"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.
"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.
Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.
Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.
Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - TGSP
Pagi harinya di kediaman mewah milik Syera, pagi-pagi sekali dia sudah terbangun dengan semangat baru. Dia tak sabar ingin bertemu pemuda yang menjadi semangat nya saat ini, siapa lagi kalau bukan Juan, pacar gelap nya.
Syera meraih bathrobe dan segera memakai nya, lalu membuka jendela yang menghubungkan kamar dengan balkon. Gadis itu menikmati angin sejuk sambil merentangkan otot nya yang terasa pegal setelah tidur. Tadi malam, dia baru bisa tidur pukul dua pagi karena harus mengerjakan tugas yang harus di kumpulkan hari ini.
Sudah kebiasaan Syera, jika ada tugas dia akan lalai dan akan mengerjakan nya jika waktu nya sudah mepet.
Tak lama kemudian, seseorang masuk ke area rumah nya dengan ciri khas, yakni sepeda motor jadul miliknya. Syera mengembangkan senyuman nya, sekarang melihat Juan saja dia sudah bahagia.
Juan pun terlihat mengobrol dengan tukang kebun yang sedang menyiram tanaman, lalu seperti biasa membuka seragam miliknya juga kaos nya, karena dia akan mencuci mobil.
Syera menjadi bad mood, karena disana bukan hanya ada tukang kebun, tapi ada beberapa maid yang berlalu lalang sibuk dengan tugas nya.
"Isshhh, bikin badmood aja. Kayak sengaja banget bikin cemburu!" Gumam Syera dengan ketus. Dia tak suka melihat Juan bertelanjaang dada seperti itu, apalagi di tempat seperti ini ya karena otomatis orang lain bisa melihat perut kotak-kotak milik Juan dan dia sangat tak suka itu.
Juan tak sengaja mendongak, dia tersenyum saat melihat Syera ada di balkon dan tengah menatap nya, tapi sedetik kemudian senyuman itu pudar saat melihat Syera memalingkan wajah nya lalu masuk ke kamar.
"Lho, Non Syera kenapa ya? Semalem aja dia manja, kok sekarang kayak marah gitu ya?" Gumam Juan. Tak mau banyak berfikir yang bukan-bukan, Juan pun kembali fokus dengan kegiatan nya, biarlah urusan Syera bisa dia tanyakan nanti.
Tak berselang lama, Syera keluar dengan gaya sedikit tomboi seperti permintaan Juan kemarin. Kulot jeans berwarna abu, kaos oversize dengan rambut yang di biarkan tergerai begitu saja, namun tak sedikitpun mengurangi kadar kecantikan seorang Syera Alana Lurious.
Juan nyaris tak berkedip melihat penampilan Syera hari ini, dia lebih menyukai gadis yang berpenampilan seperti ini, dari pada berpakaian terlalu seksii yang mengundang gairaah.
"Selamat pagi, Nona." Sapa Juan ramah, seperti biasanya. Roberts juga ada di teras, menyaksikan kepergian putri nya dengan supir yang sekaligus pengawal nya.
"Pagi." Jawab Syera jutek, lalu masuk ke dalam mobil setelah Juan membukakan pintu nya.
"Hati-hati Ju, Nona lagi badmood."
"Baik, pak." Jawab Juan, dia pun segera mengambil posisi untuk duduk di belakang kemudi, tepatnya di samping Syera yang terlihat fokus dengan ponsel nya.
Juan pun mengemudikan mobil sedan mewah itu menjauhi rumah besar milik keluarga Robertson.
"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Juan, tapi Syera hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Juan.
"Yang, kamu badmood kenapa? Lagi pms ya?"
"Sayang.."
"Apa sih? Berisik banget." Ketus Syera membuat Juan terkekeh.
"Ya habis nya kamu di panggil gak nyaut."
"Hmmm.."
"Ihh, sayang. Kamu kenapa sih? Aku ada bikin salah?" Tanya Juan membuat Syera mendelik.
"Pikir aja sendiri."
"Nah itu masalah nya, yang. Aku gak kepikiran salah aku dimana, dari pada kamu nyuruh aku mikir, mending kamu kasih tahu deh kesalahan aku apa."
"Cowok gak peka!" Ketus Syera sambil memalingkan wajah nya ke arah jendela.
Cittt ..
Juan menginjak rem nya secara mendadak, membuat tubuh Syera terdorong ke depan, untung saja dia mengenakan seat belt. Kalau tidak, sudah bisa di pastikan dia akan kejedot dashboard.
"Juan, isshh kamu kenapa sih ngerem mendadak?" Omel Syera sambil merapikan rambut nya.
"Aku tanya sekali lagi, kamu kenapa hmm?" Tanya Juan, dengan suara berat nya. Membuat Syera menatap pemuda itu dengan rasa takut, bagaimana tidak saat ini tatapan Juan begitu menakutkan.
"Jangan menatap aku seperti itu, Juan."
"Jadi, katakan apa salahku, sayang." Jawab Juan, masih dengan suara berat nya yang membuat Syera merinding.
"Aku kesel sama kamu."
"Alasan nya, sayang?"
"Karena kamu buka baju pas nyuci mobil tadi." Cicit Syera sambil memilin ujung kaos yang dia kenakan.
"Hah, hanya karena itu?"
"Aku gak suka kamu kek gitu, aku aja belum di kasih secara khusus itu roti, malah di pamerin ke orang-orang." Jawab Syera yang membuat tawa Juan pecah seketika.
"Gak ada yang lucu isshhh.."
"Jadi, cerita nya kamu cemburu gitu?" Tanya Juan setelah tawa nya mereda.
"Enggak, siapa juga yang cemburu. Aku cuma gak suka aja." Jawab Syera jual mahal, padahal dia memang cemburu.
"Apa beda nya?"
"Gak tau." Ketus nya sambil memalingkan wajah nya. Juan membuka seatbelt nya dan mendekat ke arah Syera, membuat jok mobil nya lebih rendah agar dia bisa leluasa melakukan sesuatu.
"Juan, mau ngapain?" Tanya Syera gelagapan.
"Tadi malem, katanya mau ciuman sampai bibirnya bengkak."
"Gak sekarang dong, aku ada kelas hari ini."
"Lalu? Aku harus menahan keinginan untuk minum susu murni pagi ini, sayang? Tidak!" Jawab Juan, dengan cepat dia menaikan kaos yang di pakai Syera dan mengeluarkan buah kenyal milik gadis itu.
Kedua mata Juan berbinar menatap ladang susu murni di depan nya, tanpa ragu dia pun langsung melahap puncak nya dengan lahap. Bahkan saking lahap nya hingga membuat Syera kelojotaan sendiri karena perbuatan Juan di dada nya.
"Ju-an, cukup sayang. Aku akan terlambat masuk kelas."
"Masih pengen, belum kenyang." Jawab Juan, tanpa menghentikan kegiatan nikmat nya.
"Nanti di lanjut ya? Aku berantakan nanti."
"Bibir nya mana?"
"Yaudah, sebentar aja ya?" Bujuk Syera, pasalnya dosen yang akan masuk pagi ini di kenal sebagai dosen killer, dia tak mau kena hukuman. Tapi, Juan malah sibuk meminta jatah nya.
"Hmmm, yaudah tapi nanti lagi ya?"
"Iya sayang, udah cepetan aku gak mau kena hukum dosen killer."
Juan pun langsung menyosor bibir Syera, gadis itu pun menyambut bibir sang kekasih dengan senang hati. Kedua nya berciyman mesra, sesekali tangan Juan yang jahil akan meremaas manja buah kenyal Syera dengan gemas.
Setelah beberapa menit, sesi ciuman mereka pun selesai, Juan tersenyum lalu kembali mengecup singkat bibir Syera. Pemuda itu pun kembali melajukan kendaraan roda empat nya dengan kecepatan yang cukup tinggi, karena waktu nya tinggal sebentar lagi.
Sedangkan Syera, dia sedang memperbaiki lipstick nya yang berantakan karena ulah Juan barusan. Setelah selesai, mobil nya pun sudah berhenti di parkiran kampus.
"Aku ke kelas dulu ya, kamu tungguin disini jangan genit sama cewek lain."
"Iya sayang ku." Jawab Juan.
"Yaudah, aku keluar dulu ya."
"Oke, jangan nakal ya."
"Enggak kok, aku mau turun kamu gak sun dulu gitu?" Tanya Syera, Juan pun tersenyum lalu menarik kepala Syera dan mengecup mesra kening nya.
"Makasih ayang."
Syera pun keluar dari mobil, dengan langkah cepat nya dia langsung pergi ke kelas. Biasa nya dia akan mengobrol dulu bersama teman-teman nya, tapi sekarang dia memilih langsung ke kelas saja.
"Syer.." panggil Anita, dia salah satu teman Syera.
"Oyy, napa Nit?" Tanya Syera.
"Gue denger, lu putus ya sama Martin?"
"Kata siapa?"
"Kabar nya udah jadi konsumsi publik, tapi belum ada klarifikasi dari Lo atau pihak Martin nya."
"Kalau emang iya, kenapa sih?" Tanya Syera merasa jengah.
"Sangat di sayangkan aja sih, kalian kan couple goals banget gitu."
"Kalo udah gak cocok, mendingan udahan aja dari pada bikin hati sakit." Jawab Syera datar, lalu kembali berjalan ke kelas. Ternyata di kelas sudah ada Martin yang menunggu kedatangan Syera.
Gadis itu mendengus saat melihat pria itu, daya tarik Martin kalah dengan Juan di mata Syera sekarang. Pesona seorang Juan tiada dua nya sekarang.
"Hai, babe."
"Ngapain lagi sih?"
"Lho, kan biasa nya aku nyambut kamu sayang. Gimana sih?"
"Kamu lupa, kita udah putus." Jawab Syera ketus.
"Putus itu kalau dua pihak nya setuju, aku gak setuju kita putus, Syer." Ucap Martin.
"Aku udah capek ya dengan semua sikap posesif kamu, aku muak tau gak!"
"Syera.."
"Dahlah, bikin badmood aja." Ucap Syera, dia melepaskan genggaman tangan Martin dari tangan nya, lalu pergi duduk di samping Anita.
"Jadi, beneran Syer?"
"Hmm, gue capek sama dia, Nit."
"Yaudah, jangan di paksain kalo emang udah gak cinta."
"Hmmm." Syera hanya berdehem sebagai jawaban. Tak lama kemudian, dosen masuk dengan menenteng tas di tangan nya. Membuat semua orang langsung terdiam, suasana kelas sepi senyap karena kedatangan dosen killer itu.
"Selamat pagi, kumpulkan tugas Minggu kemarin." Semua nya langsung mengumpulkan tugas mereka masing-masing, tapi tidak dengan Martin. Dia adalah mahasiswa berandalan di kampus yang tak pernah mengerjakan tugas, sekalipun dari dosen killer.
"Martin tidak mengerjakan lagi?"
"Tidak." Jawab pria itu santai.
"Keluar dari kelas saya!"
"Dengan senang hati." Jawab nya lalu keluar melenggang dari kelas dengan membawa tas nya.
Syera menatap punggung Martin dengan tatapan sinis, entahlah dia muak melihat pria itu sekarang. Berbeda dengan cara nya menatap Juan, ya mungkin karena posisi Martin saat ini telah di gantikan oleh Juan.
......
🌻🌻🌻🌻