Mikayla gadis cantik berusia 19 tahun ini harus menjadi Kekasih Kontrak seorang Dosen, selain menjadi Pacar kontrak ia juga harus menjadi budak ranjang Dosen nya yang bernama Theo Felix yang berumur 29 tahun. Wajah tampan nya memang memikat hati semua kaum hawa, namun sikap nya yang Arogan membuat Mikayla harus banyak bersabar demi kesembuhan Nenek nya yang sedang berada di rumah sakit. Theo selalu melampiaskan kekesalan nya kepada Mikayla, padahal semua itu di sebabkan oleh kelakuan Chealsea yang selama ini mengikatnya tanpa hubungan yang pasti. Sikap Theo yang munafik membuatnya tidak sadar wanita mana yang ia cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Theo tidak membalas pelukan Chelsea, dia hanya menatap datar pada Mikayla.
“Pergilah duluan bersama Ronal.” Ucap Theo pada Mikayla yang berdiri mematung menatapnya.
Tanpa menunggu lama Mikayla keluar dari Apartemen itu.
“Lepaskan.” Ucap Theo dengan nada dingin.
“Ada apa? Apa kamu tidak merindukan ku Theo sayang?” Tanya Chelsea dengan nada manja dan wajah sedihnya.
Theo melepaskan pelukan wanita itu, lalu berjalan menjauhinya untuk duduk di atas sofa. Dengan sigap Chelsea mengikuti Theo duduk di sofa.
“Aku tidak tau jika pelayanmu secantik itu, apa kamu tidak bisa mengganti pelayan mu dengan yang lebih tua?” Tanya Chelsea.
“Ada apa kamu datang ke sini?” Tanya Theo masih dengan nada dingin.
“Apa kamu marah padaku karena berita belakangan ini?” Tanya Chelsea lagi dengan nada sedih. wanita itu langsung menatik wajah pria yang menjadi ladang uangnya, dia menatap wajah itu dengan sendu.
“Theo, kamu tau kan jika aku selalu bergonta ganti kekasih hanya untuk menaikan popularitas ku saja. Pria yang ku cintai hanya kamu seorang.” Ucap Chelsea dengan wajah sedihnya.
“Aku bisa membuat mu terkenal dengan uangku, Chelsea. Kamu tidak perlu melakukan itu.” Ucap Theo karena memang sejak dulu ia selalu menawarkan hal itu. Namun Chelsea menolak dengan dalih kerja sama kedua agensi.
“Theo, jika aku menerima itu. Seluruh anggota keluargamu akan membenciku, aku harus sukses dengan kerja kerasku agar aku bisa bersanding dengan mu.” Ucap Chelsea dengan mata berkaca-kaca.
Theo menatap wanitanya dengan sendu, dia tau betul penolakan keluarganya terhadap Chelsea sampai wanitanya harus bekerja keras agar bisa bersanding denganya.
Di sekanya air mata itu dengan sangat pelan, Theo langsung memeluk wanita tak berdaya itu.
“Maafkan aku, karena keluargaku kamu harus bekerja lebih keras lagi.” Ucap Theo.
Chelsea tersenyum di dalam pelukan Theo.
“Tapi kamu tidak tidur dengan pria itu kan?” Tanya Theo lagi mengingat perkataan Asistenya semalam.
Chelsea melepaskan pelukanya, dia menatap wajah Theo dengan air mata yang sudah bercucuran.
“Theo kamu jahat. Kenapa kamu menuduhku seperti itu. Kamu tau kan selama ini agensi ku yang menyuruhku untuk berpura-pura pacaran dengan mereka hanya untuk menaikan popularitas kami. Kami bahkan tinggal satu atap hanya untuk menipu mereka, dan disana bukan hanya ada kami berdua.” Ucap Chelsea tidak terima.
“Maaf aku tidka bermaksud seperti itu.” Ucap Theo dengan cepat dia kembali memeluk wanitanya. Wanita yang selama ini tidak mau menjalin kasih denganya, namun selalu menjadikan dirinya tempat pelarian.
“Aku bahkan belum pernah tidur bersama mu, bagaimana mungkin aku melakukan itu bersama orang lain. Ketika kamu menjaga ku dengan baik tanpa menyentuhku. Aku tidak mau pria lain menyentuhku karena kamu sudah menjagaku.” Ucap Chelsea lagi berusaha meyakinkan Theo.
Sejak berkuliah dulu, hanya Chelsea yang dekat denganya hingga sampai saat ini di umur keduanya yang 29 tahun. Entah apa hubungan keduanya karena tidak ada kata cinta yang dapat mengikat kedua orang itu.
“Baiklah aku percaya padamu.” Ucap Theo. “Berapa lama kalian akan berpacaran?” Tanya Theo lagi untuk memastikan, karena sebelumnya hubungan Chelsea dan pria sebelumnya tidak pernah berakhir lama.
“Tidak tau, kontrak berjalan 6 bulan tapi mungkin akan lebih lama dari itu.” Ucapnya lagi dengan asal.
Dada Theo sangat sakit, namun ini sudah sering ia lalui. Karena ini bukan pertama kalinya Chelsea melakukan ini, namun Theo selalu menerimanya kembali.
“Tunggu, aku dengar kabar jika kamu punya kekasih? Apa itu benar?” Tanya Chelsea sambil melepaskan pelukanya.
Daniel mengangguk, dan langsung membuat Chelsea tidak terima.
“Kenapa? Theo kenapa kamu punya kekasih? Apa kamu sudah tidak bisa menungguku lagi? Sebentar lagi Theo tunggulah aku.” Ucap Chelsea dengan kesal menatap pria yang selama ini sangat mudah ia atur.
Namun hal ini di luar dugaanya, beraninya Theo memalingkan wajahnya pada wanita lain.
“Anggaplah aku juga melakukan hal yang sama denganmu, aku takut jika Kakek ku akan memaksaku segera menikah.” Ucap Theo.
“Tapi Theo—“ keluhnya terhenti saat mengingat sesuatu. “Kamu tidak pernah berciuman denganya kan?” Tanya Chelsea penuh curiga.
Namun Theo hanya menatapnya dengan datar, “ah tidak mungkin.” Gumamnya lagi saat melihat wajah Theo yang jelas hanya mencintai dirinya.
“Aku harap kamu tidak menyentuh wanita itu sama sekali! Karena selama ini aku juga memakai peran pengganti untuk adegan ciuman.” Ucap Chelsea agar Theo tidak berani menghianatinya.
Chelsea langsung duduk di atas pangkuan Theo dan menarik leher pria itu dengan kedua tanganya. “Theo bukan kah ini sudah saatnya kita berciuman? Sudah lama sekali kita kenal namun kamu tidak pernah menyentuhku.” Ucap Chelsea berusaha merayu Theo.
Dengan cepat Theo menurunkan tubuh Chelsea dari pangkuanya, dia sama sekali tidak mau menyentuh Chelsea karena Theo sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga dan menyentuhnya saat ketika sudah menikah.
“Theo! Kenapa kamu selalu menolak ku?” Tanya Chelsea kesal, selain karena keluarga Theo yang menolak kehadiranya Chelsea juga sangat kesal pada Theo yang tidak pernah bisa memuaskan has-ratnya.
Itu sebabnya Chelsea selalu bermain-main dengan pria manapun agar kebutuhanya di atas ranjang terpenuhi.
“aku harus pergi,” ucap Theo dia tidak mau berlama-lama dengan wanita ini. Karena sungguh saat ini Theo masih merasa kesal dengan tingkah Chelsea yang semaunya sendiri.
“Tapi sayang, aku masih sangat rindu.” Ucap Chelsea ia segera melingkarkan kedua lenganya di pinggang prianya, pria yang akan menjadi suaminya kelak.
Dona tiba-tiba menerobos masuk, karena masih banyak pertemuan penting yang harus Chelsea hadiri. Dia tidak mau menunggu lebih lama lagi.
“Ayo Chelsea, kita tidak ada waktu lagi.” Ucap Dona, mau tidak mau Chelsea pun harus berpisah dengan Theo.
Di dalam Lift Dona melirik ke arah Chelsea yang sedang mengoles lagi bedak di wajahnya, “ada apa? Katakanlah.” Ucap Chelsea yang sadar dengan tatapan Asistenya itu.
“Aku hanya penasaran, sebenarnya kamu mencintai Theo atau Alexander? Kenapa kamu tetap bertemu dengan Theo jika tidak mencintainya?” Tanya Dona penasaran, dia memang Asisten pribadi Chelsea namun tentang isi hatinya siapa yang tahu.
“Kau itu bodoh, Dona. Kau hanya perlu mendekati pria yang menguntungkan untuk mu. Kalau masalah perasaan itu nomor dua, jika banyak uang masuk ke rekening kita tentu saja dia paling unggul untuk ku cintai.” Ucap Chelsea jujur.
Dona memang sahabat Chelsea, tapi mendengar perkataan seperti itu Dona langsung mendelih sahabatnya itu.
“Mentang-mentang Artis, tanpa aku juga kamu tidak akan punya job sebanyak ini.” Gumamnya dalam hati. Dona merasa kesal karena Chelsea tidak pernah menghargai kerja kerasnya selama ini, padahal dia bekerja merangkap menjadi Asisten, Manager dan Supir sekaligus.
.
To be continued….