NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Bab 5

POV Author

"Ahh...."

Rahayu meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku. Karena sejak siang tadi, ia hanya duduk dan membaca begitu banyak buku untuk persiapan masuk kuliah nanti.

Tak terasa hari pun sudah sore dan hampir menjelang malam. Ia pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena tidak ingin membuat orang tuanya menjadi khawatir.

Lampu-lampu kendaraan mulai dinyalakan ketika Rahayu keluar dari gedung perpustakaan. Para pedagang kaki lima yang biasanya berjualan malam hari mulai menggelar dagangan mereka.

Melihat makanan dan jajanan yang begitu banyak pilihan itu membuat Rahayu tergiur untuk mencicipinya. Ia pun singgah di sebuah lamongan dan memesan pecel lele disana.

Rahayu makan dengan lahap. Karena sejak pagi, ia memang belum menyentuh nasi selain roti dan buah apel yang di berikan oleh seorang Kakek padanya. Merasa tenaganya sudah pulih, ia pun memesan ojek online dan pulang ke rumah orang tuanya.

Dalam perjalanan Rahayu melamun, ia teringat lagi apa yang terjadi tadi pagi. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah kondisi tadi pagi akan ia alami lagi saat ia pulang nanti? Hati Rahayu kembali bersedih.

Lampu rumah terlihat terang benderang ketika ia tiba di rumahnya. Rumah tampak riuh dan ramai mungkin karena ada beberapa tamu yang datang di lihat dari banyaknya kendaraan yang terpakir di halaman rumah mereka.

Jantung Rahayu berdegub dengan kencang. Perasaan kecewa dan sedih mulai menyelimuti hatinya lagi. Semua orang tertawa di dalam sana. Tapi tak ada yang mencari dan menelponnya hari ini untuk segera pulang dan menikmati pesta bersama.

Rahayu merasa di buang. Ia merasa menjadi orang asing dalam keluarga itu. Orang tuanya terlihat begitu bahagia dengan senyum dan tawa lebar mereka. Di tengah-tengah mereka ada seorang gadis yang juga terlihat bahagia dengan hiasan mahkota bak seorang putri disana. Rahayu yakin, gadis itu... dialah Arumi yang mengubah dunianya menjadi lautan biru hanya dalam sekejap saja.

Tubuh Rahayu gemetar. Matanya mengembun, namun segera ia tepis. Sungguh ia iri melihat Arumi mendapat begitu banyak perhatian dari ke dua orang tuanya dan juga keluarganya yang lain. Padahal ia pun berulang tahun di hari itu. Tetapi tidak ada yang mengucapkan selamat kepadanya.

Rahayu ingin sekali meninggalkan tempat itu saat itu juga. Tetapi ia pun tidak tahu harus pergi kemana. Pada akhirnya ia pun melangkah maju setapak demi setapak. Hingga tanpa sadar ia sudah berada di depan pintu dan hanya terdiam disana.

Awalnya semua biasa saja. Namun perlahan suasana mulai berubah karena satu persatu mulai menyadari kehadiran Rahayu.

"Rahayu..." Sapa sang Ibu dalam gumaman.

"Assalamualaikum..." Salam Rahayu.

"Waalaikumsalam..."

Hanya beberapa dari mereka yang menjawab salam dari Rahayu.

"Rahayu, ini Arumi. Ku rasa kamu sudah tahu dia siapa kan?" Ucap Adinata.

"Ya, Ayah. Di sepupu ku kan?" Jawab Rahayu dan mencoba tetap tersenyum seperti biasa walau hatinya sakit dan terluka.

"Emm, ya...kamu benar. Jadi tolong perlakukan dia dengan baik di rumah ini ya."

"Hanya itu Yah? Tidak ada lain?" Rahayu mencoba memancing.

"Tidak ada. Makan lah, pasti kamu belum makan. Di dapur masih ada lauk yang sama di ruangan ini."

Perih dan sakit, Rahayu merasa kehadirannya tidak di inginkan disana. Padahal ia menanti satu ucapan selamat ulang tahun padanya. Namun tidak satu pun yang berucap kata, dan bahkan ia pun tidak di ijinkan bergabung untuk menikmati pesta di ruangan itu. Seolah-olah ia hanya orang asing yang lebih mirip pembantu dan hanya bisa makan di dapur saja.

Rahayu menggigit bibirnya. Ia merasa kesal dan sempat melirik pada gadis yang bernama Arumi yang terlihat acuh dan sama sekali tidak merasa bersalah padanya. Tetapi tatapan tajam sang Ayah menciutkan dirinya. Ia pun menunduk dan berlalu dari ruangan itu.

Rahayu memasuki kamar gudangnya dan tersandar di pintu. Belum sempat isak tangisnya keluar, sang Ibu membuka pintu gudang tersebut hingga tanpa sengaja ia terdorong dan tersungkur di lantai.

"Ah..."

Ada raut tidak nyaman yang terpancar di wajah Marlina ketika melihat Rahayu terjatuh karenanya. Perasaannya sendiri pun masih campur aduk hingga kini. Dan walau bagaimana pun, ia pernah menyanyi Rahayu dengan segenap hatinya.

"Arumi memberikan investasi kepada Ayah dari sejumlah warisan yang ia dapatkan. Karena itu kamu di minta berlaku baik padanya. Bahkan ia ingin merenovasi rumah ini. Karena itu ia diperlakukan spesial dan menjadi bagian keluarga ini. Harap kamu bisa maklum Rahayu, ini demi kebaikan kita semua." Ujar sang Ibu menjelaskan.

Ah, jadi begitu. Materi meruntuhkan kasih sayang orang tua ku rupanya. Batin Rahayu kecewa.

"Kamu bisa kan bersikap baik padanya. Jangan bikin Ayah dan juga Ibu kecewa ya." Lanjut Marlina.

"Ya Bu." Jawab Rahayu dengan keterpaksaan.

Rahayu hanya manusia biasa yang emosinya bisa berubah kapan saja. Apalagi usianya baru menginjak 18 tahun dan dipaksa untuk memaklumi keadaan yang baginya sangat mengecewakan dirinya. Seorang yang katanya sepupu nyatanya bisa merebut hati kedua orang tuanya hanya dengan sejumlah materi yang ia bawa. Dan dirinya yang merupakan anak dalam keluarga itu merasa di asingkan layaknya orang luar yang menumpang dalam keluarga itu.

Marlina pergi setelah mendapat jawaban dari Rahayu. Begitu sang Ibu sudah menjauh, isak tangis Rahayu pun pecah di antara tawa gembira orang-orang yang terdengar di ruang tamu sana.

***

"Brakk... Brakk...Brakk...Brakk!!"

"Rahayu, bangun! Rahayu?!"

"Brakk... Brakk...Brakk...Brakk!!"

Rahayu terkejut dan langsung membuka matanya melihat jam dinding kamar gudang itu. Jarum jam baru menunjukkan pukul 05.00 tetapi pintu kamarnya sudah di gedor bukan di ketuk.

"Rahayu...?!!"

"Iya Bu, Ayu sudah bangun!" Seru Rahayu menjawab dan bergegas bangun untuk membukakan pintu kamarnya.

Ceklek!

"Lama amat kamu Yu?!Cepat sana, bantu Ibu cuci piring dan berberes-beres jangan lupa lipat dan setrika pakaian yang kemarin! Dan juga cuci pakaian kotor yang kemarin! Ibu mau masak sebelum Arumi bangun, semua harus sudah siap."

Arumi lagi, Arumi lagi. Mendengar nama itu sering di sebut, hati Rahayu mulai kesal dan mulai menyimpan rasa benci kepada gadis itu.

"Cepat Yu, jangan banyak melamun kamu!"

"Oh, i.. iya Bu."

Rahayu segera menutup pintu kamarnya tanpa sempat merapikan tempat tidurnya terlebih dahulu.

Ia segera mengambil sapu dan mulai membersihkan lantai tanpa sempat mencuci muka lebih dulu.

Keadaan rumah begitu berantakan karena bekas pesta tadi malam. Lantai kotor berdebu dan banyak serpihan makanan yang jatuh ke lantai. Perlahan Rahayu merapikan posisi perabot yang tidak pada tempatnya. Lalu menyapu dan membuang sampah yang berceceran dan membawa beberapa gelas serta piring kotor yang masih ada disana.

Dan betapa terkejutnya Rahayu ketika ia melihat keadaan dapur yang di penuhi piring-piring kotor, gelas, juga beberapa perabot jamuan tadi malam. Dan semua itu harus ia kerjakan sendiri sedangkan sang Ibu mulai memasak untuk sarapan pagi itu. Belum lagi pakaian yang harus ia setrika, juga pakaian yang harus ia cuci. Rasanya Rahayu ingin mengeluh namun ya tahu, pasti percuma karena orang tuanya kini tidak akan lagi mendengar keluh kesahnya.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!