NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta

Terjebak Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Duda / Balas Dendam
Popularitas:533k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Listiyanti

Ketika kesalah pahaman membawanya dalam rumitnya ikatan pernikahan.

Elena Maursty, yang berniat menolong seorang wanita tak dikenalnya pada akhirnya berakhir sebagai seorang pembunuh dimata seorang laki-laki.

Edwart Emardo, seorang suami yang kehilangan istrinya bersikap gila dengan memaksakan sebuah pernikahan dengan Elena Maursty. Penikahan yang hanya bertujuan untuk membalas dendam atas kematian sang istri tercintanya.

Menutup mata juga hatinya, akankah Edwart menemukan jalannya.. ?? Jalan kebenaran akan siapa pembuhuh istrinya ??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Listiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TC 9

Selamat datang di dunia Edwart juga Elena,

Dan semoga kalian menikmati ceritanya dan jangan lupa kalo ada apa-apa isi di kolom komentarnya 😄😄

kalau mau kirim kado sama vote juga bisa banget..😉

[ JANGAN LUPA MASUKAN CERITA INI KEDALAM FAVORIT KALIAN, AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATENYA ] 😇

---------------------------🌾-----------------------------

"Keluar !!" Betak Edwart.

Elena terkejut mendengarnya, ia buru-buru bangun lalu berlari keluar dari dalam kamar. Elena menangis, ia begitu marah dengan sikap Edwart padanya.

Namun ia juga tak bisa melawannya, ia tak mampu karena ia terlalu takut dengan tatapan mata itu.

Elena menuruni anak tangga kemudian berlari masuk kedalam kamarnya. Mengunci diri disana, tak membiarkan seorangpun melihatnya dalam keadaan dirinya yang kacau.

"Kenapa membalas dendam padaku, beribu kali sudah kukatakan bukan aku yang membunuh istrinya !!" Tangisnya diatas ranjang.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan jika aku tidak bersalah ..??" Bingungnya.

Siang itu Elena terus saja menangis hingga tanpa disadarinya ia mulai terlelap.

----------------------------🕊--------------------------

Genap satu bulan sudah pernikahan Elena dengan Edwart, dan selama itupula sikap Edwart masih saja sama terhadapnya.

Edwart tak pernah memberi uang kepada Elena, bahkan Elena harus kembali menjadi supir taxi online untuk memenuhi kebutuhannya.

Pagi itu Elena menyiapkan roti untuk sarapan, Edwart datang dan sengaja menyenggol tangan Elena yang sedang membawa susu panas ditangannya.

"Awwww .. " pekiknya kesakitan.

"Panas .." meniup-niup tangannya.

"Kalau jalan pakai mata, " sinis Edwart.

Bi Lastri juga bi Uni hanya bisa diam saja melihat keduanya. Tiap paginya akan selalu ada keributan yang dilakukan tuannya, hanya untuk menyiksa istrinya.

Edwart mengambil dua potong roti ditangannya, kemudian ia berlalu pergi keluar rumah.

"Non .. nona gpp ??" Tanya bi Lastri.

"Gpp kok bi, cuma kena susu panas aja .."

"Ini non bibi bersihin dulu .." datang bi Uni membawa p3k.

Dengan telaten diobatinya luka Elena oleh bi Uni. Namun pandangan Elena menatap bi Lastri yang terlihat gelisah sejak tadi.

"Bi, ada apa ??" Menyentuh tangan bi Lastri.

"Anu non .." gugupnya.

"Anu apa bi ??"

"Ehmm .. itu, "

Bi Lastri merasa tak enak mengatakan apa yang ada difikirannya itu. Ia begitu engga untuk berucap, namun Elena terus saja mendesaknya.

"Katakan bi, gpp kok. Ada apa ??"

"Maaf sebelumnya non, itu apa hari ini kita berdua sudah bisa mendapatkan gaji ??" Tertunduk malu.

Elena begitu merasa bersalah melukapan kewajibannya terhadap kedua maid nya itu. Namun ia juga bingung membayarnya dengan apa, sedangkan Edwart tak pernah memberinya uang seperserpun.

Elena juga takut untuk meminta uang kepada suaminya itu. Ia takut akan menjadi sasaran kemarahannya lagi.

"Oh iya, masih ada sisa uang ditabungan aku .." batinnya.

"Astaga, maafkan saya ya bi Lastri bi Uni. Saya sampai lupa mengambil cash untuk kalian.." sesal Elena.

"Ada satu lagi non .."

"Katakan bi Lastri.."

"Persediaan bahan-bahan kita juga sudah habis non .."

Elena begitu terkejut, ia kemudian berfikir apakah saldo didalam tabungannya masih cukup untuk membayar gaji dua maid dan berbelanja bulanan.

"Tolong bibi list apa saja bahan yang perlu kita beli, nanti biar saya yang belanja.." senyumnya.

"Ini non, sudah bini siapkan .." menyerahkan selembar kertas yang diambil dari sakunya.

Elena dengan senyum ramahnya mengambil kertas itu. Ia pun berpamitan ingin berbelanja, nyatanya ia tak hanya berbelanja melainkan bekerja sebagai supir lagi.

Siang yang sangat terik, namun tak membuat semangat Elena untuk bekerja menjadi kendur. Nyatanya ia masih semangat untuk mengantar penumpangnya ketempat tujuan.

"Ini mbak ya, .." menyerahkan tiga lembar uang lima puluh ribuan kepada Elena.

"Kembaliannya buk .."

"Nggak usah, buat mbak yang cantik aja .." ramah ibu penumpangnya.

"Teriam kasih buk .. " teriak Elena.

Elena begitu bersyukur mendapat bonus walaupun hanya 20 ribu saja.

"Alhamdulilah dapat bonus 20ribu, bisa buat tambah beli kebutuhan bulanan ini.. " ucap syukur Elena.

Bagi Elena, seberapapun hasil yang ia dapatkan tiap harinya itu adalah rezeki yang sudah dititipkan untuknya.

"Sebaiknya aku ke atm dulu ambil uang, baru belanja.. " serunya.

Mobil Elena melaju dengan santai membelah kepadatan kota Jakarta. Setelah mengambil uang dan menyisihkan untuk gaji para maidnya, Elena bergegas menuju pusat perbelanjaan.

Sambil membawa troli, Elena membaca list bahan yang harus dibelinya itu.

"Telur, ayam, daging . Wah banyak juga ya .." seru Elena geleng-geleng kepala.

Satu persatu bahan mulai masuk kedalam trolinya belanjaannya. Elena masih menyisir mencari tempat yang menyediakan buah-buahan segar.

"Dimana ya letak buah-buahannya .." gumam Elena.

Dan tanpa sadar troli miliknya menabrak kaki seorang pria yang berdiri didepannya.

"Awww.. " pekik laki-laki itu.

"Astaga!! Maaf mas .." seru Elena meminta maaf.

"Elena ???" Tegur laki-laki itu.

"Kamu .. "

"Siapa coba ???"

"Ehmm.. Putra ?? Saputra ???" Coba tebak Elena.

"Betul sekali. Senang sekali kamu masih mengingatku .." senang laki-laki yang sering disapa Putra itu.

"Apa kabar Put ??" Tanya Elena.

"Baik, habis ini mau balik apa gimana ??" Tanyanya.

"Mau balik sih rencananya.."

"Mau nongkrong dulu sebentar gak ?? "

"Boleh, udah lama juga kita nggak ketemu .." senang Elena.

Putra membantu Elena mengambil buah-buahan segar seperti yang dicarinya. Dan setelah selesai membayar, Putra mengajak Elena kesebuah cafe terdekat.

*

"Gimana kabar loe sekarang.. "

"Seperti yang loe liat, baik-baik saja. Loe sendiri gimana ??"

"Baik juga lah. Gue pernah nyari loe kerumah lama tapi nggak ada .."

"Oh, itu semenjak bokap nyokap nggak ada gue pindah .. "

"Oh pantesan nggak ada kabar. Gue kira udah hilang ditelan malam .. "

"Dih, sok pujangga banget.. " tawa Elena.

"Terus loe sekarang kerja diaman ??? "

"Gue jadi supir online gitu .."

"Serius loe ????"

"Muka biasa aja Put.."

"Eh loe serius jadi supir online ???"

"Serius lah, "

"Gila salut banget gue sama loe. Sini mana nomor hp loe .. "

"Buat apa ??"

"Kalau gue ada client yang butuh jemputan atau butuh supir gue bisa kabarin loe. Buruan mana..??"

Keduanya pun bertukar nomor ponsel. Dan tak terasa waktu sudah hampir sore. Putra membantu Elena membawa barangnya sampai tempat parkir mobilnya.

"Udah sini aja, biar gue masukin sendiri.."

"Oke deh, kabarin kalo udah sampai ya .." ucapnya setelah meletakkan barang belanjaan Elena.

"Siap .."

"Gue pamit ya, bye .."

"Bye .."

Elena pulang kerumahnya, dan sesampainya dirumah langit sudah mulai gelap menutupi sinar mentarinya.

"Non udah pulang, ??" Tanya bi Lastri menyambut kedatangan nona mudanya.

"Habis belanja ini bi.. "

Bi Lastri membantu Elena membawa semua belanjaan masuk kedalam rumah.

Elena kemudia memberikan gaji kepada para maid sesuai hak mereka masing-masing . Ia begitu berterima kasih kepada kedua maid nya itu karena telah bekerja dengan baik selama ini.

Namun saat dirinya akan kembali kekamarnya, tanpa sengaja ia menabrak Edwart yang baru saja pulang dari kantornya.

"Astaga dimana matamu itu !!" Bentak Ed mengejutkan El.

"Disini.. " cicit El dengan polosnya menunjuk kedua matanya.

"Loe ya ... " geram Edwart mengepalkan tangannya gemas.

"Huhhh !!" Seru kesal Edwart saat pergi meninggalkan Elena dibawah tangga.

"Belum juga ketabrak udah marah-marah aja, gimana kalau tadi rem ku blong dan nubruk dia?? Bisa habis aku dicincang kayak daging sapi.. " merinding Elena kemudian berjalan kembali menuju kamarnya.

1
Irfan Dani
pistol mainan kali ketinggalan di meja hehehee
Irfan Dani
kagak segitunya kali El... bikin drama baru aja...,😌😌
Irfan Dani
darma siapa
Irfan Dani
ngapain ngomong kek GT coba? dah dibilang pura2 kgk tau diem2 Bae... eeh nyari penyakit kan ya
Irfan Dani
harusnya dibikin kabur dulu lah elena... baru tuh nyesel sampk nyungsep di Edward nyaa... bikin menderita berbulan2 dulu GT looh,,,🤣🤣🤣
Irfan Dani
eee b*** akut
Irfan Dani
abis itu ngapain?? bobok malem? hehehehhe
Irfan Dani
kan kapan hari udah jemput di rumah baru... dikasih tau Jo kan?
Irfan Dani
teringat apa
Zikran Zikran
Luar biasa
Sumiatun San San Kin
Suka sekali 👍
Siti Aminah
baru nyimak thor...smga cerita ny bgs
Tuti Murtiani Ahmad Amanu
jadi males.baxanya
Qarine Amelia
Luar biasa
Mifta Jannah
bagus
Tia Vhagela
terlalu lembek,
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
kurang puas bikin penyesalan Ed yg segitu doang
Eni Merpati
pori pori km kelihatan semua wkwkwkwkwk
Ratna Nst
End😍😍😍😍😍
karim Ok
mmpir buna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!