NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / CEO / Romansa
Popularitas:13.2M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 3. Reka Ulang Melempar Handuk

Ibu muda yang sedang memanfaatkan statusnya sebagai ibu hamil  dengan sangat baik. Itulah Daniah.

Para pelayan jauh lebih hati-hati menyangkut kebutuhan sehari-harinya Daniah. Baik dari hal seperti sabun yang dia pakai mandi. Sampo  untuk mencuci rambut, serta aroma terapi yang ada di kamar mandi. Pewangi pakaian yang harum namun tidak menyengat di hidung ibu hamil yang sensitive juga menjadi perhatian khusus.

Pak Mun yang jauh lebih perfeksionis pada masakan para koki yang menyiapkan menu makan. Camilan sehat yang harus berganti setiap hari agar nona tidak mengalami kebosanan adalah tanggung jawab besar dari bagian dapur. Penggantian koki penanggung jawab masakan untuk Daniah pun terjadi.

Bahkan Ibu terlihat mulai menunjukan perhatian pada menantunya. Diam-diam memindahkan lauk ke piring Daniah saat mereka sedang makan bersama. Walaupun setelahnya dia masih membuang muka. Itu karena harga dirinya dan perasaan malu di hatinya.

Adik ipar yang antusias menantikan calon keponakan juga ikut meramaikan suasana. Dan Saga suami yang akan selalu siap siaga melakukan apa saja. Jangan juga lupakan Sekretaris Han, bahkan, sebelum tahu apa itu menjadi suami dan menjalani pernikahan dia sudah menjalankan peran pengganti sebagai suami siaga. Ah, Aran, pacarmu sedang menempa diri menjadi suami idaman sepertinya.

Begitulah dunia kecil Daniah berubah, karena ada janin mungil yang dititipkan Tuhan di perutnya.

Ada banyak rencana yang ingin dilakukan Daniah. Senyum jahat Daniah mengembang. Cekikikan kecil mengiringi saat dia menutup lemari pakaian di mana agenda kecilnya tersimpan. Beberapa hal yang selama ini hanya terkubur dalam gumaman hatinya, perlahan merangkak keluar menjadi rencana jahat yang akan dia realisasikan di dunia nyata.

Seperti kejadian di akhir pekan ini.

Daniah keluar dari ruang ganti, dia sudah mandi. Segarnya gumamnya sambil mengibaskan rambut panjang bergelombangnya. Rambutnya masih lembab, jatuh terburai di bahu. Handuk kecil dia pakai untuk menyerap kelembaban ujung rambutnya. Dia sepertinya sengaja tidak mengeringkan rambut dengan pengering rambut. Matanya berkeliling menyapu ruang kamarnya. Pandangannya tertuju pada Saga yang sedang duduk bersandar di sofa. Fokus laki-laki itu pada hp di tangannya.

“Sayang!” Daniah berjalan mendekat.

“Hemm.”

Plak! Sebuah handuk kecil terbang dan mendarat sempurna di wajah Saga yang mendongak karena panggilan Daniah.

Haha! Gila! Dari dulu aku ingin sekali melakukan ini. Aaaaa!

Saga meraih handuk di wajahnya dengan gerakan kasar. Meremasnya dengan pandangan penuh ancaman yang ia tujukan untuk Daniah. Sorot matanya saja bisa dipakai mengoyak handuk di tangannya menjadi serpihan dan terbang menyebar di udara. Saga menghela nafas perlahan, sepertinya menahan emosi. Setelah melihat wajah Daniah, dia menarik nafas panjang lagi. Setelahnya melemparkan handuk, dengan mimik wajah acuh. Handuk terbang ke belakang sofa mendarat di lantai.

“Kau sedang apa

Niah sayang?” Suara rendah Saga terdengar.

“Haha, sayang maaf. Maaf sayang.” Tapi sepertinya permintaan maaf Daniah itu tidak keluar dari dalam hati dengan ketulusan. Terlihat dari mimik wajahnya yang menahan gelak. Apalagi bibirnya yang tergigit karena menahan senyum.

Gila! Aku puas sekali melihat wajah kesalnya. Haha. Gila! Aku berani sekali.

Entah  sudah berapa kali dia dulu merasakan perlakuan Saga seperti itu. Dilempar handuk ke muka, di lempar jas ke kepala, dilempar piyama, padahal jelas-jelas keranjang baju ada di depan mata. Protes pun hanya  berani dalam hati. Sekarang Daniah cekikikan dengan kemenangannya sendiri.

Anakku, karena ibumu hamil, ayahmu mengampuni semua kelakuan ibu. Hihi. Daniah mengusap.perutnya.

“Kau benar-benar berani ya sekarang.”  Saga menarik tangan Daniah yang berjalan mendekat padanya, mendudukkannya di pangkuan. “Apa ini keinginan bayi kita juga?” Membelai perut. Saga menundukkan kepala lalu mencium perut Daniah yang masih belum terlihat perubahannya. “Hei, kau mau aku melakukan apa lagi sekarang? Masih bayi di dalam perut sudah banyak berulah” Nada ketusnya keluar saat bicara dengan bayi yang masih ada dalam kandungan.

“Haha, Sayang.” Daniah tertawa dulu, setelah menggoyangkan wajah di depan suaminya, mencium kening  dan hidung Saga, raut wajah laki-laki itu mulai mengendur. Kesempatan pikir Daniah berulah lagi. Gadis itu mulai merangkai senyum iseng lagi. “Sayang,  keringkan rambutku donk.”  Mengibaskan rambutnya yang masih agak basah. “Handuknya malah kamu buang lagi.”

Saga bergumam dalam hati. Namun saat melihat rambut yang dikibaskan di depannya dia menjadi tertarik.

“Turun!” Saga menggoyangkan kakinya. Daniah pun beranjak dan duduk di sofa. Melihat Saga yang masuk ke ruang ganti, keluar membawa handuk kecil.   “Baiklah Niah sayang, karena ini maunya anak kita aku akan melakukannya dengan baik.” Dia berdecak, berjalan dan berdiri di belakang sofa.

Dulu, aku juga selalu mengganggunya begini kan Jadi ini sebenarnya kau yang sedang balas dendam kan Bukan bayi dalam perut kita. Karena kau lucu dan menggemaskan aku akan mengikutinya.

Tawa Daniah yang lepas. Mimik wajah berani yang masih terselip takut-takut terlihat mengemaskan dan lucu di mata Saga.

Dia masih berfikir aku akan marah kalau dikerjai ya.

Saga mulai menekan-nekan handuk di ujung rambut Daniah. Pelan-pelan dari ujung satu ke ujung yang lain. Tik, tak, tik, tak, jam berdetak. Pengering rambut manual sedang menikmati pekerjaannya. Pakai acara gulung sana sini. Cium sana sini. Usap-usap hidung di rambut segala. Kau salah Daniah memberi suamimu pekerjaan. Tuan Saga kan sudah kecanduan bermain dengan rambutmu sejak lama. Bahkan mungkin sudah tidak bisa disembuhkan lagi kebiasaannya itu.

“Sayang, pakai pengering rambut saja, biar cepat.” Akhirnya Daniah yang merasa tidak sabar. Malah dia seperti memberi Saga mainan yang menghiburnya.

“Kenapa? Ini menyenangkan kok.”

Saga menunduk dan mencium rambut, menyibakkan rambut dan mengumpulkannya di tangan kirinya. Matanya sudah tertuju pada tempat lain, bukan rambut lagi, tapi leher Daniah. Dia pun mendekat, merasai aroma sampo dan sabun yang menyeruak. Dia mencium leher Daniah, lagi dan lagi sampai membekas warna merah.

“Aaaa, Sayang! Kan aku cuma minta keringkan rambut. Sudah, sudah.” Berusaha mendorong dagu Saga dengan tangannya.

“Ini fasilitas tambahan di salon ini Nona. Ini kan salon plus, plus. Tenang saja, servis tambahan ini gratis.”

Haha, dia ini ngomong apa si. Bisa-bisanya melawak sekarang.

Daniah menggeliat geli, saat Saga menghujani lehernya dengan ciuman. Apalagi saat tangan Saga sudah menyusup ke bawah bajunya.

Aaaa, kenapa jadinya begini. Ini kan tadi sedang reka ulang balas dendam melempar handuk ke wajahnya. Kenapa malah jadi salon plus-plus segala.

Belum sempat protes Saga melompat dari belakang Sofa. Sudah duduk di samping Daniah. Meraih kedua pipi Daniah. Main salon-salonannya berakhir, sekarang masuk area dewasa gumamnya. Saga membenturkan kepalanya pelan ke kening Daniah. Membuat gadis itu langsung terjerembab di sofa. Rambut Daniah terurai jatuh bahkan menyentuh lantai.

“Kapan terakhir kali kita melakukannya di sofa ya.” Pertanyaan yang tidak perlu jawaban. Tangan sudah menempel di balik rok. Tergelak saat Daniah membuang muka dengan wajah memerah.

Aaaaaa.

“Sayang, ini masih pagi. Kalau Pak Mun naik nanti.”

Saga tersenyum tipis, bertumpu pada tangannya semakin menundukkan kepala. Tidak perduli protes kecil istrinya. Meraih bibir Daniah. ********** tanpa  sisa. Menyisakan ruang bagi Daniah untuk mengatur nafas. Setelah itu tidak mungkin Saga hanya berhenti pada ciuman di bibir. Berawal turun ke area kesukaannya, lalu menjalar kemana-mana.

Dan sarapan mereka pun di bawa turun lagi oleh Pak Mun sejak tadi. Pak Mun sempat melihat Saga yang sedang mengeringkan rambut Nona Daniah. Karena tidak mau menggangu kemesraan tuan dan nonanya dia pun pergi tanpa bersuara.

Balas dendam Daniah hari ini pun gagal adanya.

Bersambung

1
Asri Dina
suka banget sama cerita" ka sheira , ditunggu krya" selanjutnya ka 😍
Chantika Putri
Lanjutin dong Kak novelnya Masa cuman sampai bab 76 doang.
Aku masih penasaran nih sama ceritanya Tuan sagA dan Dania please ya Kak lanjutin.
copai
Kok tiba2 terharu ya
copai
Arya tuh paling bisa ya ngegoda tuan Saga.
Umroatin Hasanah
kak sheira lanjut ke anak2 babang saga donkkk pengen lihat gimana tuan saga ketiga tahu anak hadisnya ada yg naksirrrr ngak kebayang hebohnya/Facepalm/
Umroatin Hasanah: ketika tahu anak gadis nya ada yg naksir hehe typo saya nulisnya
total 1 replies
🍒 Chi Chi 🍒
Rion Mey sih keren
🍒 Chi Chi 🍒
Saga Junior gtu masak??
🍒 Chi Chi 🍒
ibunya saga uda mati kah thor ?
🍒 Chi Chi 🍒
kpn adik daniah laki nikah?
Lientina
😂😂
tina syam
krn kami miskin 🤣🤣🤣 jleb bgt yah daniah😂
Anonim
siapa nama Saga junior ya....
Anonim
Saga benar2 menjadi pengganti orang tuanya untuk adik2nya.
Benar2 sosok pria bertanggung jawab atas kebahagiaan keluarganya.
Anonim
iyalah semakin pinter Daniah cara merangkai kosa katanya biar dirimu tidak mode ngambeg Saga...wkwkwk
Anonim
Aran nanti bantuin tuh pengawal jangan sampai kena marah suamimu ya...
Anonim
Daniah dan Saga keluarga bahagia mempunyai anak lengkap putri dan putra
Anonim
selamat Niah...telah melahirkan baby boy dengan selamat walaupun penuh drama pemerannya tuan Saga
Anonim
Han itu hebat bisa menyelami hati Saga yang abnormal kalau menyangkut Niahnya.
Anonim
yang panik Han.
benar Han biar kamu tidak puyeng sendiri jangan bilang sama Saga yang bikin Saga emosi.
Anonim
Sagaa....wkwkwk...minta sangu dulu sebelum resepsi biar aman
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!