DISAYANGI TUAN VAMPIRE

Cedric menarik tangan Aria, “Di sini tidak aman, sebaikanya kita kembali ke kastil!”

Aria pun mengikuti langkah Cedric tanpa banyak bertanya, Dia juga merasakan kebingungan yang sama ketika melihat simbol yang belum pernah dia lihat di sepanjang kehidupannya ini. Cedric melepaskan genggaman tangannya begitu masuk ke dalam kastil.

Tanpa berkata banyak dia langsung pergi ke masuk ke kamarnya. Meninggalkan Aria yang memandangnya dari bawah. Gadis itu menggigit bibir bawahnya sesaat lalu pergi meninggalkan kastil Elmar.

Di dalam kamar, Cedric mencoba memikirkan laigi apa yang belakanngan terjadi padanya akhir-akhir ini dengan masa lalu sewaktu dia kecil. Semenjak kecil dia sudah menjadi target para pemburu vampir yang berasal dari kaumnya sendiri.

Karena garis keturunan murni dari para pemimpin vampir, maka semua klan setuju jika Cedric adalah pemimpin mereka, Hanya saja itu belum terwujud karena beberapa klan kuno vampir menolak penobatan itu. Jadi mereka hanya bisa menunda penobatan itu.

Cedric membaringkan perlahan tubuhunya di ranjang besarnya, Sambil memikirkan Bibi Lioranya. Sedari kecil bibinya itu mendidik dirinya dengan sangat keras. “Apa kau sedang mempersiapkan versi kecilku saat itu, untuk mennghadapi situasi saat ini?”

Sejak Cedric kecil, Bibi Lioara merangkao pelatihan yang sangat intensif dalam berbagai bidang untuk mempersiapkannya sebagai pemimpin. Mulai dari pelatihan strategi perang dan taktik seni perang seperti pengepungan, taktik bertahan dan serangan.

Bibi Liora juga melatih Cedric dengan kemampuan berkuda, menggunakan senjata seperti pedang panah dan tombak. Bahkan Bibi Liora juga yang mengajarkan langsung untuk keterampilan kepemimpinan di medan perang. Ia diberi pelatihan untuk memimpin pasukan, membangun semangat prajurit, dan mengambil keputusan cepat dalam situasi krisis.

Cedric juga diajarkan memahami medan perang dan memanfaatkan kondisi geografis untuk keuntungan strategis. Bahkan tidak hanya itu Bibi Lioar juga mengajarkan Sejarah dan Politik: Belajar tentang sejarah bangsa-bangsa lain, politik internasional, dan cara menghadapi musuh dengan diplomasi.

Cedric selalu teringat pesan Bibi Liora. “Segala sesuatu akan bisa ditaklukan oleh pemimpin yang luar biasa!”

Pada saat itu dia berpikir itu hanya retorika semangat yang diberikan oleh Bibinya agar dia selalu semangat belajar, tapi saat ini dia paham semua pembekalan yang Bibi Liora berikan kepadanya, ternyata agar dia siap menghadapi situasi saat ini.

Cedric teringat dengan liontin yang terbawa olehnya, dia mengluarkan dari sakunya, mengangkatnya diatas wajahnya. Liontin itu berputar-putar, Cedric menatapnya, tiba-tiba saja matanya terlihat sayu lalu tertutup perlahan.

Liontin itu pun terjatuh ke dadanya. Cedric seperti baru saja masuk ke dunia mimpi, Dia melihat jemari tangannya yang kecil lalu di depan ada kabut telab yang perlahan menipis lalu dia melihat Bibi Liora berdiri di sana.

Melihat Bibi Lioranya merentangkan tangan, Cedric kecil pun langsung berlari ke pelukan Bibinya yang langsung menggendong dan memeluknya dengan berputar-putar. Mereka tertawa berasama.

Bibi Liora menurunkannya lalu berkata. “Kau akan bahagia!” imbuhnya seraya mengusap lembut pipi Cedric dan berkata lagi, “Maafkan Bibi….!”

Suara Bibi Liora hilang tenggelam bersamaan dengan kabut tebal yang datang. Cedric tidak dapat mendengar jelas apa yang dikatakan Bibinya lagi. Dia pun terbangun dari mimpi itu dengan napas tersengal.

Cedric mencoba menstabilkan napasnya lalu merasakan ada sebuah benda dingin yang dia genggam. Dia terbangun sambil menggenggam liontin milik Claire Sanders. Terdengar ketukan di pintu kamarnya, dia pun segera memasukan liontin itu tke laci nakas.

Cedric bangkit dari ranjang lalu membuka pintu, “Para pemimpin dari 3 klan telah datang!”

“Bawa mereka ke Aula! Perintah Cedric kepada kepala pelayan kastil.

Di dunia tersembunyi di balik bayangan manusia, tiga klan vampir yang agung memiliki kekuasaan dengan tangan besi. Masing-masing klan memiliki sejarah panjang, tradisi kuat, dan kekuatan yang tak tertandingi di bidang tertentu. Mereka adalah klan Noctis, klan Umbra, dan klan Luxferum.

Klan Noctis dikenal sebagai pemimpin di dunia politik. Mereka adalah ahli dalam negosiasi, intrik, dan diplomasi. Darah bangsawan mengalir dalam tubuh setiap anggota klan ini, Mereka menduduki posisi tinggi di pemerintahan rahasia dunia vampir, membuat kebijakan yang mengatur kehidupan makhluk malam.Pemimpin mereka, Lord Erythion Noctis, adalah seorang orator ulung. Markas klan mereka berada di Kastil Malathorn, benteng megah yang menjadi pusat kekuasaan politik vampir.

Klan Umbra adalah pengendali kekayaan dunia. Mereka menguasai perbankan, perdagangan, dan sumber daya yang menopang dunia vampir dan manusia. Keahlian mereka terletak pada manipulasi pasar dan investasi yang cerdas, menjadikan mereka kekuatan ekonomi yang tak tertandingi.

Dipimpin oleh Lady Selene Umbra, seorang vampir dengan intuisi bisnis tajam dan kecantikan abadi, klan ini memanfaatkan teknologi modern untuk memperkuat cengkeraman mereka atas ekonomi global. Markas mereka, Menara Umbra, adalah gedung pencakar langit yang berdiri megah di tengah kota manusia, menyembunyikan aktivitas vampir di balik topeng perusahaan multinasional.

Klan Luxferum adalah pelindung dunia vampir, menguasai kekuatan militer dan seni perang. Mereka adalah prajurit tangguh dengan disiplin tak tergoyahkan, ahli dalam pertempuran jarak dekat maupun strategi perang besar. Setiap anggota klan dilatih sejak muda untuk menjadi mesin pembunuh yang sempurna.

Jenderal Kael Luxferum, pemimpin klan ini, adalah simbol kekuatan dan keberanian. Dengan pedang legendarisnya, Solaris, ia memimpin pasukan vampir yang dikenal sebagai "Legiun Bayangan" dalam menjaga perbatasan dan melindungi dunia vampir dari ancaman eksternal. Benteng mereka, Citadel Lumina, terletak di pegunungan terpencil yang tak terjangkau manusia.

Meskipun ketiga klan saling bergantung, hubungan mereka tidak selalu harmonis. Noctis sering bentrok dengan Umbra mengenai kebijakan ekonomi yang memengaruhi stabilitas politik. Sementara itu, Luxferum memandang kebijakan diplomasi Noctis terlalu lemah, sedangkan Umbra menganggap investasi militer Luxferum berlebihan dan merugikan.

Namun, ancaman dari luar – baik itu dari manusia yang mulai mencurigai keberadaan mereka, maupun dari makhluk gelap lain seperti lycan vampir kuno dan penyihir – memaksa mereka untuk bekerja sama.

Di tengah dunia yang penuh intrik dan bahaya, ketiga klan ini sepakat memilih pemimpin tertinggi yang bisa mengesampingkan perbedaan mereka demi melindungi rahasia terbesar mereka, keberadaan vampir di dunia manusia.

Cedric dirasa tepat oleh mereka karena Cedric memiliki tiga keturtunan darah murni dari tiga klan Vampir, menimbang hal ini ketiga klan itu menganggap jika Cedric tidak akan berhianat dengan memihak pada satu klan saja.

Cedric memberikan mereka aura yang memikat dan otoritas alami yang sulit ditolak, ini dia dapat dari keturunan klan Noctis. Cerdric juga dianggap memiliki kehalian ahli strategi yang mampu memenangkan aliansi maupun peperangan tanpa setetes darah pun. Sementara kehalian yang hanya bisa dilakukan oleh keturunan klan Luxferum adalah ahli dalam pertempuran jarak dekat maupun strategi perang besar. Sementara, dari Klan Umbra, Cedric memiliki keahlian manipulasi pasar dan investasi yang cerdas.

Menimbang Tiga keahlian legendaris setiap kaum ada pada diri Cedric. Karena itu lah tiga klan vampir tersebut bersepakat mengangkat seorang pemimpin rahasia dunia baru, yang disebut “Triarcha” dipilih untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di antara mereka. Namun keputusan klan ini terbentur oleh kaum Lynch kaum para vampir kuno yang semanjak dari dulu kaum Lynch ini memang ingin menguasai seluruh lini persendian dunia. Dunia vampir, dunia penyihir dan dunia manusia.