Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sedangkan Sintia saat smpai di rumah nya, dia langsung menemui ibunya yang ada di dalam kamar.
"Mah!" panggilan Sintia kearah sang ibu.
Fitri yang sedang menghitung gaji karyawan di perusahaan nya langsung menatap kearah di mana sang putri berdiri.
"Masuk lah nak ada apa?"
Sintia dengan sedikit keberanian langsung masuk dan duduk di dekat sang ibu.
"Mah Sintia mau batalin perjodohan dengan bang Faris."ucap Sintia dengan berani.
Fitri yang sedang menatap pembukaan langsung mengalihkan pandangannya kearah sang anak dan menatap lekat putrinya itu.
"Ada apa? Kenapa tiba - tiba kamu ingin membatalkan perjodohan dengan putra teman mama nak?"
"Mah! Sintia gak mau hidup berumah tangga dalam bayangan masa lalu Faris, mah! Dia mencintai gadis lain. Sintia takut dia gak bisa melupakan cinta pertamanya." ucap Sintia dengan mengingat jika Faris akan sering bertemu dengan Kharis, karena dia dan Kharis satu pekerjaan.
"Kamu tau dari mana jika Faris mencintai wanita lain Sintia?"
"Faris sendiri yang mengakuinya mah."
"Kamu tau siapa gadis itu?" Tanya Fitri dengan nada sedikit marah.
Sintia yang melihat raut kemarahan sang ibu setelah dia mengatakan semuanya takut jika ibunya kembali membenci Kharis. Sintia yang tak ingin Kharis di benci lagi oleh ibunya hanya menggeleng kepala tanda dia tidak tau, lebih tepat nya pura -pura tidak mengenal siapa orag yang di sukai calon suami.
"Mama akan telpon ibu nya Faris menanyakan apa yang terjadi. Sudah kamu pergi lah ke kamar. Oh iya gimana keadaan Kharis bukan kah kamu bilang tadi mau lihat dia di rumah sakit?"
"Sintia belum sempat liat Kharis mah. Tadi banyak banget pekerjaan Sintia yang ada di butik." jawab Sintia.
Setelah Sintia meninggalkan kamar ibunya. Fitri langsung menghubungi ibu Faris. tak butuh waktu lama untuk panggilan di jawab oleh si pemilik nomor.
"Iya Fit ada apa?" Tanya Risti.
"Apa yang terjadi Risti. Putra mu mengatakan jika dia mencintai gadis lain, jika benar lebih baik perjodohan ini kita batal kan saja. Saya gak mau membuat putri Saya menderita jika menikah dengan putra mu yang di hatinya ada nama orang lain."
"Apa yang kamu katakan Fit, putra Saya baru pulang dari tugas nya mana mungkin ada kesempatan mencintai wanita lain. Saya mohon jangan batal kan perjodohan ini Saya akan tanyakan semua ini ke Faris jika dia sudah pulang kerja." jawab Risti yang tak ingin persahabatan hancur karena ulah putra nya.
"Baik say tunggu penjelasan dari putra mu. kalau begitu saya tutup dulu."
Risti hanya bisa terdiam setelah sambungan di tutup oleh sahabat nya dia tau kenapa Fitri bersikap tegas terhadap hubungan untuk anak nya, karena dia juga memiliki masa lalu yang pahit.
Herman yang sejak tadi berdiri di ambang pintu mendengar semua yang di katakan oleh istrinya.
"Apa yang terjadi kenapa kamu terlihat cemas mah?" Tanya Herman.
"Fitri mau membatalkan perjodohan ini pah. Dia bilang Faris mencintai wanita lain, mama mau pastiin ke Faris saat dia sudah pulang nanti. mama gak. mau hubungan mama rusak karena anak itu pah. " kesal Risti saat tau putranya mencintai gadis lain.
"Iya kita akan Tanya Faris kebenaran nya mah." ucap sang suami menenangkan istrinya dia tak menyangka jika Faris memiliki gadis pilihan nya sendiri.
Sedang kan di kamar Fitri setelah sambungan terputus Fitri mengingat semua kejadian masa lalu nya saat dia menikah dengan suaminya Ikram Fahrul Rivai. yang mencintai sahabatnya, ikram terpaksa menikahi Fitri karena Fitri pilihan kedua orang tua ikram, saat dia hamil Sintia, sang suami meninggalkan nya memilih menikah dengan kekasih nya sekaligus sahabat dia dan Risti.
"Tidak apa yang saya rasakan Sintia tak boleh rasakan, Cukup saya yang di tinggal karena menerima perjodohan tidak dengan putri ku." batin Fitri.
dia tak ingin menjodohkan Sintia dengan Faris jika benar Faris masih mencintai gadis yang ada di hatinya, dia takut apa yang dia alami terulang kembali pada putrinya di cerai saat dia sedang hamil.
*******
Di rumah Faris saat dia baru pulang dia melihat kedua orang tuanya duduk di sofa ruang tamu.
"Faris papa mau bicara jangan naik dulu ke kamar kamu." perintah Herman.
Faris menarik nafas apa yang dia takutkan terjadi. Faris berbalik dan menatap ke arah ke dua orang tuanya.
"Duduk lah dulu."
Faris duduk di hadapan kedua orang tuanya yang sangat dia hormati.
"Ada apa mah pah?" Tanya Faris.
"Jawah engan jujur Faris! Apa benar kamu mencintai gadis lain?" Tanya Herman.
"Iya pah! tapi itu hanya angan Faris saja. nyatanya dia nolak Faris, Faris ingin jelasin ke Sintia jika Faris ingin melupakan dia. tapi Sintia gak mau dengar penjelasan dari Faris."
"Kamu tau dia membatalkan perjodohan ini Faris. Kamu harus jelasin sama ibu nya Sintia jika kamu akan berusaha mencintai Sintia, Faris mama gak mau hubungan mama dan mama nya Sintia hancur hanya karena kamu." ucap Risti.
Faris mengangguk tanda dia paham dengan apa yang terjadi besok dia akan menjelaskan nya kepada orang tua Sintia agar tak ada kesalahpahaman lagi.
******
Di rumah keluarga Wijaya setelah pulang dari rumah sakit mereka melihat Karin duduk. di sofa merasa heran.
"Karin ada apa? Kenapa kamu duduk di sini sendirian nak?" Tanya ibunya Karin.
"Gak papa sebentar lagi Karin akan pergi dari rumah ini jadi kalian gak perlu repot mencemaskan Karin, Tanggung jawab kalian sudah tak ada lagi setelah Karin menikah." ucap Karin.
Hayati memeluk erat Karin dia tau Karin cemburu karena mereka semua mengabaikan keberadaan nya demi membujuk Kharis kembali kerumah.
"Sudah jangan bicara seperti itu Karin. mama dan papa akan selalu tetap menyayangi kamu, kami gak mungkin mengabaikan keberadaan kamu, kamu putri rumah ini nak." bujuk sang ibu kearah Karin.
Karin tersenyum bahagia mendengar ucapan ibu nya dia tak menyangka jika dia akan menjadi ratu di rumah nya.
"Mah. Karin dengar kalian membujuk Kharis untuk pulang kerumah ini di mana dia! Karin rindu mau peluk Kharis?" Tanya Karin seolah dia menyukai keberadaan Kharis.
"Kharis gak mau pulang kerumah ini nak." Jawab Hayati.
"Kenapa?" tanya Karin yang ingin mengetahui alasan di balik Kharis tak ingin ikut pulang bersama dengan keluarga yang lain.
"Mama dan papa gak tau kenapa anak itu tidak mau ikut pulang, padahal mama dan papa sudah minta maaf atas apa yang dulu pernah kita lakukan, tapi Kharis tetap tak ingin ikut kita pulang." jawab Hayati
Karin tersenyum bahagia dalam hatinya saat mendengar Kharis tak ikut bersama dengan keluarga nya.
Saat dia dan semua orang sedang duduk bersama dengan Karin, mereka mendengar suara bel rumah berbunyi. pelayan rumah langsung berlari untuk membuka pintu. saat tau siapa yang datang dia langsung memberi tahu majikan nya.
"Tuan, nyonya maaf ada polisi di depan pintu." ucap pelayanan memberi tahu.
mereka semua berdiri karena terkejut saat mendengar dari sang pelayan jika polisi datang kerumah mereka.
semoga soni dan kharis cepet punya anak dan anaknya kembar namanya kevin dan Keisha..Aamin.
heyy Raihan kamu malah mikirin warisan, Soni aja gak minat kali ah jangan merasa tersaingi kayak gitu
hadehh Karin udah tobat sekarang malah suaminya yg takut gak dapet harta warisan, meskipun Kharis yg duluan hamil juga gak bakalan mungkin Soni punya pikiran kaya kamu, yg ada aja sekarang malah mereka tinggalin