Kehilangan putri kecil yang sangat di sayangi nya membuat Hana tidak bisa berpikir jernih, rasa sakit nya yang mendalam membuat dia menyalahkan semua kemalangan di kehidupan nya pada mantan suami nya.
Hana benar-benar membenci Angga, apalagi setelah dia melihat Angga yang hidup bahagia bersama anak istrinya membuat Hana semakin bertambah membenci Angga.
Berbagai cara Hana lakukan untuk bisa mendekati Angga, dan ya dia kembali berhasil meluluhkan sikap dingin Angga padanya sampai akhirnya Angga masuk ke perangkap nya.
Tapi sayangnya malam yang seharusnya dia lewatkan bersama Angga malah menjadi salah alamat, dimana Hana yang terlalu mabuk malah masuk ke kamar seorang pria Buta.
"Siapa kamu!" teriak Hana kaget karena dia melihat sosok lain di kamar nya.
"Siapa aku? yang harus nya bertanya itu aku, siapa kau! berani nya kau masuk ke kamar ku tanpa sepengetahuan anak buah ku!" suara itu terdengar menakutkan.
Tapi yang membuat Hana aneh adalah kenapa pria itu tidak melihat ke arah nya, dan malah membelakangi nya.
Jangan lupa jejak ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah pegang
^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
"Tuan memanggil saya?." ucap Hana saat baru masuk ke ruangan CEO.
Angga yang semula duduk dengan posisi membelakangi mengubah posisi nya, dan menjadi menghadap ke wanita yang berdiri tak jauh dari tempat duduk nya itu.
"Nanti malam kamu ada acara ngak?." Angga berbicara tidak formal lagi.
Membuat Hana yang mendengar nya mengerutkan keningnya, entah apa rencana apa lagi yang akan di lakukan Angga untuk nya.
Benar-benar licik, kenapa Hana dulu sangat bodoh sehingga percaya begitu saja pada wajah polos dan sikap manis Angga, jika bisa mengulang waktu mungkin Hana tidak akan pernah mau mengenal pria seperti Angga itu.
"Hana." Panggil Angga membuat Hana tersadar dari lamunan nya.
"Aku sibuk." sahut Hana cepat.
"Sibuk apa?." tanya Angga kepo.
"Apa urusan nya dengan mu, kenapa kamu ingin tau apa yang akan aku lakukan?." tanya balik Hana dingin.
Yang membuat Angga bangkit dari duduknya, lalu berjalan mendekati Hana.
"Hana, aku mohon jangan dingin seperti ini, aku tau masa lalu kita itu pasti membuat luka mendalam di hati mu, tapi sungguh aku benar-benar menyesal dan aku harap.." tiba-tiba tangan Angga memegang tangan Hana.
"Aku harap kita bisa menjadi seperti dulu lagi." lanjut Angga dengan tidak tau malu nya.
Dengan cepat Hana menepis tangan Angga.
"Jaga sikap mu, atau aku adukan sikap mu ini pada istri kaya mu itu, tuan Angga yang terhormat." menekan nama tuan Angga yang terhormat.
Yang mana hal itu membuat Angga langsung merubah ekspresi wajah nya, dari yang semula tersenyum tiba-tiba menjadi wajah yang seperti menahan kesal.
Tadi malam dia sudah gagal mendapatkan uang nya, insiden kaburnya Hana semalam membuat nya kehilangan uang besar nya.
"Kau yakin ingin menolak keinginan ku?." tanya Angga dengan wajah yang dingin.
Hana balik menatap dingin Angga.
"Ya, aku menolak untuk berdekatan dengan pria brengsek yang tidak punya hati seperti mu." kata Hana sudah tidak tahan dengan drama nya.
Hana pikir dengan balas dendam itu akan bisa membuat nya sedikit-sedikit menghilangkan kemarahan di hati nya.
tapi ternyata Hana salah..
Semuanya malah semakin ambruradul dan tidak jelas, bahkan Angga yang dia pikir akan mudah di jatuhkan ternyata tidak semudah yang ada di dalam pikiran nya.
"Hana apa kau sadar sekarang ini kau sedang berhadapan dengan siapa hah!" ucap Angga dengan nada kesal nya.
"Aku tidak perduli siapa dirimu, tapi dengar ini baik-baik aku disini bekerja di kantor, bukan bekerja sebagai wanita di ranjang panas, camkan itu." kata Hana tegas lalu berjalan keluar ruangan.
Meninggalkan Angga yang masih terdiam melihat ke arah pintu.
"Kita lihat saja siapa yang akan hancur Hana, aku atau kamu." gumam Angga sambil tersenyum menyeringai.
Seperti yang sudah di rencanakan, Hana pulang dengan di jemput oleh Gibran.
dan seperti biasa nya tidak ada obrolan diantara keduanya, Gibran hanya terdiam dengan pandangan lurus ke depan.
"Mau di bawa kemana aku?." tanya Hana.
"Diam dan nikmati perjalanan nya." kata Gibran dingin.
Membuat Hana terdiam dengan wajah kesal nya, Hana memilih memainkan ponselnya dari pada melihat sosok di samping nya yang terus menatap ke depan, benar-benar pria aneh.
"Haha.."
Tiba-tiba tawa Hana pecah, membuat sosok di samping nya melirik Hana, tapi tentu saja semua itu sia-sia untuk nya karena tidak ada yang bisa di lihat nya.
"Apa yang kau lihat?." tanya Gibran kembali melihat ke depan.
"Tentu saja sosial media ku yang penuh dengan foto Oppa ganteng, apa lagi kalau bukan itu." sahut Hana tanpa melihat perubahan ekspresi wajah Gibran yang sudah memerah.
"Mana ponsel mu?." ucap Gibran.
"Untuk apa?." tanya Hana.
"Berikan pada ku!" tegas Gibran.
Hana dengan santai memberikan ponselnya pada Gibran, dan dengan wajah santai nya Gibran langsung memasukan ponsel Hana ke dalam saku celana nya.
"Kenapa ponsel ku di masukan?." tanya Hana.
"Setelah menikah kamu tidak bisa memegang ponsel setiap waktu, kamu harus menjadi boneka ku yang selalu ada di dekat ku." kata Gibran tegas.
Yang mana hal itu membuat Hana menggelengkan kepalanya, lalu dengan secepat kilat langsung memasukan lengan nya ke saku celana Gibran.
"Ini apa?." gumam Hana.
Yang seketika membuat Gibran melotot karena yang Hana pegang itu adalah, adik nya.
"Jangan sentuh." kata Gibran.
Tapi Hana tidak mendengar dan malah kembali memasukan tangan nya lagi meski sudah di tepis oleh Gibran.
"Dapat." ucap Hana ingin menarik ponselnya.
"Hey apa yang kau lakukan! cepat singkirkan tangan mu!" ucap Gibran penuh penekanan, karena Hana lagi-lagi menyentuh adik nya.
"Ngak bisa, ponselku ada di celana mu." tegas Hana masih memasukan tangan nya ke saku celana Gibran sampai akhirnya Hana mendapatkan apa yang dia mau.
"Akhirnya.. ponsel ku." ucap Hana langsung memasukan ponselnya ke tas nya.
Sedangkan Gibran nampak membenarkan posisinya yang terasa tidak nyaman, apalagi setelah apa yang Hana lakukan tadi pada nya membuat nya menjadi semakin tidak nyaman di bagian bawah nya.
Melihat Gibran yang ekspresi nya aneh membuat Hana bingung, sampai akhirnya dia sadar akan apa yang di sentuh nya tadi, tapi dengan tengil nya Hana berkata..
"Apa tadi aku salah pegang?." tanya Hana dengan santai nya.
__________
🌹🌹🌹🌹🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️
TINGGAL BAGAS & FREYA, JENN & JUAN...