Dua orang kakak beradik selalu kompak dalam segala apapun bahkan ada yang menyangka jika mereka adalah sepasang kekasih ,mereka adalah Dion Ramajaya dan Dian Ramajaya .
Tidak ada yang tahu keduanya memiliki warisan dari neneknya yang bernama Hasna , karena mereka telah sepakat dengan neneknya untuk menjaga rahasia sampai kapanpun .
Lalu bagaimana dengan kisah percintaan mereka ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Uring-uringan
Dian dan teman-temannya pergi ke rumah nenek Hasna , karena disana ada ruangan khusus untuk belajar bersama dan juga ruangan tersebut sangat nyaman dan santai .
Dian mengambil air minum dan beberapa makanan ringan untuk mereka makan ."Teman -teman kalian tidak usah khawatir tempat ini khusus dibuat untuk santai aku sudah minta ijin sama nenek jadi kalian tenang saja ,sekarang kita lanjutkan belajarnya ," ucap Dian duduk disebelah Ruly sambil membuka buku paket .
Sebenarnya Ruly pintar hanya saja waktunya ia gunakan untuk bersenang-senang . "Kenapa soalnya susah sekali sih jadi susah juga nyari jawabannya ," kesal Ruly mengacak bukunya . "Usaha dong ly ,jangan mengumpat terus gimana sih nih anak satu susah kalau dibilangin ," ucap Siska geleng-geleng kepala heran dengan Ruly.
Mereka lebih memilih diam kemudian berunding dan bertukar pikiran menyelesaikan tugas ."Nih jawaban nomor tiga Bab empat ,"ucap Dian kemudian mencari jawaban dari soal lainnya .Ruly tidak tinggal diam ,ia juga mencari jawaban pada soal berikutnya ,Siska menyelesaikan soal yang lain karena ia merasa capek melihat makanan diatas meja langsung dilahapnya .
Melihat Siska seolah kelaparan semua juga merasakan hal yang sama kemudian mereka istirahat untuk menikmati makanan ."Enak sekali makanan ini siapa yang buat ?" tanya Siska . "Buatanku kemaren waktu liburan main kesini ," ucap Dian dengan santai .Siska melongo mendengar apa yang baru saja Dian katakan , Ruly pun demikian terkejut tak percaya sedangkan Vivi sudah tahu kalau Dian pandai membuat kue dan makanan ringan .
"Kok kamu gak terkejut ,Vi apa kamu sudah tahu kalau Dian pintar membuat kue ?" tanya Siska kepada Vivi .Vivi yang merasa diinterogasi merasa bersalah ia pun mengaku kalau sudah tahu makanya bersikap biasa saja . " Jahat banget kamu Vi ,tidak memberitahu kita-kita ,"ucap Ruly menyenggol lengan Vivi .
"Memangnya penting banget harus dikasih tahu segala ," sahut Vivi sambil mengunyah makanannya ."Kenapa sih cuma makanan aja diperdebatkan gak penting banget ,nih udah selesai tugasnya," ucap Dian menyerahkan hasil jawaban yang ia buat untuk Ruly .
Ruly dengan perasaan senang mengambil jawaban dari Dian kemudian dia pindahkan ke buku tugas .Setelah selesai mereka istirahat sebentar dan membereskan buku masing-masing ke dalam tas .
Dirumah Dion uring-uringan memikirkan Dian sejak sepulang sekolah tidak melihat Dian menghubungi pun tidak terjawab bingung mau menghubungi siapa karena ia tidak mempunyai nama kontrak teman-teman Dian .
Dita keluar kamar melihat Dion sedang mondar mandir diruang tamu dengan wajah gelisah merasa penasaran ia pun mendekat . "Sayang ,kamu kenapa gelisah siapa yang kamu pikirkan ?" tanya Dita ingin tahu ."Dian ,ma sejak keluar kelas aku tidak melihatnya dan juga sampai sore begini belum pulang juga ,"ucap Dion merasa sedih dan bersalah karena tidak bisa menjaga adik kembarnya .
Dita merasa terharu juga sedih ,ia tidak menyadari kalau Dian tidak terlihat dirumah ."Apa kamu sudah telepon teman-teman Dian siapa tahu Dian bersama mereka ,"ucap Dita memberi saran . "Aku tidak punya nomor kontak teman -teman Dian ," jujur Dion semakin gelisah .
Dari luar rumah terdengar suara mobil masuk ke halaman rumah ada beberapa orang turun dari mobil menuju rumah . "Diaaaaan ," Teriak Dion menatap tajam ke arah Dian yang terkejut sesaat terdiam berdiri ditempat .
yuk mampir kenovel aku