Akibat jebakan dari tunangan dan saudara sepupu perempuannya.Aurel terpaksa harus menikah dengan Pria miskin yang hanya bekerja di salah satu hotel sebagai Cleaning Service yang gajinya tidak sepadan dengan Aurel.
Cacian dan hinaan terus di dapat oleh Aurel dan keluarganya yang mempunyai menantu miskin selalu di banding-bandingkan dengan menantu-menantu saudaranya yang bekerja di kantoran.
Tanpa Mereka ketahui Suami Aurel memiliki sebuah rahasia besar yang di sembunyikan identitasnya.
Siapakah sebenarnya Suami Aurel itu?
Dan kenapa Identitasnya di sembunyikan?
Ada tragedi apa sebenarnya kenapa identitasnya harus di sembunyikan?
Ketika Ia ingin mengungkap kebenaran siapa dirinya,Tanpa di duga Ia mengetahui sebuah fakta yang mengejutkan dirinya.
Ikuti terus perjalan kisah Aurel dan Suaminya dalam novel Ternyata Suamiku Kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SumarsihMarsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9. Ternyata ini ulah Mereka.
Rex yang baru tersadar dari keterkejutan nya setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh Revan.Ia celingukan mencari keberadaan Revan yang entah pergi kemana.
Sedangkan Aurel setelah memastikan barang-barang miliknya sudah Ia masukkan ke dalam koper.Ia bergegas keluar dari kamar hotel.Langkah Aurel terhenti di depan kamar hotel yang tidak tertutup rapat itu.Dan Ia terkejut saat tidak sengaja mendengar pembicaraan Mereka yang mengatakan ini semua adalah rencana Mereka.Aurel mengepalkan ke dua tangannya dan setelah itu Ia bergegas menuju di mana Lift berada.Ia memutar bola mata malas saat melihat Pria yang sudah berstatus Suaminya melangkah ke arahnya dengan membawa sebuah ransel.
Aurel masuk ke dalam lift dan di ikuti Revan di belakangnya.
''Apa Kita mau pulang ke rumahMu ?'' tanya Revan sambil bersandar di dinding lift.
''Hem ,'' Aurel cuma menjawab dengan deheman.
Ting.
Pintu Lift terbuka.
Aurel keluar dari dalam lift dengan di ikuti Revan di belakangnya.Saat Mereka tiba di lobi.
''Tunggu,tunggu ,'' suruh Pria yang baru keluar dari dalam lift khusus.
Pria itu segera berlari ketika Revan tidak mempedulikannya.
Aurel menatap heran pada Pria yang menghadangnya dan menatap Revan yang berdiri di sampingnya.
Revan menatap Rex yang menghadang langkahnya.
''Dia pasti ingin menagih hutang ,'' ucap Revan saat Aurel menatapnya.
''Hutang ,'' ulang Aurel mengulangi perkataan Revan.
''Iya,Aku memiliki hutang pada Dia ,'' jawab Revan tersenyum menatap Aurel.
''Aku tunggu di mobil ,''
Setelah mengatakan itu Aurel bergegas ke parkiran.
''Apa kataMu, Aku ini Rex, bukan penagih hutang ,'' ketus Rex menatap Revan kesal yang mengatakan dirinya penagih hutang.
''Cepat katakan ada apa ?'' tanya Revan tidak mempedulikan Rex yang kesal.
''Siapa Wanita itu ?'' tanya Rex balik yang masih penasaran pada Wanita cantik itu.
''Dia IstriKu ,'' jawab Revan tanpa peduli wajah terkejut Rex.
''Hai, kapan Kau menikah ?'' tanya Rex yang tidak percaya kalau Revan sudah menikah.
Tin...Tin...
Suara klakson terdengar di telinga Rex dan Revan.
''Eh...,tunggu-tunggu Aku belum selesai ,'' ucap Rex yang melihat Revan sudah terlebih lari dahulu keluar dari hotel.
''Nanti Aku telpon !'' teriak Revan sambil berlari menghampiri mobil Aurel.
Setelah Revan masuk ke dalam mobil,Aurel pun melajukan mobilnya meninggalkan pelataran hotel.
Rex menatap mobil Aurel yang kian menjauh.
Tidak lama kemudian Ema dan Yang lainnya keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil masing-masing dan segera meninggalkan pelataran hotel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sedangkan di markas geng butterfly.
''Bagaimana ?'' tanya Pria paruh baya yang sedang duduk di kursi kebesarannya sambil menatap Luis yang berdiri di depannya.
''Maaf Bos , Klan bayangan dan Rex tiba-tiba datang di hotel itu ,'' jawab Luis sambil menundukkan kepalanya.
''Tapi sudah Kau ancam Radit itu ?'' tanya Pria paruh baya menatap tajam Luis,
''Sudah Bos ,'' jawab Luis.
''Bagus , kalau Dia masih ingkar juga datangi kediaman keluarga barunya ,'' suruh Pria paruh baya itu.
''Baik Bos ,'' jawab Luis bernafas lega saat melihat Bosnya meninggalkan ruangan.
Luis mendudukkan bobot tubuhnya di sofa,Luis menghembuskan nafas kasar dan memejamkan mata sejenak.Luis masih teringat jelas saat Dirinya terakhir kali bertarung dengan Rex.
Dulu Luis,Rex dan Revan adalah teman baik sewaktu Mereka duduk di bangku SMA hingga Kuliah.Karna suatu kejadian yang mengakibatkan Mereka bermusuhan.Luis pun tidak tahu kalau Revan adalah keturunan dari Anderson dan ketua King Dragon.
Yang Luis tahu Revan cuma anak yatim yang di tinggal kedua orang tuanya dalam suatu kecelakaan.
Luis membuka matanya saat bayangan malam kelam tiba-tiba berputar di kepalanya layaknya sebuah kaset yang di putar.Luis mengusap wajahnya frustasi saat teringat kejadian beberapa tahun lalu yang mengakibatkan mendiang tunangannya meninggal dan dinyatakan menghilang.Mobil Aurel memasuki gerbang utama kediaman keluarga besarnya.Setelah Aurel memarkirkan mobilnya,Aurel keluar dari dalam mobil masuk ke dalam mansion dengan di ikuti Revan di belakangnya.
''Bi...,'' panggil Aurel pada pelayan yang bekerja di rumahnya,
Seorang Wanita paruh baya memakai daster bunga-bunga yang baru saja ke luar dari dapur berlari kecil menghampiri Nona majikannya yang berada di ruang tamu.
''Iya Non ada apa ?'' tanya Bi Tum ketika sudah ada di hadapan Aurel.
''Bawa koper itu ke kamar Saya bi ,'' suruh Aurel tidak mempedulikan tatapan Bibi Tum yang penasaran dengan sosok Pria tampan di belakangnya.
''Baik Non ,'' jawab Bi Tum sambil berlalu pergi menaiki tangga dengan membawa koper milik Aurel.
''Kau ayo ikut Aku, Aku tunjukkan di mana kamar Kamu ,'' ketus Aurel tanpa melihat Revan di belakangnya.
Aurel melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Revan dengan cepat mengejar langkah Aurel.
Sesampainya Aurel di depan kamar yang letaknya tidak jauh dari kamarnya,Aurel menghentikan langkahnya dan membuka pintu yang ada di hadapannya.
''Ini kamar Kamu ,'' ujar Aurel ketika sudah masuk ke dalam kamar yang akan di tempati Revan.
Revan menatap kamar yang cukup luas baginya dan tentunya nyaman.Berbeda dengan kamar yang ada di mansionnya lebih Luas di bandingkan kamar yang akan di tempatinya ini.
''Apa Kita tidak satu kamar ?'' tanya Revan menghentikan langkah Aurel yang akan meninggalkan kamar.
''Jangan bermimpi untuk bisa tidur satu ranjang denganKu ,'' jawab Aurel dingin dan segera keluar dari kamar.
Revan tersenyum tipis saat mendengar jawaban dari Aurel.Ya Revan sadar Aurel masih mencintai Radit,
Mereka menikah juga karna ulah Mereka yang telah menjebak Aurel.
Sedangkan di tempat lain.
Ema,Radit,dan Hans berada di dalam satu mobil.
''Apa rencana Kita selanjutnya ?'' tanya Ema menatap Radit yang duduk di sebelahnya.
''TugasMu hasut Ayah Aurel, buat Aurel dan Pria OB itu keluar dari Mansion Mereka ,'' jawab Radit.
''Bagaimana caranya ?'' tanya Ema yang tak mengerti bagaimana caranya supaya Paman Sandro membenci Aurel.
Ema tahu itu mustahil karna Sandro sangat menyayangi putrinya itu.
''Itu tugasMu mencari bagaimana caranya,jangan cuma bisanya merayu calon suami Aurel ,'' jawab Hans yang sedang menyetir.
Ema menatap kesal Hans yang sedang menyetir. Kalau tidak ada Radit di dalam mobil ini sudah Ema cekik Hans sekarang juga.
Mobil Radit tiba di kediaman rumah Sandro.
''Hans mau apa Kita kesini ?'' tanya Radit sambil mengerutkan keningnya ketika Mobil Hans masuk ke gerbang mansion Aurel.
''Aku ada urusan sebentar dengan Aurel ,'' jawab Hans sambil keluar dari dalam mobil.
Hans mengurungkan niatnya untuk menutup pintu dan melongok ke belakang menatap Ema dan Radit.
''Kalian tidak ingin mengucapkan selamat pada Aurel dan memberi kado ?'' tanya Hans sambil tersenyum jahil kepada Ema dan Radit.
''Tidak ,'' jawab Radit dan Ema secara bersamaan,
Hans terkekeh melihat raut wajah Ema dan Radit yang kesal.
Hans pun masuk ke dalam rumah dan langsung menaiki anak tangga untuk menuju di mana kamar Aurel.Saat Hans tepat di ujung anak tangga,Hans berpapasan dengan Revan yang hanya memakai kaos berwarna putih.
''Ada apa Hans ?'' tanya Sandra yang baru ke luar dari dalam kamar dan melihat Hans yang menatap Revan penuh kebencian.
Hans tersenyum saat melihat Sandra.
''Ini Tante barang milik Aurel tertinggal ,'' jawab Hans sambil mengangkat tangannya yang membawa paperbag.
''Oh, terima kasih Hans sudah mengantarnya ,'' ucap Sandra sambil mengambil paperbag itu dari tangan Hans.
Hans tersenyum dan menatap sinis Revan yang menuruni anak tangga.
''Hans pulang ya Tante ,'' pamit Hans sambil mengambil tangan Sandra dan Ia pun mencium punggung tangan Sandra.
Sandra tersenyum dan menatap kepergian Hans.
''Siapa Ma ?'' tanya Aurel yang melihat sekilas Hans pergi.
''Itu tadi Hans, mengantarkan ini ,'' ucap Sandra sambil memberikan paperbag itu ke Aurel.
Aurel menerima paperbag itu dan melihat apa isi di dalam paperbag itu.Aurel menghembuskan nafas kasar.
Aurel memang sengaja meninggalkan barang itu.Tapi kenapa Hans mengantar barang ini kembali.