Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6
Ting !!!
Semua murid berhamburan keluar ada yang sudah di jemput ada yang masih menunggu, saat ini Dinda sibuk melayani pembeli tapi arah jalan sana seorang siswi ingin menyembang jalan.
"Awas..... " Dengan cepat Dinda menarik anak perempuan itu dan memeluk nya sampai mobil itu berhenti mendadak.
Shitttttttttt.....
" Mang kanepa berhenti mendadak " ucap wanita paruh baya yang ada di dalam mobil itu kesal karna sudah ke jedot bangku kemudi.
"Maaf nyonya siswa itu menyebrangi jalan dengan tiba-tiba, maaf nyonya saya ingin melihat apakah dia terluka " ucap supir itu.
"Silah kan jangan lama " ucap paruh baya itu.
"Maaf nona apa kah nona terluka " ucap supir setelah keluar dari mobil, wanitu mengalihkan pandangan yang tadi menunduk memeluk siswi perempuan itu dan melihat kearah nya.
Deg .....
"Nona apa benar ini nona muda" ucap supir terkejut karna sudah lama sekali tidak melihat mantan istri tuan muda nya.
"Alhamdulillah kami tidak terluka, Iya benar saya Dinda mang Ujang " ucap Dinda ramah, sedang kan yang dia selamat kan masih memeluk nya erat mungkin masih shock dengan kejadian ini.
"Syu .... " Belum selesai mang Ujang menyelesaikan ucapan nya sudah di potong oleh seseorang yang baru saja keluar dari kursi penumpang.
"Dasar ibu dan anak sama pembawa sial, jika bertemu dengan mu selalu nasib ku sial untung putra ku sudah menceraikan mu " ucap Marni sinis, ia dia mantan ibu mertua nya.
"Nyonya anda boleh menghina saya tapi tidak untuk putri ku " ucap dinda dengan erat memeluk siswa yang dia selamatkan tadi.
"Sudah lah jika berlama-lama di sini hidup ku akan tambah sial, mang Ujang cepat " teriaknya setelah berlalu dari sana.
"Maaf nona mang Ujang pergi dulu, assalamualaikum " ucap mang Ujang tak enak walau bagaimana pun Dinda mantan istri tuan muda.
"Waalaikumsalam " sambil membawa siswi itu menghampiri putrinya yang membeku di tempat, tak jauh dari sana mobil zenvo hitam seorang pria melihat kejadian itu dari awal.
Dominic prov.
Aku ingin menjemput putri ku karna aku sudah janji pada nya dan tak lupa mainan yang dia kumpulkan sudah tersusun rapi di bagasi mobil untuk dia berikan pada adik imut Tah la aku juga tak tau siapa adik imut yang di maksud putriku tapi yang jelas dia menceritakan nya dengan sangat antusias.
"Sayang untuk apa semua mainan ini " tanya dad bingung.
"Daddy ini akan Sasa berikan pada adik imut mut mut " ucap Sasa antusias.
"Siapa adik imut itu Sasa " tanya Dominic lagi.
"Adik yang Sasa beri boneka daddy, pokok nya Sasa nanti ingin punya adik seperti adik imut itu titik tidak ada koma ya dad " Dominic bengong mendengar kalimat yang di pilih putrinya bagaimana bisa dia kira buat anak seperti buat kue apa, ada-ada saja kau Sasa .
Shitttttttttt .....
Di sebrang sana mobil hitam ngerem mendadak semua orang memandang arah wanita yang memeluk anak kecil dan seorang pria keluar dari mobil itu mungkin supirnya, tapi tak lama wanita paruh baya keluar dari bangku penumpang dan memaki wanita itu.
****
"Huaaaa ,,, unda " Ara kecil langsung berhambur di pelukan bunda nya dan langsung di terima bunda nya, di dalam pelukan Ara kecil menangis tersedu-sedu dengan badan yang bergetar.
"Sayang tenang lah, bunda baik baik saja" gagal, putri kecil nya semangkin bergetar Dinda mengurangi pelukannya dan menatap putri kecil nya hanya tatapan mata kosong yang di oancar kan melalui mata kecilnya.
"Sayang bunda tidak terluka dan mengenai perkataan nenek itu jangan di bawa ke hati nak kita hanya manusia biasa biar kan orang yang menilai kita bagaimana, tapi ingat tanam kan dalam diri kita jika hidup bukan untuk minta di nilai oleh manusia, jangan takut untuk di hina, di caci maki ini lah dunia tak semua berjalan dengan mulus" berhasil putri nya tersenyum walau tatapan mata nya masih mengisarat kan keterlukaan yang terpenting sekarang tenangkan putrinya terlebih dahulu.
"Ta ... Pi .... Nenek ...ta..di ... Ja..h..at.. dengan unda " ucap nya sesegukan .
"Nenek tadi tidak jahat sayang, dia hanya kaget karna kepala nya terbentur pada kursi pengemudi " jelas bunda.
"Benel unda " ucap Ara sambil menghapus air mata yang menetes di pipi chubby nya.
"Be ...." Belum selesai Dinda menjawab sudah dipotong oleh seseorang.
"Permisi nona "
smngt dibenahi thorr