Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 8
Melihat Raditia seperti ini, Debby semakin marah.
"Jangan katakan omong kosong! Apa begini caramu mendapatkan Amelia?" bentaknya.
"Hah? Apa hubungannya dengan istri ku? Aku hanya ingin mengobatimu! Buat apa aku omong kosong!" ucap Raditia jujur.
Raditia benar benar kebingungan dengan kelakuan Debby, sudah dia terserang Asma, tapi masih saja kepala batu.
"Tidak mungkin! Kamu mungkin hanya ingin melecehkanku!!!" teriak Debby dengan seluruh kekuatannya.
Namun, diang langsung diam.
Mengapa? Alasannya sangat sederhana. Ternyata ibu jari Raditia yang berada di tenggorokannya bergerak kebawah sedikit demi sedikit.
Debby benar benar merasakan kesejukan, dari atas kebawah. Langsung ke paru paru.
Namun, Debby yang awalnya kaku karena kesulitan bernafas, mendapatkan kembali kekuatannya dalam sekejap.
Debby, telah mendapatkan kembali kekuatannya, bukanlah wanita lemah lembut .
Segera mengepalkan tinjunya dan menyerang Raditia.
Pukulannya cukup cepat.
Sayang sekali, siapa Raditia?
Tentara bayaran dengan nilai sempurna.
Tinju dari seorang wanita semacam ini terlalu lemb baginya.
Dengan muda tinju kanan Debby di blokir oleh tangan kiri Raditia.
Datang satu lagi.
Dan itu juga masih bisa di blokir oleh Raditia.
Sekarang serangan sapuan kaki dari arah kanan.
Raditia maju sedikit untuk menghindarinya.
Sekarang jarak Raditia sangat dekat dengan Debby, bahkan D*ada Raditia menempel di d*da Debby.
Kedua tangan Debby ditekan oleh tangan Raditia dan dicapit, membuat pose kedua orang ini sangat mengairahkan.
Apalagi lekukan D*da Debby, yang hanya mengenakan pakaian dalam,terus menempel di dada Raditia.
Sialnya.
Pada saat moment seperti ini.
Pintu kantor tiba-tiba diketuk.
Seorang karyawan pria da divisi personalia masuk begitu saja.
"Siang, Bu Debby, Astaga!" serunya ketika melihat pose Debby dan Raditia.
Karyawan pria itu langsung melotot tajam.
Di matanya pose Raditia dan Debby begitu ambigu.
Ini memberinya kesan bahwa Raditia sedang melakukan itu dengan Debby.
Untung saja d*da Debby masih menempel di dada Raditia, kalau tidak, karyawan pria ini pasti akan melihatnya.
"Bu, Debby ini?" tanya karyawan pria itu, dia sangat tercengang.
"Wawan, keluar!" teriak Debby tak sabar, dia juga tercengang.
"Maaf, maaf silahkan lanjutkan." Wawan buru buru mengangguk dan melangkah mundur, lalu mengunci pintu.
Wawan berdiri bodoh setelah meninggalkan kantor Debby, bahkan tatapan matanya benar benar kosong.
dalam benaknya, Raditia seorang satpam baru, sedang asik menikmati tubuh atasannya, bahkan dia berani melakukan saat siang hari.
Setelah waktu yang lama, Wawan hanya bisa menghela nafas panjang.
"Saudaraku, kau benar benar keren! Sungguh, Bu Debby yang selalu galak dan tak kenal ampun bisa kau nikmati tubuhnya. Sepertinya aku harus lebih banyak belajar darimu." gumamnya
Mulai sekarang Wawan merasa harus memperlakukan Raditia sebagai senior.
"Senior! Ya, dia memang layak Dipanggil senior," gumamnya lagi.
Di dalam kantor, Debby sadar bahwa dia tidak bisa mengalahkan Raditia dan dia hampir menangis.
Satpam ini benar benar kuat, meski cabul.
Bahkan hal memalukan ini terlihat oleh bawahannya sendiri.
"Tamat! Sudah tamat riwayatku! Reputasiku benar benar hancur di Perusahaan ini! Apa kata orang lain jika ada gosip bahwa aku bercinta dengan suami bosku sendiri!" batin Debby menjerit.
Pada saat ini, tangan Raditia bergerak lagi.
"Bajingan! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!" bentak Debby, tubuhnya meronta ronta seolah olah dia diperkosa.
Sangat disayangkan bahwa dia dibawah kekuatan Raditia, semua usahanya sia sia.
"Diam! Aku hanya ingin mengobatimu!" ujar Raditia tidak sabar.
Dia menggerakan ibu jarinya dan menekannya ke tenggorokan Debby lagi.
perasaan sejuk itu muncul lagi.
Lakukan pijatan ini tiga kali berturut-turut.
Segera, Raditia melepaskan Debby.
Setelah Debby dibebaskan secara penuh, dia segera mengambil pose kumite karate.
"Bajingan! Ayo bertarung secara adil!" teriak Debby, tubuhnya terus bergerak, memasag kuda kuda dan siap menyerang.
Raditia mengeleng geleng, kemudian menunjuk ke obat yang sudah ia hancurkan dilantai.
"Peringatan terakhir! Obat jenis ini hanya akan merusak hati dan ginjal, yang terpenting adalah menyebabkan rambut rontok setelah mengonsumsinya dalam dua tahun!" ucapnya dengan sangat jujur.
Debby berhenti bergerak seketika, menatap Raditia dengan ekspresi rumit.
"selain merusak hati dan ginjal, obat ini juga bisa membuat rambut rontok?" gumamnya dalam hati.
Debby jelas tak mau menerima efek samping seperti ini, baginya, rambut adalah mahkota yang sangat berharga.
Pada saat ini, Debby merasakan nafasnya lebih ringan dan udara masuk lebih segar.
Mau tak mau dia memikirkan metode pengobatan Raditia yang agak kasar.
"Bajingan! Bisakah kamu benar benar mengobatiku!" tanya Debby sedikit curiga.
"Bukankah kamu sudah sekarang merasakan hasilnya." Raditia berbalik dan duduk di sofa dengan nyaman.
"Tapi itu hanya untuk sementara, bisa saja kambuh di lain waktu" tambahnya.
"Sementara?" Debby menarik nafas dalam dalam, dan kemudian muncul sedikit rasa takut penyakitnya akan kambuh lagi.
"Bagaimana agar aku bisa sembuh total?" tanyanya.
"Penyakit Asma mu itu bawaan dari lahir, sekali pengobatan takan cukup. Selalin itu, kamu selalu mengenakan pakaian ketat sepanjang waktu, kamu tidak hanya menyiksa dirimu sendiri, tetapi mungkin juga menyiksaku dan anaku!" ujar Raditia, sudut mulutnya bahkan aneh.
"kenapa kamu dan anakmu akan tersiksa?" tanya Debby tampak bingung.
"Kamu menekan paksa pertumbuhan tubuhmu sendiri! Mungkin kamu tidak sadar bahwa perbuatanmu sangat merugikan diri sendiri." ucap Raditia mengelengkan kepalanya, "Adapun untuku dan anakku, jelas kami takan bahagia, seharusnya kami bisa menikmati asi yang lebih dari cukup darimu!"
"Bajingan! Bajingan! bajingan! Mulutmu sangat kotor! Kamu pikir aku bodoh, hah?" geram Debby sangat marah.
"Aku akan membunuhmu!" Debby bergegas maju dan Ingin menyerang Raditia lagi.
Siapa sangka, Raditia tiba-tiba bertanya, "Kamu ingin benar benar sembuh atau tidak? Kalau tidak, minum saja obat itu sampai mati!"
Sialan.
Tinju Debby berhenti di depan wajah Raditia, tetapi matanya langsung menatap tajam ke mata Raditia.
"Katakan bagaimana caranya?! Aku ingin sembuh!" pinta Debby.
"Kurang lebih 5 kali pengobatan. Metodenya mirip dengan yang aku lakukan barusan, tapi nanti akan lebih teliti. Sebaiknya kamu tidak memakai pakaian apapun di bagian dada untuk memaksimalkan hasilnya," ucap Raditia acuh tak acuh.
"K-kamu!!!"
Pipi Debby memerah dan dia sangat malu, dia menatap Raditia lagi lebih serius.
"Bajingan ini bisakah dia menyembuhkanku? Atau dia hanya ingin memanfaatkan penyakitku?" gumamnya dalam hati.
"Apa kamu bodoh! Meski nanti kamu tidak akan mengunakan pakaian apapun pada dadamu, tetapi kamu masih bisa menutupinya dengan handuk," saran Raditia, bangkit dari sofa dan hendak pergi.
Setelah mengatakan ini, Raditia berjalan keluar dengan santai.
"Tunggu!" ucap Debby pelan.
"Hah? Apa kamu mengatakan sesuatu?" Raditia menoleh ke arah Debby.
"Aku tidak ingin botak, tolong bantu sembuhkan penyakitku," pinta Debby, nadanya benar benar memohon.
BERSAMBUNG
temen temen maaf anthor jarang up dikarenakan ada sedikit kendala dengan handphone anthor jadi mohon dimaafkan jika telat up ya.. Terimakasih sudah membaca novel anthor...
Bantu di like komen dan subscribe biar anthor tambah semangat lagi. Dikasih hadiah juga lebih bagus😂🙏
