NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:620
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

"Gimana, Na? Udah?" tanya Dhara yang saat ini melihat Alina sudah kembali dengan wajah murungnya seperti kemaren.

"Kok murung gitu mukanya."

"Kaku bener, hampir aja gw gagal. Bener kata Alesha, semoga aja ni tantangan cepat selesai. Biar gak berurusan lagi tu sama si ketos." Saat ini Alina sudah duduk dikursi yang sudah disediakan oleh Dhara. Mereka sekarang sedang berada didalam kelas XI IPS 1, kelasnya Dhara.

"Sabar, tapi si Mae keknya mulai tertarik deh sama si kulkas."

Mendengar perkataan Dhara, Ina menatapnya heran. "Dari mana Lo tau?"

Dhara pun menuntun Alina ke arah penglihatannya sekarang. Alina mulai melihat arah tunjuk Dhara, disana terlihat Alesha yang sedang mengejar-ngejar Alfata yang berjalan menuju kantin.

"Pagi kakak ganteng." Raina berdiri didepan Ilham dengan senyum manisnya. Tinggi Alesha dengan Alfata sangat jauh berbeda. Alesha yang tingginya hanya 155, seperti Minions jika berdiri dengan Alfata yang tingginya 174, speak gapura kabupaten.

"Hm?" dehem Al dengan alis yang terangkat sebelah.

"Dingin amat kak, senyum dikit dong. Kek gini," kata Alesha sambil menunjukkan bagaimana caranya tersenyum.

Siswa-siswi yang berada disekitar mereka, tertawa cekikikan melihat aksi Alesha seperti cegil.

"Siapa lo?"

"Siapa? Aku? Manusia lah kak, gak mungkin bulan dilangit. Tapi, aku boleh gak jadi bulan buat kakak, biar bisa menyinari hati kakak saat kakak kesepian, hehe ...." Sepertinya Alesha memang sudah biasa menggombal, terlihat dari lancarnya gombalan yang gadis itu lontarkan.

"Ck, nama!" tanya Alfata datar.

"Oh, maksudnya namaku ya? Namaku Alesha. Aku suka langit, umurku sekarang 16 tahun, aku suka warna biru, makanan fav-"

"Stop!"

"Kenapa?" tanya Alesha heran.

Belum selesai gw memperkenalkan diri malah disuruh berhenti. Dasar kulkas_-

Alesha menggerutu dalam hatinya.

"Bawel!"

Setelah mengatakan itu, Alfata berlalu pergi dari sana meninggalkan Alesha yang terheran-heran. Tidak sampai disitu, Alesha tetap saja mengejar Fata dan tidak mau menyerah dengan tantangannya.

"Lah? Kok pergi sih, kak."

"Kak, tunggu!"

Sekarang Alesha kembali berdiri didepan Alfata, menghalang jalannya.

"Hm?"

"Tadi kan aku udah kenalin namaku."

"Terus?"

"Sekarang gantian dong. Nama kakak siapa?"

"Kepo!"

"Iya kak, aku kepo sama calon imam di depanku ini, eaksss ...."

Bukannya baper, Alfata menatap gadis didepannya ini dengan tatapan aneh.

"Hm."

"Hehe ... canda kak. Ayo kak, tinggal sebutin nama aja kok. Kalo mau kek aku tadi juga gak papa." Padahal Alesha sudah tau bahwa lelaki didepannya ini bernama Alfata.

"Al!" ucap Alfata singkat, jelas, dan padat.

"Oh, kak Al. Ok deh, aku ke kelas dulu ya kak Al ganteng. Jangan lupa rinduin aku ya. Dah ...." Alesha melambaikan tangannya.

Setelah mengatakan itu, Alesha berlalu pergi dari sana dengan perasaan senang. Ia merasa bahwa saat ini jantungnya berdetak sangat cepat. Apakah dirinya mulai menyukai Alfata? Perasaan dia sendiri yang tidak menerima tantangan itu.

Lumayan juga, ganteng lagi. Kek nya gw suka deh sama dia.

Argghhh...ganteng pisan euyyy. Ya Allah, semoga gw berjodoh dengan dia, kata-kata gw yang tadi gw tarik lagi deh Ya Allah, malaikat juga ya jangan catat yang tadi, ok.

Duh, gak sabar ketemu dia lagi

Sepanjang koridor sekolah, Alesha senyum-senyum tidak jelas. Bahkan, jalannya saja tidak seimbang dan hampir menabrak Mading kelas yang sengaja ditempel diluar dinding setiap kelas.

...***...

Siang ini, geng Astro sudah berada di basecamp nya. Mereka semua telah menyelesaikan tugas mereka masing-masing.

"Guys, udah pada selesai nih?" tanya Dhara.

"Udah, lancar jaya aja sih tadi. Kalian juga, kan," kata Jihan yang sedang bermain rubrik. Gitu gak sih tulisannya? Permainan kubus yang berwarna itu lho. Dahlah kembali kecerita.

"Iya, menurut gw sih lumayan lah buat akrab dengan mereka," sambung Bela mengiyakan.

"Eh, si Alina kenapa dah murung banget. Terus si Maemun juga, ceria banget kek abis menang lotre aja," tanya Jihan ketika melihat Alesha dan Alina duduk berjauhan.

"Oh, itu si Ina tadi hampir aja gagal. Menurut gw sih susah juga kalo berurusan sama ketos modelan Avin gitu. Kalo si Ijah, kek nya dia mulai suka deh sama si Al," jelas Dhara.

"Secepat itu, kah?" Khanza terkejut mendengarnya. Perasaan Alesha sendiri yang awalnya tidak ingin menjalankan tantangan. Ternyata Realita tak sesuai Ekspetasi ya

***

Disisi lain

Geng The Dark Wolf sedang berkumpul di ruang OSIS. Hampir semua anggota A.zwölf menjabat sebagai anggota OSIS. Mereka terpilih karena mereka sangat dipercaya oleh para guru karena ketegasan mereka.

"Guys, tadi ada cewek kakel sebelah minta kenalan sama gw. Duh, senyumannya manis banget. Meleleh Pangeran Ariyan dibuatnya."

Sastrawan Ariyan Gibraltar. Si bucin akut di sekolah, sering menggombal cewe-cewe cantik yang ia lihat. Dia merupakan anggota termuda di A.zwölf.

"Ngeri gw liat Lo gitu, Yan!" ucap Bernard. Bernard Al-Huda Tshai, cowok blasteran Indo-Belanda. Dia sering dikatai cowok bule barat dimana pun ia berada.

"Gw tadi juga, ada yang minta kenalan sama gw. Dia dari kelas 12 MIPA 2. Kalo gak salah namanya Dhara," kata Haqi. Nama lengkapnya adalah Filbert Baihaqi A.

"Bukan kalian aja, tadi pagi ada yang ngasih bekal ke Avin. Eh, malah ditolak sama dia. Tapi, si cewek itu gak nyerah, dia tarok tu bekal di atas mejanya Avin terus dia pergi ke kelasnya. Sumpah, tu cewek cakep bener tapi malah dibilang b aja sama pak ketos," ucap Dhiks sambil menyindir bosnya.

Zavian yang mendengar itupun hanya menatapnya datar.

"Hm,"

"Hehe ... Sorry bos, canda doang elah," ucap Dhika cengengesan. Akib yang sedari tadi hanya menyimak pun membuka suara. Kalian masih ingat Akib, kan? Saudara kembarnya Khanza, tetapi satu sekolah hanya tau mereka itu adalah sepasang kekasih.

"Al, tadi ada cewek juga kan yang deketin elo?" tanya Akib kepada Alfata yang sedang membaca buku ekonomi. Duh, rajinnya:-)

"Demi apa? Sipaling kutub ada yang suka sama dia? OMG Hello????" teriak Ariyan yang tidak percaya yang barusan Akib katakan.

Karena terkejut, Bernard tak sengaja meninju wajah Ariyan. Tapi, sepertinya Bernard sengaja karena dia meninju dengan kuat.

Bughh

Aduh

"Eh, Yan. Bisa gak sih Lo gak teriak, disamping gw lagi tu."

"Hehe ... Lepleks Ben," kata Ariyan sambil memegang pipinya. Info sedikit ya, Bernard biasa dipanggil 'Ben' oleh teman-temannya.

"Lepleks lepleks, REFLEKS!" ucap Bernard ngegas.

Ekhem!!

Itu adalah suara deheman Zavian yang menandakan ia terganggu dengan perdebatan Bernard dan Ariyan tadi.

Al yang melihat itu hanya diam saja, dia kembali membaca bukunya dan membuka suara.

"Kenapa?" Entah ke siapa dia bertanya, tetapi Akib merasa Alfata bertanya kepadanya.

"Gak papa, gw liat-liat cewek itu ceria banget. Pantang nyerah juga, padahal tadi ditanggepin dingin banget sama lo."

"Namanya juga kutub, kek Lo gak tau aja gimana dia," ucap Dhika menimpali.

"Dah dah, gw pulang dulu. Mau nganterin emak kepasar." Dhika beranjak dari tempat duduknya, meraih jaket dan memakainya.

"Nah, ini baru anak Sholeh. Lanjutkan, nak," canda Ben sambil merapikan jaket Dhika yang sudah ia pakai. Dhika pun hanya berekspresi datar.

"Stop drama_-"

"Wkwk,"

"Guys, kita pulang." Zavian berdiri dan seluruh anggota A.zwölf juga bersiap-siap untuk pulang. Saat mereka ingin beranjak dari sana, tiba-tiba langkah mereka terhenti akibat suara teriakan cewek yang mereka kenal.

"AVIN, YUHUUU ...."

"Gawat! Si nenek lampir datang!"

***

To be continue 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!