NovelToon NovelToon
Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Istri Bayaran Milik Tuan Raja

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Cintamanis
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: ICHA Lauren

Demi membiayai operasi ayahnya yang terkena serangan stroke, Cleantha terpaksa meminjam uang pada rentenir. Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan untuk membayar hutangnya itu. Namun kenyataan berkata lain. Cleantha gagal mendapatkan pekerjaan dan malah bertemu dengan seorang lelaki misterius dalam sebuah kecelakaan. Lelaki itu memaksanya untuk menjadi isteri kedua sebagai ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Karena ketakutan, Cleantha menolak permintaan lelaki itu dan melarikan diri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan lelaki itu, melalui sebuah ajang kompetisi wanita untuk memenangkan hadiah seratus juta.

Cleantha yang keluar sebagai pemenang, dipaksa menjadi isteri kedua Raja Adhiyaksa di atas sebuah perjanjian. Akankah Cleantha mampu menjalani hidup sebagai isteri bayaran, yang hanya dijadikan alat pembalasan dendam oleh Raja atas pengkhianatan isteri pertamanya?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Seleksi Kedua (Part 2)

Pada pembagian peserta tahap kedua, Cleantha mendapat giliran untuk memilih baju terlebih dahulu. Bersama empat orang gadis lainnya, ia digiring memasuki ruangan terbuka berlantai vinyl.

Di dalam ruangan itu, terdapat sederetan gaun yang dipajang dengan rapi.

"Silakan ambil satu baju. Sekali menentukan pilihan, tidak boleh diganti dengan yang lain. Waktu kalian hanya lima belas menit," kata Bu Siska memberikan instruksinya.

Cleantha membiarkan para gadis yang lain maju mendahuluinya. Toh, gaun yang disediakan panitia itu jumlahnya lumayan banyak, sehingga dia tidak akan kehabisan stok.

Sudah menjadi sifat Cleantha untuk enggan berebut dengan orang lain. Bila keadaan mendesaknya untuk memperebutkan sesuatu, ia akan memilih mundur dan menjadi pihak yang mengalah.

Dari kejauhan, Cleantha melihat para gadis itu sibuk memilih gaun. Mereka nampak berlomba mendapatkan gaun terbaik agar dapat mengungguli peserta lain.

Miranda, teman sekamarnya, bahkan telah mendapatkan gaun hitam berpayet dengan potongan dada rendah.

"Nona Cleantha, kenapa tidak ikut memilih gaun? Waktu sudah hampir habis," tanya Bu Siska mengejutkan Cleantha.

"Iya, Bu. Saya akan kesana."

Karena desakan dari Bu Siska, Cleantha maju ke depan.

Meskipun ada banyak pilihan di hadapannya, mata Cleantha langsung tertuju pada satu gaun berwarna krem. Gaun selutut itu terbuat dari bahan brukat dengan model lurus tanpa belahan.

"Clea, kamu yakin memilih gaun ini? Modelnya lebih cocok dipakai anak SMU daripada wanita dewasa," gurau Miranda setengah berbisik.

Cleantha hanya tersenyum mendengar pendapat Miranda. Namun pendiriannya tetap tak bergeming.

"Nona Nona, waktu kalian sudah selesai. Sekarang kalian boleh kembali ke kamar untuk menyimpan gaun yang kalian pilih. Setelah itu kalian segera ke dapur."

Para gadis itu pun menuju ke kamar masing-masing.

Di dalam kamar, Cleantha dengan hati-hati menyimpan gaun yang akan dipakainya di dalam lemari.

"Clea, nanti bisa bantu aku memasak? Aku benar-benar tidak bisa melakukannya," pinta Miranda tampak putus asa.

"Mira, Bu Siska mengatakan kita harus memasak sendiri-sendiri. Tidak boleh dibantu orang lain. Kalau ketahuan dibantu, maka akan kena diskualifikasi."

"Ya sudahlah, aku akan berjuang sendiri. Hasil masakanku nanti seperti apa, aku tidak peduli. Kalau harus kalah juga tidak masalah," ucap Miranda menyisir rambut dengan jemarinya.

...****************...

Bu Siska berjalan mondar-mandir mengawasi ketat para peserta yang masih memasak.

Ia geleng-geleng kepala melihat sebagian gadis itu kikuk dan kebingungan saat harus menangani pekerjaan dapur. Sudah dipastikan mereka adalah sekumpulan gadis manja yang tidak akan dipilih oleh Zevira Adhiyaksa.

Berbeda dengan satu gadis yang begitu cekatan mengolah masakannya. Siapa lagi kalau bukan Cleantha.

Pengalamannya sebagai upik abu di rumah sendiri, ternyata cukup berguna bagi kompetisi ini. Cleantha telah terbiasa menyiapkan berbagai jenis makanan, meskipun bukan menu mahal seperti yang dibuatnya kali ini.

"Bu, saya sudah selesai," ucap Cleantha menunjukkan salmon steak buatannya.

Sebelum memberikan jawaban, mata Bu Siska menyapu isi piring yang disajikan Cleantha. Tak disangkanya gadis paling pendiam itu memiliki bakat terpendam dalam dirinya.

"Kerja yang bagus, Nona Cleantha," puji Bu Siska kagum.

"Sita, tolong antarkan Nona Cleantha ke ruang makan untuk menyajikan hidangan ini. Lalu dia bisa makan siang bersama peserta lain."

"Baik, Bu," jawab pelayan itu patuh.

"Nona Cleantha selesai makan siang, kembali saja ke kamar. Nona harus mandi dan bersiap-siap memakai gaun pemberian Nyonya Zevira. Silakan menunggu giliran untuk dipanggil."

"Iya, Bu, terima kasih."

Cleantha pun melakukan semua yang dikatakan Bu Siska.

Ia duduk dalam diam di tepi tempat tidur. Aliran darah Cleantha berdesir makin cepat, seiring penantian panjangnya untuk bertemu dengan Zevira Adhiyaksa, sang calon majikan.

"Aku pasti dipanggil paling terakhir. Hasil masakanku berantakan sekali. Sekali mencicipinya, Nyonya Zevira mungkin akan menendangku dari sini," gumam Miranda pasrah.

"Tenang saja, Mira. Tidak akan seburuk itu," ucap Cleantha membesarkan hati teman barunya.

Ketukan di pintu sontak membuat Cleantha dan Miranda berdiri dari duduknya.

"Biar aku yang buka pintunya, Clea," ujar Miranda meraih handle pintu.

Seorang pelayan sudah berdiri di ambang pintu. Ia mengamati paras Miranda sambil memicingkan mata.

"Apa Anda Nona Cleantha?"

"Bukan, Mbak. Aku Miranda," jawab Miranda santai.

"Maaf, saya mencari Nona Cleantha."

Mendengar namanya disebut, Cleantha bergegas menemui pelayan itu.

"Saya Cleantha, Mbak. Ada apa?"

"Sekarang giliran Anda yang dipanggil oleh Nyonya Zevira. Mari ikut saya," ujar pelayan itu tampak tergesa-gesa.

Sebelum keluar dari kamar, Cleantha berpamitan kepada Miranda.

"Mira, aku duluan."

"Good luck, Clea," ucap Miranda mengacungkan ibu jarinya untuk mendukung Cleantha.

...****************...

Bunyi derit pintu yang dibuka menambah ketegangan di wajah Cleantha.

"Silakan masuk, Nona Cleantha. Nyonya Zevira sudah menunggu di dalam," ucap Bu Siska menyuruh Cleantha masuk.

Cleantha memaksakan dirinya melangkah ke dalam ruangan itu walaupun jantungnya berdebar kencang. Terlebih lagi saat ia melihat sosok wanita yang terus memandanginya dari atas kursi roda.

Makin dekat jarak mereka, Cleantha semakin tercengang melihat kecantikan wanita itu. Sebaliknya wanita itu justru melancarkan tatapan sinis yang meremehkan.

"Wanita cantik ini pasti Nyonya Zevira Adhiyaksa..Dia sangat mengagumkan seperti seorang ratu. Bahkan kursi roda itu tidak mampu mengurangi pesonanya."

"Selamat sore, Nyonya," sapa Cleantha membungkukkan badan.

Zevira tidak lekas memandang wajah Cleantha. Pandangannya lebih terfokus pada gaun yang dikenakan gadis itu.

Sudut bibirnya terangkat ke atas, seolah ingin menertawakan gadis muda yang sedang berdiri di depannya.

"Sore. Siapa nama panggilanmu?" tanya Zevira memiringkan sedikit kepalanya ke kanan.

"Saya, Clea, Nyonya."

Zevira membaca sekilas kertas yang dipegangnya. Nampaknya kertas itu berisi rangkuman data berikut keterangan lengkap mengenai Cleantha.

"Kamu baru lulus kuliah?"

"Iya, Nyonya."

"Kamu tidak punya kekasih dan tidak punya pekerjaan. Tapi apakah sebelumnya kamu pernah berpacaran dengan seorang pria?"

"Saya...belum pernah pacaran, Nyonya," jawab Cleantha terus terang.

Sebenarnya, ia pernah menyukai dua orang lelaki. Yang pertama adalah Arya, cinta pertamanya di SMU. Sedangkan yang kedua adalah Martin, cowok paling pintar di fakultas ekonomi. Namun karena sifatnya yang pemalu, Cleantha hanya bisa mengagumi mereka secara diam-diam.

Zevira mengangkat alisnya ke atas.

"Di zaman modern seperti sekarang, ada juga gadis berusia dua puluh tiga tahun yang belum pernah tersentuh pria. Ini sebuah keajaiban," tutur Zevira dengan nada mengejek.

"Apa kamu suka berdandan, berbelanja baju, tas, atau sepatu?"

"Tidak, Nyonya. Saya tidak menyukai semua itu."

"Lalu apa hobimu?"

"Saya suka memasak dan membaca buku, Nyonya."

"Oh, pantas saja salmon steak buatanmu lumayan enak. Ternyata kamu juga seorang kutu buku."

Zevira mendorong kursi rodanya lebih mendekat kepada Cleantha.

"Jadi kamu sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga?"

"Iya, Nyonya."

"Hmmm, gadis dari kelas menengah memang seharusnya pandai melakukan pekerjaan kasar," gumam Zevira.

"Clea, bila aku menerimamu, apa kamu bersedia melayaniku sekaligus putriku, Ivyna?" tanya Zevira melemparkan tatapan yang mengintimidasi.

"Saya bersedia, Nyonya."

Zevira menggerakkan kursi rodanya memutari tubuh Cleantha. Rasa puas tergambar jelas dari ekspresi wajahnya.

"Pertanyaanku sudah selesai...Clea. Kamu boleh keluar sekarang," ucap Zevira menuding ke arah pintu.

"Baik, Nyonya," jawab Cleantha tergagap.

Tak diduganya, wawancara dengan Zevira akan berlangsung sangat cepat. Berbeda dari perkiraan Cleantha semula.

Zevira menatap kepergian gadis itu dengan senyum penuh kemenangan.

"Dewi fortuna sedang berpihak padaku. Akhirnya aku bisa bertemu dengan gadis yang bodoh dan lugu seperti Cleantha. Sejauh ini dia adalah calon isteri yang paling cocok untuk Raja. Rencanaku akan berjalan lancar karena dia,"

batin Zevira senang.

1
Tua Jemima
perempuan murahan pisah sama raja msih mau sma slvian gk tau mlu
Esis Susilawati
sedih..... aku sampai nangis/Cry/
Katherina Ajawaila
pasti ada Raja junior 🤭
Katherina Ajawaila
keren, aku suka bacanya, sukses thour🥰
Katherina Ajawaila
sumpah keren endingnya, walau awal2 bacanya keret2 outhour yg jadi Sutrada🥰🥰🥰
Katherina Ajawaila
semoga Clea Terima demi Al
Katherina Ajawaila
gitu donk Raja, knp ngk dari dulu aja 🤭
Katherina Ajawaila
senyum akhirnya Cleo🤣
Katherina Ajawaila
mantap. opa oma jadi comblang🤭
Katherina Ajawaila
Modus Raja, kasihan
Katherina Ajawaila
keren thour, ada sisi kasian Almero
Katherina Ajawaila
bagus lah biar kembali ingat memori ya thour🤭
Katherina Ajawaila
makanya jd org berpikir positif🤣
Katherina Ajawaila
keren thour, Next
Katherina Ajawaila
sedih amat thour😭
Katherina Ajawaila
outhour, tegak banget, masa meninggal Alvian😭
Katherina Ajawaila
ngk jelas tua2 maruk semua, mati hanya pakai kafan harta ngk di bawa
Katherina Ajawaila
kasihan amat mmg nya org gol bawah kenapa, hina. outhour ceritanya keras ttg realita hidup.
Katherina Ajawaila
kapok lo Raja, cemen. nama boleh Raja tapi mines akhlak, hitung dink di jebak baru 2 minggu hamil udh 5 minggu., kan bego ngk tuh
Katherina Ajawaila
kepo deh kaya ibu2 arisan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!