Azalea gadis pendiam yang bekerja disebuah penerbitan buku. Hidupnya berubah ketika dia bertemu laki-laki bernama Ray.Pada satu malam yang tidak disengaja mereka terjebak dalam jalinan cinta yang lebih intim yang mengawali hubungan terlarang. Azalea terjebak diantara pilihan yang sulit,melanjutkan hubungan atau berpisah. tapi sanggupkah dia meninggalkan Ray, laki-laki pertama yang mengenalkannya pada dunia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risky Rafiyani Sembiring, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah pertama
Hari -hari saat jatuh cinta menurut beberapa orang mungkin terasa begitu indah. Terkadang senang, gugup bahkan bersemangat.tak jauh berbeda dengan Azalea,ia merasa begitu dicintai dan terikat oleh pria bernama Ray itu.Bagaimana tidak, jika setiap hari pria itu selalu terlintas dalam pikirannya. Ray mungkin sedang tak bersamanya namun hadiah-hadiah kecil yang dikirimkannya untuknya selalu menjebak Azalea untuk tak beralih sedikitpun dari pria itu.
Sama seperti siang ini,Azalea berdiri didepan pintu toko dengan raut wajah bingung.tak ada yang membuatnya lebih terpana ketika melihat sebuah mobil pengangkut barang terparkir tepat didepannya. mungkin pemandangan itu tampak biasa saja, sebelum akhirnya Azalea melihat mobil pick up itu sedang mengangkut sebuah boneka beruang dengan ukuran sangat besar.
...Azalea menoleh kearah Misel yang berdiri persis dibelakangnya, wanita itu sama terpukau nya dengannya.Ada sesuatu yang tersirat dalam tatapannya, siapakah pria gila dan norak yang masih menghadiahkan boneka sebesar mobil di jaman sekarang ini, tentu itu hanya ada di film-film remaja bergenre roman. tetapi siang ini keyakinan itu terpatahkan ketika sebuah mobil terparkir didepannya dengan dua pria yang tampak kesulitan menurunkan benda besar dan lembut itu dari bak mobil....
seorang pria lagi dengan seragam ekspedisi turun dari mobil dan menyerahkan sebuah kertas tanda terima kepada Azalea.
"ini benar alamat yang tertera disini, mbak? " ujar pria itu sambil menunjukkan kertas berisi alamat ditangannya
Azalea menyimak tulisan itu sebentar sebelum akhirnya mengangguk. Alamat yang tertulis memang sama persis dengan alamat toko tempat ia bekerja itu, namun siapa yang memesan boneka sebesar itu dan membuat alamat tujuannya ke sebuah toko buku.
"punya kamu, lea? " tanya misel sambil berjalan beberapa langkah dan sekarang berdiri persis disampingnya.
Azalea buru-buru menggelengkan kepala, tentu saja ia tidak segila itu.
Misel memandang kearah dua pria yang tampak kesusahan menopang boneka besar itu dalam genggamannya,dan kini beralih kearah pria pertama.
"gak salah kirim, pak? " tanya Misel lagi
pria itu mengkerutkan dahi sebentar sambil memicingkan mata kearah kertas ditangannya,setelah berhasil memperjelas penglihatannya pria itu kembali memandang kearah dua gadis didepannya.
"enggak kok, Alamatnya benar dan sebentar nama penerimanya itu...Azalea, apa disini ada orang bernama mbak Azalea? "tanya pria itu setelah berhasil memastikan alamat dan penerima sudah benar.
Misel dan Azalea saling tatap, keduanya terlihat sama terkejutnya.
" siapa pengirimnya? "tanya misel cepat dan terlihat lebih antusias dibandingkan gadis yang menerima hadiah.
" pak Ray"jawab pria itu singkat
Misel dan Azalea saling pandang untuk kedua kalinya.
Azalea sedang berdiri bersandar dimeja kasir dengan handphone ditelinganya.Nada dering panggilan sudah masuk namun penerima diseberang telepon belum juga menanggapi panggilannya. Apa pria itu sedang sibuk? Azalea baru saja akan mengakhiri panggilannya ketika tiba-tiba seseorang menyahut dari sana.
"Hallo, lea.. " suara seseorang menyahut dari seberang sana, suara berat namun lembut yang terdengar sangat familiar ditelinganya.
"Siang pak Ray, maaf mengganggu.. " ucap Azalea dengan nada pelan
"enggak kok, Aku bahkan mau menghubungi kamu tapi udah keduluan sama gadis cantik, nih" jawab ray diikuti tawa kecil
Azalea tersenyum kecil ketika pria itu menggodanya dengan guyonan kecil.
"Maaf pak sebelumnya, tadi siang ada kiriman boneka besar ketoko, katanya sih bapak yang kirim. benar gak ya pak? " tanya Azalea penasaran
Ray mengangguk dari sana
"benar aku yang kirim buat kamu, lea.Tadinya aku mau kasi langsung tapi aku agak sibuk beberapa hari ini jadi belum sempat menemuimu.kamu ingat kan aku gak berhasil memberi kamu boneka dari mesin capit, jadi boneka itu sesuai janjiku untuk memberikan kamu hadiah. "terang Ray dan berhasil membuat Azalea tersipu malu.
sesuatu yang hangat menerpa perasaannya.Apakah begini rasanya ketika diberi hadiah oleh seorang pria yang istimewa, Apa benar bisa sebahagia ini? seluruh perasaan dihatinya bergejolak hebat dan rasanya akan meledak-ledak ke udara sebentar lagi.
"leaa.. "panggil ray dengan lembut setelah gadis yang tadi sedang berbicara dengannya via telepon itu tak lagi menyahut.
" kamu gak apa-apa? "tanya Ray lagi dan berhasil menyadarkan gadis itu dari lamunannya.
" gak apa-apa, kok"jawab Azalea sambil menghela napas panjang
"kenapa? kamu gak suka hadiahnya? " tanya Ray ragu
"suka kok.."jawab Azalea cepat
Ray mengkerutkan dahi" jadi, apa masalahnya?
Azalea menghela napas kedua kalinya
"aku gak tau gimana cara bawa pulangnya.. " jawab gadis itu polos dan berhasil membuat pria diseberang telepon tertawa geli.
"oke, oke.Aku akan mengantarmu pulang hari ini." jawab Ray setelah puas menertawakan kepolosan gadis itu.
Azalea tersenyum kecil.
Azalea baru saja membalikkan badan setelah mengakhiri obrolannya dengan Ray.kali ini ia benar-benar dikejutkan oleh kehadiran Misel yang sudah berdiri persis dibelakangnya. wanita itu memicingkan mata dan menatapnya dengan tatapan curiga.Entah sejak kapan Misel berdiri disana dan menguping pembicaraannya, apa kali ini ia ketahuan lagi?
Azalea menghela napas dan tak menggubris rasa penasaran wanita didepannya. sekarang gadis itu tampak sibuk membereskan beberapa nota diatas meja dan berharap misel segera meninggalkannya. tetapi untuk kedua kalinya Azalea kembali dikejutkan oleh misel, kepala misel tiba-tiba saja muncul dari balik sikunya dan menatapnya dengan posisi seperti itu, benar-benar menyeramkan.
"ah, kak misel. kamu ngagetin aku.. " teriak Azalea dengan nada agak keras.
Misel tak segera menjawab, kini ia sudah memperbaiki posisi tubuhnya dan berdiri tepat disebelah Azalea.
"Ada hubungannya apa kamu sama pak Ray? kemarin katanya gak ada hubungan apa-apa tapi kok tiba-tiba pak Ray ngirimin kamu hadiah.. " selidik Misel.
Azalea menggelengkan kepala cepat
"gak ada hubungannya apa-apa kok, " jawab Azalea sambil buru-buru memalingkan pandangannya.
Misel memang selama ini penasaran dengan hubungan Ray dengan gadis didepannya.Pria tampan yang usianya mungkin hampir sebaya dengannya itu dan kini tampak mengincar gadis remaja yang masih polos.wanita itu tidak bisa diam saja dan membiarkan hal itu terjadi, Misel bahkan semakin putus asa karena tak mengerti apa-apa, Misel tidak tahu hubungan seperti apa yang terjalin diantara mereka, apa hanya sebatas pertemanan biasa antara pria dewasa dengan gadis remaja atau ada romansa yang lebih dari itu?, entahlah.
Misel kembali menatap gadis kecil yang tampak sibuk membereskan mejanya dan pura-pura tak melihatnya. Apa sebenarnya yang dilihat oleh pria dewasa itu dari remaja didepannya? dan apa sebenarnya yang diinginkan pria itu? Tentu saja Misel mengakui bahwa wajah Azalea sangat cantik dan indah, namun bagaimanapun ia tetap seorang remaja yang belum beranjak dewasa. Bahkan jika diperhatikan dadanya masih terlihat rata dan belum berbentuk, jadi apa menariknya?
Misel menghela napas panjang dan kepalanya kembali pusing karena memikirkan percintaan orang lain. Tatapan wanita itu belum beranjak dari Azalea, ia hanya berharap gadis itu tidak akan kehilangan senyumannya lagi.