Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
...Bab 25...
Setelah selesai bersantap, Ryan segera mengemasi meja makan bersama dengan Violet. Dan setelah itu dia pun naik ke lantai dua. Entah mengapa dia merasa sangat mengantuk.
Begitu dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dia pun segera terlelap.
Dalam tidurnya, dia bermimpi didatangi oleh seorang lelaki yang semua rambutnya memutih dan diikat ke atas dengan sanggul layaknya seorang master dalam film kungfu China.
Dalam mimpi itu, lelaki tua itu menatapnya dengan tatapan penuh kewibawaan.
"Berapa umur mu saat ini?" Tanya lelaki tua itu.
"Dua puluh tahun kek," jawab Ryan dengan jujur.
"Hmmm. Sudah saatnya," katanya kemudian lelaki tua tadi berjalan menghampirinya dan menyentuh diantara dua alisnya dengan jari telunjuk.
Sebuah sinar putih berpindah dari ujung telunjuk lelaki tua tadi kemudian memasuki kening Ryan. Seketika itu juga Ryan merasakan rasa sakit yang teramat sangat di kepalanya seakan kepalanya bisa meledak kapan saja.
"Aaaaaaarrrrgh...,"
Ryan berguling-guling sambil mendekap kepalanya. Beribu informasi berada di dalam benaknya yang berlomba-lomba untuk diproses. Dan saking banyaknya informasi tersebut, kekuatan otaknya nyaris tidak sanggup memprosesnya.
"Arrrrrghhh... Sakit...!" Ryan berteriak sekuat tenaga.
'Mata dewa. Mampu melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang awam.'
Mata ini akan bekerja sesuai tingkat kultivasi yang dimiliki. Semakin tinggi tingkat kultivasi seseorang, semakin tinggi pula tingkat terawang nya.
Setelah informasi tadi, kini Mata Ryan yang bening seketika berubah kebiruan sebelum kembali lagi ke warna asalnya.
Teknik jarum nirwana. Mampu menetralisir berbagai penyakit dan sangat efektif untuk menawarkan segala jenis racun.
Teknik jarum kahyangan. Efektif terhadap penyembuhan penyakit kronis. Selagi orang tersebut masih menyisakan satu nafas terakhir, masih ada harapan untuk diselamatkan.
Tehnik jarum pemanggil roh. Efektif untuk mengorek keterangan dari lawan. Tehnik Jarum ini bisa digunakan untuk mengorek informasi dari musuh yang sulit untuk diinterogasi.
Tehnik alkemis. Pil satu pola, pil dua pola sampai pil sembilan pola. Jika tingkat kultivasi berada di alam raja, maka sudah memiliki kualifikasi untuk memurnikan pil satu pola. Dan pil ini adalah pil yang paling rendah kualitasnya.
Jika tingkat kultivasi berada pada tingkat Kaisar, maka sudah memiliki kemapuan untuk memurnikan pil dua pola. Pil ini juga sedikit lebih baik dari pil satu pola.
Alam dewa, sudah bisa memurnikan pil tiga pola yang bisa dikatakan lumayan bagus.
Alam dewa tahap puncak, mampu memurnikan pil empat pola dan bisa dikatakan tahap menengah. Pada saat ini, dimana energi spiritual mulai menipis dan banyak ahli beladiri yang mengalami kemunduran, pil empat pola ini bisa dikatakan adalah harta Karun menengah. Walaupun masih ada yang bisa memurnikan nya, namun sangat sulit untuk mencari alkemis yang bisa membuatnya. Andai pun ada, maka bayarannya akan sangat mahal.
Alam raja agung. Pada tingkat kultivasi ini, alkemis sudah memiliki kualifikasi untuk memurnikan pil lima pola. Dan ini sudah menjadi harta Karun tingkat atas yang banyak diburu oleh para kultivator. Terlebih lagi bagi kultivator yang sangat sulit untuk menembus alam kaisar.
Alam raja agung tahap puncak, memiliki kemampuan untuk memurnikan pil enam pola. Pil yang sangat langka. Pil ini juga sangat ampuh untuk menembus kemacetan. Dan satu butir nya bisa serta merta meningkat alam kaisar awal langsung ke alam kaisar tingkat tujuh.
Alam kaisar agung. Pada tingkat kultivasi ini, seorang alkemis memiliki kemampuan untuk memurnikan pil tujuh pola. Pil yang andai ada di dunia ini, akan membuat para kultivator memperebutkan nya dan mereka lebih sayang terhadap pil ini daripada nyawa mereka sendiri.
Alam dewa agung. Pada tingkat ini, pil delapan pola memiliki tingkat keberhasilan lima puluh persen untuk dimurnikan. Selain bahannya yang langka, tingkat keberhasilannya juga sangat rendah. Pil ini jangankan untuk menggoncang dunia, bahkan akan menggoncang dunia kultivator. Bahkan seorang raja rela menukarkan kerajaannya hanya demi pil ini.
Yang terakhir adalah pil sembilan pola dimana hanya ada Mahadewa Immortal saja yang pernah berhasil memurnikannya. Pil ini bagi seorang kultivator lebih berharga daripada sebuah kekaisaran beserta isinya. Konon, hanya ada satu butir yang tersisa di dunia sekuler. Dan andai pil sembilan pola ini dimakan oleh seorang yang tingkat kultivasi nya berada di bawah alam kaisar agung, maka orang tersebut dipastikan akan meledak karena tidak sanggup menahan gelombang energi yang sangat melimpah.
Sebenarnya untuk pil sembilan pola ini, Ryan adalah orang pertama yang tidak sengaja menelan pil tersebut. Jika tidak ada grand Warden, kemungkinan Ryan hanya tinggal nama saja. Beruntung dantian nya segera disegel oleh Grand Warden. Jika tidak, entahlah. Tapi dia tetap rugi karena dirinya sampai sekarang masih belum bisa mengembalikan tingkat kultivasi nya dan masih tersegel. Bisa dikatakan saat ini dia hanya berada di tingkat raja biasa. Dan jika dia bertarung dengan kultivator yang berada pada alam raja tingkat dua, dipastikan dirinya akan babak belur.
Satu persatu informasi memasuki benaknya membuatnya tidak tahan lagi. Dia terus menjerit kesakitan dan berguling-guling di tempat tidur membuat Violet terbangun dan langsung berlari menuju ke kamarnya.
"Ryan..! Ryaaaan!"
Violet menggoncang tubuh Ryan yang saat ini sepenuhnya telah basah oleh keringat.
"Ryan. Kau kenapa. Bangun Ryan!" Violet mulai panik. Dia tidak tau apa sebenarnya yang terjadi.
Andai sebuah informasi saja dipaksakan saat ini memasuki pikiran Violet, sudah pasti kepalanya akan meledak seketika. Apa lagi ratusan informasi yang dimasukkan sekaligus.
Entah karena sudah baikan atau karena terlalu sakit sehingga dirinya pingsan, akhirnya tubuh Ryan berhenti dari menggeliat. Suara teriakan kesakitan juga terhenti dan kini dia terbaring dengan tenang dengan nafas yang teratur.
Dalam mimpinya, Ryan masih terus berguling-guling menahan rasa sakit.
"Orang tua. Ampun. Aku sudah tidak kuat. Kepalaku hampir meledak!"
"Nak. Kau harus bertahan. Karena kau adalah orang yang aku pilih, maka tidak ada cara bagimu untuk menolak. Lima belas tahun yang lalu kau sudah menyetujuinya ketika berada di dalam goa di kampung misterius. Jadi, itu pilihanmu juga takdir mu,"
"Aaaaaaarrrrgh...!"
"Bertahan lah. Setelah ini, semuanya akan baik-baik saja. Itu semua karena kecerobohan mu sendiri. Andai kau tidak sembarangan menelan pil yang terdapat pada cincin penyimpanan, tingkat kultivasi mu tidak akan disegel. Jika saat ini kau berada di tingkatan dewa agung, maka tidak akan ada rasa sesakit ini. Itu adalah kesalahan mu. Siapa suruh kau begitu degil?!"
"Sial. Warisan brengsek apa ini? Tolong aku sudah tidak tahan. Bunuh saja aku. Ini terlalu sakit. Kematian mungkin jauh lebih baik daripada rasa sakit ini!"
"Bodoh. Jika kau mati, lalu bagaimana dengan orang-orang yang kau sayangi? Nak, Utara tidak sedangkal yang kau bayangkan. Air di Utara ini terlalu dalam untuk diukur dengan akal mu yang hanya sejengkal. Kutukan untuk kampung misterius telah berakhir. Ada kebocoran energi dari dunia kultivator. Perjalanan mu kedepannya akan sangat sulit dan penuh tantangan. Bertahanlah!"