Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari tahu
"Dia bukan wanita yang baik untukmu, Gerry! Bagaimana bisa kau tidak melihat perbedaan mana yang tulus mencintaimu atau hanya mengincar hartamu saja!" suara Surya terdengar tegas tak terbantahkan.
Gerry mengeram. Menahan emosinya yang sudah naik ke ubun-ubun. "Cinta Ketty tulus untukku, Kek! Dan aku tahu itu. Hubungan kami yang sudah beranjak satu tahun sudah cukup untuk membuktikannya," jelas Gerry. Berharap Surya akan mengerti. Tetapi setiap perkataan yang keluar dari mulut Gerry untuk membela kekasihnya bahkan tak pernah dihiraukan Surya.
"Cih! Jika kau tetap menolak permintaan Kakek, dan memilih wanita itu, kau bisa segera membereskan barang-barangmu dan keluar dari rumah Kakek! Kakek tidak masalah jika mati seorang diri di dalam rumah tanpa adanya keluarga!" ancam Surya.
Perkataan Kakek Surya berhasil membuat Gerry sejenak membisu tanpa menyahut. Surya tau, jika cucunya itu sangat menyayanginya. Bahkan Gerry sangat berat meninggalkan dirinya sendiri di rumah tanpa dirinya. Apalagi kini kondisinya yang sudah mulai sakit-sakitan menambah kekhawatiran Geryy. "Kau bisa mulai berpikir dari sekarang, Gerry! Kakek atau wanita itu yang akan kau pilih nantinya!"
Gerry tak menyahuti. Dirinya lebih memilih melanjutkan niatnya untuk segera meninggalkan ruangan. Gerry butuh udara segar saat ini untuk mendinginkan kepalanya yang sudah memanas. "Kakek selalu saja mengaturku!" geram Gerry seraya membuang kasar nafasnya di udara.
***
Tak lama setelah kepergian Gerry, seorang pria tinggi berahang tegas masuk ke dalam ruangan Kakek Surya.
"Selamat siang, Pak."
"Siang, Jimy. Apa kamu sudah membawa berita baik untukku?"
"Saya sudah mencari latar belakang wanita itu, Pak."
"Hasilnya?"
"Tepat seperti dugaan Bapak. Wanita tadi adalah wanita baik-baik yang berasal dari keluarga sederhana. Tetapi satu tahun yang lalu nasib buruk menimpa gadis itu. Dimana orangtua dan satu orang adiknya meninggal dalam sebuah kecelakaan bus." Jimy sejenak menjeda penjelasannya. Memberi ruang pada Kakek Surya untuk lebih memahaminya.
"Ya, lanjutkan!"
"Setelah pemakaman kedua orangtua beserta adiknya, Wanita itu diusir dari rumah kontrakan mereka karena sudah tiga bulan menunggak pembayaran."
"Kau bisa menyebut namanya dengan jelas, Jimy!"
"Kyara. Wanita tadi bernama Kyara."
"Nama yang manis. Sama seperti orangnya. Kau bisa melanjutkannya lagi, Jimy!"
"Setelah itu Nona Kyara memutuskan untuk melanjutkan hidupnya dengan mencari kos-kosan dengan harga murah mengandalkan hasil penjualan sedikit emas yang dimilikinya. Tidak lama merenungi nasib buruknya, Nona Kyara mencoba mencari pekerjaan dengan menjadi pelayan di salah satu kafe."
"Jika Kyara sudah bekerja di kafe, lantas apa yang membawanya bekerja menjadi OB di perusahaan?"
"Nona Kyara dipecat setelah 10 bulan bekerja karena dituduh sudah berani menggoda pemilik kafe tersebut oleh istri pemilik kafe. Tetapi kejadian sebenarnya tidak seperti itu. Justru pemilik kafe itulah yang selalu mencari cara untuk mendekati Nona Kyara."
"Oh, kasihan sekali nasibnya. Bagaimana bisa kau mendapatkan informasi sedetail itu, Jimy?"
"Saya mendapatkan informasi dari teman baik satu-satunya Nona Kyara di perusahaan ini, Pak."
"Satu-satunya?" alis Kakek Surya nampak berkerut. Tidak mengerti maksud dari perkataan asisten cucunya. Bagaimana bisa wanita secantik Kyara tidak memeliki teman baik lebih dari satu? Pikirnya bingung.
"Benar, Pak. Nona Kyara hanya memiliki satu teman baik di perusahaan ini. Namanya Rania."
"Apa karena kelebihan di wajahnya membuat Kyara dijauhi OB lainnya, Jimy?" Kakek Surya berusaha menebak. Yang ia yakini jawabannya adalah benar.
"Ya, itu adalah alasan utama mereka, Pak."
***
*Happy reading!:)
Jangan lupa like, komen, vote dan rate bintang 5 supaya author makin semangat nulisnya. Dukungan teman-teman sangat berarti untuk kinerja jari author dalam menulis😉
bab ini kata Calvin wajah Cilla mirip dengan Bianca
Eeeeee...ini masalah Citra juga lamban dalam mengatasi kecurigaan Rania. Bahkan sudah ada peristiwa berani pegang atau mau betulin dasi juga masih lamban mengatasi Citra. Tapi bukan William kalau tidak heboh dulu wkwkwk
Ato bumil...hajar tuh pelakor tanpa ampun