Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Malam pun berganti pagi. Sepasang pengantin baru yang tadi malam tidur saling membelakangi sekarang malah saling berpelukan.
Irlan yang merasa ada tangan yang memeluk dadanya sangat erat dan ada kaki yang sedang menggesek-gesek ke juniornya pun terbangun.
Begitu membuka mata alangkah terkejutnya Irlan bahwa yang memeluk dan menggesek-gesek adalah Niana,istrinya sendiri.
Diapun mencoba menyingkirkan tangan dan kaki Nia dari tubuhnya.
"huuuuft.." batin Irlan mendesah lega karena bisa melepaskan diri dari "tawanan" istrinya.
Irlan pun bergegas masuk ke kamar mandi untuk menidurkan juniornya,karena ulah gesekan kaki Nia. Setelah juniornya kembali tidur Irlan pun lanjut mandi.
45 menit di dalam kamar mandi akhirnya Irlan keluar juga. Dia melihat istrinya yang masih terlelap dengan mimpinya.
Tak mau ambil pusing,dia pun mengambil pakaiannya dalam koper segera menuju ruang ganti. Setelah memakai baju Irlan melihat jam yang ada dipergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
Diapun membangunkan istrinya yang sepertinya tidak akan bangun kalau tidak dibangunin.
"Nia..bangun udah jam 8." panggil Irlan lembut kepada istrinya di samping ranjang.
Lima kali Irlan mencoba membangunkan Nia dengan lembut tapi Nia tetap tak mau terjaga. Merasa usahanya sia-sia dia pun mencoba membangunkan Nia dengan sedikit mengguncangkan tubuh istrinya.
"Nia...bangun donk.."panggil Irlan sambil mengguncangkan tubuh Nia.
"ampun deh gue sama nih anak." batin Irlan ngedumel
"Niaaaaaaa.....cepetan bangun udah jam 8 ini.." teriak Irlan yang sudah mulai gondok sambil mengguncangkan tubuh Nia dengan kencang.
Cukup 2x Irlan menggunakan cara itu akhirnya Nia pun bangun.
Nia pun mengerjapkan matanya,di lihatnya suaminya sudah berdiri disamping ranjangnya dengan menyilangkan tangan didepan dadanya.
"jam berapa ini.?" tanya Nia kepada suaminya yang terlihat sedang menahan kesal terhadap dirinya.
"jam 8.10" jawab Irlan singkat sambil menuju sofa di dekat ranjang.
"cepetan mandi,kita udah ditungguin dibawah"
"kamu mau kita jadi bahan ledekan sama keluarga gara-gara jam segini baru turun" lanjut Irlan sambil mengeluarkan hp dari dalam saku celananya.
Nia yang telinganya sudah sakit mendengar ocehan-ocehan suaminya pun bangun dari ranjang menuju ke kamar mandi.
"bawel." keluh Nia sesampainya di dalam kamar mandi.
"kak Irlan..." teriak Nia dari dalam kamar mandi.
"ya" jawab Irlan singkat.
"tungguin yah,jangan turun duluan." pinta Nia lagi.
"iya..cepetan makanya."
Nia pun memulai ritual mandinya setelah mendengar jawaban suaminya.
Irlan menuggu Nia sambil memainkan hp nya.
Irlan membuka Ig miliknya,betapa terkejut dirinya melihat notif dari mantannya yang men-tag dirinya disebuah postingan.
"Melda telah kembali.." lirih Irlan yang kemudian mengeluarkan senyum bahagianya.
Tak berapa lama masuk chat di Ig Irlan dari Melda. Dia pun membukanya.
"aku tau kamu marah karena aku ninggalin kamu tanpa kata-kata. Tapi aku punya alasan. Kalau kamu mau dengerin penjelasan aku tolong segera hubungi aku ke no 08xxxxxxxxxx."
Setelah membaca pesan dari Melda,Irlan tidak langsung membalas atau segera menghubungi nomor yang diberikan Melda. Dia masih tak menyangka setelah sekian lama Melda menghilang,kenapa baru sekarang dirinya menghubungi Irlan yang sekarang sudah berstatus suami Nia.
Nia yang baru keluar dari kamar mandi heran melihat Irlan yang memasang wajah tegang sambil melihat hp nya.
"dia kenapa.?" Nia bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang sedang di lihat suaminya.
Tak mau ambil pusing,Nia pun mengambil baju dalam koper dan berjalan ke ruang ganti untuk mengganti bajunya.
"ayo kak.." ajak Nia yang telah siap.
Irlan hanya menengok ke arah istrinya kemudian berjalan mengikuti istrinya dari belakang menuju lift.
Di dalam lift Irlan masih memasang mode wajah tegang. Membuat Nia bingung sendiri.
"tanya gak yah.." batin Nia menimbang-nimbang.
"jangan deh akh,nanti malah kena semprot lagi." Nia meragu.
Lift pun sampai di restoran yang ada di hotel tersebut. Mereka pun mencari keberadaan orangtua mereka.
Mami Nita yang melihat Irlan dan Nia melambaikan tangan. Irlan yang melihat lambaian tangan maminya pun berjalan dengan langkah lebar meninggalkan Nia dibelakang.
"ish bener-bener nih laki gak ada peka-pekanya." Nia ngedumel.
Nia pun berlari kecil menghampiri suaminya,langsung merangkulkan tangannya ke dalam tangan suaminya.
Irlan yang melihat Nia merangkul tangannya pun melotot karena tingkah Nia yang membuatnya sedikit terkejut. Namun tidak menepis tangan Nia dari tangannya.
"senyum donk kak.." pinta Nia karena Irlan tidak menunjukkan senyumnya dari Nia keluar kamar mandi tadi.
"berapa ronde tadi malam Lan?" tanya Mami Nita tanpa basa-basi saat Irlan dan Nia sudah duduk dihadapan orang tua Irlan dan orang tua Nia.
"apaan sih mi..!" jawab Irlan dengan malas karena tau arah pertanyaan maminya.
"alaaah sok gak tau.." kilah mami Nita.
Nia yang masih belum mudeng dengan pembicaraan anak dan maminya hanya diam saja.
"emang gak tau.." jawab Irlan lagi.
"udah-udah sarapan dulu. Tenaga kalian udah habis kan gara-gara tadi malam." kali ini mama Dena yang ikut ngeledek anak dan menantunya.
Irlan yang merasa segan harus menjawab kata-kata mama mertuanya hanya bisa menghela nafas.
Nia yang mulai mengerti arah pembicaraan pun buka suara menjawab kata-kata mamanya.
"ikh mama kepo deh.."
"yang jelas sampai subuh lah mah.." jawab Nia santai. Padahal tadi malam mereka langsung tidur. Tapi karena melihat mama dan mertuanya yang begitu kepo jadi otak jahil Nia pun mengeluarkan kata-kata itu.
Irlan yang mendengar kata-kata Nia tersedak tidak percaya kalau istrinya akan menjawab seperti itu. Dia pun melotot ke arah istrinya.
"apa..?" tanya Nia.
Irlan pun menghela nafas dengan kasar. Dia geram karena istrinya tidak mengerti kode yang Irlan berikan.
"diem aja jangan sembarangan ngomong kamu.." bisik Irlan ditelinga Nia.
Nia yang mendapat protes dari suaminya hanya mencebikkan bibirnya dan kembali melanjutkan sarapannya.
Mami Nita dan mama Dena tersenyum melihat kelakuan anak menantunya. Mereka berharap Irlan dan Nia bisa secepatnya saling mencintai.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻