NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Makin Romantis

Untuk sesaat Renata mengabaikan logikanya untuk tetap terlihat profesional karena ia bayar tuan Firza sebagai tunangan pengganti Bryan untuk sementara waktu.

Satu bulan dia lewati hanya untuk mencurahkan perhatiannya pada Bryan. Bukan hanya sebagai tunangan pengganti namun sekarang perannya makin bertambah yaitu mencaritahu orang-orang yang ingin menyingkirkan Bryan.

"Tidak mengapa Bryan kamu tidak akan pernah menjadi milikku, setidaknya aku bisa memanfaatkan waktu luang ini untuk mencintaimu sepenuh hatiku. Aku tidak akan menyesal telah mencintaimu tanpa harus memilikimu," ucap Renata sambil menciptakan alat baru untuk bisa memonitor gerak-gerik lawannya Bryan.

Alat perekam otomatis dengan bisa mengawasi pergerakan musuh akhirnya siap dioperasionalkan oleh Renata. Hanya saja ia perlu menunggu waktu yang tepat untuk bisa meletakkan alat ini pada ponselnya musuh.

*

*

Pagi itu seperti biasa Renata dan Bryan datang bersama ke ke perusahaan. Meeting pagi itu membahas sesuatu yang lebih penting. Para peserta meeting dilarang untuk membawa masuk ponsel mereka ke ruang meeting karena ada pembahasan penting. Begitu juga berlaku pada Bryan.

"Sayang. Apakah kamu keberatan jika aku tidak mengajakmu ikut meeting bersama kami?" tanya Bryan sambil menggenggam tangan lembut Renata yang memiliki kuku-kuku panjang nan lentik.

"Tidak masalah. Aku juga punya pekerjaan sendiri. Aku akan menunggumu di ruang kerja mu," ucap Renata yang memiliki tujuan tersendiri.

"Kalau begitu pesan apapun yang kamu inginkan pada OB...!" ucap Bryan lalu mengecup punggung tangan Renata sebelum mereka turun dari mobil.

Renata menempelkan alat kecil seperti penyadap yang memiliki kamera kecil di jam tangan Bryan. Dengan begitu ia bisa mengawasi dan mendengarkan langsung pembicaraan di meeting di ruangan tersebut.

Renata terkejut melihat semua peserta meeting meletakkan ponsel mereka di setiap loker yang tersedia dan hanya mengantongi kunci loker itu ke dalam kantong jas mereka. Renata hanya memperhatikan loker milik tuan Hakim. Setelah semua peserta meeting masuk ke ruang meeting, Renata buru-buru keluar untuk bisa mengambil ponselnya tuan Hakim.

"Akhirnya aku punya kesempatan untuk menempelkan benda jenius ini di ponsel pria tua keparat itu."

Mudah bagi Renata untuk membuka loker itu karena ia memiliki kunci serba bisa untuk membuka sesuatu. Renata buru-buru menempelkan alat kecil ke dalam tempat SIM card ponselnya tuan Hakim.

"Apa yang kamu lakukan di sini, nona Rania?" tegur Berlin menangkap basah Renata yang baru saja mengembalikan ponselnya tuan Hakim.

Renata membelalakkan matanya dengan jantung terpompa lebih cepat. Ia berusaha mengendalikan keterkejutannya lalu membalikkan badannya.

"Aku sedang mencari ponselnya Bryan," ucap Renata bohong.

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau disitu tempat untuk menyimpan ponsel milik para peserta meeting?" tanya Berlin makin membuat Renata gugup.

"Kata Bryan kalau ia akan meletakkan ponselnya di loker ini," sahut Renata.

"Kalau urusanmu sudah selesai, kembalilah ke ruang kerja tuan..! Dan satu lagi jaga sikapmu karena kamu bukan Rania yang asli. Kau tidak lebih dari seorang penyamar," sinis Berlin membuat dada Renata terasa sesak.

Renata berjalan pelan menuju ruang kerja Bryan. Kalimat singkat Berlin berusaha diabaikan nya. Misinya hanya untuk melindungi pujaan hati.

"Terserah apa katamu Berlin. Semoga kamu kamu tidak terlibat dalam konspirasi dengan tuan Hakim dan lainnya," ucap Renata lalu kembali memeriksa ponselnya untuk melihat situasi di dalam ruang meeting di dalam sana yang berlangsung seru.

Bryan terlihat seperti pria normal karena bisa menguasai meeting dengan cermat. Rupanya kacamata itu mampu memberinya ide-ide berlian yang tidak ia sangka-sangka. Hatinya makin berbunga-bunga dan tidak sabar ingin bertransaksi dengan Renata.

"Ok. Apa yang aku sampaikan terakhir di meeting ini menjadi penutup meeting kita hari ini. Aku harap kerahasiaan produk baru kita ini tidak disebarluaskan oleh kalian. Kalian akan tahu konsekwensinya kalau kalian langgar," ucap Bryan lalu meninggalkan ruang meeting itu dengan wajahnya terlihat datar seperti biasanya.

Setibanya di depan pintu ruang kerjanya, Renata beralih pada sebuah buku agar ia tidak ketahuan oleh Bryan atas apa yang ia lakukan sebelumnya.

"Rania. Apakah kamu di situ, sayang?" tanya Bryan yang melihat Renata sedang berdiri di tempatnya tanpa ingin melangkah menyambutnya dan bahkan tidak bersuara sama sekali.

Renata ingin tahu bagaimana Bryan bisa melihat dirinya dan ternyata Bryan melakukannya dengan baik dan tanpa di sangka Bryan langsung memeluknya.

"Terimakasih Rania. Terimakasih atas kacamata hebat yang kamu buatkan untukku. Rasanya aku ingin menikah kamu secepatnya tanpa harus diketahui oleh kakek tua itu," ucap Bryan membuat Renata tertegun.

"Aku ingin sekali kamu melakukan itu, Bryan. Sayangnya aku bukan Rania mu. Ditambah lagi kamu akan menyebutkan nama Rania dengan nama belakangnya. Berarti kita tetap berbuat zinah bukan?" batin Renata berperang dengan batinnya saat ini.

"Kenapa kamu diam sayang? Apakah kamu tidak ingin menikah denganku, hmm? Setidaknya kita menikah siri terlebih dahulu Rania. Dengan begitu kita bisa leluasa saling menyentuh satu sama lain tanpa dihantui rasa berdosa. Ingatlah Rania...! Walaupun aku buta, namun aku adalah pria normal," tutur Bryan meyakinkan Renata yang dianggapnya Rania.

"Bukankah waktunya masih dua bulan lagi, sayang. Kenapa kamu tidak sabar menunggunya. Aku tidak ingin jadi istri siri. Aku ingin kita menikah secara agama dan negara, Bryan. Jadi lupakan ide gilamu itu...!" Renata sengaja mengelak dari bujukan Bryan padanya walaupun sesungguhnya ia menginginkan hal yang sama.

"Ya Allah Rania. Kenapa sulit sekali merayumu, sayang?" kesal Bryan.

"Oh iya, aku ada janji dengan ummi Dilla. Apakah aku bisa pulang duluan?" ucap Renata yang tidak ingin berlama-lama dengan Bryan.

"Baiklah. Kalau begitu bawa mobilku...! Sampai jumpa besok Rania," ucap Bryan terlihat kecewa dengan sikap Rania yang terus menerus menolak ajakannya untuk menikah.

"Terimakasih. Sampai jumpa besok, Bryan. I love you, baby," ucap Renata terdengar parau ditelinga Bryan.

"Siapa sebenarnya kamu Rania? Kamu seperti wanita lain yang saat ini aku temui?" lirih Bryan menghempaskan tubuhnya lebih rileks di kursi kebesarannya.

"Nama lengkapnya adalah Renata Claudia putri binti Iskandar Winata. Putri seorang ilmuwan. Usianya 20 tahun dan menekuni dunia teknologi, sains dan bisnis. Ia pernah berkuliah di universitas Harvard dan berhenti di semester tujuh karena sang ayah meninggal dunia," ucap sang kacamata pintar yang dipakai oleh Bryan.

Bryan begitu terkejut mendengar uraian kacamata pintar itu padanya. Tapi Rania sudah menjelaskan padanya bahwa identitasnya di rubah olehnya demi keamanannya sendiri.

"Siapa yang harus aku percaya atas pengakuan diantara kalian berdua," desis Bryan membuat sang kacamata kembali menjawabnya dengan lugas.

"Aku dirancang oleh Renata dan tuan Iskandar untuk memberikan data yang akurat pada tuan yang mengenakan aku," bisik kacamata pintar itu membuat Bryan terhenyak.

"Benarkahhh....?" lirih Bryan terlihat syok.

1
suti markonah
akhirnua brian ketemu istri tercinta
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!