Janda Muda untuk Ceo

didalam kamar

Nafa mulai merebahkan diri dan mulai merasa tenang, tak di sangka sangka dia pun terlelap dalam tidurnya,

sedangkan tuan Zeo menjadi tidak fokus dengan pekerjaannya , ingin rasanya tuan Zeo melihat Nafa di kamar namun takut Nafa mengetahuinya dan membuatnya malu.. hingga tidak menyadari ketokan pintu dari sekertaris Heru,

bahkan sudah ke tiga kalinya sekertaris Heru mengetok pintu dan memanggil sehingga sekertaris Heru memutuskan untuk masuk begitu saja namun ketika sekertaris Heru masuk dia melihat tuan mudanya sedang berbicara sendiri

"aggghhh....!! kenapa aku bisa begini gara gara gadis itu........" sambil mencengkram kepalanya tuan Zeo seperti frustasi dengan perasaannya yang tidak bisa terkendalikan

kemudian sekertaris Heru yang mendengarnya hanya tersenyum dan langsung menanyakan apa yang terjadi dengan tuan mudanya

"apa tuan baik baik saja???""

"ya Tuhan... Heru kamu kenapa tiba tiba ada di situ?" jawab tuan Zeo dengan nada kasar karena tau sekertaris Heru pasti mendengar ocehan nya tadi ,

"saya tadi sudah ketok pintu sampai tiga kali tuan, tapi anda tidak mendengarnya.. dan saya masuk saja takut ada apa apa yang terjadi pada Nafa, sekalian mau mengantarkan materi meeting nanti sore dengan perusahaan Tuan Handoko" jelas sekertaris Heru sambil menyodorkan berkas lampirannya..

"batalkan saja meeting hari ini Heru, siang ini saya mau antar Nafa pulang, takut dia kenapa napa kalo kelamaan disini"

raut wajah khawatirnya tidak bisa disembunyikan, sekertaris heru yang mendengarnya langsung mengikuti apa perintah tuan muda.

"baik tuan.. saya kembali keruangan permisi"

sekertaris Heru berjalan keluar ruangan masih tidak percaya tuan mudanya bisa bersikap seperti itu pada Nafa padahal sebelumnya sekertaris Heru menemukan fakta bahwa Nafa adalah janda, apa mungkin tuan muda jatuh hati pada Nafa sedangkan masih banyak wanita muda di luaran sana yang menginginkan dirinya. . kini sekertaris Heru yang masih bergelut dengan pemikirannya tentang tuan muda.

"apakah tuan muda sudah jatuh hati pada Nafa dan menerima masa lalu Nafa.. tapi kenapa bisa secepat ini, tidak biasanya tuan muda seperti ini"

sekertaris Heru terus berfikir ada apa dengan presdirnya,

"tapi jelas Nafa berbeda dari wanita wanita lainnya dia tidak terlihat ingin menggoda tuan muda ataupun ingin sesuatu yang lebih terhadap tuan muda bahkan ketika pertama kerja dia tiba tiba di panggil saja terlihat begitu takut ..."

pikirnya lanjut tidak ingin menduga duga hal buruk tentang Nafa, sebelum dia tahu sebenarnya.

sudah waktunya jam makan siang

Nafa yang ketiduran bangun mendengar suara adzan dzuhur kemudian keluar kamar ingin melaksanakan sholat, tuan Zeo yang melihat segera berlari mendekati Nafa

"kamu ngapain keluar sebentar lagi kamu saya antar pulang"

"saya mau sholat tuan ini waktunya dzuhur, permisi..."

"hey gimana mau sholat kakimu saja masih begitu susah buat jalan., "

"untuk sholat saya masih bisa tuan.. ,permisi.. nanti biar saya pulang sama teman saya Dira saja.. "

tolak Nafa karena gugup, dan memikirkan bagaimana gosipnya jika Nafa sampai di antar pulang oleh sang CEO apa lagi Nafa adalah karyawan baru yang baru beberapa minggu saja bekerja pastinya akan terjadi gosip yang tidak baik apa lagi kalo teman kantornya tau jika nafa adalah janda..

namun belum tuan Zeo jawab tiba tiba ada suara pintu terbuka ternyata mommy Sarah yang datang membawakan makan siang untuk Zeo,

"Zeo sayang mommy datang bawa makan siang buat mu anak nakal"

teriak mommy sarah menggema, namun tiba tiba pandangannya kaget melihat Zeo sedang memapah Nafa berjalan,

"Nafa.. ya Alloh nak kamu kenapa sayang?? Zeo kenapa bisa begini kaki Nafa??? "

mommy sarah dengan gusar melihat kaki Nafa yang lebam dan sedikit bengkak,

tuan Zeo pun menjelaskan pada mommy sarah jika Nafa terpeleset karena lari ketika mau mengambil ponselnya yang ketinggalan di dalam mobil

"tadi Nafa jatuh kepleset ma, makanya aku suruh dia istirahat dulu, nanti habis makan siang aku antar dia pulang.. tapi Nafa keluar mau sholat dzuhur katanya.."

"saya baik baik saja kok Nyonya, sungguh... saya permisi dulu mau ambil wudhu"

Nafa berniat berdiri lagi dari sofa duduk namun di tahan oleh tuan Zeo , Nafa hanya menunduk pasrah karena malu ada nyonya besar alias mommy dari tuan Zeo, yang sebenarnya tujuan ke kantor anaknya untuk melihat dirinya,

"ternyata kamu karyawan di sini ya Na? wah kebetulan sekali... tapi kenapa di si anak nakal ini gk ngenalin kamu waktu itu???"

tanya nyonya Sarah pura pura belum tau jika nafa berkerja di kantor perusahaan suaminya..

"saya karyawan baru nyonya .. "

jawab nafa masih dengan suara kecil dan wajah merona malu..

"kamu kok jadi panggil mommy formal gitu sih Na.. malam itu aja kamu panggil mommy tante, sekarang harusnya kamu panggil mommy dong Na.. "

goda nyonya Sarah pada Nafa, bahkan nyonya Sarah memanggil Nafa dengan istimewa "Na" yang selama ini memanggil Nafa berbeda dari yang lainnya..

"maaf kemaren saya tidak tau kalau nyonya ibu dari CEO tempat saya kerja.. "

lagi lagi Nafa meminta maaf karena takut ucapannya salah.

"apa lagi.. mulai sekarang panggil mommy ayolah.. "

pinta nyonya Sarah memohon..

"baik mom.. " jawab Nafa dengan lirih dan seperti tidak terbiasa.. membuat tuan Zeo menimpali nya agar Nafa sedikit bisa terbiasa dengan kemauan mommy nya

"kamu turuti saja kemauan mommy biar selesai cerewetnya.. "

"Dasar anak nakal!! ".. celetus nyonya Sarah geram dengan perkataan tuan muda

nyonya Sarah yang merasa anaknya sedikit berbeda memperlakukan Nafa jelas sekali terlukis senyumannya penuh arti dan bahagian bahkan sesekali menggoda keduanya , karena ia tidak pernah menjumpai tuan putranya sangan perhatian dengan gadis manapun bahkan ketika dulu mau di jodohkan dengan anak dari sabahat sang papa tuan Zeo pun menolak dan begitu kasar terhadap anak sabahat papanya.. tapi dengan Nafa tuan Zeo begitu lembut dan khawatir, padahal baru beberapa kali saja bertemu.. itupun perjumpaan pertama yang membuatnya hampir di amuk masa.

"aku kira Zeo bakalan memperlakukan Nafa dengan tidak baik setelah kejadian tak sengaja malam itu ternyata salah, dia malah begitu terlihat tertarik dengan Nafa, hm.. aku jadikan mereka berjodoh Tuhan.. ."

batin nyonya Sarah senyum senyum tak jelas yang membuat tuan Zeo kesal tau apa yang di pikirkan oleh sang mommy

"mommy ngapain senyum senyum sendiri, kesambet?"

protes tuan Zeo agar nyonya Sarah berhenti menduga duga tentang perlakuan dirinya terhadap Nafa.

"kamu ini anak nakal, mama cantik gini dibilang kesambet, ya udah sayang Nafa ayo mommy bantu kamu wudhu biar gak batal wudhu nya terus habis sholat kita makan siang sama sama, mommy sudah bawakan bekal dari rumah nanti kita makan siang bersama .. oke"

sahut nyonya Sarah dengan senyum ramah dan perhatian pada Nafa

"terimakasih nyonya. ... "

jawab Nafa gugup dan canggung, karena tidak menyangka mommy tuan Zeo menjadi lebih baik terhadapnya setelah pertemuan malam itu ..

"kan lagi jangan formal sayang coba panggil mommy dong sayang, jangan panggil kaya gitu biar enak.. ya .."

pinta nyonya sarah dengan penuh rasa agar Nafa mau memanggilnya mommy dan menganggapnya seperti ibu sendiri

"ehh iii yaa mommy..."

jawab Nafa gugup dan merasa geli serta malu bercampuran, serasa menjadi calon mantu yang pertama kalinya bertemu dengan calon mertua hehe

setelah selesai berwudhu Nafa , nyonya Sarah dan tuan Zeo pun melaksanakan sholat dzuhur bersamaan, serasa menjadi keluarga baru dengan tuan Zeo yang menjadi imamnya..

setelah selesai sholat mereka melanjutkan dengan makan siang bersama,

"setelah ini saya antar kamu pulang ya,.. sekarang kamu hubungin temanmu biar nanti pas pulang gak nungguin kamu.."

tuan Zeo mengingatkan Nafa untuk menghubungi Dira

"eh iya tuan.. saya hampir lupa, terimakasih sudah mengingatkan.."

jawabnya tersenyum malu malu pada tuan Zeo.

Nafa pun bergegas mengambil ponselnya di saku dan memencet panggilan telephon ke Dira, dan menjelaskan bahwa dirinya jatuh sehingga kakinya memar dan akan di antar pulang oleh tuan Zeo,

Dira pun kaget karena tidak bisanya tuan Zeo baik dengan wanita, tapi karena dira khawatir tentang kondisi sahabatnya dira hanya menyetujui nya.. dan memastikan bahwa sahabatnya baik baik saja..

"kamu beneran baik baik saja kan Fa ??? kamu gak kenapa napa kan?? sampai harus tuan Zeo sendiri yang mengantar kamu??

" iya Ra aku gak papa beneran.. tapi tuan Zeo gak bisa di tolak apa yang dia mau ya harus di iyakan... kamu tenang aja aku gapapa.."

"ya sudah hati hati Fa, sesampainya di rumah langsung istirahat ya... "

"iya Ra siap kamu tenang aja... aku baik baik saja oke..."

dengan nada yang di tekankan Nafa menjawab pertanyaan dira yang nerocos karena khawatir sahabatnya kenapa napa.. agar Dira percaya apa yang dikatakan Nafa.

"assalamualaikum.."

"wa'alaikumsalam.."

dan panggilan mereka pun berakhir..

Nafa kembali duduk bersama tuan Zeo dan nyonya Sarah

.

******

**Halo kak❤

Terima kasih sudah membaca🤭

Ini adalah karya novel pertama ku😁

Novel ini masih on going ya🙏

Mohon dukungan nya kakak semua yang telah menyempatkan membaca dengan like komen vote , dan kasih bintang lima nya ⭐⭐🌟🌟🌟

Novel akan update satu bab setiap malamnya😁

Jangan lupa juga tambahkan ke daftar favorit novel kalian supaya tidak ketinggalan kisah cinta tuan Zeo tampan dan Nafa 💙💙💙

Thanks semua❣❣❣**