mengendap-endap seperti pencuri mendekati Hanita. Dia berniat ingin mengagetkan istrinya itu

Tiba-tiba saja, Satya melingkarkan kedua tangannya pada pinggang langsing Hanita. "Kamu tidak terkejut?" Heran Satya

Hanita terkekeh geli, "Tuan Satya Dewantara, aku bahkan bisa mencium aroma parfummu dari kejauhan."

"Apa menurutmu, aku tidak sadar saat kamu mendekatiku?" Ujar Hanita

Satya mengaruk kepalanya yang tidak gatal, dia lupa kalau istrinya ini memang sangat peka. Satya tidak mau ambil pusing, dia meletakkan dagunya ke atas pundak Hanita, mengendus aroma tubuh sang istri dengan dalam dan lama

"Apa yang kamu masak,sayang?" Tanyanya lembut

"Membuat steak kesukaanmu, seperti biasa dimasak sampai medium rare" sahut Hanita

Satya melemparkan pandangan ke arah pan di depan Hanita, terlihat sangat menggoda memang. Satya jadi tidak sabar ingin segera menyantapnya

"Kapan itu akan selesai? Aku lapar'' rengek Satya

Hanita menggulirkan kedua bola matanya dengan jengah, berusaha melepaskan tangan Satya dari pinggangnya

"Lepas dulu, gimana ini mau cepat selesai? Kalau kamu terus menempel padaku seperti ini?" Ketus Hanita

Tidak merasa bersalah sama sekali, Satya justru menyengir menunjukkan deretan giginya yang rapi. Lelaki itu mungkin akan tetap menempel pada Hanita jika tidak diusir paksa. Bahkan diancam tidak boleh tidur di dalam kamar jika masih terus mengganggu kegiatan masak ala Hanita

Tidak berselang lama, Hanita menyajikan steak buatannya ke atas meja makan, dibantu oleh salah satu pelayan.

Kedu bola mata Satya menatap masakan buatan istrinya dengan tatapan yang berbinar. "Nita, bisa kita makan sekarang?"

"Kamu duduklah, biarkan para pelayan yang bekerja" tukas Satya

Hanita menghela nafas lelah, mau tak mau menurut pada apa yang diucapkan oleh Satya. Hanita mengambil tempat disamping Satya, ia menimang Kenan sedang Kenzie bersama dengan Suster Elia

"Makanlah,Sat" ujar Hanita

Satya menyantap steak kesukaannya dengan rakus. Hanita bahkan sampai menggelengkan kepala, tidak habis pikir dengan tingkah Satya yang seperti anak kecil

"Pelan-pelan saja, tidak akan ada yang merebut makananmu" tegur Hanita

Hanita memberi eksistensi pada Kenan, menyuapi sang putra dengan makanan yang tadi juga sudah dia buatkan secara khusus.

"Anak Mama harus makan yang banyak, biar gemuk" bisik Hanita

"Kenzie lahap makannya ya,sayang." Hanita menimpali

"Nit, habis" tunjuk Satya pada piring steak di depannya yang sudah kosong

Hanita menoleh, wanita itu mengulum senyuman. Senang karena sang suami sangat menikmati apa yang dia sajikan

Setelah menyelesaikan makan siang mereka, Satya mengajak keluarga kecilnya bermain diruang tengah. Dia dan Hanita duduk sembari mengamati si kembar  yang sibuk dengan dunia mereka.

"Sebentar lagi ulang tahun mereka,Nit. Kita akan merayakannya?" Satya membuka pembicaraan

"Tentu saja, kali ini akan berbeda" balas Hanita

Satya memutar kepala ke arah Hanita, bisa dia lihat betapa tulus istrinya ini terhadap dia dan anak-anak mereka. Satya juga senang karena selama beberapa bulan ini, Hanita mau lebih fokus mengurus si kembar ketimbang mementingkan pekerjaan

Mungkin itu salah satu faktor yang membuat hubungan mereka kembali menghangat meski belum sepenuhnya kembali seperti sedia kala lagi.

Satya berdiri dari posisi duduknya, mendekat dan ikut bergabung ke atas sofa bersama Hanita. Kembali mendusel tubuh istrinya itu

"Malu dilihat anak-anak,Sat" protes Hanita

"Anak-anak akan senang kalau melihat kita begini,sayang" jawab Satya

Kesal oleh tingkah sang suami, Hanita pun menghadiahkan cubitan kecil ke atas lengan kekar lelaki itu.

Mendadak sekali, Satya merasa kalau kepalanya sangat sakit. Pelukannya pada Hanita ikut mengendur, ia memegangi kepalanya dengan kencang

"Aaakh! Sak-it sekal-i!" Pekik Satya

Hanita yang semula asik dengan kegiatannya mengamati  si kembar pun langsung mengalihkan perhatiannya kepada sang suami

"Sat, kamu kenapa? Kepalamu sakit?" Hanita mulai panik, wanita itu merangkul kedua bahu Satya

"Kepal-aku sak-it, Nit" sahut Satya

Berulang kali Satya menggeleng-gelengkan kepala untuk mengurai rasa sakitnya. Namun itu tak kunjung reda

''Kita ke rumah sakit saja, kamu kesakitan" tegas Hanita

"I'm fine, you don't need to worry" sahut Satya

Meski masih terasa sakit tapi lelaki itu berusaha menunjukkan senyuman terbaiknya di depan Hanita agar istrinya itu tidak khawatir

Hanita hanya bisa menghela nafas berat, pasrah akan keras kepalanya Satya. Tidak ingin sang suami makin kesakitan, Hanita memaksa Satya istirahat di kamar sekarang juga

Tidak peduli meski Satya terus merengek, menolak karena masih ingin bermain bersama si kembar.

"Pelan-pelan" gumam Hanita yang saat ini memapah tubuh Satya mendekati ranjang besar mereka

Dengan bantuan dari Hanita, perlahan tubuh Satya mulai terbaring diatas ranjang besar.

Hanita tidak bisa berhenti mengkhawatirkan sang suami. Dia seorang Dokter dan Hanita yakin kalau apa yang dialami Satya bukanlah sakit kepala biasa

"Besok datanglah kerumah sakit. Aku akan menemanimu check kesehatan. Biar aku minta Sean memeriksamu" kata Hanita

"Aku baik-baik saja,Nita. Ini hanya sakit kepala biasa" sergah Satya

Hanita tidak peduli, apapun alasannya dia akan tetap memaksa Satya untuk datang kerumah sakit dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Menurutlah jika kamu tidak mau berumur pendek, Satya Dewantara. Kamu harus sehat dan berumur panjang. Ingatlah kalau Kenzie dan Kenan sangat membutuhkan kehadiran dan figurmu dalam hidup mereka." Tegas Hanita

Satya tersenyum tipis seraya menganggukkan kepala pelan. "Iya,sayangku. Jangan takut."

Tidak ingin jika Satya kembali sakit kepala, Hanita pun meminta agar suaminya itu tidur sekarang juga. Ia menaikkan selimut, menutupi tubuh Satya

"Tidurlah, aku akan menyusulmu setelah ini" kata Hanita

"Satu ciuman dibibir, aku akan tidur setelahnya" jawab Satya

Hanita mencebik kesal, meski begitu dia tetap mengabulkan apa yang diminta oleh Satya. Sebuah kecupan singkat dia berikan ke atas bibir lelaki itu

Lalu setelahnya, Hanita keluar dari kamar, membiarkan Satya beristirahat dengan tenang tanpa gangguan.

Baru beberapa menit sejak Satya mulai terlelap, namun bunyi yang berasal dari pesan masuk di ponsel berhasil menggugah Satya.

Kening lelaki itu berkerut, seingatnya dia sudah berpesan pada Sekretaris barunya untuk tidak mengganggu dia hari ini karena Satya memang berencana menghabiskan waktu seharian full bersama keluarga kecilnya

Tangan Satya terulur berusaha meraih ponsel miliknya yang tergeletak diatas nakas. Satya mengusap layar lalu menekan tombel open pada satu pesan masuk

"Apa ini ya?"

Kedua bola mata Satya terbelalak sempurna, setelah menatap lekat sebuah foto yang dikirimkan Shanum padanya. Wajah Satya yang semula sudah pucat, kini makin terlihat pucat

"Ini...tidak mungkin" gugu lelaki itu

.

1
Tutiks
lanjut lagi up nya
Tarminah Tarminah
no komen lo soal penghianat karena pernah berada dposisi terhianati
Puji Lestari
cerita nya bagus ,, tlng up-nya lebih di banyakin agar pembaca lebih semangat lagi
Puji Lestari
good job hanita buruan sekalian mertua kamu ♥️♥️
Puji Lestari
keren Thor ,, tinggal ngasi pelajaran sama ibunya Satya yg suka menghina hanita
Sri Utami: nah ini baru puas baca critanya.istri yg cerdas,gambaran wanita jaman sekarang
total 1 replies
Juna Kamis Sae
jangan mau balikan lagi hanita
paling benci ma penghianat kelamin😾😾
Puji Lestari
kenapa g di bikin lumpuh j Thor ,, coba selingkuhannya mau ngurusin g klw lakinya lumpuh ,,, kebanyakan pelakor kan maunya enaknya doank
Novita Putri: itu udah stroke kak 😅
total 1 replies
Osie
hantar gitu si saya cacat..cuuusss langsung gugat cerai n bye..biarin dia dirawat sm selingkuhannya..no maaf bagi seorang pengkhianat
Osie
moga sibangsat mati
Osie
keren hanita..pelakor memang harus dibasmi
Puji Lestari
bikin Satya mati j Thor biar kapok klw g kasih dia penyakit mematikan lelaki egois buat shanum jadiin dia gelandangan orang tidak tau diri udh di tlng nusuk dr belakang
Juna Kamis Sae
buat greget masa karma Satya mati thorrr
Juna Kamis Sae
lanjuttt
Tutiks
lanjut lagi up nya
Fajar Nuryati
sedih banget JD wanita udh capek ngurus anak masih kerja tp kadang suami maunya di ngertiin z ..padahal istri jg mau di ngertiin..dan saat istri lelah dg segala perilaku suami ..justru suami nyari yg lain ...kejam GK sih laki2 tuh
Fajar Nuryati
lanjuttt.kak
Nafisa Aprilia: lanjut kk
total 1 replies
Juna Kamis Sae
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!