NovelToon NovelToon
Jodohku Mas Duda Jutek

Jodohku Mas Duda Jutek

Status: tamat
Genre:Duda / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Asri Faris

Setelah kepergian istrinya, Hanan Ramahendra menjadi pribadi yang tertutup dan dingin. Hidupnya hanya tentang dirinya dan putrinya. Hingga suatu ketika terusik dengan keberadaan seorang Naima Nahla, pribadi yang begitu sederhana, mampu menggetarkan hatinya hingga kembali terucap kata cinta.

"Berapa uang yang harus aku bayar untuk mengganti waktumu?" Hanan Ramahendra.

"Maaf, ini bukan soal uang, tapi bentuk tanggung jawab, saya tidak bisa." Naima Nahla

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Bagian mana yang meresahkan, aku kalem loh, cuma minta jawaban iya atau tidak," ujarnya tak setuju dengan pendapat perempuan yang ada di sampingnya.

"Semuanya, bisa kita jalan, atau aku turun saja," ancam Nahla terlihat lelah. Sebenarnya ia tidak minat keluar, sedikit tertekan dan tidak nyaman mendadak diposesifin.

"Baiklah, aku sabar nunggu beberapa jam lagi, aku ingin mendengar besok dari mulut kamu sendiri, dari hati kamu," ujar Hanan mengalah. Kembali melajukan mobilnya.

Pria itu berhenti di suatu rumah warga, tepatnya rumah Mbok Ijah yang terletak di pemukiman tak begitu jauh dari kompleks rumahnya. Sengaja mengambil Icha yang petang itu dibawa pulang asisten rumah tangganya karena beliau harus pulang jika sore hari.

"Tunggu sebentar," ujar Hanan beranjak. Meninggalkan Nahla tetap di mobil dengan benak bertanya-tanya. Mau ke mana lagi?

Tak berselang lama, terlihat pria yang tengah ditunggu muncul sambil menggendong putrinya. Gadis kecil itu dimasukkan ke mobil oleh ayahnya di bagian belakang. Tahu Miss Nahla sudah di mobil, wajah yang sedari siang cemberut itu berubah ceria.

"Hallo Miss, Icha kangen," ujar gadis itu menyapa antusias.

"Hai, maaf ya tadi motor Miss Nahla rusak, jadi nggak bisa datang, habis ini Icha mau belajar apa?"

"Aku pindah belakang ya Mas," ujar Nahla mengganti tempatnya di dekat Icha.

Hanan tidak melarang, keduanya memang terlihat akrab sekali. Sepertinya akan susah dipisahkan jika kemungkinan terburuk Nahla menolak lamarannya. Bukan hanya dirinya yang kecewa, tetapi putrinya pasti akan lebih kecewa.

"Icha tadi di rumah siapa?" tanya Nahla menghangatkan suasana. Kehadiran Icha memecah kecanggungan dan kekakuan di antara dua manusia dewasa itu.

"Dititip di rumah Mbok Ijah, kan selalu gitu Miss, kalau papa belum pulang Icha dibawa pulang sama simbok," jawab Icha jujur sekali.

Nahla tersenyum mendengar celotehan jujurnya. Hatinya begitu peka, pasti tidak mudah bagi Icha yang kesehariannya hanya dengan ayahnya saja dan itu pun kalau malam.

Setelah perjalanan kurang lebih dua puluh lima menit, sampai di rumahnya. Nahla dan Icha langsung masuk ke kamar Icha. Sementara Hanan masuk ke kamarnya. Mandi kilat, lalu menunaikan ibadah yang sedikit terlambat. Hanan juga sudah memesan makanan untuk makan malam di rumah bersama.

Pria itu keluar setelah isya. Icha dan Nahla pun masih ada di dalam kamarnya. Hanan yang hendak beranjak mengetuk pintu, urung demi mendengar bel rumahnya berbunyi. Rupanya abang kurir yang mengantar pesanan makanannya.

Sementara Nahla masih menemani Icha sambil mengobrol manja.

"Icha tadi belajar apa di sekolahan?" tanya Nahla semakin akrab saja. Gadis kecil itu juga tidak mempertanyakan perihal tadi kenapa Miss Nahla tidak datang, wajahnya kembali ceria saat sudah bertemu.

"Banyak, mewarnai, dan melengkapi kata-kata," jawab Icha jujur sekali. Menceritakan kegiatannya tadi di sekolah dengan ceria.

"Keluar yuk, mungkin ayah Icha sudah menunggu," ujar Nahla setelah cukup lama mengobrol. Tidak ada sesi belajar, terlihat Icha juga sudah lelah, walau masih semangat bercerita.

Gadis kecil itu mengangguk, mendatangi ruang makan. Hanan sendiri yang tengah menyiapkannya.

"Ayo sayang, makan dulu!" interupsi pria tiga puluh lima tahun itu sembari menarik kursi agar putri dan tamunya duduk menempati. Nahla ikut membantu meladeni bagian Icha, walau sedikit canggung, Nahla ikut makan malam di sana.

Usai makan malam, Hanan mengemas meja sementara Nahla ditarik Icha untuk menemaninya kembali ke kamar. Sebenarnya perempuan itu hendak pulang karena takut kemalaman.

"Icha, Miss Nahla pulang dulu ya, sudah malam Icha bobok, besok Insya Allah ketemu lagi," ujarnya pamit.

Icha cemberut, sepertinya dia tidak rela Miss Nahla pulang. Melihat wajah Icha yang masam selalu membuat Pak Hanan putar haluan.

"Tolong temani dulu, nanti kalau sudah tidur, baru aku antar pulang," pintanya lembut.

Selalu tidak tega menolak, Nahla pun mengiyakan, kembali masuk ke kamar Icha yang meminta dikelonin setelah mengikuti makan malam. Gadis kecil itu perlahan menutup matanya lelap. Rencananya Nahla akan langsung pulang karena merasa lelah juga dan mengantuk. Rasanya malas sekali beranjak jika tubuh lelah sudah bertemu dengan bantal. Namun, ia tersadar sedang di mana dirinya berada.

Nahla keluar dari kamar gadis kecil itu setelah memastikan Icha benar-benar terlelap. Membenahi selimutnya dulu, lalu neranjak dengan senyuman. Sungguh ia lelah sekali dan harus segera pulang.

"Icha sudah tidur?" tanya Hanan yang sudah menunggunya di sofa ruang tengah sambil bersibuk ria dengan laptopnya.

"Iya, aku pamit pulang ya, tidak usah mengantar, sudah pesan taksi, kasihan Icha ditinggal sendirian."

"Apa tidak apa-apa, aku antar saja, Icha ditinggal sebentar tidak akan bangun. Dia biasanya betah sampai pagi baru bangun. Aku tutup laptopku dulu."

"Tidak usah Mas, sebentar lagi paling taksinya datang, Mas lanjut aja kalau lagi sibuk."

"Nggak begitu sih, cek laporan data tadi yang belum sempat direview ulang. Duduk sini dulu, mau kopi?" tawar pria itu tidak ada unsur basa-basi.

"Tidak usah Mas, duduk saja," sahut Nahla menempati sofa kosong tepat di depan Hanan duduk.

"Terima kasih, aku udah nggak sabar nunggu besok," ujar pria itu tersenyum.

Nahla hanya menimpali dengan senyuman tipis. Lalu menilik ponselnya yang bergetar.

"Taksinya udah datang? Aku minta maaf ya, selalu ngrepotin, ini lagi udah malam begini, harusnya aku mengantar sampai rumah. Apalagi tadi pamitnya begitu sama bapak."

"Nggak pa-pa kok, kasihan Icha kalau sendirian di rumah."

"Makanya pengen cepet halal, biar tidak usah pulang sekalian, atau malam ini tidur di sini saja, biar aku yang pamit sama bapak dan ibuk."

"Jangan, pulang saja, ini juga taksinya udah di depan," ujar Nahla tak apa-apa.

1
Koni Dwi N
Hanan suami idaman banget
Tiagus Nababan
sekarang baru terasa....lki lki egois
Sandisalbiah
hah.. makanya jd suami itu jgn labil, udah tua juga kok gak bisa konsisten dgn hati dan perasaanya sendiri...
Sandisalbiah
walau langkah yg di ambil Nahla itu salah tp sebagai perempuan normal pasti akan mendukung tindakan Nahla.. buat apa bertahan kalau keberadaan kita gak di anggap juga gak di hargai.. apa lagi adanya Nahla dlm hidup Hanan adalah murni keinginan laki² egois itu sendiri, hasil paksaan dia malah.tp begitu Nahla masuk dlm kehidupannya justru di kecewakan, hanya dianggap sebagai pelampiasan... berengsek banget si Hanan emang..
Sandisalbiah
lagi² egois juga kepala batu.. harusnya kalau dia emang peduli dan menganggap Nahla itu istrinya saat tau Nahla belum pulang dia langsung cari in, lha ini kok nunggu sampe besok.. nampak sekali dia gak peduli dgn keadaan Nahla... dasar suami gak waras..
Sandisalbiah
Hanan egois.. gak peka sama istri... kasihan Nahla
Sandisalbiah
hah.. Hanan hangat di awal aja ya.. awas aja kalau sampai dia nyakiti hati Nahla... sadar gak sih kalau sikapnya itu sudah aneh.. dasar Hanan
Sandisalbiah
padahal udah sempat beristigfar lho si Hanan tp begitu nyicip ketupat tahu kok langsung bersikap aneh.. sadar gak dia itu udah menyakiti istrinya.. semoga sikap anehnya gak makin menjadi dan berlarut².. kasihan Nahla... secara pernikahan ini juga termasuk hasil dr paksaan Hanan walau tdk secara langsung
Sandisalbiah
hah.. mantan duda yg udah lama puasa.. pengen buka, ada aja gangguan.. 🤭
Sandisalbiah
sempet kawatir kalau Hanan bakal menyebut nama Almarhumah saat penyatuan mereka krn Hanan kan belum move on sepenuhnyaa dr sang mantan terindah walau sudah beda alam
Sandisalbiah
readers ikut salting gegara mas Hanan
Sandisalbiah
pinter banget mas Hanan baca situasi, pasang strategi dadakan buat mengikat neng Nahla nya... gak tanggung².. langsung ijab lho..
Sandisalbiah
bener² gak mau buang² waktu ya mas Hanan... semua kudu di segerakan.,
Sandisalbiah
pak duda meresahkan ya Na... buat jantung jd gak normal
Sandisalbiah
tuh kan.. mulai kelihatan kan gelagat² kang gombalnya 🤭L
pak duda mah jutek nya cuma kamuflase, aslinya dingin dingin empuk dia
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚍𝚊 𝚖𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚕𝚑𝚘 𝙼𝚒𝚜𝚜... 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚊𝚔 𝚗𝚎𝚔𝚘² 𝚍𝚒𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚓𝚊 𝚓𝚞𝚝𝚎𝚔 𝚙𝚕𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.. 𝚝𝚙 𝚜𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙼𝚒𝚜𝚜 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚓𝚍 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚑𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝...
Koni Dwi N
jaga image dong
Sandisalbiah
𝚒𝚗𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚌𝚎𝚖 𝚗𝚐𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚌𝚒𝚕𝚘𝚔, 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒.. 𝚑𝚎𝚛𝚊𝚗...
Any Puji
hamil tuh kan habis haid dgass trus sama si duda..bulan madu ya gagal
Any Puji
rumah kamu na dari duda jutek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!