NovelToon NovelToon
Cinta Suami Pengganti

Cinta Suami Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Achakajayes

Sehari sebelum Dipta meninggal, ia meminta Liam untuk menikahi Vana, tunangannya.

Liam Mahendra adalah seorang dokter yang memutuskan hubungan bersama kekasih hampir empat tahun mengisi hatinya, ia memilih menepati janji yang ia buat di rumah sakit untuk menikahi Vana, calon istri sahabat baiknya Dipta.

Liam memang tak mencintai Vana, namun setelah menikah akankah bisa merubah perasaannya? Dan benarkah pilihan yang ia ambil memang ditentukan takdir?

Cinta, kecewa dan amarah mengisi penuh cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achakajayes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafkan Mama

Sudah seminggu sejak Alex dan Liam terlibat perkelahian di acara temu reuni. Dan sudah sejak saat itu Amira mendiami sepupunya.

Tinggal di kediaman Abraham alias papa Alex adalah atas perintah papa Amira. Selagi tak di Indonesia beliau menitipkan putri tercintanya. Dan siapa juga yang tahu kalau itu bagian dari rencana Abraham mendekatkan putranya dan Amira.

Naas momennya belum tepat..

"Mir... Lo masih mau diemin gua? Yang mulai dulu itu Liam bukan gua"

Amira menikmati cemilannya terasa terganggu, dia tahu kalau Alex bohong hidung pria itu kembang kempis. Dan sekarang hidungnya begitu! Bohong kan?

"Api gak akan hidup kalau gak ada sumbu. Jadi Liam gak akan ngamuk kalau... "

"KALAU BUKAN DARI LO YANG NYALAIN API BEGO!", teriaknya tepat menuju gendang telinga Alex.

" Bisa lo gak usah teriak? Gua ngomong baik-baik!", sahut Alex mulai tak bisa membendung api kemarahan.

Tak jauh dari perdebatan yang berhari-hari mengisi rumah, baik Tuan Abraham maupun para pembantu lainnya sama-sama menggeleng heran.

"Pak itu mereka ada apa ya kok ribut terus?"

Abraham menyentuh pelipisnya, "biasa bik... "

. . .

Masih berada di antara keributan siluman dan manusia masuk sana sini.

"APA?? APA?? LO PIKIR GUE TAKUT SAMA MATA MELOTOT LO? MAU GUE COLOK? SINI!!", nada bicara Amira bukannya merendah malah meroket. Lebih nakutin sepupu daripada ibu tiri..

" Ya udah kalo lo gak mau baikan, it's okey! Bagus kalo gitu, gak usah nangis ke gua kalo lagi sedih", balas Alex menyerah.

Dia segera memakai jaket dan mengeluarkan kunci motor nya untuk pergi keluar dari rumah. Udara di rumah sedang menghambat pernafasan nya.

"Lex... Lebih baik lo minta maaf ke Liam, kalo lo gentle"

Alex mendengarnya dan entah pikirannya malah memikirkan perkataan Amira.

"Gak akan."

...----------------...

Liam terduduk lemas di kursi ruangan prakteknya. Hari ini ada banyak pasien yang rawat inap dan dia memeriksa satu persatu ke kamar mereka.

Tadinya ada sisa satu pasien yang tengah berada di ICU, tapi sudah di urus dokter lain. Jadilah punya waktu istirahat juga waktu untuk memakan bekal nya yang ia minta dikirim sore.

Jam menunjukkan pukul enam malam, mungkin Liam bisa pulang jam tujuh nanti..

Vana istriku: Mas Liam bekalnya sudah di makan?

Pesan itu terkirim pada jam tiga sore, dan belum sempat dibaca atau terbalas.

^^^Maaf ya telat bales^^^

^^^Nih aku lagi makan^^^

^^^[FOTO]^^^

Vana istriku: Kok baru dimakan mas?

Vana istriku: Jangan sampai telat makan

^^^Pasien banyak jadi aku baru bisa makan^^^

^^^Jam tujuh aku pulang ya^^^

Vana istriku: Iya mas aku tunggu kamu

Liam diam-diam tersenyum, ia pun keluar dari aplikasi pengirim pesan. Untuk beberapa detik pria itu memperhatikan wallpaper ponselnya, gambar mirror selfie yang pernah ia ambil.

"Manis sekali"

Tok! Tok! Tok!

Lagi enak-enak makan ada yang mengetuk, Liam menelan sisa makanannya kemudian minum sebelum membuka pintu.

"Ada ap—"

"Boleh kita bicara sebentar?"

...----------------...

Vana tersenyum usai membaca pesan yang dikirim Liam. Hal itu tak lepas dari penglihatan Bik Dina yang akan pamit untuk pulang.

"Bik Dina mau pulang ya?", sadar aksinya dilihat orang lain. Vana lekas membuat topik pembicaraan.

" Iya nduk... Anak bibi sendirian di rumah, jadi saya pulang sekarang. Tugas saya di dapur sudah saya selesaikan", yah beliau selalu melarang Vana untuk membantu. Hanya terkadang bila dipaksa ia pun baru menuruti.

"Ya udah deh bik gak apa-apa, Mas Liam juga bentar lagi balik", Vana mengambil kotak coklat yang tersedia di meja kemudian menyerahkan ke bik Dina.

"Ini buat anak Bik Dina, titip salam ya dari Vana", hal mengejutkan lainnya yang selalu membuat hati Bik Dina tersentuh..

Vana tanpa ragu ataupun punya rasa jijik menyalimi tangan pembantaian tersebut, sejak kecil Vana selalu hormat pada yang lebih tua. Tidak peduli kasta..

Tapi kadang apa yang dia lakukan dianggap salah oleh Nita, mama angkatnya.

"Ya ampun nduk udah bibik tersentuh dengan kebaikan kamu, ndak salah den Liam memilih kamu untuk jadi istrinya"

"Bibik gak perlu puji Vana berlebihan, Vana punya rasa hormat yang besar buat bibik"

...----------------...

Setelah kepergian bik Dina, Vana hanya sendirian di rumah. Dia memikirkan banyak hal disaat sendiri tanpa ada yang menemani.

"Apa aku adopsi kucing ya? Mungkin mama mau kasih Regal buat temenin aku..", dan masih banyak lagi gumaman gadis itu.

Vana yang mulai kebosanan mengintip jam di dinding, kiranya menghitung berapa lama lagi Liam akan pulang dari rumah sakit.

" Udah jam tujuh lebih loh, apa ada pasien gawat darurat?"

Ceklek//...

Ditengah kegundahan, pintu terbuka menampakkan suami yang dinantinya datang dengan raut wajah tak seperti biasa.

"Mas Liam?", panjang umur sekali dia baru dipikirkan sudah ada di hadapan Vana.

" Vana, ada yang mau bertemu kamu", ujar Liam dengan wajah serius.

Melihat kegelisahan di mata Liam, mengapa Vana merasa akan ada kesedihan yang menanti?

"S-siapa mas?", tanya Vana gugup.

" Kita ke rumah sakit ya?"

^^^Dua puluh menit setelah itu. . . ^^^

Kebingungan yang mengisi pikiran Vana semakin besar saat ia berjalan ber-iringan bersama Liam ke sebuah ruangan.

Ruang ICU.

Deg.

Seketika Vana menghentikan langkah saat matanya bertabrakan dengan wanita yang amat ia kenal, wanita itu sedang menangis histeris dan menangkap kehadiran Vana.

"Vana? Mama kamu mau bicara sama kamu", gadis itu kembali sadar mendengarkan ucapan Liam.

Disini lah dirinya, Liam dan... Nita.

Wanita itu menyentuh pundak Vana kemudian memeluknya, " maafkan mama nak... Maafkan mama kamu ini... ", entah seperti apa perasaan Vana disaat Nita yang dulu ia harapkan memanggilnya dengan sebutan nak, kini memanggil nya begitu.

" Apa yang terjadi?", tanya Vana dengan suara lirih.

"Papa serangan jantung lalu masuk ICU dan itu karena perbuatan salah mama. Semenjak pesta pernikahan hari itu, papa selalu mengurung diri nya sendirian dan meminta mama membunuhnya karena tidak bisa membahagiakan kamu nak... "

"Hiks... Mama sudah menyesali semuanya, mama salah karena berbuat jahat ke kamu nak... Maafin mama"

Tes...

Air mata sudah tak terbendung lagi, Vana memandang papanya yang tak sadarkan diri di balik kaca penghalang. Ia melepaskan genggaman tangan Nita, merasa begitu lemah.

"Papa....", suara parau nya terdengar rapuh.

" Vana... Hey... Papa kamu baik-baik aja", Liam mengusap bahu Vana untuk memberikan ketenangan. Sedangkan Nita terus menunduk malu akan perbuatannya.

"Papa sakit karena aku mah.. Mas, hiks... Papa sakit karena aku", sahut gadis itu merasa bersalah.

Nita menggeleng, " enggak sayang semuanya karena mama... Kamu enggak salah, mama yang berusaha pisahin kalian", wanita itu menyatukan kedua tangannya meminta maaf atas segala dosanya.

"Enggak ma.... Mama enggak salah apa-apa. Jangan lakuin hal yang bikin Vana makin sedih"

Nita yang dulu memandang Vana angkuh, sekarang tak bisa berkutik lagi akan kebaikan gadis yang tak pernah marah dan menunjukkan tatapan kebencian terhadapnya sedikitpun.

"Kita ulang semuanya dari awal lagi ya? Anak mama..."

Bersambung.

1
Achakajayes
ditunggu ya update an nya
Achakajayes
Hai! Tunggu ya ada update lanjutan masih di proses^^
Achakajayes
nanti mau crazy update, ditunggu yaa^^
Achakajayes
Nanti update lagi🖤
Suviya Sheza Aqila
saya sangat suka dengan alur ceritanya
Achakajayes
nanti update lagi🥰
Achakajayes
salamat membaca🖤
M Khoiril Daniar Rega
q tunggu episode selanjutnya jgn kelamaan nyaaa 🤭🥰
M Khoiril Daniar Rega
bagus banget ceritanya ....🥰
Achakajayes
bentar lagi update 🥰 makasih yang sudah baca cerita manis ini💞
Murnia Nia
lanjut thor ceritanya sangat menarik aku suka
S. Ryantii
semangat thor buat update!!
Kikan Dwi
tukang boom like
Kikan Dwi
Maaf ya aku balas, kalau gak mau di jahatin jangan jahat sama orang makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!